NovelToon NovelToon
Air Mata Istri Yang Diabaikan

Air Mata Istri Yang Diabaikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Penyesalan Suami / Tukar Pasangan
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: fadelisa dedeh setyowati

Ratna yang tidak bisa hamil menjebak suaminya sendiri untuk tidur dengan seorang wanita yang tak lain adalah adik tirinya.

ia ingin balas dendam dengan adik tirinya yang telah merenggut kebahagiaannya.

akankah Ratna berhasil? atau malah dia yang semakin terpuruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fadelisa dedeh setyowati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Air Mata Istri Yang Diabaikan 32

Di hari yang sama dengan Andini dan Bagas USG kehamilan Andini – Ratna juga pergi mengunjungi Ibu dan adiknya. Sudah lama Ratna tidak ke rumah dan sekarang ia sangat rindu dengan ibu dan adiknya.

Ratna sudah membawa oleh-oleh untuk ibu dan adiknya. Jadah bakar kegemaran ketiganya. Biasanya mereka menikmati jadah bakar dengan teh hangat atau kopi. Tak lupa Ratna juga sudah minta dibuatkan sambel goreng hati kesukaannya. Itu adalah menu favorit yang Ratna minta buatkan tiap kali pulang ke rumahnya.

Mobil baru mencapai teras saat Ratna bisa melihat adiknya melompat kegirangan dan menyambutnya. Membuat Ratna tersenyum lebar melihat tingkah adik laki-laki kesayangannya itu.

“Bu Mba Ratna pulang ....” teriak adiknya itu. Wajah bocah laki-laki itu terlihat cerah menyambut kakak perempuannya yang dirindukannya.

Ratna turun dari mobil. Ia merangkul adiknya dan bersama memasuki rumah.

Hujan mulai turun ketika Ratna tiba di depan rumah masa kecilnya itu. Tidak ada yang berubah. Sudah cukup lama ia tak pulang karena sibuk dengan pekerjaan dan suaminya. Ada rasa rindu sekaligus haru yang menyeruak tatkala ia melihat pintu rumahnya terbuka menampilkan sosok ramping dan anggun yang tak lain adalah ibunya. Ratna masuk diiringi dengan tatapan hangat sang ibu.

“Ibu Mba Ratna pulang,” ujar Dimas sekali lagi. Seolah ingin melaporkan seseorang yang penting yang mengunjungi rumah mereka.

Ratna melangkah pelan ke arah ibunya kemudian memeluknya. Ada perasaan rindu yang membuncah di dadanya yang ia luapkan melalui pelukan.

“Maaf ya bu baru bisa kesini sekarang,” ujar Ratna kemudian mencium punggung tangan ibunya.

Ibunya mengelus rambut Ratna dan berkata, “Gak papa nduk, ibu paham kamu sibuk,”

“Iya nih Mba Ratna udah lama ga pulang.”

“Maaf ya dek, banyak kerjaan di rumah dan di kantor,” ucap Ratna merasa tidak enak karena sudah agak lama dia tenggelam dalam kesibukan pekerjaannya.

“Iya Mba, Dimas ngerti ko, hehehehe ....” ucap adiknya nyengir, “Mba bawa jadah bakar kan?” tanyanya.

“Iya dong, Mba bawa buat kita,” ujar Ratna dengan tersenyum hangat, “Ambil di mobil ya. Ini kuncinya,” sahut Ratna memberikan kunci mobil pada adiknya.

Adiknya berlari keluar mengambil oleh-oleh yang di bawa Ratna.

Ibunya menatapnya dengan rasa rindu yang tak tertahankan, “Ibu senang kamu pulang nduk,”

“Iya bu, mulai sekarang Ratna akan berusaha untuk lebih sering pulang,” Ratna menatap dalam-dalam pada ibunya. Yang masih terlihat cantik dan segar meski di usia menginjak kepala lima.

Penampilannya sederhana tapi menyenangkan untuk dilihat. Mungkin gen itulah yang menurun pada Ratna, sebab Ratna juga sama cantiknya dengan ibunya meski berpenampilan apa adanya.

“Gak usah dipaksakan kalau memang pekerjaan dan rumah tanggamu bikin kamu sibuk, nanti kamu malah kecapekan,” ujar Ibu Ratna, “ibu ngerti ko nduk, yang penting kamu dan Bagas sehat dan bahagia di sana. Tapi ingat rumah ini selalu terbuka untukmu kapan saja,” imbuh ibu Ratna.

“Dan aku mba! Jangan lupain adikmu yang paling ganteng ini,” celetuk Dimas sambil tersenyum nakal.

Ratna yang melihatnya tertawa kecil, “Mba mana bisa lupa ... kalian adalah rumah yang paling nyaman buat Mba,”

“Ya sudah, ayo makan. Ibu sudah siapin makanan kesukaanmu,” ajak Ibu Ratna pada anak-anaknya.

“Horeeee ....” teriak Dimas lari mendahului ibu dan kakaknya.

Ratna dan Ibunya hanya menggeleng sambil tersenyum kecil.

Siang itu di bawah guyuran hujan, rumah kecil itu dipenuhi tawa dan pelukan hangat. Semua kerinduan yang tak tertahankan terobati.

Setelah selesai makan, Ratna menuju kamarnya. Begitu ia membuka pintu aroma masa kecilnya berhembus menghasilkan potongan-potongan kenangan selayaknya kaset yang di putar.

Ia ingat di pojokan kamar tempat favoritnya ia sering berbagi tawa dengan sosok yang kini sudah tiada.

Segala kenangan adalah bagian dari kehidupan.

Kau tak bisa meninggalkannya begitu saja.

Ibaratnya, kenangan itu semua adalah punggungnya. Meski ia selalu dibelakang, tetap saja tidak bisa ia tinggalkan.

Ia selalu ada meski tak terlihat.

Tangannya meraih laci dan benar ... benda itu masih di sana.

Album kenangan!

Diraihnya album kenangan yang usang dan sedikit berdebu itu, ia meniup pelan hingga debu halusnya berterbangan. Hati dan tangannya bergetar, karena ia tahu di dalam album kenangan itu tersimpan potongan-potongan masa lalu – masa dimana keluarganya masih utuh.

Halaman demi halaman ia buka. Ada foto kecil dirinya tengah di gendong ayahnya dan ada pula foto saat mereka piknik bersama. Wajah mereka terlihat sangat bahagia, bahkan ayahnya tersenyum lebar, seolah-olah tidak pernah ada luka yang ia goreskan.

Ratna berkata pelan, hanya dia sendiri yang bisa mendengar, “Ayah kenapa harus pergi dengan cara semenyakitkan ini? kenapa ayah tinggalkan kami berdua? Padahal ayah selalu janji ayah akan selalu bersama kami.”

“Lihat yah gadis kecilmu yang dulu selalu kamu gendong dan gandeng sekarang sudah besar. Apakah Ayah ingat aku Ibu dan Dimas? Ayah tahu nggak, semenjak ayah pergi hidup kami susah. Ibu berjuang sendirian membesarkan kami. Kami berusaha melupakan dan memaafkan ayah tapi jujur luka itu belum kering yah,”

“Mungkin sekarang ayah bahagia dengan pilihan ayah, tapi aku masih akan terus menyimpan kenangan ini. karena bagaimanapun juga, Ayah pernah jadi rumah buat Ratna kecil. Andai waktu bisa di ulang, Ratna ingin tetap di pelukan itu ....”

Ratna menutup album kenangan itu dan mendekapnya. Air matanya yang sudah ia bendung sedari tadi akhirnya luruh juga.

1
Cookies
air mata istri yg diabaikan, andini yach
fadeliu: betul ka .. dia istri yang di abaikan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!