NovelToon NovelToon
Dua Raga Satu Jiwa

Dua Raga Satu Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Time Travel / Transmigrasi / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Datu Zahra

👍 Like
⭐️ Rate
🔔 Subscribe
👑 Vote

Bagaimana jika seorang putri calon ratu masa depan dari era moderen, berpindah keraga bayi merah yang baru lahir dizaman kuno...?

Apakah ia akan bisa menyesuailan diri..? karena keluarga barunya dizaman kuno ini hanya orangtua yang sederhana...?

Apakah ia bisa memenuhi tanggung jawab dalam membawa perubahan untuk zaman ini...?

Akankah kehidupannya akan jauh lebih menyenangkan atau malah sebaliknya...?

Jadilah orang yang menjadi skasi kisah perjalanan calon ratu masa depan yang kembali kemasa lalu, dalam novel ini....!!!



TERIMA KASIH.....!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengetahui semuanya

Duan Lei dan Huang Ling akhirnya menceritakan asal usul mereka dan siapa Duan Zheng sebenarnya. Selain untuk mencegah adanya prasangka buruk, Duan Lei dan Huang Ling tak ingin kelak kedamaian anak-anaknya terusik.

"Tunggu pembalasku nanti, awas saja kalian." ucap dalam hati Yu Shu.

"Suatu hari nanti, akan aku balas penghinaan yang kalian berikan pada ayah ibuku." gumam Duan Yei dalam hati dengan penuh tekad.

Luapan kemarahan juga ditunjukkan oleh penduduk desa. Mereka tidak menyangka ada keluarga yang tega berbuat seperti itu.

Rasa simpati dan dukungan juga mengalir untuk Duan Lei dan Huang Ling, akan kisah tragis masa lalu mereka yang kehilangan keluarga dan harus terusir.

Peduduk desa tidak pernah menyangka, jika Duan Lei dan Huang Ling berasal dari keluarga yang amat disegani dikekaisaran Song ini.

Sementara Duan Zheng, Wei Nilu dan Duan Niru, pulang dengan membawa dendam yang semakin berkobar. Sepanjang perjalanan sampai dirumah, mereka terus mengoceh kesal disertai sumpah serapah.

"Bagaimana mereka bisa hidup nyaman disana...? Sial...!" ucap marah Duan Zheng.

"Jangan-jangan mereka menyembunyikan cincin penyimpanan berisi koin emas waktu pergi..?" timpal Wei Nilu.

"Bukannya cincin penyimpanan mereka sudah kita ambil..?"

"Bisa saja mereka punya yang lain kan..? buktinya perhiasaan yang dijadikan mahar pernikahan mereka, tidak ada dicincin penyimpanan yang kita ambil."

"Kurang ajar...!" pekik Duan Zheng menggebrak meja.

"Aku harus mengambil barang yang sudah mereka rampas itu, semua yang ada disini milikku. Duan Lei, kau harus membayar semua yang sudah kau curi dari rumah ini."

Wajah Duan Zhen merah padam, dengan urat-urat menonjol karena kuatnya ia mengeraskan rahang. Sorot mata tajam dengan nafsu membunuh yang menyala hebat.

"Tapi bagaimana kita mau mengambil semua..? kita sudah tidak bisa kedesa Zi-tong lagi." kata Wei Nilu.

"Tenang saja, selama ada koin emas semua pasti beres." ucap licik Duan Zheng yang sudah memiliki rencana jahat.

Tanpa mereka sadari, Duan Holi sejak tadi menguping pembicaraan mereka.

"Jadi paman dan bibi tinggal didesa Zi-tong." gumam bahagia remaja pria itu.

Setelah puas mencuri dengar dan tahu apa yang direncanakan oleh orangtuanya, Duan Holi mulai berkemas. Ia berencana akan pergi kedesa Zi-tong, guna melepas rindu pada paman dan bibinya.

Duan Holi memang sangat dekat dengan Duan Lei dan Huang Ling. Meski orangtuanya selalu memperlakukan mereka dengan tidak baik, tapi paman dan bibinya itu sangat menyayanginya.

Bahkan ketika Duan Lei dan Huang Ling diusir, Duan Holi menangis histeris tak rela mereka pergi. Duan Holi juga menyisipkan dua koin emas saat memeluk Huang Ling.

Dari sana lah perang dingin antara Duan Holi dan orangtuanya dimulai. Ditambah Duan Zheng serta Wei Nilu, yang selalu memaksakan kehendak tanpa memikirkan perasaan putranya.

Sejak kecil, Duan Holi dituntut untuk selalu tampil sempurna. Tak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun. Harus selalu jadi yang terbaik diakademi. Jika ada yang lebih unggul dari Duan Holi, maka bocah itu akan dimarahi habis-habisan disertai dengan pukulan.

Pagi hari, sebelum orangtua dan adiknya bangun. Duan Holi pergi meninggalkan rumah menuju kedesa Zi-tong.

Hanya berbekal air minum dikendi labu dan tiga buah kue bulan, Duan Holi memulai perjalanan dengan berjalan kaki.

Sikap Duan Holi yang pembangkang, membuat ia tidak pernah diberikan uang. Selama diakademi saja, Duan Holi tak pernah diberi bekal baik berupa makanan apa lagi koin emas dan perak.

"Semoga paman dan bibi mau menerimaku..!" ucap penuh harap Duan Holi.

1
Putri Mayang Sari
semangat thor
Enah Siti
💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿😍😍😍😍😍😍
Lia raga Lomi
lanjut Thor💪💪💪 semangat😍🥰🥰😘
Lia raga Lomi
sedikit skali Thor upnya😭😭
Lia raga Lomi
lanjut Thor🤭🤭
Enah Siti
mantap💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿😍😍😍😍😍
Nana Nana
numpang baca kakak cantik😄
Datu Zahra: itu yang daku mau kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!