Alvarez Narendra Erlangga.....
Nayla Kinanti Aurora....
Musuh abadi yang selalu membuat onar. Al dan Nayla memiliki hubungan unik dimana keduanya selalu berselisih dalam hal apapun. Baik nilai ataupun peringkat. Namun ada kalanya dimana mereka selalu saja mencari masalah yang membuat keduanya selalu bolak balik ke ruang BK.
Meskipun kedua keluarga mereka saling bersahabat namun tidak begitu dengan Al dan Nayla yang menjadi musuh abadi sejak SMP.
Hingga karena merasa lelah akan tingkah laku keduanya. Orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan keduanya. Berharap bahwa hubungan mereka bisa berubah menjadi hubungan romantis.
Lalu bagaimana kelanjutan pernikahan Al dan Nayla?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Balap Motor~~~ Al Vs Dicky
Nayla terbangun dari tidur nya, rupanya Ia merasa lelah sehabis mandi dan tanpa sengaja tertidur sangat pulas dan Ia juga melihat jam di ponselnya yang menunjukan pukul 7 malam, Al juga sudah tidak ada di dalam kamar tapi memang tadi Al sempat izin dengan nya.
Nayla mencuci wajahnya dan turun ke bawah, di ruang tamu TV menyala dan Nayla melihat Rara yang sedang asik menonton acara komedi dengan cemilan Es Krim di tangan nya. Nayla menghampiri nya.
" Hai Ra."
" Halo Kak, udah bangun? "
" Kak Al udah pergi? " tanya Nayla memastikan.
" Pergi.. " Rara tampak berpikir. " Pergi kemana? emang sih dari tadi aku gak lihat Kak Al, aku pikir dia ada di kamar! " seru Rara yang juga tidak tau kapan Al pergi.
" Ohw, tadi sih Al minta izin sama Kakak buat nginep di rumah Mike katanya ada nobar bareng gitu, " jelas Nayla sambil mengambil sebungkus cemilan di meja, cemilan milik Rara.
Rara menghela nafas kasar dan Ia melihat hari di kalender ponselnya. Benar saja dugaan nya. " Kak, sebenernya Kak Al itu patut di curigain tau. " ujar Rara yang seketika membuat Nayla mengernyitkan dahinya karena bingung dengan ucapan adek ipar nya.
" Maksud kamu? "
" Sebenernya Kak Al setiap malam minggu gak pernah ada di rumah, alasan nya sih kalo gak nobar ya mabar sama temen nya. Tapi lama kelamaan Bunda jadi curiga bahkan mengingatkan Kak Al untuk tidak melakukan yang aneh - aneh. Tapi ya gitu, Kak Al selalu pergi sabtu malam dan kembali minggu malam nya. Kayanya Kak Al punya simpenan di luar deh! " sontak Nayla tersedak makanan yang Ia makan. Jika bener itu terjadi, entah kenapa dada Nayla terasa sangat sesak.
Apakah Ia harus menghubungi Mike atau Firman? Nayla bingung tapi Ia pun penasaran dengan apa yang di katakan oleh Rara. Bagaimana jika ucapan nya benar? Al memiliki wanita di luar sana dan tidur dengan nya. Tapi bukankah Al hanya mencintai Stefani yang sekarang sudah pergi entah kemana?
Di tempat lain sebuah balapan liar akan di mulai dengan hadiah sebesar 30 juta, lebih mahal dari pertandingan sebelum nya. Al, Mike dan Firman ikut serta dalam pertandingan itu, tapi hanya satu di antara mereka yang menjadi perwakilan yaitu hanya Al.
Tadinya ketiganya ingin bergabung dan menjadi. peserta dari balap liar, tapi Al melarang karena jalanan sangat licin akibat hujan dan Al tidak mau kedua teman nya kenapa - kenapa, kalo dia sih memang sudah berpengalaman jadi tidak perlu takut.
" Al itu sih Dicky sama temen - temen nya udah daftar jadi peserta! " Firman menunjuk Dicky yang berjarak tak jauh dari posisi mereka.
" Inget Al jangan sampai Lo kasih Dicky menang, kemaren aja dia bisa menang karena Lo gak ada." kata Mike yang masih kesal karena Dicky menghinanya saat Ia kalah melawan pria itu.
" Tenang aja kalian berdua, gak usah khawatir menghadapi orang kaya Dicky kaya semut buat Gue! " percaya diri Al.
Tak lama Dicky dan teman - teman nya menghampiri Al yang sedang asik mengobrol dengan Mike dan Firman. Lihatlah tatapan mata itu? Ingin rasanya Al mencolok mata itu yang menatapnya dengan tatapan pembunuh. Ia sama sekali tidak takut pada Dicky dan Ia akan membuktikan bahwa dirinya lah yang lebih unggul karena sejatinya Al sangat tidak suka kekalahan. Apa lagi oleh musuh nya.
" Gimana Al, Lo udah siap kalah malam ini? " ejek Dicky yang di ikuti gelak tawa teman - teman nya.
Al tersenyum sinis. " Kuping Gue gak salah denger nih, sejak kapan Dicky Prasetya Mulyana mengalahkan seorang Alvarez Narendra Erlangga. Gak ada dalam sejarah! " hina Al yang di ikuti tawa riuh oleh Mike dan Firman.
" Oke, lihat aja malam ini, bagaimana Gue bikin Lo tunduk di bawah kaki Gue, " ancam Dicky yang kembali membuat Al, Mike dan Firman tertawa.
" Setiap malam juga selalu itu yang Lo bilang, tapi pernah gak ucapan Lo menjadi kenyataan? " sindir Al dengan gayanya yang melipat tangan di dada.
" Udahlah Dick, Lo terima aja kalo posisi Lo itu adanya di bawah kaki Al. Sekeras apapun Lo, gak akan bisa menang lawan Al.. " balas Mike.
" CK, dari pada Lo kalah setelah berjuang, mending Lo kabur sebelum berjuang. " timpal Firman dengan senyum sinis. Membuat Dicky mengepalkan tangan nya.
" Anjay, encer juga otak Lo, setidak nya rasa malu dia bisa di tunda dikit, benar gak Dick . Jihaaaa! " sembur Mike yang di ikuti gelak tawa oleh Al dan Firman.
" Anjrit, mukanya serem amat kalo kek gitu, berasa lihat film horor Gue, njir! " ejek Firman yang melihat raut wajah tersulut emosi dari Dicky.
" Auh, atutttttt... Hahaha! " kompak Al, Mike dan Firman memanasi hati Dicky.
Dicky yang hendak menyerang di hentikan oleh teman nya. " Udahlah Dick, kita buktikan aja sama mereka di pertandingan malam ini, " sahut Bastian membawa Dicky.
" Awas Lo! " Dicky beranjak.
Beberapa menit kemudian, pertandingan sudah di mulai dan dalam pertandingan kali ini hanya di ikuti oleh 20 peserta termasuk Al dan Dicky.
Mereka bersiap di garis awal dan seorang wanita dengan berpakaian seksi muncul di hadapan semua peserta dengan membawa bendera di tangan nya. Dalam hitungan ketiga bendera pun di kibarkan dan semua peserta menancap gas untuk sampai ke garis finish.
Seperti biasa , Al dan Dicky dengan mudah menyalip pengendara lain karena mereka berdua memang di katakan sangat unggul bahkan semua geng motor tau siapa Al dan Dicky yang sejak dulu selalu memperebutkan kemenangan.
Sekarang Al berdampingan dengan Dicky dengan susah payah Dicky berhasil membalap Al, itu bukan kemenangan karena Al sengaja membiarkan Dicky yang memimpin permainan, Ia ingin memberikan kesempatan bagi Dicky untuk tersenyum puas saat dia berhasil membalap nya.
Sampai Al memulai permainan nya dan Ia kembali menancap pedal gas dengan ketinggian di atas rata-rata, Dicky mencoba mempertahankan posisinya tapi Al menggunakan siasat trek nya dengan membalap motor Dicky dan Ia mengacungkan satu jempol yang menghadap bawah seperti Loser..
Al memenangkan balap liar seperti biasanya , kemenangan itu membuktikan sekali lagi bahwa Alvarez Narendra Erlangga memang tidak mudah dikalahkan . Mike dan Firman pun memang sejak awal sudah yakin bahwa Al pasti bisa.
Tapi kemenangan itu membuat Dicky menjadi marah dan Ia melempar helm nya ke sembarang arah dan berjalan cepat menuju Al yang baru saja turun dari motornya.
Tanpa aba - aba ..
Bugh
Dicky mendaratkan satu bogem mentah di wajah Al dengan penuh emosi, Al yang tidak siap pun terduduk di aspal menerima pukulan Dicky dan Al mencoba melawan Dicky dengan menendang perut nya. Terjadilah perkelahian .
Mike dan Firman mencoba membantu Al karena mereka pun tidak terima dengan Dicky yang main bogem saja.
*
*
Akhirnya setelah adu pukul, mereka bertiga pergi dari area balapan dengan membawa banyak uang. Tapi mereka tidak menikmati uang itu, mereka pergi ke sebuah tempat makan dan memesan nasi dengan lauk pauk yang selalu mereka lakukan. Sekitar ada 100 porsi dengan harga mencapai 10 juta dan sisa uang nya mereka masukan ke dalam amplop dan mereka pun pergi ke area kumuh di mana tempat para gelandangan mulai dari orang dewasa , anak - anak sampai lanjut usia berkumpul disana.
Al, Mike dan Firman membagikan makanan kepada semua gelandang yang selalu mereka lakukan setiap mendapatkan uang hasil balap liar. Dari pada mereka harus berfoya-foya, lebih baik di berikan kepada yang membutuhkan , benar kan.
Setelah itu, mereka berpisah dengan urusan masing - masing. Al langsung melajukan motornya ke sebuah apartemen tapi sebuah telfon menghentikan nya.
Ia melihat nama Rara pada layar ponsel itu dan mengangkat nya.
" Halo Ra?"
" Kak cepet pulang, emergency! "
" Apanya yang emergency? " tanya Al bingung.
" Kak Nayla pingsan, badan nya panas banget! "
" Apa?! "