seorang gadis yang sering dilukai oleh orang terdekat, dan di lingkungan hidupnya.. hingga dia keluar dari zona buruknya dan menjalani hidup dari Nol dengan dirinya sendiri..
apakah dia bisa bertahan ? apakah dia bisa mendapatkan kebahagiannya sendiri ? apakah dia akan bertemu dengan orang yang menCINTAInya sepenuh hati ?
ayoo baca kisah selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chiky18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan kedua
Sesampai di lobby mall rachel langsung menuju meja resepsionis 5 dan sang gadis melihat bagas melambaikan tangannya kepada sang gadis..
" kenapa sih, aku baru mau menikmati bagaimana cuti eh kamu malah kasih aku kerjaan " ucap rachel yang sudah tiba di meja resepsionis 5
" tolong kami hel, hidup kami bergantung padamu " ucap mbak rika
" emang kenapa sih ? Hanya karena anak kecil itu ? Kalian enggak bisa tenangi apa, ?" ucap rachel yang beribu tanya
" bukan kami enggak bisa tenangi anak kecil itu hel, tapi anak kecil itu enggak mau, malah lebih memberontak, unclenya saja kewalahan, apalagi kami yang bukan siapa-siapa " ucap naomi
" terus kenapa hidup kalian bergantung ke aku " tanya sang gadis kembali yang heran
" kamu tau, anak kecil itu cucu yang punya mall ini "ucap bagas yang berbisik
" APA !!!" ucap rachel yang berteriak
" diaqm lah hel, nanti ada yang dengar " ucap mbak rika yang menutup mulut sang gadis
" kalian tau bagaimana ?" tanya kembali sang gadis
" kami tau karena manager langsung kemari saat unclenya menelpon, awalnya kami enggak tau unclenya lagi nelpon siapa, terus enggak lama manager turun kemari dan langsung ke unclenya.. Terus manager bilang ke kita telpon kamu dan suruh datang kemari, pas liat ponsel aku, eh malah mati jadi pakailah ponsel bagas " ucap naomi yang merinding.. Dan yah rachel mulai memahami kenapa dia berada di sini, bagas pun menelpon uncle anak kecil itu untuk memberitahukan kalau sang gadis sudah ada di sini
Tidak begitu lama, sang anak dan unclenya sudah kelihatan dan sang anak langsung berlari menuju rachel dan berkata " aunty rachel " sambi berteriak
" yah aunty disini " sambil menangkap sang anak yang berlari memeluk rachel
" aunty apa kabar, kevin kangen loh sama aunty, kevin cari-cari aunty di mall ini tapi enggak ketemu aunty " ucap kevin yang masih memeluk rachel
" kan aunty sudah bilang waktu itu, aunty udah enggak kerja disini lagi sayang," ucap rachel kepada sang anak
" tapi kenapa aunty enggak kasih nomor telpon aunty ke kevin ? " ucap kevin kembali
" kan kevin enggak minta jadi aunty juga engga kasih " ucap rachel yang menatap sang anak
" tapi kata grandpa kalau orang yang sudah bilang kata perpisahan harus kasih nomor telponnya, supaya bisa di hubungi se waktu-waktu.." ucap polos kevin..
" kan kita enggak berpisah kevin, buktinya kita ketemu lagi kan hari ini " ucap rachel lagi
" iya sih, tapi aku minta nomor aunty yah, jadi kalau aku kangen bisa telpon aunty " ucap kevin sambil meminta ponsel sang uncle.. lalu sang uncle memberikan ponsel ke kevin, dan kevin memberikan ke sang gadis.. Awalnya rachel agak ragu memberikan nomor pribadinya ke orang asing dan akan memberikan nomor kerjanya saja, tapi melihat sang anak yang begitu mengharapkan rachel memberikan nomornya dengan cepat rachel mengetik pribadi nya di ponsel uncle sang anak..
" sudah kan, aunty boleh pergi enggak " ucap rachel yang memberikan ponsel uncle ke sang anak
" aunty enggak mau main sama kevin yah " ucap kevin yang muka nya sedih.. "ahh kalau begini aku enggak tega deh" ucap dalam hati rachel
" yah udah aunty temani kamu main yuk, " ucap rachel yang menggandeng sang anak
" aku pergi dulu yah gas,mi dan mbak rika " ucap sang gadis berpamitan pada teman-temannya
di sepanjang jalan sang gadis dan sang anak saling bercerita dan bertanya ( yang paling banyak tanya sudah pasti kevin ), ketika sudah sampai di tempat bermain, rachel langsung mendampingi sang anak bermain dari dekat, sedangkan sang uncle melihat dari kejauhan dengan tatap sendu.. Saat sudah puas bermain, rachel menuju sang uncle sambil menggendong sang anak dan berkata " dok, bisa kita pergi cari makan dulu,soalnya kevin tadi bilang sudah lapar sebelum tertidur " ucap rachel saat berdiri di depan unclenya kevin
" yah sudah ayo sini aku yang gendong kevin, kasihan kamu entar keberatan " ucap uncle rangga yang akan mau memindahkan kevin kedalam pelukannya
" enggak apa-apa kok dok, biarkan kevin sama aku, takutnya dia bangun lagi " ucap rachel yang menolak memindahkan kevin, dikarenakan kevin malah memeluk lebih kuat kepada rachel..
Sampailah di sebuah restaurant mereka bertiga, sang anak tetap dalam posisi dekapan rachel yang sedang tertidur.. Sambil menunggu makanan tiba rachel pun berkata " maaf dok, kalau aku boleh tau kemana yah orang tua kevin ? Soalnya biasanya aku lihat hanya sama oma,susternya dan anda dok " ucap rachel yang bertanya
" orang tua nya sudah meninggal saat kevin tepat 1tahun karena kecelakaan pesawat " ucap uncle rangga sambil mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu
" oh maaf dok telah bertanya soal sensitif " ucap rachel yang merasa bersalah
" enggak apa-apa kok, kamu juga harus tau kan, supaya pas ketemu sama kevin lagi kamu enggak akan bertanya kepada kevin, soalnya kevin hanya tau kalau orang tuanya lagi di luar negeri" ucap uncle rangga yang melihat sang gadis dengan wajah enggak enak
" dan satu lagi, kamu enggak usah panggil dok dok lagi, ini kan bukan di rumah sakit " ucap uncle rangga kembali
" oke uncle " ucap rachel dengan entengnya
" aku enggak punya ponakan yang sudah besar yah, dan kamu bukan ponakan ku.. Jadi panggil saja nama saya " ucap uncle rangga yang kesal di panggil uncle oleh rachel..
Tibalah makanan mereka di meja nya, dan sang gadis membangunkan sang anak untuk mengisi perutnya yang mungil itu.. Kevin mulai membuka mata nya dan berkata " bunda ", sesaat sang gadis dan rangga menatap sang anak dan berkata " kevin itu bukan bunda,ayo duduk di samping uncle dan makan makananmu " ucap rangga yang sudah memindahkan posisi duduk kevin di samping rachel..
merekapun makan sambil berbincang-bincang, di tengah-tengah perbincangan telpon rachel berdering dan sang gadis melihat telponnya "alvin" dan lalu meminta izin untuk mengangkatnya sambil menjauh dari meja tersebut
" yah sayang ada apa ?" ucap rachel pada orang di seberang telpon
" kamu di mana sayang ? Kok kata ibu kost kamu enggak ada " tanya alvin yang ternyata lagi di depan kostnya rachel
" aku lagi di luar sayang, tadi naomi nelpon perlu bantuan sedikit tentang pekerjaan sayang, kenapa kamu ada di depan kost ?" tanya kembali rachel
" aku kangen, biasanya lihat kamu di kantor, ini kamu enggak ada rasa ada yang aneh, aku samperin kamu kesana yah " ucap alvin kembali
" ok deh, ketemuan di tempat kopi biasanya yah sayang, hati-hati bye " ucap rachel yang mematikan telponnya saat orang di seberang telpon bilang ok..
rachel pun kembali ke meja makan tadi dan melihat sang anak sudah menghabiskan makanannya dan berkata " aunty harus pergi yah kevin, nanti kalau ada waktu aunty ajak bermain lagi yah " ucap sang gadis kepada kevin
" kenapa cepat sekali mau pergi, aku masih kangen " ucap polos kevin
" aunty mau ketemu seseorang sayang, nanti kan bisa telpon atau videocall aunty kalau masih kangen, tapi aunty sekarang harus pergi yah " ucap rachel yang menenangkan sang anak.. Sang gadis pun mendapatkan anggukan dari sang anak, dan rachel memeluk kevin sebelum dia pergi..
" aku pamit dulu yah rangga " ucap rachel menatap sang uncle dan yah uncle hanya menaikan kedua alisnya pertanda setuju.. Rachel menuju tempat janjian bersama alvin, dan mulai memesan kopi,cemilan sebaring menunggu sang kekasihnya sampai
