NovelToon NovelToon
Bukan Menantu Biasa

Bukan Menantu Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Saudara palsu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyuni Soehardi

Amira menikah dengan security sebuah pabrik di pinggiran kota kecil di Jawa Timur. Awalnya orang tua Amira kurang setuju karena perbedaan status sosial diantara keduanya tapi karena Amira sudah terlanjur bucin maka orang tuanya akhirnya merestui dengan syarat Amira harus menyembunyikan identitasnya sebagai anak pengusaha kaya dan Amira harus mandiri dan membangun bisnis sendiri dengan modal yang diberikan oleh orang tuanya.

Amira tidak menyangka kalau keluarga suaminya adalah orang-orang yang toxic tapi ia berusaha bertahan sambil memikirkan bisnis yang harus ia bangun supaya bisa membeli rumah sendiri dan keluar dari lingkungan yang toxic itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuni Soehardi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Amira dan ibunya pulang dari restoran mewah itu, keduanya sudah lelah dan masuk kamar masing-masing untuk beristirahat.

“Aku rindu nenek tapi saat ini urusan keluarga suamiku lebih mendesak. Mungkin lebih baik aku mengalah” batin Amira.

Keesokan harinya mereka sarapan di rumah cafe. Aneka macam roti segar dengan kopi buatan barista yang aromanya sangat nikmat apalagi rasanya.

“Mir Iki kopi opo to kok enak men enek hiasan e ayu sisan?” (Mir ini kopi apa sih kok enak sekali ada hiasannya cantik sekali) Ibu menghirup wangi kopi itu dan menyeruputnya pelan-pelan menikmati lezatnya kopi yang baru pertamakali dicobanya.

“Ini namanya coffee au late bu, ini kopi favoritku. Amira menerangkan.

“Apa kamu bisa membuatnya?” Tanya ibu.

“Bisa bu. Tapi ibu tidak boleh sering-sering meminumnya takutnya tensi ibu tinggi. Ini ada buah belimbing selesai sarapan ini wajib ibu makan.” Kata Amira.

“Roti-roti ini kalau tidak habis ibu boleh membungkusnya untuk oleh-oleh Ani.” Tanya ibu.

“Iya bu nanti kita bawa roti-roti ini pulang.” Jawab Amira.

Agus sudah tiba dirumah cafe. Amira memanggilnya.

“Gus sebelum berangkat ayo sarapan dulu.” Ajak Amira

“Terimakasih saya sudah sarapan bu. Silahkan ibu sama uwak lanjutkan sarapan nya.” Jawab Agus.

“Sarapan apa kamu nak? sini lho ngopi sambil makan roti.”

“Makasih Wak. Tadi saya sarapan nasi pecel dirumah. Sudah kenyang Wak.” Jawab Agus.

Akhirnya mereka bertiga berangkat pulang ke Madiun. Amira membawakan banyak roti-roti dari tokonya.

Sesampainya di Madiun mereka langsung ke makam ibu kandungnya Agus.

Agus menangis sambil memeluk nisan ibunya. Ibu mertua Amira ikut menangis. Saat keponakan dan bibi itu larut dalam kesedihan. Ada seorang wanita yang menghampiri mereka. Dia tampak ikut menangis.

Amira menoleh “Dewi…” sapanya. Amira kemudian merangkulnya dan berkata “kami baru menjemput kakakmu di Surabaya, dia baru tahu kalau ibu kalian meninggal dunia.”

Setelah ibu dan Agus hendak pulang mereka baru menyadari ada Dewi diantara mereka.

“Dewi….” Sapa Agus.

“Mas….” Dewi tidak sanggup melanjutkan kata-katanya. Dia menunduk dan terus menangis.

Agus memeluknya. Dewi menangis semakin keras dipelukan Agus.

Mendung tebal berggelayut di langit. Matahari tidak menampakkan dirinya seolah bersembunyi dari petir yang sesekali menggelegar. Awan hitam begitu tebal angin cukup kencang Amira memutuskan mereka harus segera pergi.

“Sebentar lagi hujan lebat. Kita harus segera pulang. Dewi kau ikut kami saja nanti mbak Mira antar pulang. Kau tidak membawa kendaraan kan?” Tanya nya

“Saya tadi kesini diantar gojek mbak.” jawab Dewi.

Ketiganya menuruti kata-kata Amira. Baru saja mereka menutup mobil hujan turun sangat deras.

Hujan disertai angin kencang menerpa, pepohonan meliuk-liuk kekanan kekiri Amira bergidik ngeri tapi dia berusaha tetap tenang. Kuburan uwak mereka berada di desa yang jaraknya cukup jauh dari rumah mertuanya. Untunglah hanya pohon-pohon buah dan pisang milik warga setempat yang tidak terlalu besar sehingga kalau tumbang pun tidak terlalu berbahaya.

Mobil Amira melaju menuju cafe milik mamanya.

“Kita makan siang dulu.” Kata Amira sambil memarkirkan mobilnya.

Amira memesan VIP room untuk meeting.

Dia undur diri untuk memberi kesempatan keluarga mertuanya berbicara.

Amira menemui mamanya diruangannya.

“Mama….” sapanya.

“Eh anaknya mama datang.” Mamanya menjawab sapaannya sambil membentangkan tangannya minta dipeluk.

“Aku baru datang dari Surabaya ma, tapi tidak sempat menengok nenek karena situasinya tidak memungkinkan.” Kata Amira.

“Keluarga mertuaku ada di VIP room kuberi kesempatan mereka bicara makanya aku menemui mama. Aku ingin request makanan yang spesial, pelayanan khusus dan memilih chef yang menantu uwakku dan dia sendiri yang harus melayani kami serta dia sendiri yang harus menghidangkan masakannya di hadapan kami. Apa bisa mama sendiri yang menyampaikannya?” Tanya Amira.

“Tentu saja bisa tapi semua ada harganya. Sorry bisnis is bisnis.” Mama Amira mengacungkan dua jarinya membentuk pesan peace.

“Jangan kuatir, pemegang kartu black card silver anti menawar. Tolong hidangkan paket lunch yang paling mahal,” request Amira.

Mama Amira bangkit dan melangkahkan kakinya ke dapur untuk menyampaikan order dari anaknya.

Amira kembali ke VIP room. Semua mata pada sembab karena menangis.

“Kau dari mana Mir” tanya ibu mertuanya.

“Saya baru menemui mama di ruang kerjanya.” Jawab Amira.

“Ah ibu belum ketemu besan” kata ibu sambil bangkit berdiri.

“Jangan kemana-mana bu nanti mama kesini kok. Sekarang mama masih repot” kata Amira.

“Oh begitu…. baiklah.” Kata ibu.

Tak lama pintu terbuka dan pelayan masuk dengan membawa makanan diikuti oleh chef dan saat dia masuk dia sangat terkejut.

“Ada apa ini?..... kenapa kalian ada disini. Keluar jangan main-main ini restoran mahal. Kalian pikir kalian siapa berani masuk ke restoran ini? Bikin malu saja kalau uang kalian tidak cukup untuk membayar makanan disini…. KELUAR!!” teriak chef itu.

Mama masuk dan berkata dengan tajam. “Apa yang kau lakukan terhadap tamu VIP ku. Kau mau mati?”

“Maaf bos tapi mereka tidak layak berada disini dan mereka tidak akan bisa membayar harga makanan disini daripada membuat saya malu mereka harus diusir.” Kata chef itu.

“Kau yang harus keluar dari sini kalau kau tidak mau melayani tamu VIP ku. Pilihan ada ditanganmu…. KELUAR atau LAYANI tamu VIP dengan baik.” Bentak mama.

“Besan…..” sapa ibu.

“Apa kabar mbakyu Asih. Maaf kalau karyawan saya bersikap tidak sopan.” Balas mama sambil cipika cipiki dengan ibu.

Chef itu tampak sangat terkejut dan malu. Mukanya memerah dan ia menundukkan kepalanya.

“Tunggu apa lagi. Lakukan pekerjaanmu dengan profesional atau keluar dari sini sekarang juga!” Bentak mama.

Kemudian mama Amira berkata lagi. Silahkan dinikmati makan siangnya.

Chef itu tampak ragu kemudian dia melakukan tugasnya dengan profesional.

“Selamat siang saya chef Gunadi yang memasak hidangan makan siang tamu-tamu terhormat saya hari ini.

“Sebagai appetizer saya menyuguhkan sup dari sirip ikan hiu. Semoga hidangan ini berkenan di lidah anda.”

Kemudian dia mengambil mangkuk sup dan mengisinya dengan sup sirip ikan hiu lalu menyuguhkan dengan cara elegan kepada keempat tamu yang tadi diusir nya.

Dia berdiri di pojok ruangan sambil menunggu semua selesai makan sup itu.

Mama Amira membungkuk dan mundur lalu keluar dari ruangan VIP itu. Dia sebagai owner pun tetap bersikap profesional .

Semua orang menikmati sup itu. Sangat lezat. Itu pertama kalinya keluarga Amira makan sup berbahan sirip ikan hiu.

“Ibu ayo tambah lagi kata Amira sambil mengambil sendok sup dari mangkok keramik sup yang tetap menjaga agar sup tetap hangat. Amira menyendok sup penuh-penuh dan menuangkannya pada mangkok ibu mertuanya. Ayo Agus, Dewi tambah lagi. Supnya kita habiskan” kata Amira.

Setelah selesai dia menyajikan steak dalam piring hotplate dan menyajikannya kepada keempat tamu VIP nya dan menuangkan sausnya. Sambil menerangkan tentang masakannya. Lalu dia kembali berdiri di pojok ruangan menunggu semua orang selesai makan.

Terakhir dia menghidangkan dessert berupa ice cream dengan taburan buah segar.

Lalu dia membungkuk mengucapkan terimakasih atas kunjungan tamu-tamu VIP nya. Dan kemudian mundur dan berlalu dari hadapan mereka.

Amira pergi kekasir dan membayar tagihan makan siangnya. Lalu bergabung kembali dengan yang lain.

“Mir ibu ingin ketemu mama. Ibu harus mengucapkan terimakasih atas pelayanan dan makanan yang luar biasa ini.” Kata ibu.

“Baiklah, ayo kita ke ruangan mamaku.” Ajak Amira kepada ketiganya.

Tok…tok…tok. Amira mengetuk pintu ruangan mamanya.

“Masuk….” Terdengar suara mamanya menyuruhnya masuk. Amira membuka pintu dan mempersilahkan keluarga nya masuk.

Mama Amira mendongak dan mempersilahkan tamu-tamu nya duduk.

“Besan saya mengucapkan terimakasih untuk makan siang nya. Saya tidak menyangka restoran ini milik besan sendiri.” Kata ibu.

“Terimakasih kembali mbakyu. Saya senang bisa menjamu tamu yang sangat spesial hari ini.”

“Ma ini Agus anak uwak Ratih yang baru meninggal. Ternyata dia karyawan di cafe Surabaya ma.” Kata Amira.

“Wah dunia ini sempit sekali ternyata. Kata mamanya.

“Apa kamu mau dimutasi disini bekerja dengan kakakmu?” Tanya mama.

“Tidak bu saya ingin tetap di surabaya. Saya ingin melanjutkan pendidikan saya di Tri st…r* akademi sampai selesai. Saya baru menyelesaikan D 3 saya.” Kata Agus.

“Bagus ambil jurusan apa kamu disana?” Tanya mama.

“Pastiserry bu.” Jawab Agus.

“Bagus kami memang membutuhkan sarjana pastiserry Terutama di cafe Surabaya. Saya harap kamu melakukan banyak inovasi di menu-menu baking.” Kata mama.

“Iya Bu saya akan berusaha sebaik yang saya bisa.” Jawab Agus.

Akhirnya Amira pamit kembali mobilnya melaju dijalanan dikota kecil itu. Amira mengantar Dewi pulang dulu baru kembali ke rumah mertuanya.

1
Nadira ST
thor smoga keluarga mertua Amira baik terus ya jangan sampai berubah jahat
Diah Susanti
kalau yang aq baca sampai sini sih, yang toxic cuma kakak iparnya saja. ibu dan ani juga baik, semoga gk dibikin berubah sama othor😁😁😁
Sri Wahyuni
😍
Sri Wahyuni
Amira benar kakak ipar harus dilawan KLO ngelunjak
Sri Wahyuni
Amira pinter bgt
Sri Wahyuni
Bagus ceritanya n tidak belibet
Ceritanya bagus kak, reletabel sama kehidupan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!