NovelToon NovelToon
Arthea'S Secret

Arthea'S Secret

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Keluarga / Fantasi Wanita / Menjadi bayi
Popularitas:594.8k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

"Bagaimana rasanya di cintai?"

Selama 19 tahun Arthea Edbert harus merasakan kepahitan hidup karena di benci oleh ayah dan ketiga kakak laki-lakinya. Tanggal lahirnya adalah peringatan duka bagi ayah dan ketiga kakaknya. Karena di hari lahirnya, sang ibunda juga menghembuskan nafas terakhirnya.

Arthea bagaikan burung dalam sangkar emas, dia tidak pernah diizinkan keluar dari kediaman Edbert. Tapi itu tidak membuatnya marah dan menerima apa yang ayahnya perintahkan. Dia menganggap, hal itu sebagai penebus kesalahan karena membuat ibunda meninggal karena melahirkannya.

Hingga puncaknya, Arthea lelah dengan semuanya. Malam dimana umurnya menginjak 19 tahun, dia mengajukan tiga permintaan. Namun, permintaan itu justru membawanya kembali ke usianya yang ke 5 tahun.

"Aku ... kembali jadi bayi?!"

Sampai Arthea tahu jika ayahnya bukan hanya membencinya tapi menginginkan kematiannya.

"Bial tetap belnapas, Thea halus kabul dali cini! Ini lahacia Thea!"

Tapi sikap Kendrick justru berubah!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Kendrick

Arthea meminum obatnya, dengan hati-hati saat Kendrick menyuapinya. Setelahnya, dia meminum banyak air karena obat itu terasa sangat pahit di tenggorokannya. Tak ada rasa curiga sama sekali, mungkin karena perutnya sangat sakit jadi apapun yang Kendrick berikan dia meminumnya tanpa kewaspadaan.

"Cudaaah, macih nda enak pelutnya." Protes Arthea setelah menghabiskan air di dalam gelas.

Kendrick menyimpan gelas itu kembali, ia lalu menaikkan baju piyama yang Arthea kenakan dan mengoleskan minyak angin di sana. Rasa hangat dari minyak angin itu membuat Arthea nyaman, dia terdiam menatap langit-langit kamarnya sambil menikmati usapan di perutnya.

"Kamu sama seperti bunda, tidak bisa makan sembarang dan banyak. Selama ini bukan Ayah jahat memberikanmu makanan tidak enak, tapi perutmu yang sangat sensitif."

Perkataan Kendrick membuat pandangan Arthea teralihkan padanya. Dirinya baru sadar, Kendrick datang saat dia membutuhkannya. Bahkan, pria itu tidak memerahinya dan justru mengobatinya. Padahal di kehidupan sebelumnya, setiap dirinya mengalami demam Kendrick tidak pernah ada untuknya. Tapi saat ini, pria itu datang tanpa dia memintanya.

"Kenapa sangat berbeda dengan kehidupan yang dulu? Ayah tidak pernah seperduli ini padaku. Tapi, di kehidupan sekarang ... sangat berbanding terbalik. Apa saat aku kecil ayah seperhatian ini juga padaku? Sejak kapan ayah jadi membenciku?" Batin Arthea.

"Tidurlah, besok kalau belum sembuh juga akan ada dokter yang datang." Pinta Kendrick dan ikut merebahkan dirinya di samping Arthea.

Melihat Kendrick yang berniat tidur bersamanya, Arthea terheran-heran. "Nda balik ke kamal? Nanti kamal Ayah naniiis loh!"

"Nangis apanya? Benda m4ti mana bisa nangis Artheaaa." Greget Kendrick.

"Ayah nda pelnah nanis, belalti Ayah benda m4ti?" Sebenarnya Arthea paham apa yang Kendrick katakan. Hanya saja, dia berusaha menjadi sosok anak kecil dengan pemikiran polos. Jika dia bertindak layaknya orang dewasa. Kendrick akan menaruh rasa curiga padanya.

"Tidurlah, jangan buat masalah malam ini." Kendrick menarik selimut, menyelimuti tubuh Arthea.

Mungkin efek obat yang dia minum tadi, Arthea jadi mengantuk. Dia menggeser tubuhnya mendekat pada Kendrick seolah mencari kenyamanan. Beberapa menit kemudian, dengkuran halus terdengar.

Kendrick menunduk, menatap putrinya yang sudah lelap tertidur dengan bersandar padanya. Dia pun berinisiatif menggeser kepala gadis kecil itu agar tidurnya semakin lelap. Tapis sayangnya, anak itu kembali mendekat padanya. Bahkan kini, memeluk lengannya.

Akhirnya Kendrick pasrah, dia membiarkan Arthea tidur sambil memeluk lengannya. Karena iyu, dia dapat melihat wajah Arthea dari dekat. Pandangannya berubah teduh, tangannya yang lain terangkat dan mengelus lembut pipi Arthea.

"Jika memang Ayah tidak bisa menyelematkanmu, semoga di kehidupan selanjutnya kamu masih memilih Ayah sebagai ayahmu. Ayah minta maaf, kamu harus terlahir dalam keluarga buuruk ini. Mungkin selama ini kamu merasa tersiksa, apapun cara akan Ayah lakukan agar kamu terhindar dari kutukan itu." Lirih Kendrick. Ia lalu mendekatkan wajahnya dan meng3cup lembut kening putrinya.

.

.

.

Arthea terbangun di pagi hari, dia sudah tak mendapati Kendrick di kamarnya. Pasti, pria itu sudah meninggalkan dirinya semalam, pikir Arthea seperti itu. Dia pun memutuskan untuk turun dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi guna membersihkan dirinya.

Setelah selesai mandi, Arthea langsung memakai pakaiannya. Baru setelah itu, Lena masuk ke dalam kamarnya untuk menyisiri rambutnya. Setelah nona mudanya mandi dan berpakaian sendiri, Lena akan masuk ke kamar lebih lama dari sebelumnya. Dia akan datang, untun menyisir rambut sang nona.

"Bi Len, cuami Bi Len kelja dimana?" Tanya Arthea sambil menatap cermin yang menampilan Lena yang menyisir rambutnya di belakang.

"Suami Bibi kan jaga anak di rumah." Balas Lena. Dia yang memang sudah menikah harus bekerja untuk menutupi kebutuhan hidupnya bersama suami dan anaknya. Sang suami hanyalah seorang buruh, jelas tak menutupi biaya hidup mereka.

"Bibi nda lindu meleka?" Tanya Arthea.

Lena tersenyum, "Tentu saja rindu, Bibi bisa menghubungi mereka. Juga, akan ada waktu libur untuk bisa kembali pulang ke rumah. Tuan Kendrick sangat baik, dia tidak akan memaksa para pekerja bekerja terus menerus." Terangnya.

Arthea membulatkan mulutnya, dia masih menatap Lena yang tengah menyisir rambutnya. Jika tidak di kuncir, Arthea pasti akan sering mengibas rambutnya. Hal itu, akan membuat rambutnya menjadi kusut.

"Sudah siap! Tuan titip pesan, katanya Nona langsung ke ruang makan saja jika sudah selesai." Ucap Lena menyampaikan pesan Kendrick.

"Yacudah, Thea pelgi dulu! Daaa Bi Len!" Arthea berlari keluar kamar, membuat rambutnya yang terkuncir satu bergerak bebas.

Lena tersenyum haru melihat kepergian kona kecilnya. "Syukurlah, hubungan Nona dan keluarga ini semakin baik."

Lena yang mengurus Arthea sejak bayi, dia tahu bagaimana penderitaan anak itu. Merasa kasihan melihat hidup Arthea yang hanya ada di sebuah kamar tanpa bisa melihat dunia luar. Tapi sekarang, setidaknya Arthea bisa bergerak bebas tak seperti di Paviliun hijau.

.

.

.

Bukannya ke ruang makan Arthea justru masuk ke dalam dapur. Dirinya menyaksikan pelayan dan koki yang sedang sibuk menyiapkan sarapan. Mereka belum menyadari kehadiran Arthea. Sampai, salah satu koki menoleh padanya dan terkejut dengan kehadirannya.

"Anak siapa itu?" Tanya koki tersebut heran.

Seorang pelayan menoleh pada Arthea, dia terkejut melihat putri majikannya ada di dalam dapur. Sebelum menghampiri Arthea, dia lebih dulu memvkul perut buncit koki itu sambil berbisik. "Dia putri Tuan Kendrick, jaga bicaramu!"

"Putri? Sejak kapan Tuan Kendrick memiliki seorang putri?" Gumam koki itu heran.

Pelayan tadi tak peduli, dia yang sudah bekerja lama tahu siapa Arthea. Lekas, dia menghampiri Arthea dan sedikit merendahkan tubuhnya agar dapat menatap wajah gadis kecil itu.

"Nona butuh sesuatu?" Tanya nya lembut.

Arthea yang tadinya menatap sekeliling pun kembali menatap pelayan itu. "Thea mau macak calapan."

"Eh? Nona tidak perlu repot-repot, kami yang akan ...."

Arthea berjalan mendekati meja dapur, ia lalu menatap bawang putih yang baru saja di iris. Melihat itu, kening Arthea mengerut dalam. "Ciapa yang potong? Kenapa nda di geplek dulu? Mana kelual wanginya! Geplek dulu, pantecaaaan kemalin Thea makan nda wangi."

Pelayan dan koki saling pandang, heran dengan perkataan gadis kecil yang seolah merangkap menjadi orang dewasa yang mengerti tentang masakan. Apakah saat ini ... mereka sedang di ajari oleh anak kecil? Mereka tidak tahu, di kehidupan sebelumnya Arthea gemar memasak sejak remaja.

"Nona, sebaiknya anda di luar saja. Anak kecil lebih baik bermain sambil menunggu masakan jadi."

Mata Arthea terbelalak lebar, mulutnya meng4nga tak percaya mendengar apa yang koki itu katakan padanya. Arthea lupa, jika saat ini dia adalah seorang anak berumur lima tahun.

"Om becal pelut lemehin Theaaaa? Actaga, anak cegembul dan ceimut ini halluuus di lemehkan?!"

____________

Triple dulu yah, jangan lupa dukungannya🤩

Terima kasih kawan🤗

1
yumna
mudah"n zeroun ga hilang ingtan dan dpet hdup normal kmbali
Edi Suwandono
jangan2 zeroun anaknya rama ??! hmmm
La Rue
Zeroun anak kuat pasti selamat 😭 author selamatkan zeroun ya,please
Herdian Arya
syukurlah jeloan capi celamat, Fabian jangan mati sekarang,kasih karma dunia biar tambah seru
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
akhirnya... Zeroun ditemukan juga, semoga dia bisa selamat dan bisa melanjutkan hidupnya kembali..
/Yawn/ bobo yuk kak, dah jam berapa ini
Kostum Unik
Jeloaaan capi jangan meninggal dulu yaaa...
Cindy
lanjut kak
Diah
moga selamat meski sangat kritis
Diah
tumben bijak Thea nya
Verawati Shanti
lanjut
Cristella Tella
sama thea... aku jga binggung mna mimpi dan mna yg nyata.... tpi semua hnya author yg tau
Cristella Tella
aku berharap kelon sapi selamat.... kan katanya bsar mau nikah sama thea
nara
semoga zeroun masih hidup dan ditemukan orang orang baik diangkat jadi anaknya
Neneng Misdarliah
ceritanya bagus 💪💪💪💪💪💪💪💜💜💜💜💜💜💜
evvylamora
ga blh kan?? mrk msh satu kakek, Fabian aja msh bs jd walinya Arthea kl nikah
Sani Srimulyani
akhirnya Thea ketemu Bu da juga......
Mulaini
Akhirnya Arthea bertemu dengan bundanya dan Kendrick pasti merasa senang bertemu dengan istrinya.
wo te
lanjut kak,,kata nya mau up bnyk ini udh ganti hri lgi nih 🥹🥹🤣🤣🤣
wo te
panjang lebar x yah kak BKN lanjang lebar 🙏🙏
Dahlia Kartono
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!