NovelToon NovelToon
Daniel & Hana

Daniel & Hana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Percintaan Konglomerat
Popularitas:848
Nilai: 5
Nama Author: Arashka

Welcome to the sequel of You're Mine Brianna

Perjalanan seorang Hana Elodie Brown menghindari Ayahnya yang otoriter terhadap dirinya. Berbagai cara ia lakukan agar hidupnya bisa terbebas dari aturan yang menurutnya tak sesuai dengannya. Sampai pada suatu ketika, Hana dipertemukan oleh takdir dengan seorang pria yang tak pernah ia inginkan semasa hidupnya, Daniel Leonardo Smirnov. Seorang mafia yang dunianya penuh dengan kegelapan melebihi tempat tergelap di dunia. Mampukah Hana menjadi penerang bagi Daniel dan akankah Daniel mampu memberikan kehidupan yang diinginkan oleh Hana? Simak terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Bertemu Calon Mertua II

Saat ini, Hana sedang memeluk putranya yang sedang tertidur lelap. Hana terus menciumi puncak kepala Liam. Rambutnya yang beraroma buah-buahan khas anak-anak selalu menjadi candu baginya. Liam terbangun saat ia merasakan kecupan-kecupan kecil di pipi gembulnya. 

"Mommy.." suara anak laki-laki bermanik abu itu memanggil ibunya. 

"Yes, sweetheart. Mommy di sini." Mata Hana berkaca-kaca memandang putra tampannya yang kini benar-benar ada di hadapannya. 

"Apa aku bermimpi?" tanya Liam dengan polosnya. 

Hana mengangkat sebelah tangan Liam dan menaruhnya di pipi Hana. Tangan kecil itu meraba dan mengusapnya dengan lembut. "Aku tidak bermimpi, Mommy... I miss you so much." pekik Liam langsung memeluk Hana. 

"I miss you too, kid." Hana membalas pelukan itu dengan tak kalah erat. 

"Apa mommy akan menjemputku untuk tinggal bersamamu?" Tanya Liam. 

"Kita lihat bagaimana nanti ya sayang. Mommy perlu membicarakan hal ini dengan Grandpa dan Grandma." sahut Hana.

"Baiklah.." jawab Liam.

CEKLEK

Tiba-tiba saja pintu kamar Liam terbuka dan menampilkan sosok bertubuh tinggi sedang berdiri di sana. 

"Hallo kiddo.." sapa Daniel kepada Liam. Daniel baru sempat mendatangi Liam karena ia sejak tadi sibuk bersama Jordan di taman belakang untuk berbincang mengenai bisnis.

"Mom..?" Liam memanggil sang ibu seolah membutuhkan penjelasan yang lebih tentang siapa pria yang masuk ke dalam kamarnya

"Kau lupa padaku? Rasanya kita baru saja video call beberapa hari yang lalu."

Liam terdiam sejenak kemudian wajahnya berubah menjadi ceria. "Daddy....!!" Pekik Liam yang langsung berdiri di atas ranjang. 

Daniel tersenyum lebar dan merentangkan kedua tangannya. Liam langsung menghambur ke dalam pelukan Daniel dan Daniel memeluknya sembari memutar tubuhnya. 

"Apa kau senang?" tanya Daniel sembari menurunkan kembali Liam ke atas ranjang. 

"Aku sangat senang, Daddy. Aku tahu kau bukan Daddyku yang sebenarnya, tapi aku sudah lama ingin memiliki seorang Daddy seperti temanku yang lain." ujar Liam dengan jujur.

Jantung Hana seolah berhenti seketika saat mendengar keinginan anaknya yang tak pernah Liam ungkapkan padanya. Perasaannya terasa kosong, nyawanya seperti di cabut paksa karena ia tak pernah memikirkan apa keinginan Liam yang sebenarnya. Ia terlalu fokus untuk mencari uang agar bisa bertanggung jawab terhadap kehidupan anak semata wayangnya. 

"Mulai saat ini, aku adalah Daddy mu. Jika ada yang menanyakan siapa namanya, kau tinggal bilang bahwa Daddy mu adalah Daniel Leonardo Smirnov. Bagaimana?" sahut Daniel sembari ikut bergabung bersama Hana dan Liam berbaring di atas ranjang yang sama. 

"Nama yang sangat bagus, Daddy. Apa aku bisa memiliki namamu di akhir namaku?" Like Mommy. Mommy memiliki nama Grandpa di akhir namanya." tanya Liam dengan begitu polos.

"Of course. Kau harus memiliki nama Smirnov di belakang namamu. Tapi ada syaratnya." 

"Apa itu Daddy?"

Daniel mendekatkan wajahnya ke arah telinga Liam dan berbisik, "Kau harus membantu Daddy agar Mommy mau menikah denganku. Kau setuju?" tanya Daniel dengan suara yang sangat pelan.

Liam tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya dengan mantap. 

"Good boy.." ucap Daniel sembari mengusap pipi gembul Liam lalu menciumnya. "Sekarang kembali lah tidur, besok kita akan bermain sepuasnya." titah Daniel kepada Liam.

"Kalian juga harus tidur di sini denganku." 

"Sayang, Daddy harus mengerjakan sesuatu sampai larut malam. Ia akan tidur di kamar lain karena takut mengganggumu." ucap Hana berbohong. 

"No baby, aku justru sedang bebas tugas hari ini." sahut Daniel.

"Kasur ini terlalu kecil untuk kita bertiga, Kid." ujar Hana mencari alasan lain.

"Aku bisa tidur di atas tubuh Daddy yang besar." sahut Liam.

"Haha baiklah aku akan mengabulkan keinginan putra pertamaku. Biarkan saja Hana." Jawab Daniel dan langsung menyelimuti tubuh Liam, tubuhnya dan juga tubuh Hana. "Ayo kita tidur, Daddy sudah sangat lelah." 

Liam tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Dengan cepat Liam langsung menutup kelopak matanya sambil memeluk tubuh Hana. Sedangkan Daniel sedang sibuk memandangi kedekatan antara anak dan ibu yang kini berada di sampingnya. Ternyata memiliki keluarga kecil seperti ini begitu menyenangkan dan membuat hatinya menghangat. Daniel mengelus kepala Liam hingga ia kembali tertidur dengan lelap. Ia juga menggenggam tangan Hana dan akhirnya mereka tertidur di atas ranjang yang sama. 

*** 

Esok harinya, Daniel, Hana serta Liam turun ke bawah untuk makan pagi bersama. Christy sudah menyiapkan beberapa menu makanan yang lezat untuk mereka santap. Setelah selesai, Daniel meminta izin kepada Jordan untuk memboyong Hana serta Liam tinggal bersamanya. 

"Kau yakin bisa menyayangi mereka setulus hatimu?" tanya Jordan kepada Daniel.

"Jangan ragukan aku. Aku menyangi mereka dengan sangat tulus." jawab Daniel.

"Apa kau bisa menganggap Liam seperti anakmu sendiri? Dan kau tak akan mencampakkannya setelah kau memiliki anak lagi bersama Hana nanti?" tanya Jordan lagi. 

"Jangan khawatir, kau bisa memecahkan kepalaku jika hal itu sampai terjadi." 

Hana menyikut lengan Daniel karena pria itu berbicara kasar di depan Liam.

"Sorry.." bisik Daniel lalu mengecup pipi Hana.

"Astaga lihatlah, pria itu bahkan tak segan menciumnya di depanku." ucap Jordan. 

"Biarkan saja, Jordan. Mereka sedang jatuh cinta." sahut Christy membela Daniel. 

"Daddy come on, bukankah kita akan ke taman bermain." Liam sudah merengek sembari menarik-narik lengan Daniel. 

"Uhuh.. Let's go kid! Ayah mertua, aku pergi dulu." ujar Daniel yang langsung berlari kecil menuju mobil dengan Liam yang berada di gendongannya. 

Hana dan Christy tersenyum melihat pemandangan tersebut. Selama ini, Christy juga selalu membayangkan bagaimana Liam memiliki orang tua yang lengkap. Dan sekarang mungkin sudah saatnya. Tak henti-hentinya dalam hati Christy mengucap syukur kepada Tuhan karena akhirnya kini cucunya bisa merasakan hal itu. Semoga kebahagiaan selalu menyertai mereka. 

"Mom.. Dad, aku pergi dulu." Hana berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk segera menyusul Daniel dan Liam karena mereka sudah memanggilnya sejak tadi. 

"Hati-hati!" teriak Christy dengan senyum lebarnya. 

Di taman, Liam banyak menghabiskan waktunya bersama Daniel. Mereka bermain kejar-kejaran, bermain bola dan masih banyak lagi. Hana hanya duduk di sebuah kursi besi yang ada di sana. Memperhatikan keduanya dengan rasa penuh bahagia. Mungkin memang sudah seharusnya Hana membuka hatinya lagi. Lagi pula untuk saat ini kebahagiaan Liam lah yang paling utama. Dan sepertinya Liam bahagia dengan kehadiran Daniel di hidupnya. 

Daniel dan Liam berlari menuju ke arah Hana. Siapa yang lebih dulu sampai di sana, akan mendapatkan hadiah berupa mencium dan memeluk Hana sepuasnya. Liam tak mau kalah dari Daniel dan ia berlari sekuat tenaga. 

"Aku menang!!!" teriak Liam dan langsung memeluk tubuh Hana lalu menghujani wajah Hana dengan kecupan.

"Hahaha hei.. " Hana tertawa karena Liam mengecup dan memeluknya dengan brutal. Liam bahkan sampai naik ke pangkuan Hana dan melingkarkan tangannya di leher Hana. 

Daniel yang tak mau kalah langsung duduk lalu ikut memeluk tubuh Hana dan juga menciumi wajah Hana.

"Haha apa yang kalian lakukan?" Hana terkekeh ketika dua laki-laki itu benar-benar membuatnya kewalahan. 

"Mommy milikku selamanya!" pekik Liam. 

"Mommy mu juga milikku, Liam. Jangan lupakan itu." sahut Daniel tak mau kalah.

Mereka tertawa bersama dengan penuh rasa bahagia. Daniel menciumi pipi Hana dan Liam secara bergantian. Ternyata selama ini, keluarga lah yang ia butuhkan untuk membuat hidupnya lebih berwarna. Dan semua itu ia dapatkan dari sosok wanita yang saat ini ia cintai, Hana Elodie Brown. 

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!