Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pulang kerumah
" Oke terima kasih be. " Ucap tristan, berlalu begitu saja menghampiri billa yang duduk sendirian.
" Sudah mas. " Tanya billa.
" Sudah sayang, tunggu sebentar ya. Kamu mau apa biar mas ambilkan. " Ucap Tristan.
" Mau cintanya mas aja boleh. " Ucap billa menggoda.
" Boleh dong kalau buat sayang, pasti mas kasih cintanya mas. " Ucap tristan.
" Mas bisa aja. Mas billa mau ke toilet sebelah mana ya. " Tanya billa.
" Tidak ada disini sayang, memang kenapa, kebelet ya. " Tanya Tristan.
" Emt anu mas itu, billa mau ganti pembalut mas. " Ucap billa berbisik di telinga Tristan.
" Oh ayo mas antar ke pom bensin deket lampu merah. Mas pinjam motor babe dulu ya. " Ucap Tristan lalu berdiri.
" Iya mas, tapi buka dulu ya kunci mobilnya, soalnya ada di tas pembalut billa mas. " Ucap billa.
" Oke ini kuncinya, buka sendiri bisa kan. Mas mau ke babe dulu pinjam motor. " Ucap Tristan.
" Okey mas. "
Setelah itu mereka melakukan kegiatan masing-masing dan segera pergi ke pom, setelah Tristan meminjam motor matic babe lin. Tidak lama Tristan dan billa sampai di pom bensin yang Tristan maksud.
" Tunggu sebentar ya mas, billa tidak lama kok mas. " Ucap billa.
" Iya mas tunggu disini ya. " Ucap Tristan.
Setelah itu billa pun masuk kedalam kamar mandi, dan segera melakukan apa yang menjadi urusan wanita. Dan Tristan pun menunggu di atas motor. Sambil menunggu Tristan bermain dengan trading nya lagi. Dan setelah berhasil profit lagi, Tristan pun segera membuka aplikasi novel dan mencoba menulis lagi beberapa kata.
Tidak lama billa keluar dari kamar mandi. Dan segera menghampiri Tristan.
" Ayo mas sudah. " Ucap billa.
" Sudah ya sayang. Ayo segera kembali dan makan dulu, sudah sore juga ini. "
" Iya mas ayo, nanti keburu kesorean kan harus bersiap juga untuk nanti malam mas. "
Tristan segera melakukan motornya setelah billa naik di kursi penumpang belakang. Dan tidak lama mereka pun sampai di warung babe lin.
" Terima kasih be, sudah boleh pinjam motornya. " Ucap Tristan.
" Kayak sama siapa aja kamu tan. Tu udah mie ayamnya babe taruh di meja. " Ucap babe lin.
" Terima kasih be, Tristan makan dulu be. Soalnya harus segera pulang nanti malam ada acara soalnya be. " Ucap Tristan.
" Acara apa tan, gak undang babe nih. "
" Mau lamaran be nanti malam, sama tu calon istri Tristan. " Ucap Tristan sambil menunjuk billa yang sudah makan duluan.
" Asoy yu tan, calon istri kamu cantiknya gak ketulungan itu, berhijab lagi. Anak sholeh jodohnya dapet yang sholehah juga. " Ucap babe lin.
" Iya be alhamdulillah, Tristan kesana dulu be kasihan tu calon istri makan sendirian." Ucap Tristan dan segera berlalu menghampiri billa.
" Lama amat sih mas, jadinya billa makan duluan, sudah lapar soalnya mas, maaf ya mas. " Ucap billa.
" Tidak Apa-apa sayang, segera makan dan habiskan, terus pulang. "
Mereka pun makan dengan tenang dan kitmat, dan hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Setelah beberapa saat mereka pun selesai dan segera bangun dari duduk nya dan pulang.
" Be berapa. " Ucap Tristan.
" Tidak usah, itu kado babe buat kalian. Semoga cepat nikah dan punya banyak anak. " Ucap babe.
" Jangan donk be, nanti rugi dong be. " Ucap Tristan.
" Udah tidak usah, itung-itung merayakan hari bahagia kamu, jadi babe yang traktir kali ini. Udah segera pulang usah mau jam 5 ini, nanti katanya mau lamaran. " Ucap babe.
" Baik be, Terima kasih ya be. Nanti undangan nya nyusul be. " Ucap Tristan.
" Harus dong, awas gak undang babe."
" Siap be, pulang dulu be. Assalamu'alaikum. "
" Walaikum salam. "
" Mari pak kami pulang dulu, assalamu'alaikum. " Ucap billa.
" Iya neng hati-hati, Walaikum salam. "
Tristan pun segera mengemudi kan mobilnya, setelah billa masuk kedalam kursi penumpang di samping nya, tidak lupa membaca doa sebelum berkendara.
" Mas Terima kasih sudah kau menuruti permintaan billa. " Ucap billa.
" Apa pun yang kamu minta pasti mas usaha kan untuk kamu sayang. " Ucap Tristan.
" Pengen cepet nikah deh mas, biar bisa peluk mas Tristan kapan saja. " Ucap billa.
" Sabar ya sayang, semoga setelah lamaran tidak lama kita akan menikah, oh ya tadi papa damar bilang mau kirimkan apa syarat-syarat yang harus di bawa ke KUA. Besok kita cari bersama ya, biar bisa cepat nikah. Apakah besok ada kelas. " Ucap Tristan.
" Ada sih mas, tapi tidak Apa-apa gak masuk sehari mah. " Ucap billa.
" Jangan sayang mas tidak mau kamu menyepelekan pendidikan, kamu masuk saja besok mas antar, habis itu biar mas yang urusn semuanya. Kamu konsentrasi dengan pendidikan kamu dulu ya. " Ucap Tristan.
" Tapi mas... "
" Sayyyyyang dengerin mas, mas tidak mau kamu menyepelekan hal sekecil apapun, karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tolong dengerin mas ya. " Ucap Tristan.
" Iya mas billa akan dengerin ucapan mas, besok billa masuk jam 9 mas, cuma 3 mata kuliah, paling jam 1 sudah selesai. " Ucap billa.
" Baiklah besok mas antar, dan kalau sudah pulang segera hubungi mas. Biar mas jemput nanti. " Ucap Tristan.
" Iya mas. Terima kasih sudah perhatian sama billa. " Ucap billa.
Mereka pun tidak berbicara lagi setelah itu, karena sudah dekat dengan rumah billa. Tristan pun mengantar sampai depan rumah, dan mampir sebentar karena menurun kan apa yang tadi di beli bersama.
" Ma Tristan pamit ya, nanti malam Tristan kesini sama ayah dan bunda ma. " Ucap Tristan, berpamitan dengan mamanya billa.
" Iya nak hati-hati di jalan. Kok pakai mobil. Kemana motor kamu nak. " Tanya mama billa.
" Oh tadi di bawa om pandu ma, ini mobil Tristan kok ma. " Ucap Tristan.
" Ya sudah hati-hati dijalan ya nak. Salam buat ayah dan bunda. " Ucap mama billa.
" Iya ma, Tristan pulang ya ma, dek billa. assalamu'alaikum. "
" Walaikum salam. " Ucap mereka berdua.
Tristan pun segera mengemudikan mobilnya kearah rumahnya. Tidak lama Tristan pun sampai dirumah. Dan di sambut oleh kedua orang tuanya, juga ada om pandu disana.
" Assalamu'alaikum. " Salam Tristan.
" Walaikum salam. " Sahut mereka bersama.
" Wuih jagoan ayah pulang bawa mobil. " Ucap pak paryono.
" Alhamdulillah yah, ini mobil untuk ayah dan bunda. Dan Terima kasih om sudah bantu Tristan untuk mendapatkan mobil ini. " Ucap dika.
" Sama-sama nak, tadi damar transfer banyak untuk om, dan om tidak bisa menerimanya. Jadi om kembalikan uangnya sama ayah dan bunda mu. " Ucap om pandu.
" Om tolonglah jangan seperti itu. Itu sudah jadi hal om, tolong jangan tolak niat baik Tristan om. " Ucap Tristan.
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu