<<<Sinopsis
Bagaimana jika seorang model yang di idolakan semua orang tiba tiba kehilangan jiwa nya Dan di gantikan oleh jiwa yang berbeda ?
Akan kah jiwa sang model itu kembali atau malah sebaliknya?
Yuk baca selengkapnya 💐❤️
cerita ini berdasarkan halu dan imajinasi author semata tidak menyinggung pihak mana pun dan maaf kalo ada salah kata 💋💐
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FiaNur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 16
•HAPPY READING•
*******💐💐💐*******
Keesokan paginya di Mension milik Jeno
"dek kamu lamunin apa kenapa makanan nya tidak di makan" tutur letta yang melihat adik nya hanya mengaduk ngaduk makanan nya namun tidak di respon Bianca
*melihat sekeliling Mension ini sudah membuat ku janggal* batin Bianca yang sedari tadi memperhatikan seisi Mension yang lumayan suram walau warna Mension nya terbilang warna pastel yang elegan tapi memiliki kesan suram menurut Bianca
*hanya satu foto yang terpajang di sana itu pun hanya foto Sofia ini aneh Mension sebagus dan sebesar ini tidak ada foto pernikahan atau keluarga?*
*segitu rumit nya hubungan mereka kah?* sepertinya batin Bianca sangat asik sampe sampe suara letta yang terus memanggil nya tidak di respon sampai
"Bianca!!" satu teriakan sang kakak langsung membuat semua batin Bianca buyar seketika
"hah? Kakak kenapa" Bianca seperti orang linglung
"maaf kakak mengagetkan mu"
"tidak apa apa tapi kakak kenapa? Ada sesuatu?"
"harus nya kakak yang tanya kamu kenapa makanan mu saja kamu tidak makan sibuk melamun terus" crocos letta ke sang adik hanya mendapat respon nyengiran
"hanya memikirkan beberapa hal"
"beritahu kakak jika ada sesuatu yang membuat pikiran mu terbebani" ucap letta sebari mengelus kepala Bianca
"di mension ini hanya aku dan Jeno?"
"iya"
"Mension sebesar ini hanya kami?"
"em iya kenapa"
"kakak tidak disini? Atau orang tua Jeno tidak Disini?"
"tidak kakak tinggal sama suami kakak dan orang tua Jeno tinggal di kediaman utama milik mereka"
*Gilak Mension sebesar ini? Hanya untuk 2 orang? What?*
"terus disini tidak ada pembantu atau apa gitu keliatan nya Mension ini kurang terurus"
"bukan nya kamu yang meminta Jeno memecat semua pembantu dan hanya menyisakan bodyguard"
"iya kah? Maaf kak aku lupa"
*lebih tepat aku memang nggak tau apa apa*(*﹏*;)
"eem kakak mengerti dan untuk kebersihan Mension ini kamu tenang aja Jeno sudah mengurus nya dan mungkin saat ini dia sibuk sampai lupa menyuruh orang membersihkan nya" tutur panjang letta
"lagian kamu pulang dari rumah sakit mendadak jadi tidak ada waktu untuk menyuruh seseorang membersihkan mension" lanjut letta
"ohhh gitu yaa kak"
"hm makan lah makanan mu setelah itu kita kemakam mama"
"hanya kita?"
"tidak kita kesana sama suami kakak"
"Jeno?"
Mendengar itu membuat letta tersenyum menatap adik nya
*kamu benar berubah dek dulu kamu paling benci pergi bersama Jeno*
"kak" satu kata membuat letta tersadar
"makan makanan mu nanti kita hubungi Jeno" Bianca hanya merespon nya dengan anggukan kepala dan memakan makanan nya dengan tenang
................
Sisi lain
"bro Lo nggak pulang?" Jaemin merangkul Jeno tapi hanya di respon dengan tepisan rangkul nya
"slow bro" jaemin duduk di samping Mark
"Lo dari mana gue kelaparan nunggu Lo tau" cetus kesal nya Ji-Sung si maknae yang kelaparan menunggu jaemin
"sorry sorry biasa " membuat pose 🤙 di samping telinganya mengisyaratkan dia habis telfonan
"ck bucin" gumam renjun dengan menggelengkan kepalanya
"biarin daripada Lo mau bucin tapi jomblo"
"Lo_" sebelum renjun menyelesaikan perkataan nya sudah di potong dengan suara dingin sang leader
"makan atau pergi ❄️" membuat semua member diam dan mulai makan dengan tenang namun ketengan itu tidak berlangsung lama karena detaran ponsel terus menerus bergetar membuat mereka terganggu
"Lo jawab aja tuh panggilan pacar Lo jangan ganggu sarapan gue" ucap kesal renjun ke jaemin di susul dengan protes member lain
"Lo nggak mau sarapan sendiri aja jangan ganggu kami" si maknae ikut komen
"jawab telfon pacar Lo tuh ngambek tau rasa"haechan ikut berkomentar membuat jaemin kesal
"gue tau gue ganteng tapi stop nistain gue"
"lagian itu jelas jelas dari sana kenapa gue yang di salahin" lanjut jaemin sambil menunjuk ke arah Ji-Sung , Jeno , renjun menggunakan dagu nya
"tapi bukan punya gue" bantah Ji-Sung
"apa lagi gue ponsel gue di kamar lagi gue Cass" renjun ikut angkat Bianca
"te_"
Druk~ suara kursi yang di geser
----------------
"Halo kamu baik baik aja kan?" suara surau khawatir Jeno berbicara lewat ponsel
yap yang menganggu di meja makan itu Jeno bukan jaemin kasian jaemin yaaa ternistain terus
"adik ipar jangan Khawatir Bianca baik baik aja"
"kak letta?"
"hm ini kakak kayaknya kamu nggak buka pesanku"
"sorry kak semalam Jeno sibuk jarang pegang ponsel"
"nggak papa"
"tapi kakak kenapa menelfon ku pagi pagi begini dan menggunakan ponsel Bianca"
"Bianca kangen dengan mu dan di mau.. Kayak nya kamu bicara sendiri aja sama Bianca suami kakak menelfon"
'dek ambil ponsel Mu dan bicara lah kakak jawab telfon Alex dulu' samar samar terdengar di telinga Jeno
'aku kak?'
'hmm ambil lah kakak kesana dulu'
'yaak kak jangan pergi'
'berbicara lah ke suami mu' suara kaki yang menjauh terdengar jelas di telinga Jeno
'aku harus bilang apa'
'nanti aku bilang sesuatu Jeno marah gimana'
'apa aku matiin aja yaa tapi nanti nggak sopan gimana'
Celetuk Bianca yang terdengar samar samar membuat Jeno gemes akhirnya mulai berbicara
*dia kira aku pemarah gitu?*
"ada apa bilang aja aku nggak bakal marah"
"k_kamu dengar yaa?"
"em iya"
"maaf yaa aku tidak bermaksud bilang kamu pemarah k_"
"sst nggak papa bilang aja kamu mau apa nggak usah sungkan sungkan"
"aku dan kak letta sama bang..." Bianca berhenti sejenak
"bang Alex" Jeno yang peka langsung ikut angkat bicara
"nah itu kami mau ke makam mama kamu mau ikut tidak?"
"pergi jam berapa emang"
"agak siang kayak nya"
"nanti aku kabari setelah meminta izin manager ku"
"kamu sibuk?"
"lumayan tapi kamu tidak usah khawatir nanti aku akan kesana"
"nggak usah kamu bekerja aja maaf menganggu"
"t_"
tut
panggilan telepon di matikan sepihak oleh Bianca membuat jeno semakin gemas dengan nya
"dia banyak berubah dan lebih baik seperti ini" menatap nalar ponsel nya
"ku harap setelah ingatan nya kembali dia tetap seperti ini" Jeno kembali ke tempat tadi untuk melanjutkan sarapan nya
----------------
•TBC•
~Waiting for next chapter ~
Jangan lupa like komen vote dan subscribe 💐💐💞❣️