NovelToon NovelToon
ISTRIKU BADAS

ISTRIKU BADAS

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Paksaan Terbalik / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Romansa / Action
Popularitas:36.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Istri penurut diabaikan, berubah badas bikin cemburu.

Rayno, pria yang terkenal dingin menikahi gadis yang tak pernah ia cintai. Vexia.

Di balik sikap dinginnya, tersembunyi sumpah lama yang tak pernah ia langgar. Ia hanya akan mencintai gadis yang pernah menyelamatkan hidupnya.

Namun ketika seorang wanita bernama Bilqis mengaku sebagai gadis itu, hati Rayno justru menolak mencintainya.

Sementara Vexia perlahan sadar, cinta yang ia pertahankan mungkin hanyalah luka yang tertunda.

Ia, istri yang dulu lembut dan penurut, kini berubah menjadi wanita Badas. Berani, tajam, dan tak lagi menunduk pada siapa pun.

Entah mengapa, perubahan itu justru membuat Rayno tak bisa berpaling darinya.

Dan saat kebenaran yang mengguncang terungkap, akankah pernikahan mereka tetap bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Pertemuan yang Tak Seharusnya

Yovie menatap Rayno, lalu menepuk bahunya.

“Hidup–mati itu udah suratan, Bro. Kalau setiap nyawa yang kita selamatin harus dibalas nikah, udah berapa banyak dokter di dunia ini punya istri atau suami?”

Yovie tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana.

“Bayangin aja, rumah sakit isinya keluarga besar semua.”

Rayno nyaris tersenyum. Hanya nyaris. Tapi kata-kata sahabatnya terngiang di kepala.

Apalagi dengan statusnya sekarang. Suami, sekaligus pria yang semakin sadar betapa berat baginya melepas Vexia.

Ia meneguk minumannya pelan, menatap cairan di dalam gelas. Namun yang muncul di benaknya bukan pantulan dirinya, melainkan wajah Vexia.

 

Di sisi lain ruangan, tiga pria bertubuh tegap berdiri di depan sofa besar tempat Vexia dan rekan-rekannya duduk. Mereka adalah host profesional yang disewa Vexia hanya untuk menemani minum, ngobrol, dan membuat suasana hidup.

Namun rupanya Hana dan Hani terlalu bersemangat.

“Coba buka dikit, dong! Katanya perut lo kotak-kotak!” seru Hani sambil tertawa keras.

Sontak ketiganya tertawa juga, lalu dengan gaya percaya diri, satu per satu mereka membuka kancing kemeja, memperlihatkan dada bidang dan perut dengan otot yang terukir rapi.

“ASTAGA! ASLI KAYAK BATU!” jerit Hana sambil menutup mulut, tapi matanya berbinar antusias.

“Gila, hot banget!” seru Hani, tertawa tak percaya. “Kalau gini terus, aku bisa meleleh di tempat.”

Bira di ujung sofa memijat pelipis, antara iri dan lelah.

“Ya ampun… badan gue kalah jauh. Ini sih protein semua, bukan manusia,” gumamnya muram.

Yang lain langsung menimpali.

“Wah, ABS-ku kalah telak! Harus gym lagi nih.”

“Seriusan, sih? ABS doang bisa bikin heboh segitu parahnya?”

Sementara di sisi lain, Dimas yang dari tadi cuma menonton, akhirnya angkat suara.

“Udah, udah… nanti kalian infark!” serunya pasrah, tapi malah disambut tawa pecah dari teman-temannya.

(Infark : kerusakan jaringan tubuh akibat kekurangan aliran darah atau oksigen.)

Vega yang datang dengan niat sinis kini justru terdiam terpaku.

Tatapannya melekat pada salah satu host yang tengah berpose. Dada bidang, perut berotot, senyum mematikan.

Pipinya memerah. Sekilas, niat jahatnya terhadap Vexia lenyap begitu saja, kalah oleh abs orang lain.

Rayno yang duduk di bar menoleh sekilas, alisnya berkerut. Suara tawa dan teriakan itu datang dari arah sofa besar dekat lantai dansa.

Sorakan para wanita bercampur antara kagum dan histeris.

Di tengah cahaya klub yang terus berganti warna, tiga pria tampan berdiri dengan kemeja terbuka, memamerkan senyum menggoda, dada bidang, dan perut berotot mereka.

Tawa menggema, disusul siulan nakal dan tepuk tangan riuh.

Beberapa wanita berseru memuji, membuat suasana meja itu meledak seperti sedang menonton pertunjukan utama malam ini.

Yovie ikut menoleh ke arah sumber suara, lalu bersiul pelan.

“Wah, kelihatannya divisi perempuan yang lagi bersenang-senang tuh. Niat banget, sampai nyuruh host tampan berpose dengan kemeja terbuka.”

Senyumnya muncul, nakal tapi penasaran, terutama saat melihat beberapa dari mereka sibuk memotret atau mungkin merekam tiga host itu, sementara yang lain masih riuh bersorak dan memuji.

“Lucu, biasanya yang teriak gitu cowok. Ini kebalik.”

Rayno belum sadar siapa yang ada di sana.

Belum.

Sekilas ia melirik lagi ke arah sumber sorakan, lalu kembali menatap bartender yang sedang mengelap gelas.

Ia meneguk cocktail-nya dalam diam, mencoba tak peduli.

Namun suara riuh itu terus mencuri perhatiannya. Tawa, teriakan, dan decak kagum para perempuan.

Di tengah keributan itu, hanya Vexia yang tampak tenang.

Ia bersandar di sofa, meneguk mocktail-nya perlahan.

Senyum tipis tersungging di bibirnya, sementara cahaya biru dari lampu klub menari di matanya. Dingin, tapi memikat.

Dani yang baru kembali dari toilet refleks menoleh ketika mendengar sorakan para staf wanita di meja Vexia. Matanya langsung membulat.

“Ya ampun…” gumamnya pelan, nyaris tak percaya. “Itu… beneran nyewa host cuma buat gituan?”

Ia meneguk ludah yang tiba-tiba terasa pahit. Pandangannya bergeser cepat ke arah bar, tempat tuannya duduk.

“Aduh, urusannya bisa panjang kalau tuan lihat nyonya di sana.”

Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya.

Di sofa tempat Vexia berada, suasana seperti pesta mini. Namun Hana belum puas.

“Eh, beneran buka bajunya boleh gak sih?” serunya, membuat meja itu langsung riuh.

Ketiga host saling pandang, lalu tersenyum menggoda. Dalam sekejap, satu per satu mereka melepas kemeja.

Jeritan histeris pun pecah.

“Astaga, ini beneran kayak model iklan pakaian dalam!” teriak Hani, menutup mulutnya tapi matanya tak berkedip.

“Boleh pegang gak sih?!” seru Hana, membuat meja itu semakin gaduh oleh tawa, sorakan, dan siulan riuh.

Dari meja bar, Yovie yang memerhatikan dari jauh tertawa kecil.

“Ya ampun… mereka nyewa host cuma buat lihat abs-nya?” gumamnya, menggeleng pelan.

(Abs: abdominali / otot perut sixpack.)

Rayno ikut melirik sekilas, sudut bibirnya terangkat tipis.

“Over banget sih,” komentarnya datar. “Abs doang kok heboh gitu? Chill lah.”

Yovie terkekeh. “Lo gak ngerti, Bro. Bagi mereka, itu seni.”

Rayno hanya mengangkat alis, kembali menatap gelasnya.

Namun tawa Yovie mendadak mereda. Dahinya berkerut, matanya menyipit, seolah mencoba memastikan sesuatu di antara rombongan wanita itu.

“Eh…” ucapnya pelan. “Mereka itu bukannya yang tadi duduk deket sini, ya?”

Rayno hanya mengangkat bahu, masih belum menaruh minat.

“Di antara mereka ada satu cewek yang menarik, Bro…” Yovie mencondongkan tubuhnya sedikit, pandangannya terpaku ke arah sofa.

Suara musik dari panggung menelan sebagian ucapannya, tapi nada kagumnya jelas terasa.

“Sumpah, cantik banget. Tadi pas joget aja banyak cowok yang coba deketin. Tapi dia—”

Yovie berhenti sejenak, meneguk sampanye-nya. “Dia beda. Badas banget. Kayak udah biasa di tempat beginian. Santai tapi... nyolok.”

Rayno yang tadinya tampak tak tertarik, tiba-tiba mematung.

Kata itu “badas” seperti memicu sesuatu di benaknya.

Ia menoleh perlahan. Pandangannya menyapu lautan manusia. Lampu, tawa, dan suara dentuman bass. Semua terasa kabur. Degup jantungnya mulai tak beraturan.

Wajah-wajah di area sofa tampak samar… hingga matanya berhenti pada satu sosok yang baru saja berdiri.

Vexia.

Rok hitam pendek membalut kaki jenjangnya, jaket kulit terbuka memperlihatkan crop top hitam yang menyingkap sedikit kulit di atas perutnya. Sederhana, tapi cukup untuk membuat Rayno membeku.

Waktu seolah berhenti.

Yovie menepuk bahunya cepat.

“Tuh, yang berdiri! Itu cewek yang gue bilang!”

Rayno tak menjawab.

Tatapannya tak lepas, seolah matanya menolak berpaling.

Tangan yang memegang gelas perlahan membeku di udara. Suara musik memudar, berganti dengan dengung aneh di telinganya.

Itu istrinya.

Dan di hadapan wanita itu, para host sedang memamerkan dada serta perut berotot mereka.

Rahang Rayno menegang. Jemarinya mengepal sampai gelas di tangannya nyaris retak.

Dani yang duduk tak jauh dari sana menghela napas panjang, dadanya terasa sesak.

"Ya ampun… ini jelas-jelas bakal jadi badai."

Matanya berpindah dari Rayno ke arah Vexia yang kini beranjak santai menuju toilet, rambutnya bergoyang ringan mengikuti langkah.

"Aku harus gimana nih? Mau pura-pura gak lihat juga gak bisa."

Ia meneguk ludah, merasa perutnya mual oleh panik yang naik.

Rayno tiba-tiba berdiri.

Tanpa menoleh pada Yovie, ia melangkah cepat. Langkah berat, tapi pasti.

Dani refleks ikut bangkit, ragu namun tak bisa diam.

"Gak tahu bakal kayak apa nanti, tapi aku harus lihat dulu…"

Ia pun menyusul, langkahnya nyaris tak bersuara di antara dentuman musik yang makin keras.

“Eh, ke mana, Bro?” seru Yovie, menatap punggung sahabatnya dengan alis terangkat.

“Toilet,” jawab Rayno pendek tanpa menoleh.

Langkahnya cepat, bahunya menegang, seolah menahan badai yang mendesak keluar dari dadanya.

Yovie memiringkan kepala, lalu tertawa kecil.

“Kebelet banget tuh orang,” gumamnya sambil meneguk lagi sampanye-nya, tak tahu bahwa di detik itu dunia sahabatnya baru saja berguncang.

***

Lorong menuju toilet klub malam itu sepi, hanya diterangi cahaya remang yang berpendar ungu. Musik dentum dari luar terdengar sayup, seperti gema jauh dari dunia lain.

Rayno berdiri di sana. Diam, tapi tegang. Rahangnya mengeras, jemarinya menggenggam erat hingga buku-bukunya memutih.

Matanya tak lepas dari satu titik: pintu toilet wanita.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Ginawati Susanti
Lanjut 💪💪
Cicih Sophiana
Rayno kamu tuh bener bener deh...
Cicih Sophiana
Rayno waktu Vexia masih baik masih nurut kamu sia siakan... sekarang Vexia berubah kamu yg kebakaran jenggot...
septiana
sepertinya Rayno mulai bucin akut🤭 dan untuk mu Dani, itu pantas disebut hukuman yg sangat mengagumkan di suruh bayarin segitu banyak orang..
Puji Hastuti
Xia, kenapa aq malah suka ya
Mikailla Nabiila
best aq padamoe ve
Anitha Ramto
Sepertinya Rayno sudah tidak bisa menahan diri lagi deh...dan langsung nyosor pada Vexia....huh
Dew666
🔥🔥🔥
Felycia R. Fernandez
ya ampun 😆😆😆😆
Fadillah Ahmad
Lanjutkan Lagi Kak Nana... 🙏🙏🙏😁
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
rayno perhatiin baik2 itu lah wanita mu
Fadillah Ahmad
Lanjutkan Kak Nana... 🙏🙏🙏😁
phity
makaya ray, buang tu gemgsi dan sumpah or janji yg tdk jelas
Siti Jumiati
ntar kalau udah sama2 cinta, mencintai nya sama2 brutal... gk sabar nih nunggu pas sama2 bucin. seru... kak nana lanjut ya... makasih kak nama🙏
abimasta
rayno keterlaluan,vexua begitu kan karena ngga kamu anggap istrimu
love_me🧡
jangan GR dulu xi mungkin suamimu itu mau pasangin sabuk pengaman buatmu/Facepalm/
love_me🧡
yes !!! 🤣🤣🤣🤣
love_me🧡
sukurin lu ke gep lagi buntutin tuan, hukumannya kamu yg gantiin bayarin minuman teman" vexia Dan 🤣🤣🤣🤣
asih
ya benr Kata Dani kalian Cinta level dewa Si ray selalu denial dengan perasaan dan Xia yg selalu brutal dan ugal² malah bikin kesemsem semua cowok 🤣🤣🤣
Endang Sulistiyowati
Hadeh dua manusia saling cinta, tapi harus muter2 dulu buat bersatu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!