TAMAT HINGGA MUSIM KE-3~
"Uncle Sam aku tidak mau menikah dengannya....ini sama saja mempertaruhkan masa depanku....hiks "
"Lalu bagaimana cara kau membayar semua hutang orang tuamu? " uncle Sam mencengkram tangan nya dengan keras.
Baru sehari setelah orang tuanya meninggal dunia. Renesmee yang merupakan anak tunggal kesayangan keluarga Phoenix.
Harus menghadapi kenyataan pahit kembali. Ketika sang paman memaksa dirinya untuk menikah dengan seorang Presdir yang sangat angkuh, kejam, dan tidak memiliki perasaan. Ia bernama Nathan Efron.
🌹Tahap Revisi🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 15
Dia mencoba menerobos kearah depan untuk melihat dan mencari-cari keadaan Nathan. Namun petugas-petugas dari TIM SAR tersebut tidak memperbolehkan.
"Ini kartu nama saya....tolong biarkan kami lewat dan memeriksa" Ucap Kevin kepada Leader dari Tim tersebut dengan tatapan tajamnya. Setelah melihat kartu nama Kevin, petugas itu mempersilahkan langsung Kevin dan Barbara untuk masuk dan memeriksa.
Barbara melihat beberapa petugas medis yang sedang berkumpul menangani seseorang. Dia pun berjalan mendekat dengan Kevin yang memapah nya berjalan, sebab dirinya sudah hampir tidak sanggup menahan tubuhnya sendiri.
"Nathan......Nathan huaaaaaa" Barbara menghambur kearah Nathan. Tangisannya pecah saat melihat anak semata wayangnya itu terkujur lemas tidak sadarkan diri. Luka lebam dan robek di sekujur tubuhnya membuat Barbara tak sanggup melihat.
"Nathan......." bola mata kevin membulat, kantong matanya tak sanggup menahan air mata yang nampak jelas sudah keluar begitu saja.
"Kevin......Selamat kan Nathan! TOLONG SELAMATKAN ANAKKU" Barbara menangis sejadi-jadinya. Dia berteriak pada para petugas medis untuk menyelamatkan Nathan.
"Nyonya tenanglah! jika nyonya seperti ini nyonya akan sakit"Kevin berusaha menenangkan Barbara.
"Tidak kevin! Aku tidak bisa tenang melihat Nathan! Kasihan dia, adikmu itu pasti sangat merasa kesakitan! hiks" perkataan terakhir Barbara sampai akhirnya dia terjatuh dan pingsan, sebelum terjatuh tentunya Kevin menangkap tubuh Barbara.
"Nyonya--,Nyonya sadarlah......"
"Cepat panggilkan ambulance lagi kesini" Kevin berteriak memerintahkan agar memanggil satu ambulance lagi untuk Barbara.
Setelah Barbara dimasukkan kedalam ambulance dan dibawa ke rumah sakit terdekat, Kevin kembali berbicara pada Ketua Tim SAR dan menanyakan kelanjutan pencarian Stephanie yang belum ditemukan. sedangkan Nathan pun juga sudah dibawa ke rumah sakit terdekat yang sama dengan Barbara.
🌹Beberapa waktu sebelum kejadian, keadaan didalam mobil Nathan.🌹
"Sayang apa ini jalan yang benar kita lewati...." Tanya Stephanie bingung.
"Ini jalan yang benar sayang! Gereja nya udah deket kok ada diatas bukit sana......" Jawab Nathan sembari menunjuk bukit tinggi yang tak jauh didepan mereka.
"Ada apa memangnya sayang? kok kamu nanya nya gitu?" Lanjut Nathan bertanya.
"Hmm, yah aku ngga pernah lewat jalan ini! Jadi sedikit takut aja karna dekat dengan laut! Kamu tau kan aku ngga bisa berenang orangnya....." Ucap Step sedikit gugup, dirinya sangat takut pada laut karna Stephanie tidak bisa berenang. Bagaimana jika dia terjatuh kelaut, pikirnya.
"Kan ada aku sayang! Aku akan menyelamatkan mu jika kau tenggelam" Ucap Nathan tersenyum, yang membuat ketakutan Stephanie hilang.
"Sudahlah untuk apa juga kita membicarakan hal konyol seperti itu! Ada-ada saja" Ucap Nathan lagi.
Nathan memfokuskan pandangannya kedepan, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan normal melewati terowongan pertama. Sedangkan Step masih sibuk memandangi wajah Nathan, tak pernah bosan bagi dirinya memandang wajah pria yang sangat dicintainya itu.
Kring kring kring!
Tiba-tiba ponsel Nathan berdering. Nathan merogoh sakunya dan mengambil ponselnya. Kemudian dilihatnya nomer yang asing tidak memiliki nama menelponnya. Segera dia mengangkatnya karna penasaran, sebelumnya Stephanie sudah mengingatkan jangan mengangkatnya karna Nathan sedang fokus mengemudi tapi tak juga didengar oleh Nathan.
"Siapa ini...." Tanya Nathan sedikit dingin.
"Hey! Yang sebentar lagi akan menjadi pengantin baru hahaha" Jawab seseorang yang ada disebrang panggilan, terdengar sangat riuh dan berisik disana.
"Siapa sayang....?" tanya Step pelan, dan hanya dijawab dengan kedipan mata oleh Nathan mengisyaratkan untuk dirinya diam.
"Mau apa kau menelponku? apa kau mau mengakui atas kekalahan dirimu! Karna aku yang berhasil menikahi Step? Heh" Jawab Nathan santai sembari tertawa licik.
"Beraninya kau! Tenang jangan senang dulu kamu, ingat kalian belum menikah hahaha" Ucap pria itu tertawa. Step yang melihat cara bicara Nathan pada seseorang dipanggilan itu, menyadari dan mengenali siapa pria itu. Pria itu tak lain adalah Frans mantan pacarnya.
Nathan (abduction)