Lolly Zhang, seorang dokter muda, menikah dengan Chris Zhao karena desakan keluarga demi urusan bisnis. Di balik sikap dingin, Chris sebenarnya berusaha melindungi istrinya. Namun gosip perselingkuhan, jarak, dan keheningan membuat Lolly merasa diabaikan.
Tak pernah diterima keluarga suaminya dan terus disakiti keluarganya sendiri, Lolly akhirnya nekat mengakhiri pernikahan tanpa hati itu.
Akankah cinta mereka bersemi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Lolly Zhang, cukup!” suara Direktur menggema keras, membuat semua orang di ruangan terdiam.“Segera angkat kaki dari sini! Aku tidak ingin rumah sakit ini menjadi bahan lelucon dan tempat perselingkuhan!”
Tangannya melambai tajam ke arah petugas keamanan.
“Seret dia keluar!” perintahnya lantang.
Beberapa petugas keamanan segera melangkah maju. Namun, sebelum mereka sempat menyentuh Lolly, suara berat terdengar dari arah pintu.
“Siapa yang berani menyentuhnya!”
Semua kepala serempak menoleh. Dokter Fan berdiri di ambang pintu, dengan jas putihnya yang masih terpasang, napasnya cepat, matanya menyala tajam. Ia berjalan cepat menghampiri kerumunan, pandangannya menusuk siapa pun yang mencoba mendekati Lolly.
“Dokter Fan! Kau juga terlibat dalam masalah ini!” seru salah satu dokter senior dengan nada menyalahkan.
Fan tersenyum miring, dingin. “Terlibat? Dengan dasar apa kalian menuduhku? Hanya karena potongan rekaman dan beberapa foto buram? Kalian adalah senior yang seharusnya berwawasan luas, bukan pengikut gosip murahan.”
Fan melangkah hingga berdiri di samping Lolly.
“Lolly dan aku akan membuat laporan resmi. Kami akan mencari tahu siapa dalang di balik penyebaran rumor ini.”
Ia menatap Direktur lurus, tanpa gentar.
“Direktur, kami sudah lama bekerja di bawah pimpinan Anda. Kami menghormati Anda sebagai profesor sekaligus pemimpin. Tapi hari ini… sikap Anda sungguh mengecewakan kami.”
Tatapan Fan menajam, suaranya naik setingkat.
“Kami akan buktikan bahwa tidak ada hubungan apa pun antara kami. Dan jika nanti semua terbukti, aku berharap—tidak hanya Direktur, tapi kalian semua yang menuduh tanpa dasar—berani meminta maaf pada Dokter Lolly Zhang.”
Nana menatap Lolly dengan senyum licik, nada suaranya dibuat manis tapi penuh racun.
“Bukankah Dokter Zhang sudah menikah? Bagaimana kalau suamimu datang ke sini untuk memberikan klarifikasi? Mungkin saja kehadirannya bisa membuat kita semua percaya kalau rekaman itu hanya kesalahpahaman.”
“Iya, benar juga,” sahut salah satu rekan dokter lainnya dengan cepat. “Minta suamimu datang ke sini, Lolly. Biarkan dia yang menjelaskan kalau ini hanya kesalahpahaman. Kalau memang kau tidak bersalah, pasti dia akan membelamu, bukan?”
Lolly terdiam sejenak. Tatapannya kosong, bibirnya sedikit bergetar, namun ia menegakkan kepala, menahan gejolak di dadanya.
Nana menatapnya dengan tatapan penuh kemenangan. “Lolly Zhang, Chris tidak akan muncul, bukan?”batinnya. “Aku penasaran, dengan cara apa kau akan melindungi karier dan nama baikmu tanpa dukungan suamimu. Chris adalah orang yang keras kepala, dia tidak akan mempercayaimu.”
“Nona Liu,” ujar Dokter Fan dengan nada tajam, langkahnya perlahan mendekati Nana. “Seorang artis terkenal ternyata punya kebiasaan ikut campur urusan orang lain. Kalau orang tidak tahu, mereka pasti mengira kau ini tidak punya pekerjaan lain dan hanya pengangguran.”
Beberapa orang menahan tawa kecil, sementara ekspresi Nana berubah tegang seketika. Wajahnya memerah menahan malu.
Jessie menatap Lolly dengan ekspresi licik. Suaranya terdengar lembut, tapi penuh racun.
“Apa salahnya meminta suamimu tampil, Dokter Zhang? Dengan begitu, semua akan percaya kalau kalian tidak bersalah. Kecuali... kalau kau dan suamimu memang bermasalah dalam rumah tangga. Kalau begitu, gosip perselingkuhan ini justru akan semakin kuat.”
Ucapan itu memicu bisikan baru di antara para staf dan wartawan yang sudah memenuhi ruangan. Kamera mulai menyorot wajah Lolly dari berbagai sudut.
Dokter Fan menatap Jessie tajam. “Hanya seorang asisten, tidak berhak ikut berkomentar dalam urusan profesional.” Nada suaranya dingin dan tajam seperti pisau.
Namun di balik sikap tegasnya, Lolly mulai gelisah. Ia menunduk sejenak, berbicara dalam hati.
“Kalau masalah ini berlarut, reputasi Kakak Fan bisa hancur… Bahkan kalau dibawa ke hukum, prosesnya lama. Kalau pelaku penyebar gosip ini tidak ditemukan, kami berdua tetap akan kehilangan pekerjaan…”
“Lolly,” ujar Direktur, kali ini dengan nada yang sedikit lebih lunak tapi tetap menekan, “asalkan kau mau minta maaf, semuanya bisa berakhir. Rumah sakit akan mempertimbangkan kembali posisimu.”
Lolly mendongak, matanya berkilat tajam. Ia mengangkat kartu namanya, menatapnya sebentar—lalu melemparkannya ke lantai dengan tegas.
“Saya tidak akan meminta maaf atas sesuatu yang tidak saya lakukan.” Suaranya tegas dan bergetar penuh emosi. “Saya mengundurkan diri. Saya tidak ingin bekerja di bawah pimpinan yang tidak profesional dan mudah diadu domba.”
“Lolly!” seru Dokter Fan, melangkah maju menahan emosinya.
Lolly menatapnya lembut tapi mantap. “Kakak Fan, kita tidak punya hubungan apa pun. Jadi tidak perlu kau ikut meminta maaf. Aku yang diserang, biarkan aku sendiri yang pergi. Aku tidak nyaman lagi bekerja di tempat ini, di antara orang-orang seperti mereka.”
Namun Fan menggeleng keras. “Aku tidak akan membiarkanmu menanggung ini sendirian. Aku akan ikut pergi.”
Ucapan itu membuat kerumunan kembali bergemuruh. Nana menatap mereka dengan senyum mengejek.
“Wah… hubungan yang sulit dipisahkan, ya. Sungguh mengharukan. Dokter Fan, bagaimana kalau kalian sekalian saja menikah? Biar gosipnya jadi kenyataan!” sindirnya sinis, dengan tawa kecil yang dibuat-buat.
Tanpa berpikir panjang, Lolly melangkah cepat dan—plak!—tamparannya mendarat keras di pipi Nana.
“Aahhh!” jerit Nana, terhuyung dan memegangi wajahnya yang memerah. Wartawan yang sudah siaga langsung berebut mengambil gambar. Blitz kamera menyala bertubi-tubi.
“Lolly Zhang!” teriak Nana marah, matanya berair, antara sakit dan malu.
Namun Lolly tetap tegak. Napasnya berat, tapi suaranya tajam dan lantang.
“Seorang artis sepertimu tidak perlu bangga dengan pencapaianmu kalau sikapmu rendah. Menghina, merendahkan, dan menjatuhkan orang lain hanya akan merusak reputasimu sendiri.”
Ia melangkah maju satu langkah, membuat Nana mundur.
“Kau memang terkenal, tapi jangan lupa ... di ruangan ini ada saksi, ada wartawan, dan semua kamera telah merekam apa yang terjadi. Setiap ucapan dan fitnah yang keluar dari mulutmu akan menjadi bukti di pengadilan.”
“Aku, Lolly Zhang, akan menuntutmu dan asistenmu karena telah menyebabkan kericuhan ini, mencemarkan nama baik, dan menghalangi tugas profesional kami.”
Kata-kata itu terucap mantap, membuat Nana dan Jessie saling pandang dengan wajah pucat.
"Lolly, Nona Liu adalah pasien rumah sakit ini, kau tidak bisa menuntutnya," kata direktur, berusaha menengahi dengan nada membela Nana.
"Kalau dia tidak bisa, maka aku yang akan melakukannya," suara tegas dan dalam terdengar dari arah pintu.
Semua kepala sontak menoleh. Kamera-kamera wartawan segera berputar ke arah sosok pria tinggi berjas hitam yang baru saja masuk, diikuti asistennya, Marco.
"Chris? Kenapa dia bisa datang?" batin Lolly terkejut, matanya membesar tak percaya.
"Maaf, aku terlambat," ucap Chris dengan tenang sambil melangkah mendekat ke arahnya. Ia menatap Lolly dengan lembut, lalu menyentuh kepala wanita itu, seolah menenangkannya di tengah kekacauan yang terjadi.
saya sudah vote
😄😄