NovelToon NovelToon
Menantu Pilihan Untuk Sang CEO Duda

Menantu Pilihan Untuk Sang CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Romantis / Diam-Diam Cinta / Duda / Romansa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: ijah hodijah

“Fiona, maaf, tapi pembayaran ujian semester ini belum masuk. Tanpa itu, kamu tidak bisa mengikuti ujian minggu depan.”


“Tapi Pak… saya… saya sedang menunggu kiriman uang dari ayah saya. Pasti akan segera sampai.”


“Maaf, aturan sudah jelas. Tidak ada toleransi. Kalau belum dibayar, ya tidak bisa ikut ujian. Saya tidak bisa membuat pengecualian.”


‐‐‐---------


Fiona Aldya Vasha, biasa dipanggil Fio, mahasiswa biasa yang sedang berjuang menabung untuk kuliahnya, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah karena satu kecelakaan—dan satu perjodohan yang tak diinginkan.

Terdesak untuk membayar kuliah, Fio terpaksa menerima tawaran menikah dengan CEO duda yang dingin. Hatinya tak boleh berharap… tapi apakah hati sang CEO juga akan tetap beku?

"Jangan berharap cinta dari saya."


"Maaf, Tuan Duda. Saya tidak mau mengharapkan cinta dari kamu. Masih ada Zhang Ling He yang bersemayam di hati saya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ijah hodijah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

“Nggak… bukan siapa-siapa,” jawab Fio buru-buru sambil memasukkan buku dan ponselnya ke tas.

“Eh, kok buru-buru banget? Belum juga—”

“Aku duluan ya, Lin,” potong Fio sambil tersenyum kikuk, lalu berlari kecil keluar kelas.

Beberapa mahasiswa yang masih duduk di taman spontan berdiri ketika melihat Fio menuju mobil itu. Bisik-bisik pun kembali terdengar:

"Eh, itu kan si Fio?"

"Iya, tadi pagi diantar pakai mobil, sekarang juga dijemput pakai mobil? Mewah lagi mobilnya."

"Gila... Mobilnya mewah banget."

"Pacarnya orang kaya kali."

"Masa pacaran tiba-tiba. Gue sedikit tahu tentang dia. Gak pernah mau pacaran."

"Atau... Ya lo tahu sendiri lah..."

Fio mencoba menegakkan kepala. Ia pura-pura tidak mendengar. Tapi langkahnya tetap sedikit kaku ketika Darrel membukakan pintu mobil untuknya tanpa ekspresi.

“Masuk,” ucapnya datar.

“Ya, Tuan Duda,” jawab Fio setengah berbisik, setengah meledek.

Beberapa mahasiswa yang berdiri tak jauh dari sana langsung membelalak—belum pernah mereka lihat Fio bicara dengan pria seperti itu, apalagi disapa begitu dekat walaupun mereka tidak terlalu jelaa melihat wajah Darrel.

Dari kejauhan, Linda, Kevin, dan Farhan juga melihat adegan itu.

Linda menutup mulutnya. “Ya Tuhan… itu… dia dijemput?”

Kevin hampir menjatuhkan minumannya. “Gue nggak salah lihat, kan? Itu cowok... kayak eksekutif!”

Farhan terdiam cukup lama. Matanya tajam menatap mobil yang kini perlahan melaju meninggalkan kampus. “Jadi ini alasannya dia tiba-tiba berubah,” ucapnya lirih.

Linda menoleh cepat. “Bang Far, maksudnya?”

Farhan tidak menjawab. Tapi di wajahnya, jelas ada campuran khawatir dan rasa tidak enak.

***

Sementara itu di dalam mobil, keheningan hanya dipecahkan oleh suara AC.

“Kenapa pakai mobil semewah ini?” tanya Fio santai, menatap kaca jendela. Karena pagi tadi Darrel bukan memakai mobil ini.

“Karena Mama yang suruh menjemputmu,” jawab Darrel singkat, matanya lurus ke depan.

“Wah… Tuan Duda ini rajin juga ya kalau disuruh Mama.” Fio menahan senyum geli.

Darrel meliriknya sekilas. “Kamu terlalu banyak bicara.”

“Tapi kamu nggak bisa mengatur bibirku, kan?” Fio menatap ke luar lagi, menahan tawa kecilnya sendiri.

Darrel menarik napas pelan, menatap jalanan padat sore itu. Entah kenapa, setiap kali perempuan itu bicara, dinginnya hati terasa sedikit terusik—meski dia mati-matian menolak mengakuinya.

Di dalam mobil, suara dering pesan masuk bertubi-tubi memecah keheningan. Fio melirik ponselnya — grup “Geng Paru-Paru Baja” (nama yang mereka buat karena sama-sama kuat menghadapi tugas dosen dan hidup pas-pasan) kini ramai sekali.

Linda: Fioo, beneran lo dijemput mobil mewah tadi?? Linda menyertakan emot menangis di belakangnya.

Kevin: Lo pacaran sama siapa sih, Fi? Jangan-jangan sugar daddy...

Farhan: Fio, jangan bikin gue khawatir. Lo tuh udah kayak adek gue sendiri. Jangan mengambil keputusan yang aneh-aneh, ya.

Fio menarik napas panjang. Tangannya bergetar sedikit saat mengetik balasan.

"Hari minggu gue cerita. Sekarang belum bisa."

Pesan terkirim. Ia lalu menatap keluar jendela, melihat bayangan dirinya di kaca. Matanya sedikit redup, tapi bibirnya memaksa tersenyum.

"Gue nggak jahat kok, Lin, Bang Kev , Bang Han... Gue cuma capek. Dan gue juga cuma mau hidup gue nggak selalu berjuang sendirian."

Dalam hati, Fio tahu, keputusan menikah itu bukan main-main. Tapi tak ada lagi pilihan yang terlihat lebih baik dari sekarang.

Darrel di sebelahnya tetap diam, fokus ke jalan. Wajahnya datar, tapi ekor matanya sempat melirik Fio yang termenung.

Namun baru beberapa detik setelah itu,

BRAAK!

— mobil sedikit ngerem mendadak karena seekor kucing nyelonong di depan.

“Zhang Ling Heeee! Tolong kekasihmu iniii!!!” jerit Fio spontan sambil reflek pegang dashboard.

Darrel menoleh datar, alisnya nyaris menyatu. “Siapa lagi itu?”

“Pacar saya yang di drama, Tuan Duda. Kamu nggak kenal? Aktor Cina paling ganteng sejagat raya,” jawab Fio cepat, wajahnya tegang tapi bibirnya masih sempat bercanda.

“Kalau mau teriak, pilih nama yang realistis,” sahut Darrel dingin tanpa menatap.

“Ya maaf, kalau aku teriak ‘Darreeeel tolong!’ kayaknya nggak bakal kamu dengar juga. Kamu kan es batu berjalan.”

Darrel mendesah panjang. “Kamu selalu bisa bicara sebanyak itu bahkan setelah hampir nabrak.”

“Namanya juga trauma sekaligus hiburan. Dua paket satu rasa,” balas Fio sambil manyun, lalu melipat tangannya di dada.

Darrel menatap ke depan lagi, pura-pura tidak terganggu. Tapi di wajahnya, jelas terlihat otot pipi yang menegang menahan tawa.

Sementara Fio kembali bersandar, matanya kosong menatap jalan. Ia tidak sadar — di luar sana, sejak mobil itu menjemputnya, gosip sudah mulai bergulir di kampus dan media sosial kecil-kecilan mereka.

Dan tanpa sadar, hidup Fio baru saja berubah… sepenuhnya.

***

Keesokan harinya suasana ruang keluarga rumah besar keluarga Darrel terasa tegang. Pak Rendra duduk di ruang makan sambil menatap layar tabletnya dengan wajah serius. Di layar, beberapa unggahan di media sosial kampus dan forum lokal bertebaran — semuanya membicarakan hal yang sama:

"Mahasiswi kontrakan diantar jemput mobil mewah hari ini, katanya dinikahi pejabat?"

"Cewek itu dulu hampir di DO, sekarang tiba-tiba punya uang buat ujian?"

"Katanya anak muda ganteng yang mengantar dia itu duda loh..."

Bu Rania datang dari dapur sambil membawa teh, tapi langkahnya terhenti begitu melihat ekspresi suaminya. “Kenapa, Pa?” tanyanya pelan.

Pak Rendra menoleh, menunjukkan layar tablet. “Ini, lihat. Berita tentang Fio udah tersebar di internet. Bahkan nama kampusnya juga disebut. Papa khawatir kalau ini sampai mengganggu nama baik keluarga.”

Bu Rania terkejut, wajahnya langsung tegang. “Astaghfirullah… cepat sekali menyebarnya. Padahal baru hari ini Fio diantar jemput sama Darrel.”

“Makanya, Mama pastikan Fio baik-baik saja. Papa tahu anak itu bukan tipe cari sensasi. Tapi orang luar tidak tahu. Papa juga tidak mau dia kena mental karena omongan orang.”

Bu Rania mengangguk, wajahnya menunjukkan penyesalan. “Kasihan Fio… dia pasti kaget kalau tahu.”

Pak Rendra kemudian meletakkan tabletnya dengan nada tegas. “Satu lagi. Suruh Darrel hapus semua unggahan itu. Kalau perlu, hubungi bagian media kantor untuk membantu membersihkan jejaknya. Papa tidak mau keluargaku, atau istrinya — siapa pun dia — jadi bahan berita murahan.”

“Baik, Pa. Nanti Mama hubungi dia,” jawab Bu Rania pelan.

“Dan jangan lupa,” lanjut Pak Rendra, nada suaranya melunak, “temani juga Fio. Papa tahu kamu kasihan sama dia dari awal, tapi sekarang tanggung jawab kita juga memastikan dia tidak terluka karena situasi ini.”

Bu Rania menunduk, matanya berkaca. “Iya, Pa. Fio anak baik… cuma nasibnya aja yang berat. Mama akan ke sana nanti siang, memastikan dia tidak tahu berita ini dulu.”

Pak Rendra mengangguk.“Tapi cepat kasih tahu Darrel. Anak itu kadang terlalu dingin untuk tahu kapan harus bertindak.”

Dan benar saja — beberapa menit kemudian, ponsel Darrel bergetar di meja kantornya. Nama “Mama” muncul di layar. Ia menghela napas, mengangkatnya dengan nada datar.

“Iya, Ma?”

“Darrel, hapus semua berita yang menyangkut Fio di internet sekarang juga. Beritanya sudah menyebar.”

Darrel terdiam sesaat, menatap layar laptopnya yang menampilkan berkas kerja. “Baik, nanti aku urus.”

“Jangan nanti. Sekarang.” Suara Bu Rania kali ini tegas dan tak bisa dibantah.

Darrel mendengus halus. “Baik, Ma. Aku urus sekarang.”

Setelah telepon ditutup, Darrel menatap ponselnya lama. Dalam hati, entah kenapa ada sedikit rasa bersalah.

“Fio… kamu lagi-lagi kena imbasnya. Padahal aku cuma mau menjalani semua ini tanpa drama.”

Tapi siapa sangka, drama itu justru baru akan dimulai.

***

Grup Chat: Geng Paru-paru Baja

Anggota: Fio, Linda, Kevin, Farhan

Linda: Beb… lo udah liat belum? Beritanya udah nyebar ke grup kampus! Bahkan dosen-dosen juga ada yang ngomongin di kantor fakultas.

Bersambung

1
Dar Pin
adu duh tuan duda marah deh asli Thor hiburan banget bacanya 😄
Ijah Khadijah: Terima kasih
total 1 replies
Ilfa Yarni
aduh tuan duda kulkas knp sih orang lg belajar kelompok malah di suruh pulang katanya ga cemburu trus knp marah2 ga jelas dasar bilang aja cemburu pake gengsi sgala aduh duh duh tuan duda
Ijah Khadijah: Keduluan gengsi kak🤭
total 2 replies
Dar Pin
bacanya ngakak terus deh lucu lucu gemes 🙏💪
Ilfa Yarni
jiaah darrel blingsatan ga karuan cemburu ya fio jln sama laki2 lain sampe ga fokus ngantor dan marah2 ga jelas wah seperti kemakan omongan sendiri nih ngomong ke fio jgn mengharap cinta dariku eee ternyata km yg mengharapkan cinta fio mang enak kena panah asmara
Ilfa Yarni
wah perkembangan darrel cepat ya udah ada aja tuh getar2 cinta fi hatinya buat fio buktinya dia merasa ga suka fio deket2 laki2 lain
Ilfa Yarni
hahahaha trus aja ngocehfio biar tuan duda kulkas kesel tp lama2 suka
Ilfa Yarni
hahahaha kata2nya fio ada gerakan yg mencurigakan di sudut bibirmu dikirain td dimana ga taunya di sudut bibir kata2nya itu loh yg bikin ketawa fio bukan cerewet tuan duda tp, bar bar kan asyik duniamu jd berwarna ga dingin dan kaku lg
Ilfa Yarni
aku klo baca celotehan fio ini ketawa sendiri ada aja yg keluar dr mulutnya itu fio sangat cocok sama tuan duda yg dingin dgn judul pria kutub dan gadis bar bar
Ijah Khadijah: Semoga terhibur kakak🥰
total 1 replies
Ilfa Yarni
aduh bener2 kasian fio klo kyk gini cepat darrel hapus berita2 itu sebelum fio membacanya to tmnnya udah kasih tau aduh gmn ini
Ilfa Yarni
fio km trus terang aja sama sahabat2mu biar mereka ga salah paham km sudah menikah dgn duda kulkas
Ilfa Yarni
tuan duda es batu lama2 akan mencari jgn tingkah dan sifat fio yg ceria dan bar bar malah nanti dia bakal bikin aku deh eh eh eh temen2nya fio kepo nih fio turun dr mobil mewah temenya pasti syok klo tau fio udah nikah sama tuan duda
Ilfa Yarni
hahahaha aku suka karakter fio SD aja jawabannya yg bikin aku ketawa lama2tuan duda jatuh hati jg sama fio tunggu aja
Ilfa Yarni
walinya diwakilkan saja krna ayahnya fio ga mau tau dgn anknya fio krn dia punya istri baru ank kandung ditelantarkan dan ga diacuhkan lg
Ilfa Yarni
mereka sama2 memendam rasa tp mereka blom menyadarinya aplg dikulkas 12 pintu itu alias darrel blom sadar dia hatinya udah kecantol fio krn luka lama dia menyangkal apa yg dia rasakan
Ilfa Yarni
dasar ayah tak bertanggung jwb mentang2 ada istri baru ank kandung dilupakan semoga kdpnnya hidup pak tua sengsara
Ilfa Yarni
dicoba ya fio jgn nolak siapa tau darrel memang jodoh km
Ilfa Yarni
hahahaha cewek seperti fio yg ceria cocok sama darrel sipria kulkas 12 pintu agar hidupnya mencair dan berwarna segitu aja sudut bibirnya udah mulai terangkat lama2 jg bucin aku yakin banget deh
Ilfa Yarni
bu rajia lg gencar2nya mendekatkan fio dgn darrel semoga sukses ya bu
Ijah Khadijah: Aamiin🤲🥰
total 1 replies
Ilfa Yarni
darrel msh ga mau km sama fio yg polos dan lucu itu rugi km
Ilfa Yarni
kasian skali nasib fio ga dianggap Sa ayahnyabegitulah klo orangtua punya istri kedua pasti prioritasnya istri keduanya itu yg pandai cari muka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!