Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.
Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.
Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.
Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGANTAR KEPULANGAN MEREKA
Lucas hanya berpura-pura tidur tapi matanya tidak sepenuhnya terpejam, ia hanya membelakangi Kyara agar gadis itu agar mau tertidur. Tak berapa lama tanpa suara, pria itu bangkit perlahan berjalan ke arah dimana Kyara berada.
“Apa gadis itu sudah tidur?” Lucas mencoba melambaikan tangan di depan wajah Kyara namun tak ada reaksi, kemudian ia menoel punggung gadis itu juga tidak ada reaksi.
Lucas menatap wajah gadis di hadapannya sejenak sebelum ia mengangkatnya perlahan dan membawanya ke atas kasur berukuran king miliknya. Dengan perlahan dia merebahkan gadis itu dengan sangat hati-hati.
“Berat juga ni cewek, untung badan gue kekar jadi dengan mudah mengangkatnya.” Kemudian ia beranjak naik ke tempat kosong di sebelah gadis itu.
Pagi ini Kyara merasa ada benda yang sangat berat berada di atas perutnya, ia mengucek kedua mata untuk memfokuskan penglihatannya. Alangkah terkejutnya ia melihat tangan kekar Lucas melingkar indah di atas perutnya.
“Aagh!” ia melepas kuat pelukan itu kemudian gadis itu bangkit dari tidurnya.
Lucas yang mendengar teriakan itu mengerjapkan beberapa kali matanya. Ia melihat gadis itu sudah berdiri dengan kedua tangannya menutupi dadanya.
“Bisa nggak sih, nggak usah teriak-teriak!” Lucas memunggungi Kyara dan menutup wajahnya dengan bantal yang digunakan Kyara semalam. Pria itu terkekeh melihat wajah merah padam Kyara.
Kyara mengecek seluruh anggota badannya. “Mas, kenapa aku bisa berada di kasurmu seingatku aku tidur di atas sofa itu.” Kyara menunjuk sofa di sampingnya.
Lucas duduk menghadap Kyara dengan wajah bantal namun pesonanya tetap terpancar. “Lo sendiri yang berjalan ke kasur gue.” Jawabnya ringan, lalu ia beranjak ke dalam kamar mandi.
Kyara mengecek setiap sisi ranjang itu, jangan-jangan telah terjadi sesuatu. Gadis itu tak menemukan apapun, namun ia masih penasaran.
“Mas! Kamu nggak apa-apain aku kan?” teriak Kyara. Lucas menyembul keluar dari balik pintu kamar mandi.
“Gue udah ….” Ucapannya menggantung membuat hati Kyara tidak tenang. Pria itu berjalan ke walk in closet miliknya di buntuti Kyara.
“Mas, kamu udah apain aku?” gurat cemas tergambar jelas di wajah cantik Kyara, terutama alisnya bertaut rapat.
Lucas maju merapatkan tubuhnya pada Kyara hingga menyentuh tembok, tubuh gadis itu terlihat gemetar oleh jarak yang semakin menipis antara keduanya.
“Lo yang meminta kita untuk tidur bersama! Tapi kenapa lo nggak terima?” hembusan napas Lucas menyentuh permukaan wajah gadis itu membuat gemetar.
“Ma—maksud aku.”
Lucas semakin mendekatkan wajahnya semakin dekat area bibir Kyara. Namun segera ia tepis, pria itu melangkah pergi meninggalkan Kyara sendirian disana.
Gadis itu mengambil napas cepat dengan tangan kanan memegang dada kirinya, dia pun pergi meninggalkan kamar Lucas. Namun saat sudah berada di depan pintu ia melihat orang tuanya sudah menyiapkan sarapan untuk mereka semua.
Kyara menghampiri ibu nya untuk membantu pekerjaan yang belum selesai. Lucas? Tentu saja dia sedang mandi sebab dia akan berangkat bekerja.
“Ibu, apa nggak terlalu cepat pulangnya, menginap saja satu hari lagi disini ya.” Kyara bergelayut manja di lengan ibunya.
“Lho, nggak bisa gitu adik kamu besok pengumuman kelulusannya. Ini hari terakhir dia libur, nanti kalo ada waktu kami main lagi kemari.” Diyana memeluk erat putri pertamanya dan mengecup lembut kepala Kyara.
Adik Kyara sudah mau masuk Sekolah Menengah Atas, maka dari itu orang tuanya tidak bisa menginap lebih lama. Dengan berat hati gadis itu merelakan kepulangan mereka.
“Yaudah deh,” dengan wajah cemberut Kyara mencuci piring bekas Ibunya membuat sarapan.
Menu andalan saat sarapan Diyana adalah nasi goreng, mereka semua telah berada di meja makan minimalis disana hanya tinggal tuan rumah yang belum ada siapa lagi kalau bukan Lucas.
“Nak, kamu panggil suamimu agar kita sarapan bersama-sama,” ajak Ayah.
“Iya, Yah, aku panggilin bentar.”
Kyara melangkah menuju kamar Lucas, saat ingin mengetuk pintu. Pintu tersebut sudah dibuka dari dalam oleh Pria itu. Pandangan gadis itu langsung menunduk malu mengingat kejadian tadi, namun Lucas terlihat biasa saja.
“Mas, ayo kita sarapan bersama orang tuaku.”
“Ehm.”
Kedua pasutri itu berjalan beriringan menuju meja makan. Tak ada obrolan candaan atau apapun yang dilakukan oleh pasutri lainnya.
*
*
*
Sekitar jam sembilan pagi orang tua beserta adiknya pulang ke kampung halaman, suasana terlihat sangat haru. Gadis itu tak berhenti mengeluarkan cairan bening dari kedua matanya, ia memeluk erat mereka semua.
“Kalian semua hati-hati di jalan.” Gadis itu menghapus jejak air matanya yang berulang kali menetes.
“Kamu jaga diri dan sampaikan salam kami untuk suamimu nak.” Agung memeluk dan mengecup pucuk kepala Kyara.
“Lala, kamu harus rajin sekolahnya, ya dek. Biar bisa membanggakan orang tua kita.”
Bus ke Surabaya telah tiba, mereka bertiga masuk dan melambaikan tangan tanda perpisahan terakhir untuk Kyara.
“Dadah sayang!” Ucap Agung sebelum benar-benar masuk ke dalam bus.
Ada perasaan yang tidak enak yang Kyara rasakan, namun di tepis cepat oleh gadis itu. Ia membalas lambaian tangan mereka dengan senyum kelu. Setelah kepergian mereka, Kyara masuk dengan langkah gontai. Tidak tahu kenapa hari ini perasaannya tidak seperti hari-hari biasanya.
“Kenapa perasaanku sangat tidak enak, pertanda apa ini?”
Saat masuk ke dalam Apartemen ia mengingat keberadaan orang tua dan adiknya masih berada disana. Ia masuk ke dalam kamar yang telah ditempati tiga orang yang sangat dia sayangi. Bau harum mereka masih tertinggal di kamar itu, untuk menepiskan perasaannya ia membersihkan diri agar perasaan sedikit rileks.
“Aku harus melakukan aktivitas agar tidak terus memikirkan mereka, semoga mereka sampai dengan selamat.” Kyara menyibukkan diri dengan membereskan setiap sudut rumah.
Kurang lebih satu jam Kyara melakukan aktivitas yang menyenangkan baginya. Kini ia sudah kembali segar dan membawa beberapa cemilan dan minuman kaleng yang ia ambil di dalam lemari pendingin. Ia ingin bersantai menonton saluran berita.
“Bertemu lagi bersama saya Natasya Karina, Pada hari Rabu, tanggal 11 juni 2025, sekitar pukul 11.00 WIB, telah terjadi kecelakaan lalu lintas tabrakan beruntun di Jalan Tol Trans Jawa, tepat nya Mojokerto-Surabaya, melibatkan lima kendaraan antara lain Bus Sinar Jaya. Menurut keterangan saksi dan pengemudi yang selamat, kecelakaan terjadi akibat rem blong dari Bus Sinar Jaya. Dua belas korban jiwa termasuk penumpang dalam bus.”
Kyara melihat barang yang ia kenal, tas milik adiknya berwarna hitam yang di pakainya hari ini sama persis yang ditampilkan pada berita tersebut. Detik itu, dunia seakan berhenti berputar mendengar berita kecelakaan yang merenggut ketIga orang yang sangat ia sayangi. Kristal bening dengan mudah luruh bagai air terjun yang mengalir deras.
“Nggak! NGGAK MUNGKIN!”
***
Bersambung.
Janji jangan nangis dulu, sebab ada bab yang lebih menggemparkan!!
Jangan lupa like, comment vote dan juga beri bintang 5 kalo kalian suka cerita ini ❤️
Salam Bunga Aster ❤️
