NovelToon NovelToon
Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Keluarga / Romantis / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:379
Nilai: 5
Nama Author: kania zaqila

Alisya, seorang gadis muda yang lulus dari SMA, memiliki impian untuk melanjutkan kuliah dan menjadi desainer. Namun, karena keterbatasan ekonomi keluarganya, ia harus bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga kaya. Di sana, ia bertemu dengan Xavier, anak majikannya yang tampan dan berkarisma. Xavier memiliki tunangan, namun ia jatuh cinta dengan Alisya karena kepribadian dan kebaikan hatinya.

Alisya berusaha menolak perasaan Xavier, namun Xavier tidak menyerah. Orang tua Xavier menyukai Alisya dan ingin agar Alisya menjadi menantu mereka. Namun, perbedaan status sosial dan reaksi orang tua Alisya menjadi tantangan bagi keduanya.

lalu bagaimana dengan tunangannya Xavier ?

apakah Alisya menerima Xavier setelah mengetahui ia mempunyai tunangan?

bagaimanakah kisah cinta mereka saksikan selanjutnya hanya disini.

setiap masukan serta kritik menjadi motivasi bagi author kedepannya.

Author ucapkan Terimakasih bagi yang suka sama ceritanya silahkan berikan like dan komen.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kania zaqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Masa Lalu yang Terungkap

Xavier membawa Alisya ke rumah sakit dengan hati yang penuh kekhawatiran. Sakit perut Alisya semakin parah, dan dia tidak tahu apa yang terjadi.

"Alisya, tahan ya. Kita sudah hampir sampai," kata Xavier dengan suara yang lembut, sambil memegang tangan Alisya.

Alisya memandang Xavier dengan mata yang penuh kesedih, mencoba tersenyum. "Xavier... saya baik-baik saja," kata Alisya dengan suara yang lembut.

Setelah beberapa jam pemeriksaan, dokter akhirnya keluar dari ruang pemeriksaan dengan wajah yang serius. "Xavier, Alisya baik-baik saja, tapi ada sesuatu yang perlu kamu ketahui," kata dokter dengan suara yang lembut.

Xavier memandang dokter dengan mata yang penuh kekhawatiran. "Apa itu, dokter?" kata Xavier dengan suara yang lembut.

Dokter memandang Xavier dengan mata yang penuh kesedih. "Alisya sedang hamil, tapi... ada komplikasi. Kami perlu tahu lebih banyak tentang riwayat medis Alisya," kata dokter dengan suara yang lembut.

Xavier memandang Alisya dengan mata yang penuh kesedih, kemudian dia berbicara dengan suara yang lembut. "Alisya, kamu hamil? Kenapa kamu tidak memberitahu saya?" kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya memandang Xavier dengan mata yang penuh air mata. "Xavier, saya... saya tidak tahu. Saya baru tahu beberapa hari lalu," kata Alisya dengan suara yang lembut.

Tiba-tiba, ayah Alisya masuk ke ruang pemeriksaan, diikuti oleh Rachel yang memandang Alisya dengan mata yang penuh kebencian. "Alisya, apa yang terjadi?" kata ayah Alisya dengan suara yang penuh kekhawatiran.

Xavier memandang ayah Alisya dengan mata yang penuh kesedih. "Ayah, Alisya hamil. Tapi ada komplikasi," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Ayah Alisya memandang Alisya dengan mata yang penuh kesedih, kemudian dia berbicara dengan suara yang lembut. "Alisya, kita harus tahu lebih banyak tentang ini. Rachel, apa yang kamu tahu tentang ini?" kata ayah Alisya dengan suara yang lembut.

Rachel memandang ayah Alisya dengan mata yang penuh kebencian, kemudian dia berbicara dengan suara yang keras. "Saya tidak tahu apa-apa. Tapi, saya tahu Alisya tidak pantas untuk Xavier," kata Rachel dengan suara yang keras.

Xavier memandang Rachel dengan mata yang penuh kemarahan. "Rachel, sudah cukup. Kamu tidak bisa mengganggu Alisya lagi," kata Xavier dengan suara yang keras.

Tiba-tiba, seorang wanita tua masuk ke ruang pemeriksaan, memandang Alisya dengan mata yang penuh kesedih. "Alisya, anakku... saya harus memberitahu kamu sesuatu," kata wanita tua itu dengan suara yang lembut.

Alisya memandang wanita tua itu dengan mata yang penuh kebingungan. "Ibu... siapa kamu?" kata Alisya dengan suara yang lembut.

Wanita tua itu memandang Alisya dengan mata yang penuh air mata. "Alisya, saya ibumu. Saya menyembunyikan rahasia tentang masa lalu kamu," kata wanita tua itu dengan suara yang lembut.

Ruangan menjadi sunyi, semua orang memandang wanita tua itu dengan mata yang penuh kejutan. Xavier memegang tangan Alisya dengan lembut, mencoba menenangkan Alisya.

"Apa yang kamu maksud, ibu?" kata Alisya dengan suara yang lembut, suaranya bergetar.

Wanita tua itu memandang Alisya dengan mata yang penuh kesedih. "Alisya, kamu adalah anak hasil hubungan saya dengan ayah Xavier. Kamu dan Xavier adalah saudara tiri," kata wanita tua itu dengan suara yang lembut.

Ruangan meledak dengan kejutan, Xavier dan Alisya memandang satu sama lain dengan mata yang penuh kesedih. Rachel tersenyum dengan sinis, sementara ayah Alisya memandang wanita tua itu dengan mata yang penuh kemarahan.

"Bagaimana bisa?" kata Xavier dengan suara yang lembut, suaranya bergetar.

Alisya memandang Xavier, air matanya mengalir deras. "Xavier... tidak mungkin," kata Alisya dengan suara yang lembut, suaranya hampir tidak terdengar.

Xavier memegang tangan Alisya dengan lembut, mencoba menenangkan Alisya, meskipun dirinya sendiri juga terkejut. "Alisya, tidak peduli apa pun. Saya cinta kamu," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Ayah Xavier masuk ke ruangan, memandang wanita tua itu dengan mata yang penuh kemarahan. "Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menyembunyikan ini?" kata ayah Xavier dengan suara yang keras.

Wanita tua itu memandang ayah Xavier dengan mata yang penuh kesedih. "Saya tidak ingin menghancurkan keluarga. Saya tidak ingin kehilangan Alisya," kata wanita tua itu dengan suara yang lembut.

Ruangan dipenuhi dengan ketegangan, semua orang memandang satu sama lain dengan emosi yang berbeda-beda. Alisya memandang Xavier, kemudian dia berbicara dengan suara yang lembut.

"Xavier... apa yang akan kita lakukan?" kata Alisya dengan suara yang lembut, suaranya penuh ketidakpastian.

Xavier memandang Alisya dengan mata yang penuh kesedih, kemudian dia berbicara dengan suara yang lembut. "Alisya, saya... saya tidak tahu. Tapi kita akan menghadapi ini bersama," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Ruangan itu sunyi, hanya terdengar suara napas yang berat dan air mata yang mengalir perlahan di wajah Alisya. Xavier memegang tangan Alisya dengan erat, mencoba menenangkan dirinya sendiri juga.

"Alisya, tidak peduli apa pun yang terjadi, saya ada di sini untuk kamu," kata Xavier dengan suara yang lembut, mencoba menyembunyikan kesedihan di dalam hatinya.

Alisya memandang Xavier dengan mata yang penuh air mata, kemudian dia berbicara dengan suara yang bergetar. "Xavier... bagaimana ini bisa terjadi? Kita... kita saudara tiri," kata Alisya dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Ayah Xavier, yang tadinya diam, akhirnya berbicara dengan suara yang berat. "Saya... saya tidak tahu harus mengatakan apa. Saya tidak tahu tentang ini," katanya dengan nada penyesalan.

Ibu Alisya, wanita tua yang mengungkapkan rahasia itu, memandang Alisya dengan mata yang penuh kesedih. "Alisya, saya sorry. Saya tidak ingin menyakiti kamu. Saya hanya ingin melindungi kamu," katanya dengan suara yang lembut.

Rachel, yang sejak tadi diam, tiba-tiba tersenyum dengan sinis. "Hah, lihat? Saya bilang kamu tidak pantas untuk Xavier. Ini adalah karma," kata Rachel dengan suara yang penuh kebencian.

Xavier memandang Rachel dengan mata yang penuh kemarahan, kemudian dia berbicara dengan suara yang keras. "Rachel, diam. Ini tidak ada hubungannya dengan kamu," kata Xavier dengan nada yang tegas.

Ayah Alisya, yang tampaknya berusaha mengendalikan situasi, berbicara dengan suara yang lembut. "Kita harus bicara tentang ini lebih lanjut. Tapi sekarang, Alisya perlu istiirahat. Dokter, bagaimana kondisinya?" katanya dengan nada yang penuh kekhawatiran.

Dokter yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara. "Alisya baik-baik saja, tapi kami perlu memonitor kehamilannya lebih dekat karena komplikasi yang mungkin timbul. Kami akan melakukan beberapa tes lebih lanjut," kata dokter dengan suara yang profesional.

Alisya memandang Xavier, kemudian dia berbicara dengan suara yang lembut. "Xavier, saya ingin pergi dari sini. Saya tidak bisa menghadapi ini sekarang," katanya dengan suara yang bergetar.

Xavier memegang tangan Alisya dengan erat. "Baik, Alisya. Saya akan bawa kamu pergi dari sini. Kita akan menghadapi ini bersama," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit, meninggalkan keheningan dan ketegangan di belakang. Saat mereka berjalan keluar, Xavier memandang Alisya dengan mata yang penuh kesedih.

"Alisya, saya cinta kamu. Tidak peduli apa pun yang terjadi, itu tidak akan berubah," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya memandang Xavier, air matanya masih mengalir. "Xavier... saya juga cinta kamu. Tapi... bagaimana kita bisa melakukan ini?" katanya dengan suara yang lembut.

Xavier berhenti berjalan, memegang wajah Alisya dengan lembut. "Kita akan cari jalan, Alisya. Kita akan menghadapi ini bersama. Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa menentukan masa depan kita," kata Xavier dengan suara yang penuh keyakinan.

Alisya memandang Xavier, kemudian dia mengangguk perlahan. Mereka berdua memeluk, mencoba menenangkan diri di tengah badai emosi yang melanda.

Tiba-tiba, suara mobil yang berhenti di depan mereka membuat mereka berdua menoleh. Ayah Xavier keluar dari mobil, memandang mereka dengan mata yang penuh kesedih.

"Xavier, Alisya... kita perlu bicara. Sekarang," kata ayah Xavier dengan suara yang berat.

Xavier memandang ayahnya dengan mata yang penuh pertanyaan, kemudian dia mengangguk. "Baik, Ayah. Kita bicara," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya memegang tangan Xavier dengan erat, tidak ingin melepaskannya. Mereka berdua masuk ke dalam mobil, menuju ke arah yang tidak diketahui, dengan hati yang penuh dengan pertanyaan dan kesedihan.

1
Shee Larisa
semangat thor💪💪
boleh mampir juga baca novel baru akuuu yaa🤭😄
kania zaqila: okey, Terimakasih yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!