Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan yang terpendam
.
.
setelah semua nya sudah selesai, Amoran membantu Marsya dah Kayla menata nya di atas meja makan.
" rasanya bunda sudah sangat lapar, " ucap Marsya mengelus perut nya seraya duduk di salah satu kursi makan
" kenapa kalian hanya berdiri saja ayo makan " Marsya kembali menegur kedua gadis cantik itu karena melihat Amora dan Kayla hanya berdiri saja melihat nya
" bunda yakin bisa menghabiskan makanan sebanyak ini ? " tanya Kayla menunjuk menu makanan satu persatu yang sudah tertata rapi di atas meja
" yakin lah " jawab Marsya santai, Amora dan Kayla kembali saling tatap
" apa bunda gak takut gendut " tanya Kayla lagi, Marsya memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan dari putri nya itu
" gendut itu tandanya bahagia " ucap nya dengan mengambil rendang sapi
" kalo bunda gendut nanti Ayah cari istri baru yang lansing dan cantik apa bunda mau " Kayla sengaja ingin membuat bunda nya itu panik, tetapi respon Marsya hanya biasa saja
" itu pun kalo ayah mu berani " ucap nya lagi, Amora dan Kayla tidak berkata lagi mereka berdua ikut makan bersama dengan Marsya
" oh ya ... Amora sayang... apa kamu sudah ada fikiran untuk berumah tangga " tanya Marsya di sela sela makan mereka
" uhukkk... uhukkk.... " Amora yang mendengar itu langsung tersedak makanan dan dengan cepat Kayla memberikan segelas air putih kepada sahabat nya itu
" iihh... bunda kenapa bertanya begitu, kemarin Kayla yang di kasi pertanyaan begitu hari ini Amora, " tegur Kayla kepada bunda nya
baru saja Marsya ingin kembali berkata tetapi di hentikan oleh kedatangan Alva putra pertama nya
" ada tamu nih " ucap Alva seraya melangkah masuk kedalam ruang makan dan langsung duduk di kursi kosong samping Amora
Amora hanya tersenyum kepada Alva lalu meletakkan gelas yang sudah kosong di atas meja makan.
" loh bukannya besok baru kamu pulang " tanya Marsya kepada putra nya itu seraya memberikan piring kosong kepada Alva
" pekerjaan nya sudah selesai Bun, dan hari ini juga aku pulang " jawab nya seraya meraih piring kosong itu lalu mengisi nya dengan nasi
Marsya hanya menganggukkan kepalanya mendengar jawaban putra sulung nya itu
" apa kabar Mora " tanya Alva seraya memakan nasi nya
" hhmm... kabar baik kak , kak Alva sendiri apa kabar ? " ucap Amora yang sudah menyelesaikan makan nya
" sepertinya kurang baik " jawab Alva santai seraya menatap sekilas ke arah Amora dan tersenyum manis
Amora dan Kayla mengerutkan alisnya sedangkan Marsya wanita stengah baya itu hanya tersenyum senyum sendiri ia tau maksud dari putra nya itu
" apa kak Alva sakit ? " tanya Amora khawatir
dan dengan cepat Alva menganggukkan kepala nya " iya aku sakit, dan sangat sakit "
Amora dan Kayla kembali saling tatap bingung dengan maksud ucapan Alva
" memang nya kakak sakit apa ? perasaan akhir-akhir ini kakak baik - baik saja " Kayla bertanya dengan bingung karena selama ini ia melihat kakak nya itu baik-baik saja lalu kenapa sekarang pria tampan itu mengatakan jika ia sakit
" dadaku yang sakit " jawab Alva cuek tetapi ada maksud dari ucapan nya itu
" what...? kenapa bisa..? apa kak Alva mempunyai penyakit jantung " tanya Kayla kaget begitupun dengan Amora yang kaget mendegar ucapan dari pria itu
berbeda dengan Marsya yang hanya santai saja seraya menikmati makanan nya entah sudah berapa kali wanita stengah baya itu mengambil nasi dan lauk-pauk ke piring nya .
tetapi Alva hanya diam ia tidak menjawab pertanyaan dari adik nya itu " gak bisa di biarin kak Alva harus segera di periksa, sebelum penyakit jantung nya tidak parah " panik Kayla heboh, Amora hanya menganggukkan kepala nya menyetujui ucapan dari sahabat nya itu
" Mora apa kamu membawa stetoskop mu " Kayla melihat kearah Amora
" ada di mobil aku akan mengambil nya " ucap Amora lalu berdiri dari duduk dan langsung keluar dari ruang makan dengan buru-buru
sedangkan Kayla ia juga ikut keluar ia akan menunggu kakak dan Bunda nya itu di ruang tengah .
setelah kepergian kedua gadis cantik itu Alva menghembuskan nafas nya dengan kasar
" sampai kapan aku harus memendam nya bunda, aku takut dia di ambil orang " ucap nya kepada Marsya yang baru saja menghabiskan makannya
" kamu gak boleh menyerah sayang , kejar dia sampai kamu mendapatkan nya " ucap Marsya lembut kepada putra nya itu
sudah sangat lama Alva menyukai Amora tetapi respon Amora kepada nya hanya menganggapnya seperti kakak nya sendiri sama seperti Kayla dan Alvin.
" Kira-kira om Shaka mau gak ya jadikan aku menantunya " ragu Alva karena ia tau seperti apa sifat Shaka jika berkaitan dengan Amora putri semata wayang nya
" kamu jangan khawatir kan ayah mu dan daddy nya Amora itu berteman baik, pasti daddy nya Amora gak akan menolak lamaran mu , apa lagi daddy nya Amora sudah kenal lama dengan keluarga ini kamu jangan khawatir sayang bunda akan membantu mu " jelas Marsya lagi yang menyakinkan putra nya
" lagian bunda ingin sekali punya menantu seperti Amora, selain cantik dia baik dan dia juga pekerja keras " lanjut nya lagi membayangkan jika Amora yang akan menjadi menantunya
di ruang tengah kini Amora dan Kayla sedang menunggu Alva dan Marsya tetapi kedua nya belum kunjung datang
" apa Reygan memberimu kabar ? " tanya Amora seraya menyandarkan punggung nya di sandaran sofa
Kayla menghembuskan nafasnya lalu menjawab pertanyaan dari Amora " kemarin dia mengabariku, tapi dia bilang saat ini dia sedang tidak bersama dengan Tenggara "
Amora menatap serius wajah Kayla " lalu sekarang Tenggara kemana sudah dua minggu dia tidak memberiku kabar, ponsel nya tidak bisa di hubungi "
tetapi Kayla hanya diam saja seraya menyalakan televisi " sebenarnya apa pekerjaan mereka ? " tanya Amora yang masih sangat penasaran
baru saja Kayla ingin kembali berkata tetapi kedatangan Alva dan Marsya mengalihkan perhatian mereka
" ayo duduk di sini kak Alva aku akan memeriksa keadaan jantung mu " ucap Amora menyuruh Alva duduk di sofa kosong yang ada di samping nya dan dengan senang hati Alva mendudukkan dirinya di samping wanita cantik itu
" disini sangat sakit Mora " ucap nya berpura-pura meringis kesakitan
Amora dan Kayla kaget melihat wajah Alva yang seperti sedang menahan sakit , dan dengan cepat Kayla duduk di samping kaka nya itu lalu memeluk nya seraya menangis
" hiks... hiks... kak Alva jangan sakit begini, Kayla gak suka melihat nya... hiks... hiks... " ucap nya dengan terisak menangis
Marsya kaget melihat Kayla menangis diam-diam wanita itu menepuk jidat nya sendiri
" astaga Kayla itu hanya akal-akalan kakak mu saja " ucap Marsya dalam hati
dan dengan cepat Amora memeriksa dada kiri pria tampan itu tetapi seperti nya tidak terjadi apa-apa tetapi kenapa Alva seperti orang yang kesakitan.
Amora jadi teringat dengan sandiwara yang di lakukan oleh daddy nya beberapa hari lalu di rumah sakit tempat nya bekerja seketika ia berfikir untuk menjaili pria itu
" seperti nya kondisi kak Alva sangat serius, penyakit jantung nya sudah sengat parah " ucap nya berpura-pura sangat panik
Marsya yang mendengar ucapan dari Amora itu membulat kan matanya kaget, apa putra nya itu benar-benar mengalami penyakit jantung yang serius ? sedangkan Kayla ia semakin menangis.
.
.
.
