NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Mempertahankan kebahagiaan pernikahan nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang apa yang telah diusahakan tidak dinikmati sepenuhnya.

“Tetaplah bersama denganku, jauh darimu rasanya setiap napas berhenti perlahan. Aku mampu kehilangan segalanya asal bukan kamu, Sonia.”

_Selamanya Kamu Milikku 2_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 : Kelahiran yang Membahagiakan

"Assalamu'alaikum." Naima dan Rayyan begitu bahagia melihat kepulangan Fian, Rayyan berlari memeluk Fian dan Naima menyalami suaminya.

"Wa'alaikumsalam, papa kenapa lama sekali pulang? Rayyan kangen sama papa." Rayyan memeluk leher Fian yang berada dalam gendongan papanya.

"Maaf ya nak, papa sibuk dan pekerjaan papa begitu banyak, jadi papa lama pulangnya."

"Kamu sudah makan?" Tanya Naima.

"Sudah sayang, gimana keadaan kamu? Aku sangat merindukanmu." Fian mencium kening Naima.

"Alhamdulillah baik."

Mereka bertiga kini duduk santai di ruang tamu sambil menonton televisi, hari ini Fian tidak ke kantor, dia akan menghabiskan waktu bersama dengan Naima dan Rayyan, tak ada kecurigaan sedikitpun di hati Naima pada suaminya saat ini.

Ketika melihat Naima, dia kembali merasa bersalah, ingin sekali dia mengatakan pada Naima mengenai Syena tapi dia sudah terlanjur berjanji pada Syena untuk merahasiakan hubungan mereka dari siapapun, terutama pada Naima.

Apakah Fian seorang bajingan? Entahlah, yang jelas saat ini dia sedang berusaha bersikap adil pada kedua istrinya.

...***...

Tiba hari di mana Naima akan melahirkan, semenjak pulang ke rumah, Fian sudah tidak pernah meninggalkan Naima lagi hingga Naima melahirkan.

Syena tidak masalah dengan semua itu, baginya, jika waktu Fian lebih banyak bersama Naima, maka itu akan jauh lebih baik, dia tetap merasa kalau Naima yang lebih berhak atas diri Fian ketimbang dirinya.

Keringat sudah membasahi wajah Naima, bahkan hijab yang digunakan oleh Naima juga sudah basah. Fian menggenggam tangan Naima dan menciumi tangan itu, memberikan semangat pada istrinya.

Naima mengatur pernapasannya dengan perlahan, rasa sakit itu kian menjadi.

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar." Zikir itulah yang terus diucapkan oleh Naima sembari menahan rasa sakit akibat kontraksinya.

Tim dokter sudah siap dengan segala perlengkapannya, Naima juga sudah sempurna pembukaan, Fian mendampingi istrinya melahirkan anak kedua mereka.

Kedua tangan Naima memegangi pahanya agar terbuka sesuai dengan arahan dokter, Fian memegangi punggung Naima, istrinya itu mengejan dengan baik dibantu oleh dokter dan perawat.

"Nnggghhhhh." Naima terus mendorong agar bayinya keluar, setelah beberapa kali mengejan, akhirnya kepala bayi terlihat yang membuat Naima diharuskan untuk lebih kuat lagi mengejan.

Dorongan terakhir membuat anak Naima dan Fian keluar lalu menangis dengan keras.

"Alhamdulillah," ucap Naima dan Fian bersamaan, Fian mengecup kepala istrinya dengan penuh haru, perjuangan Naima melahirkan anak-anaknya begitu luar biasa, tak bisa dia pungkiri kalau saat ini dia semakin mencintai Naima.

"Terima kasih sayang, terima kasih," ucap Fian ketika Naima sedang dijahit setelah melahirkan tadi.

Anak mereka seorang perempuan dengan panjang 57 cm dan berat 3,2 kg. Fian mengambil air wudhu' lalu mengumandangkan iqamah ke telinga sang anak. Mata Fian sembab karena menyaksikan perjuangan istrinya ketika melahirkan tadi, dia sangat terharu, akhirnya dia sudah memiliki 2 orang anak dari Naima.

...***...

Naima sudah dipindahkan ke ruang rawat VIP, mereka memiliki anak yang sangat cantik, Syena mendatangi ruangan Naima untuk memberikan suntikan pada bayi itu serta memeriksa kesehatan sang bayi.

Sementara Rayyan, dititipkan pada tetangga oleh Fian saat membawa Naima ke rumah sakit jam 4 sore, setelah bayinya lahir, Fian meminta agar Rayyan di antarkan ke rumah sakit.

Fian melakukan video call dengan Sean dan Sonia, dia memberitahu kalau anak mereka sudah lahir, sedangkan Sonia masih menunggu hari karena memang mereka sama-sama hamil hanya beda sebulan saja.

"Alhamdulillah, siapa nama anakmu Fian?" tanya Sonia.

"Sofi Advani, Son" jawab Fian penuh semangat.

"Kalau istriku tidak akan melahirkan juga, mungkin aku akan menyusulmu ke Hungaria Fian, tapi mau bagaimana, Sonia akan melahirkan juga tiga minggu lagi," ungkap Sean sedikit segan.

"Santai saja bang, fokus saja pada Sonia dulu, aku dan Naima baik-baik saja, baba juga akan ke sini hari ini, Naima akan ada temannya." Fian mengatakan kalau Salim, ayah Naima akan datang berkunjung ke Hungaria.

"Syukurlah, aku ingin lihat anakmu Fian." Fian mengarahkan kamera pada anaknya.

"Masyaallah Fian, anakmu sangat cantik, kau sangat beruntung," puji Sonia ketika melihat bayi perempuan Fian.

"Sebentar lagi aku yang akan memuji bayi kalian, yang pastinya akan begitu cantik juga."

"Doakan saja Fian, semoga operasi ku berjalan lancar."

"Selalu aku doakan yang terbaik untuk kalian."

"Bagaimana keadaan Naima?"

"Dia sekarang sedang tidur, dia benar-benar kelelahan Son."

"Ya sudah, nanti kalau ibu datang tolong kabari aku ya Fian."

"Hah? Mama datang ke sini Son?"

"Iya, kemungkinan hari ini beliau datang."

"Kenapa tidak ada yang mengabari ku kalau mama akan ke sini?"

"Mama ingin memberi kejutan padamu," jawab Sean.

Setelah bicara dengan santai dan saling bertukar kabar, Fian mengakhiri panggilannya dengan Sean, tak lama Nila datang bersama dengan Rayyan. Fian langsung memeluk Nila yang baru saja datang dari Indonesia.

"Bagaimana kabarmu nak?"

"Baik ma, seperti yang mama lihat, kenapa tidak bilang kalau mama akan datang ke sini?"

"Mama sengaja untuk memberi kejutan padamu, mama berharap bisa mendampingi Naima saat lahiran, tapi mama malah telat datangnya."

"Mama datang tepat waktu kok, nggak telat sama sekali."

"Naima tidurnya pulas sekali."

"Dia lelah ma, soalnya tadi saat melahirkan dia sempat kehabisan tenaga."

"Ooh biarkan saja, mana anakmu." Fian menunjuk ke arah box bayi dan Nila menggendong bayi mungil itu.

"Cantik sekali cucu mama Fian, siapa namanya?"

"Sofi Advani, ma."

"Nama yang bagus."

"Oma, Rayyan mau lihat adik kecil." Rayyan di gendong oleh Fian, dia bisa melihat adiknya.

"Ooh jadi dulu Rayyan sekecil ini dalam perut ummi ya papa?"

"Iya sayang, dulu memang Rayyan sekecil ini, setelah papa dan ummi kasih makan dan susu, Rayyan jadi tumbuh besar seperti sekarang," jawab Fian pada putranya.

"Rayyan mau gendong adik kecil juga pa."

"Kamu belum bisa untuk gendong adikmu sayang, kamu harus besar dan kuat dulu baru bisa menggendong Sofi," sahut Nila.

"Ooh jadi adik kecil ini namanya Sofi, kenapa tidak Rayyin saja? Kan samaan dengan aku pa, aku Rayyan dan adik Rayyin." Nila dan Fian terkekeh mendengar perkataan Rayyan.

"Nanti kalau ada adik lagi papa akan kasih nama itu," gurau Fian.

"Kamu sudah makan?" tanya Nila pada Fian.

"Tadi selesai Naima melahirkan dan dipindahkan ke sini aku sudah makan ma."

"Mama bawa makanan untuk kamu dan Naima, makanlah dulu, itu mama khusus bikinkan dari rumah loh." Fian membuka bingkisan yang dibawa oleh Nila, benar saja, banyak makanan yang dibuat oleh Nila khusus untuk Naima dan Fian.

"Ayo Rayyan, makan dulu."

"Rayyan sudah makan di rumah tadi sama oma, Rayyan kenyang." Jawab Rayyan kembali melihat adiknya.

Ketika sudah keluar dari rumah sakit, Sean, Sonia, Kenzo, Angel, Vanno, Laura, Seyyal dan Miller datang mengunjungi rumah Fian. Seketika suasana begitu ramai dan Fian terharu melihat kedatangan mereka.

"Kenapa memaksakan untuk datang?" tanya Fian pada mereka semua.

"Hari bahagia seperti ini masa harus kami lewatkan," kata Kenzo yang mana dia membawa Angel dengan anak-anaknya juga.

"Bagaimana kondisi kamu Naima?" tanya Sonia lembut.

"Alhamdulillah kak, aku sudah mendingan dan jauh lebih kuat,” jawab Naima sambil tersenyum.

1
Manis
kok dobel Thor?
Vebi Gusriyeni: Pas update sinyalnya berulah kk
total 1 replies
Lira Cantika
Takut banget si vivi bakalan jadi boomerang buat Fian sama Naima nanti, apalagi sonia udah firasat aja kan
Lira Cantika
Sebaik itu sonia masih mau lindungin matteo, coba aja kalau sonia bilang yg sebenarnya, bukan cuma sean yg turun tangan, miller juga apalagi fian yg sayang banget ama sonia
Natasha
Kalau mau nikah emang kata org gak boleh kemana2 dulu, pamali
Natasha
Fian baru mau nikah udah kena ujian aja nih, takut banget kalau semisal nanti cewek itu malah jdi penghalang pernikahan Fian
Tammy
Sean, istrimu masih ada loh itu
Tammy
Untung Sonia bisa ngimbangin si Matteo ya
Kenzia Dira🦋
Segera hubungi keluargamu Son, jangan sampai terlena sama si Matteo
Kenzia Dira🦋
Sedih sih Liat Sean begini, sehancur itu loh dia
Latifa Andriani
Matteo ini jatohnya kek obses aja gak sih, dia pengen istrinya ada pada Sonia. Dasar gilak
Latifa Andriani
Ya ampun Sean, cinta dia jauh lebih besar ke Sonia ketimbang anak2nya. Mewek gue😭
Noer Hidayati
Mat, lo bener2 yeee, udah misahin anak sama ibuknya, istri sama suaminya. Gila emang mafia satu ini, dosaaa lu
Noer Hidayati
Pantesan aja si Sean selalu bilang kalau Sonia pergi, dia bakalan gila beneran
Kiaraaaa ❄❄❄
Yok bisa yok Sonia, kamu harus pulang, kasian anak sama suami kamu bener2 menderita, apalagi sean yg udah stres mikirin kamu
Kiaraaaa ❄❄❄
Sedih banget sean ditinggal sonia, beneran frustasi akut dia/Cry/
Agung Taimur
Kasian juga si Sean sama anak2 yg harus ditinggal Sonia.
Agung Taimur
Cerdik juga Sonia, dia gak langsung menunjukkan dirinya kalau dia gak hilang ingatan.
Dewi Dejiya
Mafia lagi saingan si Sean, bangkit lagi nih jiwa membunuhnya
Dewi Dejiya
Kesal banget dia klo gk dikasih jatah🤣
Emilie Sopyan
Pak Sean emang kacau kalau udah menyangkut bininya🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!