NovelToon NovelToon
Gadis Yang Kalian Singkirkan

Gadis Yang Kalian Singkirkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Cewek Gendut
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Niat hati hanya ingin membalas perbuatan sepupunya yang jahat, tetapi Arin justru menemukan kenyataan yang mengejutkan. Ternyata kemalangan yang menimpanya adalah sebuah kesengajaan yang sudah direncanakan oleh keluarga terdekatnya. Mereka tega menyingkirkan gadis itu demi merebut harta warisan orang tuanya.

Bagaimana Arin merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Laki-laki dari Masa Lalu

"Ini di kantor, Pak Gama. Anda sungguh tidak sopan." Arin berdiri dengan wajah datarnya kemudian melangkah hendak meninggalkan ruangan.

Sebelum membuka pintu, Arin berbalik lalu berkata, "Tapi, kalau anda mau saya menggoda anda, kita bisa bertemu di luar," mengedipkan sebelah matanya dengan genit lalu pergi.

Dan sekali lagi Gama dibuat tercengang dengan sikap Arin yang sangat tidak bisa ditebak. Bahkan seorang pelacur pun merasa sakit hati jika disebut perempuan murahan. Tetapi Arin? Mau hinaan yang seperti apalagi untuk menjatuhkan mentalnya?

Arin meninggalkan ruangan Gama dengan perasaan campur aduk. Bohong jika Arin tidak sakit hati dengan ucapan Gama tadi. Tetapi Arin berusaha mengabaikannya.

Dia memang tidak membenci Gama. Laki-laki itu sama sekali tidak bersalah kepadanya. Tetapi membayangkan Gama bersama keluarga Tania membuat Arin tidak suka. Jika memang Arin tidak bisa merebut Gama dari Tania atau memisahkan mereka, setidaknya Arin bisa membuat hubungan mereka bergejolak. Arin tidak akan membiarkan Tania hidup dengan tenang.

Sementara itu rahang Gama mengeras menatap kepergian Arin. Untuk kesekian kalinya dia merasa dipermainkan oleh perempuan yang hanya dia pandang sebelah mata itu.

* * *

Arin kembali pergi ke kediaman Danu. Laki-laki itu ingin mempertemukan Arin dengan pengacara yang akan membantu Arin merebut kembali perusahaan dan rumahnya.

Dari percakapannya dengan Danu kemarin, Arin tahu jika selain menjadi pengusaha, laki-laki itu juga memiliki sebuah firma hukum. Bahkan anak laki-laki satu-satunya juga menjadi seorang pengacara. Karena itu Danu menawarkan pengacara terbaiknya untuk membantu Arin.

"Tunggu sebentar, dia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi sampai," ucap Danu yang dijawab dengan anggukan oleh Arin.

Danu dan Arin sudah cukup lama menunggu, tetapi pengacara yang ditunjuk Danu belum datang juga.

Danu melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya seperti gelisah. "Dimana anak itu? Kenapa belum datang juga?" gumamnya.

"Maaf ya, Rin. Aku harus pergi. Kamu tunggu di sini saja. Pasti sebentar lagi dia tiba." Danu pamit karena dia ada pertemuan dengan seorang klien.

"Anggaplah rumah sendiri. Kalau butuh apa-apa, panggil saja pembantu." Danu berdiri lalu pergi, meninggalkan Arin menunggu sendirian di ruang tamunya.

Beberapa saat kemudian terdengar suara langkah kaki memasuki ruang tamu. Arin menoleh. Ini pasti pengacara yang akan membantu dirinya.

Arin berdiri menyambut pengacara itu. Tetapi begitu laki-laki itu mendekat, Arin membeku. Jantungnya berdegup kencang diiringi wajah yang perlahan memucat.

"Kenan... ?" gumam Arin hampir tak terdengar.

Laki-laki yang dulu mempermalukannya itu kini berdiri tepat di hadapannya. Seumur hidupnya Arin akan selalu membenci laki-laki ini.

Dan entah kenapa tiba-tiba saja air mata Arin menetes. Kejadian itu begitu memalukan hingga setiap kali mengingatnya Arin merasakan sakit hati yang luar biasa. Apalagi sekarang laki-laki yang menghacurkan hidupnya itu berdiri di hadapannya. Ini seperti menyiramkan air garam ke dalam luka yang masih menganga.

Arin tertipu dengan penampilan dan sikapnya. Disaat semua teman sekolah membully dirinya, Ken bersikap layaknya pahlawan yang memberinya ketenangan. Untuk pertama kalinya Arin merasa dilindungi dan dicintai oleh seorang laki-laki. Ken datang seperti memberikan cinta, tetapi ternyata hanya mempermainkannya.

Sama seperti Arin, laki-laki itu juga membeku. Dia tidak menyangka akan bertemu Arin di sini. Setelah belasan tahun akhirnya dia bertemu gadis yang telah dia permalukan.

Ken hampir tidak mengenali Arin karena tubuhnya yang sudah langsing. Hanya saja, Ken sangat mengenali hidung mancung di balik kacamata itu.

Arin tidak tahu betapa menyesalnya laki-laki itu hingga dia memutuskan untuk pindah ke luar negeri karena terus dihantui rasa bersalah. Tapi dia juga terlalu pengecut untuk meminta maaf pada Arin.

Hanya karena sebuah pembuktian cinta, Ken mengorbankan Arin. Dan setelah semua terjadi, cinta yang Kenan kejar ternyata hanya semu dan main-main. Hanya sebuah cinta monyet yang tidak berarti.

Sorot mata penuh kekecewaan yang Arin tunjukkan di malam itu tidak pernah bisa Ken lupakan. Dan itu membuatnya terus dibantui rasa bersalah.

Untuk beberapa saat keduanya saling tatap dalam diam. Ada kilatan amarah di sorot mata Arin berbanding terbalik dengan Ken memperlihatkan sorot mata sendu dan rasa bersalah.

Buru-buru Arin menghapus air matanya. "Aku harus pergi," ucap Arin menyambar tasnya.

"Rin... " panggil Ken lirih.

Selama ini yang ingin dia lakukan jika bertemu Arin adalah memohon maaf. Tetapi kini, saat Arin sudah berdiri tepat di hadapannya, Ken justru seperti patung. Lidahnya terasa kelu. Kata maaf itu sulit sekali dia ucapkan karena Kenan sadar, permintaan maaf saja tidak akan cukup untuk menebus kesalahan yang dia lakukan pada Arin.

"Aku... aku... " Tidak juga permintaan maaf itu keluar dari bibir Ken. Ken malu mengakui jika dulu dia setolol itu. Apa yang dia lakukan sangat tidak mencerminkan tindakan seorang laki-laki jantan.

Ken harus mengakui jika dulu dia terlalu menuruti jiwa remajanya sangat menggebu. Semua tindakannya dia lakukan secara spontan dan tanpa berpikir panjang.

"Aku akan bilang pada Om Danu kalau aku sudah memiliki pengacara. Mari tidak usah bertemu lagi, dikehidupan ini, dikehidupan yang akan datang atau dikehidupan manapun yang ada!" ucap Arin lalu melangkah.

"Aku masih remaja waktu itu, Rin," ucap Ken menghentikan langkah Arin.

"Apa karena kamu masih remaja lantas aku harus memaklumi perbuatanmu?!" balas Arin tajam, Ken tidak berkutik.

"Aku juga masih remaja waktu itu. Aku bahkan tidak tahu apa itu cinta karena aku belum pernah merasakannya. Sementara kamu? Tania itu cintamu yang keberapa? Sebesar itukah cinta kalian sampai memerlukan aku untuk kalian korbankan?"

"Jika hatimu bisa jatuh cinta, seharusnya hatimu juga bisa merasakan kasihan. Seandainya malam itu kamu mau sedikit saja berbicara, tentu ceritanya akan berbeda. Tapi kamu hanya diam. Kamu tidak kasihan melihatku menahan malu."

"Semua orang menyalahkanku tapi tidak ada yang menyalahkanmu. Semua orang menghinaku tapi tidak ada yang menghinamu!"

Lidah Ken terasa semakin kelu. Dia hanya bisa diam karena semua yang Arin katakan adalah kebenaran. Setiap kata yang keluar dari bibir Arin membuatnya semakin diselimuti rasa bersalah yang dalam.

"Kamu bisa melanjutkan hidupmu dengan tenang. Keluargamu bisa membayar pihak sekolah untuk merahasiakan namamu dari media. Sementara aku?"

"Sudah cukup, Rin. Aku tidak tahan mendengarnya!" Tidak perlu Arin ceritakan, Ken sudah tahu semuanya. Kenan tahu apa yang terjadi kepada Arin setelah kejadian itu tapi Ken tidak tahu harus berbuat apa.

Tiba-tiba saja Ken berlutut. "Aku akui kesalahanku. Aku benar-benar menyesal. aku mohon maafkan aku," ucap Ken dengan suara tercekat.

# # #

Penasaran nggak sih apa yang sebenarnya terjadi antara Ken dan Arin malam itu?🤔

1
Makhfuz Zaelanì
ini lanjut ga sih thor🤔
Randa kencana
Ceritanya Sangat menarik
Soraya
heran knp bukan pandu yang merawat Arin pdhl dia pamannya Arin kok malah mbok Darsih yang merawat Arin
Soraya
good Airin
Soraya
penasaran lanjut thor
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!