NovelToon NovelToon
Istri Yang Ternodai

Istri Yang Ternodai

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Patahhati / Tamat
Popularitas:12.3M
Nilai: 5
Nama Author: Elis Kurniasih

🌺Judul sebelumnya Pesona Cleopatra🌺


Cleopatra, wanita yang biasa dipanggil Rara menghipnotis banyak kaum adam termasuk kakak beradik Fahreza dan Zayn.

Tepat di detik-detik pernikahan Rara dan Reza, Zayn merenggut kehormatan Rara.

Rasa cinta Reza yang besar tak menyurutkan langkahnya untuk tetap menikahi gadis cantik bak ratu mesir di zaman dahulu itu. Namun, noda yang ada pada sang istri tetap membekas di hati Reza dan membuat ia lemah untuk memberi nafkah batin selama pernikahan.

Apakah Reza benar-benar tulus mencintai Rara? Atau Zayn, pria yang memang lebih mencintai Rara? bagaimana nasib Rara selanjutnya?

Baca sampe tuntas ya guys.
Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Reza

“Ra,” panggil Reza, ketika ia membuka pintu apartemen.

“Rara sayang, kamu dimana?” tanya Reza lagi semabri menelusuri area dapur. Ia melihat gelas yang berisi air kelapa beserta kotak kemasan di sampingnya. Air itu tampak masih penuh dan belum diminum sama sekali.

“Ra.” Reza beralih ke kamar.

Sejak masih di kantor, entah mengapa hatinya resah dan tidak tenang. Padahal ia sudah menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum ia cuti karena tiga hari lagi mereka akan menikah.

Perlahan Reza membuka kamar itu. Ia terkejut melihat isi kamar yang berantakan, begitupun pada bagian tempat tidur. hatinya semakin berkecambuk. Dadanya berdetak tak karuan. Ia melangkah mendekati temapt tidur, arah matanya menangkap sesuatu di sana.

Ya, itu adalah bercak darah yang terlihat masih baru mengering berada di tengah-tengah ranjang.

“Darah,” gumam Reza sembari mengelap bagian itu dengan telapak tangannya.

Noda itu sudah tak lagi menempel pada telapak tangannya, tetapi warna itu masih sangat terang. Kemudian, Reza melihat lagi benda yang tergelat cukup jauh dari nida itu. Arloji Zayn tertinggal tepat di atas ranjang, persisnya di dekat dinding tempat tidur.

Zayn memang melepaskan jam tangan itu sesaat ketika mengungkung kedua tangan Rara di atas kepala wanita yang ia nodai itu.

“Zayn,” gumam Reza sembari memegang arloji itu. “Sh*t”

Pikiran Reza mulai tak karuan. Ia tak ingin apa yang ada di otaknya benar-benar terjadi. Lalu, ia keluar dari apartemen itu dengan tergesa-gesa. Ia kembali menghampiri mobilnya dan hendak pulang ke rumah untuk meminta penjelasan pada sang adik.

Tring

Tiba-tiba ponsel Reza berdering, ketika ia hendak menyalakan mesin mobilnya. lalu, ia langsung membaca pesan dari sang adik.

“Kak, Rara kecelakaan. Saat ini kami berada di rumah sakit xxx.”

“Si*l. Jika kamu melakukan sesuatu padanya. Aku bersumpah tidak akan memaafkanmu, Zayn.” Reza berkata pada dirinya sendiri sembari menjalankan mobil.

Reza menyetir tanpa rem. Ia melesatkan mobilnya dengan kecepatan penuh. Semua spekulasi buruk tertanam di otaknya. Rahangnya mengeras. Ia bersumpah tak akan mengakui Zayn sebagai adaiknya lagi, jika spekulasi yang ada di otaknya adalah benar.

Reza sampai di rumah sakit sesuai dengan yang disebutkan Zayn melalui pesan singkat itu. Dengan terburu-buru, ia memarkirkan mobilnya asal dan memasuki gedung rumah sakit.

Reza seperti orang kesetanan, dengan langkah cepat kesana kemari menemukan ruang yang disebutkan perawat jaga yang berada di depan lobby. Lalu, kakinya terhenti saat melihat Zayn yang mondar mandir sembari mmenggosokkan kedua telapak tangannya tepat di depan sebuah pintu besar.

Reza berlari menghampiri sang adik dan langsung meninjunya.

Bugh

“B*jing*n,” teriak Reza.

Zayn langsung tersung ke lantai. Reza kembali menarik baju Zayn untuk berdiri dan menunjunya lagi.

“Lu memperkosa Rara? Iya?” tanya Reza dengan terus memukuli Zayn.

Bugh

Zayn kembali tersungkur. Kini tubuhnya mengenai kursi tunggu yang ada di sana. zayn masih terdiam dan hanya menundukkan kepala.

Reza mendekati Zayn dan kembali menarik bajunya. Kini ia menarik leher baju Zayn hingga keduanya saling bertatapan dekat.

“Kenapa lu lakuin ini, Zayn? Mana terima kasih lu sama gue.”

“Maaf, Kak. Gue benar-benar ngga bisa nahan perasaan ini. Gue sangat mencintai Rara.”

“Bulsh*t.”

Bugh

Reza meninju lagi wajah Zayn. Hidung Zayn sudah mengeluarkan darah, begitu juga pelipisnya. Wajah Zayn sudah bengkak di beebrapa bagian. Namun hal itu tak mengurungkan Reza untuk tetap memukul zayn dengan brutal.

“Dasar adik tak tahu di untung. Nyesel gue meminta adik dari Mama dan Papa. Dasar anak pu ...”

“Reza,” teriak Mirna dan Kemal bersamaan, memotong perkataan Reza.

“Kalian kenapa? Mengapa seperti ini?” Mirna langsung memeluk kepala Zayn yang sudah babak belur.

Untungnya tidak ada satu pun yanga da di ruangan ini kecuali mereka berdua sebelumnya. Namun kedatangan Mirna dan Kemal yang ditemani oleh satu orang perawat, membuat ruangan ini menjadi ramai.

“Za, apa kamu gila? Kamu ingin membunuh adikmu?” tanya Kemal.

“Dia bukan adikku. Dia memang bukan adikku. Keluarga kita tidak akan melahirkan manusia br*ngsek macam dia.”

Plak

Mirna menampar pipi Reza.

“Maksudnya?” tanya Zayn semabri memegangi wajahnya. “Maksudnya apa Ma? Pa?” ia melirik ke arah Mirna dan Kemal bergantian.

“Lu tuh cuma anak pungut. Mama sudah tidak bisa mengandung setelah ngelahirin gue dan gue ngerek minta adik. Akhirnya Mama sama Papa mengadopsi lu di panti asuhan. Ngerti lu,” bentak Reza.

Ya, Zayn bukan saudara kandung Reza. Mirna dan Kemal mengambil zayn di panti asuhan saat mereka hendak memberi santunan ke tempat itu. Mirna dan Kemal memang kerap memberikan hasil 2,5 persen dari usahanya pada panti asuhan itu setiap tahun. Kemudian mereka terpesona pada bayi mungil yang tampan yang baru berusia dua bulan. Mirna merasa tergerak untuk mengambil bayi itu dan merawatnya, hingga di usia Zayn genap satu tahun, surat adopsi yang menyatakan Zayn anak mereka keluar dan dinyatakan sah.

“Reza cukup.” Mirna menangis.

“Reza kamu keterlaluan,” kata Kemal.

“Zayn yang keterlaluan, Ma, Pa. Dia yang mengakibatkan Rara kecelakaan. Dia memperkosa Rara.”

Jedar

Kalimat terakhir yang dilontarkan Reza seperti belati bagi Mirna. Ternyata, ia belum cukup baik untuk mendidik anak itu.

Mirna dan Kemal terkejut. Mereka saling bertukar pandang, kemudian menatap tajam ke arah Zayn. Zayn menunduk.

“Zayn, katakan itu tidak benar, Nak. Mama tahu kamu anak baik,” kata Mirna.

Zayn mengangguk sembari tetap menunduk. Ia tak berani menatap mata sang ibu. Ibu yang sangat ia sayangi dan mungkin lebih daripada Reza sebagai anak kandungnya.

“Itu benar,” kata Zayn.

Mirna pun menangis kencang. Ia tak menyangka hubungan yang begitu harmonis dulu, kini menjadi luluh lantah karena cinta.

Ceklek

Suara pintu yang terbuka itu pun, mengalihkan mereka yang sedang bersitegang. Seorang pria berjas putih keluar dan menghampiri orang-orang di luar sana.

“Keluarga Cleopatra,” kata pria itu.

“Ya, saya.” Kemal maju dan menghampiri pria berjas putih itu.

“Sementara hanya alat bantu ini yang bisa menahannya.” Pria berjas putih itu pun memperlihatkan sosok Rara yang tergolek lemah di atas tempat tidur pasien disertai berbagai selang yang ada di tubuhnya.

“Dia belum sadar, Dok?” tanya Kemal.

“Dia koma. Detak jantungnya sangat lemah. Kami hanya bisa membantu dengan alat-alat itu.”

“Sampai kapan dia koma, Dok?” tanya Reza yang kini sudah berderai air mata.

Begitu pun Zayn. Arah matanya terus menatap tubuh yang tengah berbaring itu dari ambang pintu.

“Saya tidak bisa memprediksi. Saya juga tidak bisa memberi harapan. Berdoalah!” Pria itu tampak lesu, kemudian menganggukkan kepalanya pada tim medis yang menemani sejak tadi di ruangan ini untuk meninggalkan pasien.

Rara tetap berada di ruangan ini dengan alat-alat yang terpasang pada hidung, dada, lengan, dan mulutnya.

“Arrggg ...” teriak Reza lalu menendangkan kakinya pada kursi ruang tunggu itu.

Sedangkan Mirna menangis dan Kemal memeluk sang istri.

“Bagaimana aku menjelaskan semua ini pada Mia dan Sanjaya, Pa?” tanya Mirna yang masih berada dalam pelukan Kemal, diiringi isak tangis.

Zayn terduduk lemas di lantai dengan wajah yang tak karuan. Ia tak memperdulikan rasa sakit dari wajah itu. Bahkan ia tak memperdulikan keterkejutannya tadi tentang statusnya yang bukan darah daging dari Mirna dan Kemal. Justru yang ia pikirkan adalah Cleopatra. Sungguh, ia telah berdosa pada Rara. Ia tak tahu harus menebusnya dengan cara apa. Yang jelas saat ini ia hanya bisa berdoa agar Tuhan memberi kesempatan Rara untuk hidup dan di saat mata Rara terbuka, ia akan benar-benar pergi dari hidup wanita itu.

#Flashback off#

1
Martin Budiningsih
crt yg luar biasa. tks
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼☕
siti nuriyatul
aq Uda baca 2x kak....tp tetep mewekk/Sob/
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻
Khairul Azam
widih enak banget jd rezza
Khairul Azam
bulshit lah klo ada wanita setegar itu. sipenulis klo diposisi si rara emang bisa seperti itu.
Khairul Azam
aduh jahat banget othornya kenapa rahimnya diangkat
Agustina Dwi Andreani
Biasa
Agustina Dwi Andreani
Luar biasa
Triana Oktafiani
Keren, alur ceritanya ga membosankan, lanjut berkarya kak 👍
Risna Tanjung
gak kk, ampek nggak bisa akoh skip bab nya 😂😂🙏
rinny
dan semuanya luar biasa 👍👍👍👍
rinny
luar biasa. semua karya kak El emang the best.👍👍👍👍
aryuu
rameeee /Drool//Drool/
ryuka
Luar biasa
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
sudah baca semua. mana kisah barunya, kak Elis? 🤩
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ayo buat adik lagi untuk duo Z.. 😄
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
aku kangen semuanya
Mei Saroha
sang perfeksionis ternyata kehidupan cintanya paling banyak belokan 😆
Mei Saroha
emang darah perawan sama darah dari jari sama banyaknya ya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!