Di suatu kampung yang masih asri disana jauh dari hiruk pikuk nya keramaian.
Di sana sangat Damai tidak ada yang namanya keberisikan yang di timbulkan oleh kendaraan dan lainnya
Namun kedamaian itu hilang tergantikan oleh teror mengerikan suasana Damai itu hilang bak terlelan alam.. Akan kan orang-orang yang ada di sana bertahan untuk melewati teror itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-5. Satu persatu merasakan Teror
Di waktu yang sama di tempat berbeda terlihat satu keluarga sedang meributkan kejadian tadi malam, bahkan salah satu dari mereka terlihat marah menyalahkan Suaminya yang terlibat dengan pembangunan yang akan di bangun di Kampung Legok.
"Pak, lihat kan Bapak ulah dari Bapak seperti apa dampaknya. Semalam saja kita tidak bisa tidur karna ada suara-suara aneh yang menakutkan, belum lagi Hewan ternak kita ma-ti bahkan ma-ti nya pun tidak wajar" Ujar orang itu.
Ya dia adalah ibu Sumiati, dia adalah istri dari pak lurah Bapak Haris.. ibu Sumiati terlihat marah-marah kepada suaminya karna dia tau suaminya terlibat dengan pembangunan yang akan di adakan di Kampung Legok. Ibu Sumiati sedikit banyak nya tau tentang asal usul Kampung itu dan dia pun tau kejadian tadi malam pasti berkaitan dengan Kampung itu.
Terlihat Pak lurah menghela napas panjang, dia tak menyangka akan ada hal seperti semalam karna Pak lurah bukan lah orang yang percaya akan hal Mistis bagi Pak lurah hal itu sangat mustahil karna Pak lurah berasal dari kota jadi dia mana mungkin percaya dengan hal-hal yang berbau Mistis.
"Buk, jangan sangkut pautkan masalah semalam dengan masalah pembangunan itu. Kejadian ini hanya kebetulan aja, lagian mana ada hal begituan itu semua mustahil" Ujar Pak lurah.
"Bapak ini, Ibu ini meski bukan berasal dari Kampung itu tapi Ibu tau asal usul Kampung itu. Dan hutan yang akan Bapak buat pembangunan itu.. itu hutan benar-benar hutan yang tak boleh di sentuh oleh manusia, sekarang Bapak malah dengan sengaja ikut serta dalam pembangunan itu." Ujar Bu Sumiati.
"Lah Ibu, bagaimana sih Bu? kan Bapak ini lurah, ya otomatis Bapak pasti akan terlihat dengan segala sesuatu yang menyangkut Desa ini. Kampung itu kan masuk ke salah satu Kampung yang ada di Desa ini, ya pasti, Bapak terlibat dong. " Ujar Pak lurah.
Ibu Sumiati memijit pelipisnya yang terasa pusing semalam dia hampir tidak tidur dan dia pun pusing tentang masalah yang akan datang, Ibu Sumiati tau mulai saat ini dia tidak akan hidup damai. Karna dia takkan terlepas dengan Teror itu sebab Suami nya terlibat, dan peran Pak lurah dalam pembangunan itu pasti nya banyak.
.
.
.
Kita kembali lagi ke Kampung Legok, setelah semua warga bergotong royong untuk membereskan sisa kekacauan angin malam tadi mereka pun melanjutkan dengan menguburkan Hewan ternak mereka yang ma-ti. Karna mereka tau kalau Hewan-hewan itu tak di kuburkan akan mendatangkan Bina-tang buas yang datang ke Kampung mereka pastinya itu hanya akan menambah ketakutan mereka.
"Abah, kumaha lamun urang datangan Pak lurah ka Kelurahan. Moal bener lamun di antep kieu mah karek sapeuting geus model kieu geura? " (Abah, gimana kalo kita datangin Pak lurah ke Kelurahan. Gak bakalan bener kalo di biarin kaya gini baru semalam aja udah model begini kan?) Ujar Mang Ujang.
"Nya Abah da Abdi sieun nyaan nage" (Iya Abah soalnya aku beneran takut") Ujar Shukri.
"Sieun mah ku Allah lain ku Mahluk anu di ciptakeun ku Allah" (Takut itu sama Allah bukan sama Mahluk yang di ciptakan oleh Allah) Ujar Abah Kohar.
Terlihat mereka merenung dan sesekali bergumam, memang benar kata Abah bahwa yang di takuti itu harus nya Allah bukanlah Mahluk ciptaannya. Tapi apalah daya mereka hanyalah manusia biasa dan banyaknya di antara mereka masih tipis Iman jadi mereka masih merasakan rasa takut selain kepada Allah.
"Abah nyaho maraneh ngarasa sieun, tapi urang kudu yakin ka Allah da Allah heunteu sare. Asal urang muntang suraya ka Anjena InsyaAllah urang bakal di jagaan tina sagala marabahaya. " (Abah tau kalian merasa takut, tapi kita harus yakin kepada Allah kan Allah tidak tidur. Asal kita minta pertolongan kepadanya InsyaAllah bakal di jaga dari segala marabahaya) Ujar Abah memberikan nasehat pada mereka semua.
BERSBUNG...
dasar Lurah gebleg/Hammer/
manehna ngadat imahna aya nu ngacak², tapi manehna teu sadar, manehna nage gs ngacak² leuweung tempang cicing sagala makhluk..
kop tah ririwa, demit leuweung, jurig jarian coba pangnakolkn Pak Lurah. kira² teu bisaeun hudang weh menang saminggu mah/Hammer/
masa sesama setan takut/Tongue/
coba salah sahiji nu jadi tumbal teh jalma diluhurna atuh, ulah nu kuli wae. asa sedih nujadi anak pamajikan na..