NovelToon NovelToon
BIG MAMA

BIG MAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Time Travel / Sistem / Mengubah Takdir / Transmigrasi / Ruang Ajaib
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rosma mossely

Apa jadinya jika jiwa seorang wanita terpidana mati,berpindah ke tubuh seorang wanita lemah dari jaman kuno?


Kanina, seorang terpidana mati yang hidup kembali di tubuh wanita lemah dari jaman kuno.
Dengan ruang di tangan,Dia perlahan menahlukkan dunia yang patriaki.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7.Masalah yang datang

Ketika matahari akan terbenam,Kanina dan Nanda sampai di rumah Nenek Darsim,untuk menjemput Amara dan Lue.

Sekalian,Kanina ingin melakukan barter barang dengan Nenek Darsim.Kanina ingat,dirumah tua mereka sama sekali tidak ada bumbu apapun selain garam.

Dia juga ingin melihat apakah Nenek Darsim bersedia memberinya setakar beras.

"Ibu dan kakak sudah pulang,sudah pulang."

Suara ceria Lue terdengar dari dalam rumah.Tidak lama kemudian kaki mungil nya telah berlari keluar demi menyambut Ibu dan Kakak laki-lakinya.

"Jangan berlari,bocah.Kaki mu bisa sakit."

Kanina segera menegur Lue dengan lembut.

Namun bocah perempuan berusia tiga setengah tahun itu sama sekali tidak menghiraukan nya.

Hap.

Kedua tangan mungil nya segera memeluk kaki Sang Ibu.

"Lue rindu Ibu."

Kata nya dengan manja,Hal itu berhasil membuat hati Kanina meleleh.

"Ibu juga merindukan Lue,karna itu Ibu mencari banyak makanan untuk Lue hari ini."

Kanina mencubit pelan ujung hidung mungil milik Lue.

"Masuklah sebentar,kalian tidak letih?"

Suara Nenek Darsim terdengar dari dalam rumah.

Tanpa banyak bantahan,Kanina segera membawa Lue masuk kembali kedalam rumah Nenek Darsim bersama keranjang nya.

"Bagaimana panen mu?"

Nenek Darsim meskipun memiliki intonasi suara yang ketus,namun perhatian nya benar-benar mencerminkan sikap seorang penatua yang bijaksana.

Karna itu Kanina memiliki kesan yang baik terhadap wanita tua ini.

"Lumayan Bibi.Aku ingin menanyakan sesuatu kepada Bibi,tapi aku sedikit malu."

Kanina meletakkan keranjang rotan nya,dan berpura-pura memasukkan tangan nya ke dalam keranjang yang di tutupi oleh daun.

Padahal sebenar nya Kanina meraih seekor ayam hutan dari dalam ruang.

Tak.

Seekor ayam hutan yang sudah mati di letakkan di tanah,didepan Nenek Darsim.

"Aku ingin menukar ayam ini dengan satu takar beras dan beberapa bumbu dengan Bibi."

Menurut dari ingatan si pemilik asli tubuh ini,masyarakat desa bahkan kota Kabupaten dan sekitar nya masih memberlakukan sistem barter antar orang.

Meskipun tidak dipungkiri uang juga mengambil peranan yang penting.Namun khusus nya di Desa Makmur ini,masyarakat nya masih kerap bertransaksi menggunakan barter.

Mata tua Nenek Darsim memicing melihat kearah ayam mati itu dan kembali menatap Kanina.

"Ayam mu itu tidak terlalu besar,jadi meskipun aku bersedia untuk melakukan barter,tetapi tidak bisa banyak."

Nenek Darsim merupakan salah satu dari segelintir orang yang hidup lumayan nyaman.

Gaji pensiunan suami nya selalu cair setiap awal bulan,ditambah anak satu-satu nya sangat rajin bekerja di ladang mereka.

Mereka juga memiliki lima petak lahan kering yang subur,dan di tanami berbagai palawija oleh mereka.Ditambah lagi,Nenek Darsim memiliki usaha kecil-kecilan,yaitu menjual buah kering milik nya.

Dengan begitu wajar saja jika kehidupan Ibu dan Anak janda yatim sangat nyaman selama bertahun-tahun.

Kanina sangat menyadari jika ayam nya tidak terlalu besar,oleh karna itu Kanina sama sekali tidak keberatan.

"Tidak masalah Bibi,asalkan anak-anak dapat makan nasi malam ini."

Mendengar jawaban Kanina,Nenek Darsim merasa heran.Sejak kapan wanita bodoh ini menjadi bijaksana?

Namun hal ini juga menyenangkan,setidak nya wanita bodoh ini tidak akan lagi menjadi korban suami dan keluarga nya.

"Baiklah,selain beras bumbu apa yang kau butuhkan?"

Nenek Darsim segera beranjak kedapur nya dan kemudian muncul kembali bersama dengan sebuah tampi besar berisi berbagai bumbu sehari-hari yang digunakan untuk memasak.

"B.putih dan merah masing-masing lima biji.Jahe satu ruas,minyak goreng,cabai,tomat,kemiri,kunyit, sereh dan lengkuas."

Dalam satu tarikan nafas Kanina menyebutkan semua yang dibutuhkan nya.

Cih.

Nenek Darsim berdecih sinis begitu mendengar permintaan Kanina yang tidak tau malu.

Kanina hanya tersenyum malu-malu.Demi perut,Kanina rela menanggung malu.

"Dasar serakah." suara gumaman lembut dari mulut Nenek Darsim.

Tetapi meskipun begitu tangan Nenek Darsim tetap dengan cekatan menyiapkan semua yang diminta oleh Kanina.

Bahkan beras yang seharus nya satu takar,dijadikan dua takar oleh Nenek Darsim.

"Bibi aku hanya meminta satu takar beras karna ayam ku tidak besar,kenepa Bibi....?"

"Aku tidak memberikan nya secara percuma,baik aku maupun Putra ku sangat malas memasak ayam itu malam ini.Tetapi jika tidak di masak,ayam itu pasti berbau.Jadi aku ingin meminta mu memasak ayam ini,dengan imbalan aku memberimu satu takar lebih banyak dari yang kau minta."

Penjelasan Nenek Darsim segera membuat Kanina memahami tujuan nya.

"Pasti,terimakasih Bibi.Setelah ayam ini matang,aku akan mengantarkan nya kerumah Bibi.Kami akan kembali dulu kalau begitu."

Kanina membawa ayam itu beserta bumbu dan beras yang mereka tukar.

Sebelum benar-benar pergi,Kanina meminta ketiga anak nya untuk mengucapkan terimakasih kepada Nenek Darsim.

"Nenek kami pulang dulu,besok kami akan kembali lagi."

Si kecil Lue langsung memimpin.

"Baiklah,kembali lah.Hati-hati di jalan."

Meski tanpe senyuman tetapi Lue sama sekali tidak takut berbincang dengan Nenek Darsim.

Seolah-olah bocah kecil itu dapat menilai ketulusan seseorang bukan dari wajah nya melainkan perbuatan nya.

Anak kecil memang mahluk yang paling peka.

"Terimakasih Nenek."

"Terimakasih Nenek."

Nanda dan Amara juga tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih mereka.

Setelah berpamitan Kanina dan ketiga anak nya berjalan pulang sembari bergandengan tangan.

Meski angin malam sudah terasa mulai menggigit di kulit tetapi mereka sama sekali tidak peduli.

Mereka berjalan sembari berbincang dengan sesekali diselingi candaan.

Kanina sangat senang melihat ketiga anak itu bahagia.

Namun sepertinya kebahagian mereka,Ibu dan anak hanya mampu bertahan sementara.

Karna ketika mereka sampai di rumah reyot mereka,mereka disambut dengan tatapan mengerikan dari Sri,Ibu mertua Kanina.

Wanita tua berlemak itu tampak siap melahap mereka lewat tatapan kejam nya,ditambah lagi tangan nya yang berkacak pinggang.

Dibelakang Sri ada Rehan,suami Kanina, anjing setia Ibu mertuanya.

"Dasar jalang sialan!!! Sepanjang hati kelayapan,larut malam pulang.Rumah dibiarkan terbuka begitu saja dalam keadaan gelap gulita."

"Dosa apa anak ku sehingga menikahi wanita murahan seperti mu?"

Tanpa bertanya lebih dahulu,Sri langsung melayangkan caci maki nya terhadap Kanina.

Jika ini adalah Kanina si pemilik asli tubuh,mungkin saat ini dia sudah gemetar ketakutan sambil minta maaf.

Tetapi sayang, Kanina yang sekarang tidak gentar sama sekali.Sebagai seorang dari terpidana mati akibat membunuh suami nya sendiri,tentu saja Kanina bukan lah orang yang mudah di remehkan.

Dengan tenang dia meminta Nanda membawa adik dan kakak nya ke bawah pohon mangga yang tidak jauh dari rumah mereka.

Disana Amara,Nanda dan Lue sering menghabiskan waktu mereka untuk bermain.

1
Wiecipa Wicipha
suka .....👍👍
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
good job Kanina 👍😍💪😍
Dewiendahsetiowati
mana ada yang gak tertarik dengan makanan yang dibuat Kanina,semua pasti berbondong2 ingin membeli
Mommy Ayu
lanjut up lagi Thor.... semangat
Dewiendahsetiowati
laris manis tanjung kimpul dagangan habis uang kumpul
Rosma mossely: asyek

terimakasih atas dukungan nya kak
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
Lue kamu lucu sekali sih
Murni Dewita
💪💪💪
double up y thor
Rosma mossely: diusahakan say.
/Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Lala Kusumah
semangat Kanina n anak-anak 🙏🙏💪💪💪😍😍😍
Murni Dewita
💪💪💪💪
Murni Dewita
kalau di kampung ku itu namanya lacak atau onde onde
Murni Dewita
mulai sadarlu
Murni Dewita
next
Murni Dewita
lanjut
Mommy Ayu
lanjut up lagi Thor....
Anita Rahayu
up tiap hari thor
Fauziah Daud
lanjuttt
Rifal wan
semangat ya thor nulisnya
Rifal wan
ceritanya bagus
Anita Rahayu
up rajin thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!