NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Dunia Pria Yang Mengaku Suamiku

Terjebak Dalam Dunia Pria Yang Mengaku Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Time Travel / Dokter Genius / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Dark Romance
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Azida21

bijak dalam memilih bacaan!


"Kamu... siapa?" bisik Zeya lirih, tangan kirinya memegangi kepala yang berdenyut hebat.

Pria itu tersenyum lembut, menatapnya seolah ia adalah hal paling berharga di dunia ini.
"Aku suamimu, sayang. Kau mungkin lupa... tapi tenang saja. Aku akan membuatmu jatuh cinta lagi...seperti dulu."

*****

Zeya, seorang mahasiswi kedokteran, tiba-tiba terbangun di dunia asing. Ia masih dirinya yang sama,nama, wajah, usia..tak ada yang berubah.

Kecuali satu hal, kini ia punya suami.

Ares Mahendra. Dosen dingin yang terlalu lembut saat bicara, terlalu cepat muncul saat dibutuhkan… dan terlalu mengikat untuk disebut sebagai “suami biasa.”

Zeya tidak mengingat apa pun. Tapi dokumen, cincin, dan tatapan Ares terlalu nyata untuk disangkal. Ia pun mulai percaya...

Hingga satu rahasia terkuak,zeya bukan istri nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azida21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 :Kamu Hidupku, Katanya

Zeya menunduk sambil memutar-mutar gelas susu di tangannya. Ucapan Ares tadi masih bergema di telinganya.

Berteman pun tidak boleh.

Kamu milikku.

Tidak ada yang boleh bicara denganmu selain aku.

Itu bukan kalimat yang biasa didengar oleh seseorang dari suaminya. Bahkan untuk seseorang yang baru mengenal dunia barunya ini, insting Zeya yang entah datang dari mana,mengatakan bahwa itu bukan bentuk cinta yang normal. Itu… mengekang. Membatasi. Menyempitkan ruang geraknya seperti pintu yang perlahan ditutup dari segala arah.

"aku sulit membedakan antara cinta yang ia katakan dengan obsesi sebenarnya"

"aku tidak boleh gegabah,jika aku tanya maka dia tidak akan memberi ku jawaban maka biar aku yang mencari jawaban atas pertanyaan ku sendiri "gumam zeya dalam hati.

Tapi ia hanya tersenyum kecil, menyembunyikan semua pikiran itu di balik bibir yang terlipat rapi.

Ia tak ingin memancing kemarahan Ares. Belum saatnya.

"Baiklah... aku akan kabari kamu tiap selesai kelas," ucapnya pelan, hati-hati memilih nada.

Ares terlihat lega, bahkan senyumnya kembali muncul seperti biasa. Wajahnya kembali tenang. Tangannya menyentuh lembut kepala Zeya, membelai seperti biasa,seperti seseorang yang membuatnya merasa aman di hari-hari pertama. Tapi pagi ini, sentuhan itu terasa berbeda. Terlalu sadar. Terlalu penuh pengawasan.

Zeya mengangguk pelan. “Aku bawa piring kotornya ke bawah dulu, ya,” katanya sambil berdiri, meraih nampan sarapan.

Namun langkahnya terhenti saat Ares menggeleng pelan dari tempat duduknya.

“Tidak perlu,” ucapnya. “Biarkan saja di sini. Nanti Bi Darmi yang akan mengambilnya.”

“Tapi aku bisa bawa sekalian. Aku juga mau turun...”ujar Zeya tidak sampai menyelesaikan kalimat nya.

“Kamu tunggu aku di sini,” potong Ares lembut, tapi tak memberi ruang bantahan. “Jangan kemana-mana sampai aku selesai ganti baju.”

Zeya menarik napas pelan, menunduk. “Baik,” balasnya dengan nada tenang, mencoba menyembunyikan rasa enggan yang pelan-pelan tumbuh di dadanya.

Ares tersenyum, lalu berdiri. Tatapannya menajam, seperti sedang memastikan sesuatu.

“Aku senang kamu jadi sangat penurut sekarang,” katanya pelan. “Teruslah seperti ini, Sayang… agar aku selalu mencintaimu.”

Zeya mendongak sedikit. Senyum di bibirnya memudar, digantikan keraguan yang mencoba menembus logika.

“Kalau suatu hari aku... memberontak, apa kamu tidak akan mencintaiku lagi?” tanyanya pelan. Bukan tantangan, hanya sebuah kejujuran yang nyaris seperti bisikan.

Ares tak langsung menjawab. Ia menatap Zeya dengan dalam, sebelum akhirnya tersenyum, namun ada sesuatu di balik senyum itu,sesuatu yang tak sepenuhnya lembut.

“Berhenti mencintaimu adalah hal mustahil bagiku, Sayang,” katanya, berjalan perlahan ke arahnya. “Kamu adalah hidupku. Mana mungkin aku meninggalkan hidupku sendiri?”

Jantung Zeya berdetak tak beraturan. Kalimat itu seharusnya romantis. Tapi yang ia rasakan bukan kehangatan,melainkan tekanan yang tak terlihat, menempel di kulit dan menusuk ke dalam hati.

Ares mengangkat tangan, mengusap pipinya lembut. “ jangan terlalu banyak berpikir, ya? Kamu baru sembuh. Aku tidak mau kamu jatuh sakit lagi.”

Setelah mengucapkan itu, pria itu berbalik dan berjalan menuju ruang ganti. Pintu kayu itu tertutup perlahan, menyisakan keheningan yang menggantung.

Begitu suara langkah Ares tak lagi terdengar, Zeya mengembuskan napas panjang. Seolah baru saja bebas dari pelukan yang terlalu erat. Pelukan yang bukan untuk menghangatkan, tapi untuk mengikat.

Ada yang aneh, pikirnya.

Sudah lebih dari sekali Ares menunjukkan sisi yang sama,sikap manis yang terasa seperti jebakan. Perhatian yang terlalu banyak, terlalu intens. Kata-kata yang lembut tapi penuh pengawasan.

"Aku merasa ada yang aneh dengan cara dia mencintaiku," gumamnya dalam hati.

Zeya menatap ke arah cermin besar di sudut kamar. Wajahnya terlihat tenang, tapi dalam dadanya, keraguan perlahan tumbuh seperti akar. Ia tidak bisa langsung melawan, tidak bisa langsung mempertanyakan semuanya. Ares terlalu pintar. Terlalu terencana.

Tapi Zeya bukan gadis bodoh. Ia tahu harus diam sekarang. Mengalah bukan berarti tunduk.

Ia hanya menunggu saat yang tepat.

Dan Ares tidak tahu... bahwa Zeya sedang memperhatikan. Setiap kalimat. Setiap reaksi. Setiap gerak mata yang seolah menyembunyikan sesuatu.

Ia mungkin belum mengingat masa lalunya dengan jelas, tapi satu hal yang ia tahu pasti:

Orang yang mencintaimu tak seharusnya membuatmu merasa seperti tawanan.

Zeya berjalan ke arah jendela, menatap halaman rumah yang sepi.

Hari ini, ia akan ke kampus. Ia akan mulai memperluas pandangannya, berbicara dengan siapa pun yang perlu ia ajak bicara. Diam-diam, perlahan. Tanpa membuat Ares curiga.

Ia akan mencari tahu siapa Ares sebenarnya.

Dan jika pria itu memang menyimpan sesuatu di balik cintanya... maka Zeya bersumpah dalam hati, ia akan menemukannya,sebelum semuanya terlambat.

1
Gedang Raja
bagus
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
Kem mlem 🍨🍨🍨
Gimana sih thor, nggak sabar ni...
Azida21: Sabar yah,Author usahain update bab nya banyak hari ini❤️
total 1 replies
Kami
Bener-bener nggak bisa berhenti baca!
Azida21: terima kasih sudah baca,di tunggu kelanjutan nya yah🤭
total 1 replies
kawaiko
Jauh melebihi harapanku.
Azida21: terima kasih☺️,Author senang kalau kamu puas dengan karya nya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!