Raelynn, Wanita Malang Tuan Logan!

Gavin kini sepenuhnya sadar akan kesalahan besar yang dibuatnya sekarang. Gavin memang yakin bahwa Logan tidak akan membunuhnya sebesar apapun kemarahannya, Logan hanya akan memberikan hukuman berat saja padanya.

Namun, Gavin merasa tidak yakin bahwa Logan akan menerima Raelynn meskipun mereka berdua telah tidur bersama. Karena Gavin sepertinya lupa bahwa Logan sangat mencintai mantan kekasihnya lebih dari apapun di dunia. Dan meskipun kekasihnya itu meninggalkan Logan begitu saja tanpa alasan yang jelas serta memilih menikahi pria lain yang tak lain rekan bisnisnya sendiri.

“Sial, kenapa pikiranku pendek sekali! Kenapa aku tidak memikirkan posisi Nona Raelynn yang jelas sangat dirugikan dalam rencanaku ini,” umpat Gavin pada dirinya sendiri.

Perasaan frustasi semakin memenuhi hati dan kepalanya, Gavin tidak pernah terpikirkan hal sepenting itu. “Bagaimana jika Logan tidak mau menikahi Nona Raelynn? Apa yang harus aku lakukan jika itu sampai terjadi? Apa yang harus aku lakukan?” Gavin memukul-mukul setir mobilnya berulang kali sebagai pelampiasan rasa frustasinya.

...****************...

Beralih kembali pada Logan yang masih menjaga Raelynn sembari melihat-lihat akun media social mantan kekasihnya. Dimana foto pernikahan sang mantan kekasih bersama dengan suaminya memenuhi beranda utama.

“Sepertinya kau sudah benar-benar menemukan kebahagiaanmu. Meski itu bukan aku,” gumam Logan menatap wajah cantik wanita yang sampai detik ini masih menempati posisi nomor satu di hatinya.

Sampai Logan tidak menyadari bahwa selepas Gavin dan Dr. Ava pergi, efek obat yang diberikan mulai bereaksi. Namun, bukannya membaik kondisi Raelynn malah terlihat semakin memburuk, bahkan lebih parah dari sebelumnya.

Tubuhnya semakin terasa panas dan sangat tidak nyaman membuat Raelynn segera bangkit dari tempat tidur dan langsung berlari ke dalam kamar mandi dengan tenaganya yang tersisa. Ya, Raelynn berniat kembali membasahi seluruh tubuhnya yang sudah sangat tidak nyaman itu.

Logan tentu melihatnya dengan jelas, karena Raelynn baru saja melewatinya begitu saja. Dia jelas bingung melihat kondisi Raelynn yang seharusnya membaik karena sudah diberikan obat penawaran atau pereda oleh Dr. Ava, tapi malah terlihat sebaliknya. Karena penasaran sekaligus merawa khawatir, Logan pun segera menyusulnya masuk ke dalam kamar mandi.

Begitu masuk dapat Logan lihat Raelynn kembali mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Tidak ingin sekedar menebaknya Logan pun langsung saja bertanya, “Apa yang terjadi, Nona Raelynn?”

Namun, tak ada jawaban yang keluar dari bibir Raelynn. Logan terkejut bukan main ketika melihat Raelynn yang hampir tenggelam di dalam bath up. Tanpa pikir panjang dia segera menghampiri untuk menolongnya. Logan langsung membawa tubuh kurus itu dalam dekapannya, menjadikan salah satu kakinya untuk menopang.

“Tu-tuan Logan?”

Raelynn memanggil lirih nama Logan dengan tatapan sayu, tangannya membelai lembut wajah tampan Logan yang ikut terkena dinginnya air shower yang masih menyala. Logan merasa tersentak akan perbuatan yang Raelynn lakukan itu, tapi detik berikutnya dia segera menyadari bahwa kondisi Raelynn semakin memburuk setelah diberikan obat oleh Dr. Ava.

“Sialan, dia benar-benar dokter gadungan rupanya!” umpat Logan.

“Kita pergi kerumah sakit saja sekarang,” ujar Logan yang berusaha membantu Raelynn untuk berdiri tegap.

Hanya rumah sakit yang ada dipikirannya saat itu, sebab dia yakin sekali bahwa Gavin terlibat dengan dokter gadungan itu. Sejak kecil bersama, Logan tahu persis bahwa tidak aka nada yang berani menargetkan dirinya selama Gavin berada di sisinya. Kecuali … jelas kalau Gavin ikut campur.

Akan tetapi, Raelynn malah menggunakan kesempatan itu untuk mencium bibir Logan dengan penuh kelembutan. Kini kedua tangannya melingkar indah di leher Logan seolah tak ingin melepaskannya sama sekali. Raelynn akhirnya kehilangan akal sehatnya lagi, Logan pun kembali dibuat kaget atas ciuman tersebut untuk kesekian kalinya.

Awalnya dia terus berusaha menolak dan menghindari ciuman itu, tetapi perlahan-lahan Logan malah membalas ciuman itu dengan penuh gairah, bahkan ciuman itu kini berubah menjadi lumatan yang penuh nafsu.

Tanpa sadar dia terbawa suasana indah yang diciptakan oleh Raelynn, bibir mereka saling bertaut satu sama lain dibawah derasnya guyuran air shower yang membasahi tubuh keduanya yang semakin panas.

Merasa hembusan nafas Raelynn yang sudah mulai terengah, Logan pun langsung melepas ciumannya. Lalu menggendong tubuh Raelynn menuju ke dalam kamar.

Sungguh Logan tidak memikirkan apapun lagi kecuali keinginan untuk menyentuh wanita dalam pelukannya itu. Bahkan Logan seakan dia lupa bahwa dihatinya masih tersimpan perasaan untuk orang lain. Akan tetapi, pesona seorang Raelynn sangat sulit untuk dia abaikan begitu saja.

Dengan perlahan Logan membaringkan tubuh Raelynn di atas ranjang, tatapan mata keduanya saling bertemu. Kemudian disusul dengan bibir mereka yang kembali saling menyatu. Tanpa melepas pagutan keduanya, Logan langsung menindih tubuh Raelynn membelainya dengan lembut penuh kasih.

Ciuman Logan perlahan mulai turun ke leher indah milik Raelyn, sehingga membuatnya mendesah tidak karuan. Logan terus saja menciumi setiap inci tubuh Raelynn, sementara tangannya berusaha melepas jubah mandi yang sudah basah itu.

Betapa terkejutnya Logan melihat tubuh indah itu penuh akan luka. Ada beberapa luka yang sepertinya masih baru dan banyak luka lainnya yang seperti sebuah luka lama dan membekas karena tidak mendapatkan perawatan terbaik.

“Raelynn, kenapa tubuhmu bisa penuh dengan luka? Siapa yang telah melukai sampai seperti ini?”

Entah mengapa Logan sangat marah saat melihat semua luka-luka itu. Jika Raelynn menyebutkan siapa pelakunya, maka Logan akan langsung memerintahkan orang-orang kepercayaannya untuk segera memberikan balasan yang setimpal.

Namun sayangnya, Raelynn tidak menyebutkannya sama sekali. Dia malah menggigit bibir bawahnya seolah menahan keinginannya untuk menjawab pertanyaan yang Logan ajukan. Raelynn malah mengalihkan topik pembicaraan dengan kembali menggoda Logan dengan berkata, “Jangan tanya apapun, cukup bantu aku saja menghilangkan rasa tidak nyaman di tubuhku ini secepatnya.”

Siapa sangka wajah Raelynn yang tengah berusaha menahan efek obat itu, semakin menggoda saja di mata Logan terlebih saat dia menggiti bibir bawahnya sendiri. Logan yang kini sudah dikuasai oleh nafsunya dan juga Raelynn yang sudah dikuasai efek obat perangsang yang diberikan oleh Dr. Ava, akhirnya semakin terbawa suasana yang tercipta. Mereka berdua pada akhirnya melewati malam panas yang indah dan panjang bersama untuk pertama kalinya dalam hidup mereka.

Entah berapa kali mereka melakukannya, Logan akhirnya berhenti ketika Raelynn sudah sangat kelelahan dan akhirnya tertidur dengan lelap. Begitu juga dengan Logan yang pertama kalinya bisa tidur senyenyak ini setelah ditinggal menikah oleh mantan kekasihnya.

...****************...

Cahaya sang mentari pagi masuk melalui celah tirai jendela yang sedikit tersingkap, membuat Logan merasa terganggu dan akhirnya terbangun dari tidurnya. Entah mengapa pagi itu, Logan merasa sangat segar sekaligus sedikit lelah, bahkan lengannya terasa kram seolah ada yang menindihnya.

“Eungh … Kenapa lenganku berat sekali,” gumam Logan berusaha membuka matanya untuk melihat apa yang menekan lengannya.

Bersambung ….

Ilustrasi Logan yang baru bangun tidur, setelah malam panasnya dengan Raelynn🤭🤭🤭