NovelToon NovelToon
One Night, More

One Night, More

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Sekuel dari novel Saoirse 📚



"Bahkan kau tidak akan menemukan cinta yang sama untuk kedua kalinya, pada orang yang sama. Dunia tidak sebaik itu padamu, Tuan. Meskipun kau punya segalanya." ucap Mighty penuh penekanan.

"Aku dan dia adalah dua orang yang berbeda, tanpa perlu kau banding-bandingkan. Dan tidak ada orang yang benar-benar sama, sekalipun mereka kembar identik!" Mighty menghentakkan kakinya, meluapkan emosi yang sudah lama memenuhi dada.

Mighty terjebak dalam permainan nya sendiri, melibatkan seorang duda berusia 35 tahun, Maximilian Gorevoy.



Ikuti kisah mereka yaaa😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Max begitu lahap memakan Risotto buatan Mighty, rasanya sesuai dengan yang ia bayangkan. Tanpa sadar ia menghabiskan makanan itu hingga bersih tak bersisa sama sekali.

Berbeda dengan Mighty yang hanya memakan beberapa suap Risotto buatan Max, wanita hamil itu terheran-heran melihat Max yang makan seperti orang kelaparan.

"Apakah sangat enak?" tanya Mighty melihat mangkuk Max yang kosong.

Max melihat mangkuknya dan melirik Mighty yang menunggu jawabannya. "Biasa saja." jawabnya enggan mengakui masakan Mighty yang enak. "Jangan terlalu senang hanya karena aku menghabiskan makanan mu! Aku hanya sedang lapar." ucap Max, Mighty memanyunkan bibirnya, ia memang berharap pujian dari suaminya.

Mighty mendesah pelan melihat Max masuk kamarnya. "Dia memang tidak bisa berkata-kata manis." gumamnya.

Padahal tadi Max yang memberikan syarat agar Mighty juga membuat Risotto, jika ingin mencicipi masakan Max. Bodohnya Mighty ia setuju saja dan kembali memasak Risotto untuk Max, namun ia sendiri malah kehilangan selera makannya.

Bukan karena masakan Max tidak enak, tapi ia sudah cukup puas mencicipi beberapa sendok.

Mighty beranjak membereskan piring kotor dan beberapa peralatan dapur, ia memasukkannya dalam mesin pencuci piring. Setelah memastikan semuanya beres, ia segera pergi ke kamarnya.

Di dalam kamar Max, pria itu termenung. Ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya, namun ia tidak tahu kenapa? Ini pertama kalinya, seorang wanita memasakkan makanan untuknya.

Dulu saat bersama mantan kekasihnya, Abigail, wanita itu tidak suka memasak dan lebih memilih makan di restoran mewah. Sedangkan saat bersama Saoirse, dirinya lah yang memasak. Saoirse lebih suka makanan buatannya, dari pada makanan restoran berbintang, namun wanita itu tidak bisa memasak.

Lalu Mighty, wanita itu sangat pandai memasak. Memuaskan mulut dan perutnya, ia juga calon ibu dari anak-anaknya. Apakah Mighty memang seseorang yang ditakdirkan untuk bersamanya? Namun hati Max masih berat menerima kenyataan.

....

Keesokan paginya, Max sudah siap dengan stelan kerjanya. Tampan, gagah, menawan, itulah gambaran visual Max yang sempurna. Begitu Max keluar dari kamarnya, hidungnya mencium aroma lezat dari arah dapur.

Terlihat Mighty dengan cekatan menata beberapa makanan di meja. "Max, kau sudah mau berangkat kerja? Ayo sarapan." ajak Mighty tersenyum manis.

Max menatap nya dingin. "Hanya karena semalam aku makan masakan mu, jangan berpikir kau bisa membuatku memakan masakanmu yang lainya!" ucapnya, langsung meninggalkan Mighty yang terlihat kecewa.

"Apa yang kau lakukan Mig? Apa yang kau harapkan dari pria kejam sepertinya?" bisik Mighty menarik kursi yang ada didepannya, lalu duduk dengan apron yang masih menempel ditubuhnya.

Ia sengaja bangun lebih awal dan menyiapkan beberapa makanan khas Rusia, seperti Blini, Kasha, Pirozkhi, dan Syrniki. Namun Max sama sekali tidak menghargai usaha nya, jangankan mencicipi, pria itu sama sekali tidak melihat kearah meja makan.

"Tidak apa-apa, setidaknya aku tidak perlu memikirkan mau makan apa nanti siang." gumamnya, Mighty mengambil Kasha sebagai menu sarapannya.

Mighty mulai menikmati sarapannya, melupakan sikap acuh Max padanya. Namun pengaruh hormon kehamilan, membuatnya bersedih dan air matanya mulai mengalir.

Mighty kembali meletakkannya sendoknya, menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis tersedu. "Aku tahu aku salah dan kami tidak saling mencintai, tapi apakah dia tidak bisa bersikap baik walau hanya sedikit? Aku ini sedang mengandung anaknya, seharusnya dia bisa menghargai ku." Mighty meluapkan ego nya sebagai wanita.

Biasanya Mighty akan bersikap dewasa, mengalah, dan memahami sikap Max. Namun kali ini ia ingin dimengerti, ia juga wanita yang ingin dimanja, disayang, dan diperhatikan. Sekuat apapun Mighty melawan kerasnya kehidupan, namun dia tetaplah wanita lemah yang butuh bahu untuk bersandar.

Sesuatu yang sudah lama hilang dari hidupnya, setelah kematian sang ibu. Sejak saat itu juga, Mighty kehilangan sosok sang ayah, Alan Marino.

Entah bagaimana caranya Matilda De Luca, yang tak lain adalah sekretaris Alan. Menjalin hubungan dengan ayahnya Mighty, tidak sampai disitu. Sebab Matilda juga menjauhkan Mighty dan Alan, hingga Mighty dibawa pergi oleh Abby.

Ya, sejak saat itu Mighty tidak pernah bertemu dengan Alan, dan saat bertemu ketika Alan sudah tiada. Matilda mengatakan jika Alan sakit kemudian meninggal, ia juga mengatakan jika Alan tidak mewariskan apapun untuknya. Semua harta dan perusahaan menjadi milik Matilda secara sah dimata hukum. Hingga Mighty tidak bisa berbuat apa-apa, dan itulah alasan kenapa ia sampai berbuat nekad.

.....

Di kantor, Max sedang sibuk menatap layar komputer nya, wajahnya seriusnya saat sedang bekerja, membuatnya terlihat tampan berkali-kali lipat. Tidak heran jika sebagian karyawan wanita diam-diam mengagumi nya, mereka masih menyayangi nyawa dan pekerjaan nya, itulah sebabnya mereka tidak mengagumi secara terang-terangan.

"Jake masuklah." ujarnya melalui sambungan interkom.

Tidak membutuhkan waktu lama, terdengar suara ketukan pintu dan Jake masuk ke dalam ruangan Max. "Tuan butuh sesuatu?" tanya Jake.

Max menautkan jarinya di bawah dagu. "Kirimkan bahan makanan segar ke penthouse, dan lengkapi bahan makanan Italy termasuk bumbu-bumbunya." kata Max memberikan perintah.

Jake mengangguk. "Ada tambahan lainya, Tuan?" tanyanya memastikan.

Max terlihat berpikir, kemudian menggeleng. "Itu saja," jawabnya. Tanpa bertanya lagi, Jake langsung pamit mengundurkan diri.

Max membuang napas pelan, entah kenapa ia memikirkan Mighty yang suka makan, sampai ia meminta Jake merestok bahan makanan di penthouse nya. Apakah hatinya mulai terbuka? Tentu saja tidak, tidak semudah itu Max membuka hatinya. Max juga bukan pria yang memiliki belas kasih, apalagi pada wanita asing seperti Mighty.

"Asing?" gumamnya, Mighty adalah istri dan calon ibu dari anak-anaknya. Ia juga sudah dua kali bercinta, apakah itu masih dianggap asing?.

Max menggelengkan kepalanya, ia tidak bisa mendeskripsikan perasaannya. Mungkin ia tidak terlalu mengenal Mighty, ia juga belum mencintai Mighty, namun ia tidak ingin calon anaknya kekurangan suatu apapun. Ya, yang bisa Max jadikan alasan atas sikap pedulinya.

Pria 35 tahun itu kembali fokus pada layar komputernya, pekerjaan yang tiada habisnya menanti untuk segera diselesaikan. Banyaknya pekerjaan menyita sebagian waktunya, mengalihkan perasaan kosongnya setelah kematian sang istri.

Namun, mulai sekarang hidupnya tidak akan kosong lagi karena kehadiran Mighty. Meskipun bersama itu juga ada kemarahan dan kebencian yang meluap-luap, sebab belum ada kesiapan darinya.

Tok ... Tok ... Tok ....

Jake kembali mengetuk pintu dan masuk ke ruangannya. "Ada apa?" tanya Max tanpa mengalihkan pandanganya.

Karena tak kunjung mendapat jawaban dari Jake, Max menoleh kearah asistennya. "Apa sekarang kau menjadi batu?" ketus Max.

"Maaf, Tuan. Nyonya Alla meminta anda membawa Nona Mighty ke mansion." ucapnya dengan kepala tertunduk.

Max mengangkat sebelah alisnya. "Mereka sudah pulang?" tanyanya, Jake langsung mengangguk.

"Baiklah, kau boleh pergi." usirnya. Max menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Matanya terpejam, helaan napas berat terdengar, sepertinya ia memikirkan sesuatu yang sangat serius.

*

*

*

*

*

TBC

1
Elly Salmon
lanjutkan. sampe lahiran 👍
Ids Manurung
gas update thor
Susapril Deping
Bagus Kok thor Ceritanya.
Aryati Ningsih
semua karyamu aku senang Thor ..lanjut sampai selesai ya ..
Cucu Nurhasanah
di tungguin banget up nya thor🙏
Cucu Nurhasanah
di tunggu bucinmu max😍
Cucu Nurhasanah
maaf Thor... ga biasa komen, yg jelas karyamu selalu d tunggu/Kiss/
Aryati Ningsih
semangat Thor ..paling suka baca novelmu
Aryati Ningsih
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!