Fresha seorang gadis lugu, kurang percaya diri yang viral mirip Sha Artis legend yang telah meninggal 20 tahun.
Setelah kacamata Fresha terlepas maka tanpa sadar Fresha jadi Sha, yang percayadiri , aura bintang dia mulai muncul.
Fresha bisa tahu masa lalu Sha Sangat Legenda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lingga Mn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Om Akbar, kemungkinan Fresha adalah Sha.
Fresha makin viral aja, DM dari influencer, content creator, TV, bejibun ngajakin kolab buat podcast, konten musik, plus undangan dari sahabat-sahabatnya Sha.
Fresha sama Zheshe lagi nyantai di ruang keluarga. "Zhe, gimana nih, undangan numpuk gini?" tanya Fresha, mukanya udah kayak benang kusut.
"Ya urus sendiri lah, kan pinter. Kalo gue sih ogah, mendingan lo ikut management-nya Om Akbar, perusahaannya 'Sahabat Sha', ada divisi management artisnya," jawab Zheshe sambil selonjoran.
"Bener juga sih, tapi ganggu sekolah gak ya?" tanya Fresha, masih mikir-mikir.
"Management Sahabat Sha itu dulu pernah megang Tante Sha, artis kayak Anggi, Farhan, Fardan, legenda semua dah," jelas Zheshe.
Fresha masih mikir keras, Zheshe malah asyik sendiri sama HP. Kebetulan Lidia pulang lebih awal, ngeliat Fresha duduk bengong depan TV kayak lagi mikirin rumus fisika, terus Zheshe juga sibuk sendiri sama HP. Lidia langsung nyamperin mereka.
"Tumben anak berdua diem-dieman, lagi berantem?" tanya Lidia sambil duduk di antara mereka.
"Enggak kok, Tante. Tuh si Fresha lagi bingung, banyak banget DM ngajakin kerja sama," jawab Zheshe, matanya masih fokus ke HP.
"Mama, bantuin dong," rengek Fresha manja ke Lidia.
"Mama sih oke-oke aja, asal jangan ganggu sekolah. Sebenarnya Mama pengen bantu, tapi Mama juga lagi sibuk banget. Mendingan kamu ikut kantor management aja, Fresha," saran Lidia.
"Iya, Om Akbar juga punya management 'Sahabat Sha'," timpal Zheshe.
"Kalau Mama izinin, Fresha mau deh," kata Fresha sambil nyender manja ke Lidia.
"Kebetulan Om Akbar lagi di kota J, kalau mau ketemu bisa nanti malam," sahut Zheshe.
Lidia dan Fresha langsung setuju.
Malemnya, Fresha, Lidia, sama Zheshe ketemuan sama Om Akbar di restoran 'Sahabat Sha', cabangnya yang di kota J.
Begitu Fresha dateng, langsung jadi pusat perhatian para fans Sha yang emang sering nongkrong atau sekadar makan di situ. Mereka langsung ngerubungin Fresha.
Lidia, Fresha, sama Zheshe udah nyangka sih bakal kayak gini. Mereka kira fansnya cuma pengen foto-foto atau ada ibu-ibu sama fans cewek yang pengen meluk doang. Tapi tetep aja mereka agak kaget. Zheshe langsung nelpon Om Akbar.
"Om, kita udah di dalem restoran nih. Ternyata banyak banget fans Tante Sha yang ngerubungin Fresha," kata Zheshe di telepon.
"Oke, Om ke sana sekarang," jawab Akbar dari seberang.
Akbar langsung keluar dari kantor restoran sambil bawa beberapa pengawal. Begitu ngeliat kerumunan, pengawalnya langsung menghalau dengan sopan. Setelah kerumunannya agak ke kontrol, Om Akbar ngomong,
"Sahabat Sha, tenang ya. Fresha ke sini mau ngobrol sama saya. Nanti, kalau udah selesai, mungkin Fresha bisa nemuin kalian," kata Akbar agak keras.
Setelah fans Sha agak tenang, Fresha, Zheshe, sama Lidia langsung masuk ke ruang meeting bareng Om Akbar.
Di ruang meeting, mereka udah duduk di meja bundar yang penuh sama makanan khas Restoran Sahabat Sha. Anehnya, Fresha doyan banget sama semua makanan yang disajiin, padahal Zheshe udah agak bosen.
"Kita meeting sambil makan ya, silakan dinikmati," kata Om Akbar.
"Om, gimana caranya biar Fresha bisa masuk management Sahabat Sha?" tanya Zheshe to the point tanpa basa-basi.
"Zheshe, Zheshe, sifatmu emang gak berubah, selalu langsung tanpa pembukaan," sahut Om Akbar sambil geleng-geleng.
Fresha cuma bisa senyum-senyum.
"Kalo Om sih setuju-setuju aja, dewan direksi juga mungkin setuju. Tapi masalahnya, divisi management artis di perusahaan ini mau kita tutup karena artis terakhir kita, Sandra, gagal total," kata Om Akbar.
"Berarti Fresha gak bisa masuk dong?" tanya Lidia kecewa.
"Tim management udah kita bubarin, manajer artisnya juga udah pindah perusahaan," jelas Om Akbar.
"Kalo dibentuk lagi gimana?" tanya Zheshe serius.
"Dewan direksi agak keberatan, takutnya malah bikin rugi perusahaan. Kecuali ada investor yang mau masuk," kata Om Akbar.
"Kalo investasi dana pribadi, mungkin saya bisa. Tapi kalo investasi dari perusahaan, saya harus izin dewan direksi dulu," sahut Lidia meyakinkan.
"Kalo gitu, saya meeting besok sama dewan direksi," kata Om Akbar.
"Kelamaan, Om! Undangan udah numpuk, ngatur jadwalnya aja udah susah," sahut Zheshe tegas.
"Kalo cara Om kelamaan, terus ide kamu apa, Zhe?" tanya Om Akbar.
"Gimana kalo kita bentuk management kecil aja?" sahut Fresha lembut.
"Boleh juga. Kalo gitu, Om usulin Mimi Yanti jadi manajernya, biar dia yang bentuk tim. Masalahnya sekarang pendanaan nih," kata Om Akbar.
"Kalo soal pendanaan, pake dana pribadi saya aja," kata Lidia.
"Saya setuju. Nanti kalo emang mau pake nama besar 'Sahabat Sha', baru saya meeting sama dewan direksi," kata Om Akbar.
"Saya juga bakal meeting sama dewan direksi saya, biar perusahaan saya bisa investasi ke 'Sahabat Sha'," timpal Lidia.
"Om, Mimi Yanti bisa kita undang malem ini gak?" tanya Zheshe.
"Coba Om telepon," kata Om Akbar.
Setelah Om Akbar nelpon, Mimi Yanti bisa dateng, sekalian bawa tiga orang anggota fanbase Sahabat Sha.
Begitu Mimi Yanti sama tiga orang anggota fanbase dateng dan masuk ke ruang meeting, Mimi Yanti yang jadi ketua umum fanbase langsung meluk Fresha erat banget, kayak udah lama gak ketemu.
Setelah acara kangen-kangenan selesai, mereka mulai meeting. Akhirnya, Mimi Yanti dan ketiga sahabat Sha itu setuju buat bantu. Tiga orang itu ada Febri yang jadi asisten Mimi Yanti, Yuli yang ngurusin kontak-kontak buat kerja sama, sama Denna yang megang keuangan.
Abis meeting, Fresha ngerasa kasihan sama 'Sahabat Sha' yang udah nungguin dia di restoran. Akhirnya, dia mutusin buat nyanyi satu dua lagu.
Pas Fresha lagi nyanyi bareng yang lain di restoran Sahabat Sha, Zheshe ngajak Om Akbar ngobrol di ruang meeting.
"Ada apa?" tanya Om Akbar.
"Gini, Om. Kemungkinan Fresha itu Tante Sha," kata Zheshe berbisik.
"Maksud kamu apa, Zhe?" tanya Om Akbar lagi, bingung.
Zheshe mulai ceritain semua bukti yang bisa tunjukkin kalo Fresha itu Sha. Mulai dari foto-foto SMP Sha sama foto Fresha sekarang, hasil aplikasi buat nyari identitas lewat foto yang tunjukkin kemiripan mereka, rekaman pembicaraan Fresha sama Bu Lusi di rumah Fresha, sampe bukti-bukti lainnya.
Setelah Om Akbar ngeliat hasil aplikasi yang nunjukin tingkat kemiripan wajah Fresha waktu SMP sama Sha cuma 40% sampe 45%, tapi foto SMA atau yang sekarang malah tunjukkin tingkat kemiripan wajah sampe 90% sampe 99%, ditambah lagi setelah denger percakapan Fresha sama Bu Lusi, Om Akbar jadi penasaran buat buktiin kalo Fresha itu beneran Sha.
"Gimana, Om?" tanya Zheshe.
"Ya, mungkin dugaan kamu bener, Zhe," sahut Om Akbar, tapi masih belum yakin sepenuhnya.
"Satu-satunya cara ya tes DNA, Fresha sama Nenek Fatma," jawab Zheshe.
"Bener juga. Tes DNA emang satu-satunya cara biar kita yakin kalo Fresha itu Sha," kata Om Akbar.