NovelToon NovelToon
MY PROBLEMATIC CEO

MY PROBLEMATIC CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Khintannia Viny

Cerita tentang gadis desa bernama Juliet Harvey yang harus berjuang untuk mengatasi masalah keluarga sang nenek yang hampir bangkrut.

Namun siapa sangka, niatnya untuk meminta bantuan kepada sang ayah yang sudah lama tidak bertemu malah membuatnya ikut terseret masalah dengan CEO tampan penuh dengan masalah, Owen Walter.

Bagaimana kisah Juliet dan Owen? Apa Juliet bisa mengatasi masalah keluarga neneknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khintannia Viny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MPC BAB 28

“Terima kasih Anna, aku tidak akan melupakan kebaikanmu..” balas Juliet sambil tersenyum sendu.

“Bukan apa-apa nona, kenapa nona mengatakan hal seakan kita tidak akan bertemu lagi? Pokoknya saya akan terus mengikuti nona walaupun nona menikah, nona harus membawaku terus ya!” ucap Anna.

Juliet tersenyum sendu, dia benar-benar berterima kasih kepada Anna yang selalu bersikap hangat padanya, Juliet merasa bersalah karena dia akan pergi tanpa sepengetahuan Anna, padahal Juliet ingin mengobrol lebih lama dengan Anna.

“Selamat tidur nona.” Ucap Anna yang langsung meninggalkan Juliet di kamarnya.

Juliet hanya tersenyum kepada Anna sampai akhirnya pintu kamarnya tertutup rapat.

“Meskipun sebagian besar ingatanku di sini adalah kenangan buruk, di tipu, di manfaatkan, dan di benci banyak orang, tapi setidaknya aku akan mengingat Anna sebagai kenangan baikku selama di kota.” Gumam Juliet.

“Dan tuan Owen, walaupun kami memiliki skandal.. Tapi dia yang sudah menjadi penyelamat bagiku.”

Juliet menundukkan kepalanya sambil memikirkan semua pengalaman yang dia alami selama ini, dan tiba-tiba saja seseorang membuka kamar Juliet dengan kasar membuat Juliet yang sedang termenung itu terkejut bukan main.

Brakkk!!!! Tomi masuk ke dalam kamar Juliet dengan tatapan berapi-api, Juliet merasa ketakutan, baru saja tadi dia di tampar ayahnya, lalu kenapa sekarang ayahnya masuk ke kamarnya dengan emosi seperti itu.

Bughh,, bughhh.. plakk,, plakk.. kali ini bukan hanya tamparan, tapi Tomi juga memukuli wajah Juliet hingga wajah cantik dan mulusnya babak belur tidak karuan.

Juliet hanya bisa pasrah menerima pukulan tersebut karena tubuhnya terasa lemas tidak berdaya.

Setelah puas memukuli Juliet, Tomi pergi meninggalkan Juliet yang terkapar di lantai kamarnya tanpa memperdulikan keadaan putrinya lagi, entah putrinya pingsan atau sudah m4ti Tomi tidak peduli akan hal itu.

Laki-laki itu sudah benar-benar murka karena batalnya kesepakatan terakhirnya bersama tuan Helmi.

***

Di rumahnya, Bobi melihat cuaca yang begitu gelap karena mendung, seketika laki-laki itu khawatir karena dia harus mengantar Juliet ke desa tengah malam nanti.

“Aku berjanji bertemu dengan Juliet jam sembilan malam di stasiun kota, aku tinggal menunggu bayaranku cair dulu untuk di berikan kepada Juliet, jadi sepertinya tidak apa-apa jika aku sedikit terlambat.”

“Aku juga tidak bisa mengirim pesan kepada Juliet karena takut keluarga Harvey mengetahui rencana Juliet, jadi aku yakin Juliet akan menungguku.” Gumam Bobi.

Jederr!!! Bobi terkejut karena suara gludug dan juga angin begitu kencang, sepertinya malam ini akan menjadi malam yang sulit untuk Juliet.

Sedangkan di ruang kerja di rumahnya, Owen juga terkejut mendengar suara gludug yang besar, entah kenapa seketika dia memikirkan rencana kabur Juliet.

Tokk,, tok,, tok.. seseorang mengetuk pintu ruang kerja Owen.

“Masuk.”

“Tuan, teman-teman anda menunggu di ruang tamu.” Ucap pelayan yang masuk untuk memberitahu Owen.

“Baiklah, aku akan turun.” Ucap Owen yang langsung menghampiri teman-temannya di bawah.

Keduanya berbincang sambil bermain kartu seperti biasanya,.

“Kau benar-benar kejam Owen, setelah memenangkan uang taruhan itu kau sama sekali tidak menghubungi nona Harvey ya?” tanya Blake.

Namun Owen sama sekali tidak menjawab pertanyaan Blake, dia hanya fokus dengan kartu yang ada di tangannya.

“Kita benar-benar keterlaluan sepertinya.. Kita membuat lelucon untuk bersenang-senang, tapi siapa sangka itu bisa menghancurkan masa depan seorang wanita, aku jadi merasa bersalah.” Ucap Mike.

“Mana aku tau kalau keikutsertaan Owen akan berakibat fatal seperti ini.” Balas Blake.

“Apa mungkin Owen akan memperdulikan nona Harvey?” tanya Mike.

“Tidak mungkin, dia saja sudah mencampakkan mantan istrinya yang seorang anak dari pemimpin negara sebelah, apa lagi hanya nona Harvey yang berasal dari keluarga politikus rendahan.” Sahut Blake.

“Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membantu nona Harvey.” Lanjut Blake.

“Sejak awal, nona Harvey di serang karena telah menghalangi bersatunya Owen dan Rebecca, selama Owen tidak mau bersatu kembali, maka masalahnya tidak akan selesai.” Balas Mike.

“Haaah, lagian kenapa sih orang-orang itu begitu sukanya dengan pasangan Owen dan Rebecca.”

Saat dua orang itu saling mengobrol, tiba-tiba hujan turun dengan deras bersamaan dengan angin yang begitu kencang.

“Wah, sepertinya hujannya benar-benar deras.”

Meskipun cuacanya buruk, tapi mungkin saja ini adalah waktu yang pas untuk pelarian yang dramatis ini.

“Akankah wanita itu berhasil atau malah ketahuan? Yah, aku akan mengetahuinya setelah hujannya mereda.” batin Owen.

Sedangkan di tempat lain, Juliet sudah berada di depan stasiun dengan wajah yang masih babak belur hanya saja dia tutupi dengan jaket bertudung.

Juliet terus menunggu kedatangan Bobi sambil merasakan dinginnya hujan, bahkan saat itu Juliet tidak memakai payung.

Sedangkan Owen tiba-tiba keluar dari mansion nya membuat supir pribadinya terkejut.

“Tuan, kenapa sepertinya anda ingin pergi? Bukannya di dalam ada teman-teman anda?” tanya supir.

“Biarkan saja mereka main berdua, mari kita pergi ke stasiun.” Ucap Owen.

“Stasiun? Apa anda ingin berpergian dengan kereta? Tapi sepertinya saya tidak mendengar jadwal itu.” Balas supir.

“Tidak, aku hanya ingin jalan-jalan melewati stasiun.” Ucap Owen yang di balas anggukan oleh supirnya.

Sepanjang jalan Owen hanya bisa terdiam menatap derasnya hujan, dia ingin tahu apa Juliet berhasil untuk kabur atau tidak.

“Juliet, saat terakhir kali melihat wanita itu saat festival, tatapannya seperti anak yang tersesat, dia tidak terlihat seperti memohon bantuan atau meminta sesuatu, tapi tidak tau kenapa aku merasa ceroboh seolah melepaskan tangan anak yang sedang bergantung padaku, aku tidak bisa mengetahui alasannya.” Batin Owen.

Saat Owen sadar jika mobilnya sudah hampir melewati stasiun, Owen langsung meminta supir pribadinya untuk jalan pelan-pelan.

“Jalan pelan-pelan pak.” Ucap Owen yang segera di turuti oleh sang supir.

Owen melihat ke arah luar, terlihat sepi tidak ada orang sama sekali.

“Rupanya tidak ada siapa-siapa, apa dia sudah pergi?” batin Owen.

“Percepat lagi jalannya pak.” Ucap Owen kepada sang supir.

“Eh tunggu!” ucap Owen tiba-tiba membuat sang supir menginjak rem secara mendadak.

“Maaf tuan, apa anda tidak apa-apa?” tanya supir yang merasa kalau rem mendadaknya hampir membuat majikannya terbentur kursi depan.

“Tidak, aku tidak apa-apa.” Balas Owen sambil terus menatap ke luar jendela mobil.

“Ada apa tuan? Apa anda ingin terus berhenti di sini?” tanya sang supir.

“Iya, diam dulu di sini.”

Owen melihat ke luar jendela, dia melihat Juliet yang masih menunggu di depan stasiun kehujanan.

“Kenapa dia masih ada di sini?!” gumam Owen.

Di tempat lain, Bobi sedang berada di rumah gurunya, dia menunggu lukisan terbarunya sold out dan hasil uangnya akan dia berikan kepada Juliet untuk ongkos dan biaya mengontrak rumah di desa.

Namun waktu yang di janjikan Bobi tidak sesuai dengan waktu terjualnya lukisannya, Bobi juga tidak bisa meminta bayarannya lebih dulu sebelum lukisan terbarunya di ambil oleh pembeli.

Dan setelah bayarannya di bayarkan, Bobi segera berlari menaiki mobilnya menuju ke arah stasiun, namun siapa sangka jalan menuju stasiun terhalang karena ada sebuah kecelakaan yang lumayan parah hingga menutup seluruh jalan dan membuat Bobi terjebak di sana.

Kecelakaan memang sering terjadi jika sedang hujan karena jalan menjadi licin, namun Bobi yang bingung harus bagaimana pun hanya bisa merasa frustasi.

1
Rafael Indawan
Karya yang bagus, lanjutkan thor
Iyud Wati
lanjut
KheisyaNavilda
menunggu update mu thorrr
KheisyaNavilda
ditunggu bab selanjutnya thor
Iyud Wati
lanjut thor
Khintannia Viny
semoga kakak kakak semua menyukai cerita author yaaa
Alif Rizki
awal menarik
Miss Leo
Menarik..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!