RAKSASA DUNIA

Melihat pasukan kerajaan yang mulai mundur, membuat Anton seketika berhenti  untuk menyerang, dan menyuru para pasukan nya untuk mundur. “ayo mundur dulu. Selametin yang terluka dulu." ucap Anton sembari menaiki kembali kudanya.  

Klip.. Klip.. Klip.. suara kuda yang berjalan perlahan di ikuti dengan ribuan pasukan Anton yang ada di belakangnya, “Kita harus segera kembali sebelum matahari terbenam” ucap Anton yang mulai memacu kudanya. Belum lama mereka berjalan tiba tiba  pasukan mereka terhenti ketika melihat pasukan Ican dan Riswan yang menunggu mereka dari dalam hutan. “Hahaha… aku tak menyangka rencana kamu begitu sangat brilliant. hahaha…  seperti nya kali ini kita menang.” ucap Ican  sambil berjalan menuju Anton.

Anton yang mendengar itu hanya terseyum semberi mengajak mereka untuk kembali ke kastil. “Mungkin sebaiknya kita kembali dulu, sebelum Matahari terbenam,” ucap Anton kepada pasukan sambil memacu kudanya, disusul dengan ribuan pasukan yang ada fi belakang nya. 

Setibanya di kastil Anton mulai berjalan memasuki kastil di ikuti Ican, dan Riswan.  Tak lama bersalah memasuki kastil terlihat la sebuah ruangan yang terbuka dengan penjagaan yang ketat. Melihat itu Anton mulai memasuki tempat itu di ikuti dengan Ican, dan Riswan. 

“Silakan duduk.” ucap Anton semberi duduk di kursi yang di siapkan untuk nya disusul dengan kedua orang itu.  “Anton, Kali ini kita bisa menang dengan sempurna berkat kalian semua,”

“Hahaha…. Kali ini kita benar benar menang  tapi seperti nya ini berkat dari rencana yang telah kau buat. Namun aku pikir kita tak membutuhkan rencana itu lagi bisa saja mereka telah mengetahui rencana tadi.” Ucap ican sambil berdiri dari tempat duduknya. 

Anton yang mendengar itu hanya menganguk, Smanik menyuruh Ican untuk membuat rencana untuk kali ini. Ican yang mendengar perkataan Anton segera bergegas duduk kembali. Dan menghela nafas panjang. “Mungkin sebaiknya untuk penyerangan kali ini kita rencana kan semuanya bertiga.” ucap Ican semberi meneguk teh yang baru saja di sugukan. 

“Iya seperti nya begitu sebelum besok pagi kita harus membuat siasat baru.” ucap Riswan semberi berdiri dari tempat duduknya  Anton yang mendengar itu  segera menyuruh kedua orang itu untuk membuat rencana, mendengar itu mereka berdua segera berdiri dan memberikan masukan mereka masing masing “jika perlu kita akan menyerang mereka habis-habisan dengan mengirimkan semua pasukan kita. Ucap Riswan. Mendengar itu Ican mulai angkat suara. “Iya seperti nya memang benar jika kita langsung menyerang habis-habisan, lagian mereka tidak mungkin memiliki pasukan tambahan.” ucap Ican sambil mencoba menyakinkan Anton. 

“Seperti nya juga begitu!” ucap Anton yang sedikit ragu mendengar itu Ican da Riswan segera mempersiapkan pasukan penu mereka untuk menyerang kerajaan 1000 bayangan. Di keesokan harinya. 

*****

Keesokan harinya pasukan Anton yang telah berada di depan istana dengan pasukan penuh membuat Raja yang melihat itu semakin geram, “apa ka mereka benar benar ingin memberontak!” ucap Raja sembari mengirim kan pasukan nya kedepan untuk mengahadapi pasukan Anton. 

“Ayoo.. kerakan semua kemampuan kalian hari ini, kita akan binasakan raja yang seraka sana.” ucap Anton yang menyemangati pasukannya.  “Ayo serang mereka. “serang… !” sorakan keras dari kedua bela pihak. Yang sama-sama berlari menuju perperangan. 

Sreng! Sreng! Sreng! suara keras pedang yang bertabrakan menandakan pasukan kedua bela pihak telah bertemu. Ahhh…  tidakkk… .  Sreng…  Ah… .  Slas…  Seng! Suara keras teriakan dari kedua bela pihak yang berjatuhan di tana dengan tubu yang fi penuhi darah.  Ah….. Mereka monster!” ucap salah satu prajurit yang disusul dengan pedang yang menancap di lehernya. 

Melihat para prajurit nya yang mulai berjatuhan membuat Raja langsung memerintah ke pasukan tambahan.Ayo sudah waktunya mereka untuk keluar! Ucap Raja kepada para bawahannya, sambil tersenyum sinis! 

TUUUT! TUUUT! suara keras terompet yang keras membuat telinga bergema, disusul dengan pasukan bantuan yang dipenuhi dengan sifat membunu yang kuat hingga membuat Anton dan pasukan nya mulai  tertekan dengan munculnya pasukan gaja  yang di kendarai para prajurit. Serang! Ucap raja yang mulai ikut berperang bersama pasukan gaja yang dia miliki. 

Ah….. Ah….. Ah! Suara keras pasukan Anton yang terbunu di  injak gaja gaja yang memasuki barisan mereka. Anton yang melihat itu segera bergegas  memundurkan pasukan nya.”AYOO MUNDUR.. MUNDUR..” teriakan keras dari Anton membuat pasukan nya  segera berlari ke tempat aman. MUNDUR..  suara keras Anton yang berteriak membuat seluruh pasukan nya  mundur seketika. 

"Ahhh tolong aku!" suara teriakan dari Ican membuat Anton seketika membeku. "Ayoo kesini" ucap Anton yang melihat Ican di kepung pasukan kan gaja. Sreng... suara pedang yang tepat mengenai tangan ican membuat nya berteriak keras. Anton yang melihat Ican telah di kepung seketika ingin berlari ke arah Ican. Riswan yang melihat Anton ingin menuju Ican seketika menghentikan langkah nya. "ayo bantu aku tahan dia!" ucap Riswan sambil memegangi tangan Anton. Arggg... teriakan keras dari Ican disusul dengan tu suka pedang yang tepat mengenai tangannya hingga membuat tangannya terputus. "AAAAH.... kalian semua lari la, jangan peduli kan aku." ucap Ican semberi menerima tebasan demi tebasan yang di layangkan para prajurit.

"hahah... apa ka aku akan benar benar mati disini!" ucap Ican sembari melihat Anton yang di gotong pasukan nya. kalian semua kembali la jangan hiraukan aku balaskan dendam ku." ucap Ican disusul tebasan terakhir dari para prajurit hingga membuat nya tewas seketika. Anton yang melihat Ican terbunuh membuat nya terpukul tak berdaya, "Ayo cepat tinggal kan tempat ini." ucap Riswan sambil mengajak Anton yang masi didalam genggamannya.

"Ayo kembali ke kastil semua kembali jangan lupa bantu yang terluka." ucap Riwan semberi menaiki kudanya. bersama Anton.

Setibanya di kastil Anton melihat banyaknya pasukan nya yang terluka hingga membuat nya terdiam membisu dengan apa yang terjadi. "seperti nya untuk beberapa hari ini kita tidak akan menyerang dulu kita harus membuat siasat baru dan menamba jumlah pasukan kita." ucap Anton sambil berjalan di kerumunan pasukan nya yang terbaring tak sadar kan diri. temui aku di ruang rapat ucap Anton kepada Riswan semberi melangkah memasuki kastil yang ada didepan nya. disusul dengan Riswan yang berjalan di belakang nya.