 
                            Hubungan yang di kira akan langgeng dan bisa bertahan lama, namun ternyata malah muncul ganguan yang sangat sadis, terutama untuk Lea karena dia setiap saat melihat arwah seorang wanita.
Dean juga semakin misterius, padahal Lea mengira sudah sangat mengenal sifat sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Makian Lea
Lama Lea menunggu orang datang agar bisa membantu dia yang sudah terjatuh di atas lantai keramik begitu dingin, bukan masalah dinginnya tapi justru melainkan karena rasa sakit yang tengah dia derita karena sekarang tulang kaki Lea patah dan pasti nanti akan menambah masalah bagi dia yang sudah tidak bisa berjalan ini.
Tidak patah saja sudah membuat dia lumpuh dan kemungkinan memakan waktu yang begitu lama, malam sekarang tanpa pula dengan kaki yang patah karena tidak sanggup menopang tubuh dia terhentak kuat setelah di sambar oleh Julia tadi, tunggu pembalasan yang baru akan di mulai oleh Julia akibat perbuatannya yang sudah menyakiti wanita itu.
"Ibuuuuu..Bibi kalian di mana sekarang?!" Lea berteriak keras menahan rasa sakit ini.
Rasa menjadi orang yang sangat tidak berguna karena untuk berdiri dan bangkit menuju ranjang saja dia sudah tidak sanggup, terbayang dalam pikirannya bahwa Dean pasti tidak akan pernah mau menerima dia kembali di sisi nya, mau untuk apa juga Dean kembali pada Lea karena sudah pasti Lea tidak bisa di pakai.
Selama ini Dean sangat betah dengan Lea karena dia diberi jatah yang bisa membuat para pria mabuk kepayang dan juga beberapa perlakuan Lea seolah sangat mencintai Dean, mulai dari berbagai macam kebutuhan hingga soal urusan ranjang maka semua itu dipenuhi oleh Lea, lalu sekarang malah lumpuh seperti ini sehingga tidak mungkin Dean akan mau menerima.
"DOKTER KALIAN DI MANA?!" Lea juga kembali berteriak berharap ada dokter yang mendengar.
"Sialan kalian semua memperlakukan aku seperti ini, aku tidak akan pernah bisa menerima perlakuan kalian semua!" Lea berteriak sambil menangis.
Entah apa yang di pikirkan oleh Lea ini sehingga dia sama sekali tidak pernah memikirkan bahwa dirinya juga memiliki salah, selalu saja membuat ulah dan mengatakan bahwa semua orang adalah hal yang tidak berguna dalam hidup dia sehingga memaki adalah kegiatan utama untuk lidah Lea.
"Astaghfirullahaladzim!" Desi tersentak kaget ketika melihat Lea yang sudah terjatuh di atas lantai.
"Tinggal kan saja aku seperti ini, aku sudah tidak berguna lagi untuk kalian sehingga di buat layak nya sampah!" Lea malah mendorong Desi yang mau membantu dirinya.
"Kau ini sedang bicara apa? walau selama ini kau terus mencari uang dan mengatakan dirimu berguna, aku tidak pernah sepeserpun mengambil uang milikmu!" Desi pun menjadi naik darah.
"Ya Allah ada apa ini kok Lea ada di atas lantai?" Bu Tami yang baru selesai sholat segera masuk dan dia menjadi kaget.
"Anak mu ini, Mbak! aku ingin membantu dia agar bisa naik lagi di atas ranjang tapi dia sibuk berkata yang tidak karuan." Desi memang menjadi sangat kesal.
"La Ilaha illallah, kenapa masih saja ribut seperti ini walau dalam keadaan genting!" Bu Tami menjadi begitu pusing.
Desi dan Lea selama ini kerap beradu pendapat sehingga mereka sering bertengkar ketika ada di rumah dan Desi merasa Lea terlalu angkuh apa lagi ketika dia sudah merantau ke kota dan menghasilkan uang, puncak pertengkaran mereka dimulai ketika Lea menyuruh Desi untuk menjual harta warisan milik Desi yaitu kebun sawit.
"Aku tidak mau ada di ruangan ini, tolong carikan aku dukun sekarang juga, Bu!" Lea malah melantur karena ingin mencari dukun yang bisa mengusir Julia.
"Dukun?!" Bu Tami menjadi kaget mendengar Lea ingin dukun.
"Ada seorang arwah yang terus mengikuti aku dan dia yang membuat aku menjadi seperti ini, aku butuh dukun sakti untuk mengusir dia!" Lea menangis disertai emosi yang sangat besar.
"Apa yang sedang kamu bicarakan ini dan arwah siapa yang mengikuti kamu?!" Bu Tami panik namun dia tetap berusaha untuk mengangkat Lea kembali di atas ranjang.
Desi memilih diam saja dan segera menjauh karena dia tidak ingin bertengkar lagi dengan Lea, sebab kadangkala walau sudah menahan diri agar tidak terbawa emosi tapi tetap saja mereka bertengkar satu sama lain karena memang selama ini jarang akur ketika berada dekat seperti ini.
"Carikan aku dukun sakti sekarang juga karena arwah itu pasti akan membunuh diriku!" Lea memegang erat tangan Bu Tami.
"Lea, sebenarnya apa yang sudah terjadi pada dirimu ketika ada di kota?" Bu Tami mulai merasakan ada yang tidak beres.
"Ibu jangan banyak bertanya dulu karena ini akan menjadi urusanku." Lea berkata dengan suara nyaring karena dia tetap keras kepala.
"Pasti dia membuat kesalahan sehingga arwah ada yang mengikuti sampai ke sini." Desi menyambut dengan suara sinis.
"Kau diam saja bila tidak ingin membantu aku!" Lea kembali membentak dengan suara yang sangat besar.
"Jangan seperti itu pada Bibi mu! bila bukan karena dia maka kau tidak akan pernah bisa di temukan dan hanya akan tergeletak di pinggiran jalan." Bu Tami membentak Putri kesayangannya ini.
"Sialan!" Lea kembali memaki dan entah siapa yang mendapat makian itu.
Desi hanya bisa geleng-geleng kepala melihat betapa aku dan juga keras kepala Lea, dalam hati dia sangat curiga bahwa ada sesuatu yang buruk telah terjadi sehingga Lea mendapat gangguan seperti ini, di tambah dengan keberadaan Lea dengan penuh luka itu menjadi misteri yang sangat besar sehingga Desi tambah curiga saja.
Pasti ada sesuatu yang sudah terjadi dan mungkin saja masalah yang sangat serius sehingga Lea memutuskan untuk tidak bercerita pada mereka di sini, namun Desi bertekad akan mencari tahu apa yang telah terjadi dan bagaimana kronologi kejadian itu, tidak bisa di biarkan begitu saja.
Selamat sore besti.
eeee jeli juga ya mata Sadewa apa karna mantan iblis...
bener2 gila harta si Dean ini,LG sekaratpun msh mikirin harta🤦
si dean memang pantas di santet
Alisa udh ledakan aja perut sidean udh skit bgtu otak nya masih ja wanita bukan insaf
bnyk kesalahan Dean skrg lg nikmati hasil dia