NovelToon NovelToon
Gabby

Gabby

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persaingan Mafia
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nasella putri

Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra



Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sam With Gabby

Di malam hari, Gabby sedang merebahkan tubuhnya di atas ranjang besar miliknya. Dengan keadaan ruangan yang gelap. Gabby menatap langit-langit gelap di kamarnya.

Sebulir air bening menetes dari mata yang setia menyorot dengan kosong.

“I, failed.... Again....” Lirih Gabby dengan suara yang begitu pelan.

Gabby pun memejamkan matanya yang terasa panas. Mata itu pun kembali mengeluarkan sebulir air bening. Namun Gabby semakin mengeratkan pejaman matanya.

Ingatannya pun kembali pada kejadian siang tadi. Dimana ia merasakan sesuatu yang mengganggu pikiran nya. Lalu ia melihat adik nya di pukuli. Lalu ia juga juga melihat dirinya sendiri yang sedang memukul anak laki-laki yang memukuli Gian. Ingatannya berulang berputar pada wajah Gian yang berdarah dan penuh luka lebam.

Tapi yang aneh disini adalah, ia yang tidak sadar telah melakukan hal seperti itu. Padahal ia sendiri tidak melihat yang di pukuli di lapangan adalah Gian. Tapi apakah karena insting nya yang mengatakan jika itu Gian? Atau karena bisikan itu?

Gabby pun kembali membuka matanya dengan nafas yang memburu. Selanjutnya ia bangkit dan menyambar jaketnya.

Sama seperti malam sebelum nya, Gabby pun berniat keluar melewati tangga yang ada di samping balkonnya.

.

.

.

“Hahaha!!! Kalah lo!”

“Lo pasti curang kan?! Ga mungkin lo menang terus!”

“Yahh... Dia ga terima. Jelas-jelas hari ini hari keberuntungan gue... Hahaha!!”

“Argh! Sial!”

“Udah sini mana duitnya. Janji tetap janji. Hahaha!!!”

“Sam! Bengong aja lo. Mikirin apaan lo?”

Aries duduk di samping Samudra yang sedang melamun sendirian, padahal teman-temannya sedang asik bermain kartu di belakang. Aries memantik api untuk menyalakan rokok nya.

“Lo percaya ga, kalo ada orang yang punya keanehan yang gue punya?” Tanya Samudra.

Aries mengernyit dalam.

“Keanehan yang lo punya? Emang lo punya keanehan apa?”

“Ck! Gaasik lo!”

Aries tertawa melihat raut kesal Samudra.

“Oke oke. Emang orang itu siapa?” Tanya Aries yang sudah mengakhiri tawanya.

Samudra terdiam sebentar, senyuman miring namun sialnya terlihat manis itu terukir di wajahnya yang begitu tampan.

“Gabby” Jawab Samudra.

“Gabby? Maksud lo, murid baru itu?” Tanya Aries memastikan.

“Iya”

“Dari mana lo tau dia punya alter ego?” Tanya Aries.

“Tadi, di roof top sekolah” Jawab Samudra dengan tatapan mata yang membayang.

.....

“Emangnya ada apa sama Gabby?”

“Gaada waktu buat ngejelasin nya kak. Yang penting sekarang kita harus nemuin kak Gabby dulu!”

“Jadi, orang-orang kembar yang akhir-akhir ini berkeliaran di Graham school itu adik-adik nya Gabby? Tokcer juga bonyok nya. Tapi dia nya ga punya kembaran apa?”

“Mau kemana lo sam?” Tanya Aries.

“Kamar mandi. Kenapa? Mau ikut?”

“Oh, engga”

Samudra melenggang pergi meninggalkan kedua temannya.

.....

Brak!!

Samudra membuka pintu rooftop dengan kasar. Empat orang yang sedang di roof top menatap ke arahnya.

Samudra mengangkat sebelah alisnya tertarik.

Samudra melenggang ke arah keempat nya dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya.

“Tiga orang laki-laki, kalah sama satu perempuan?” Ucap Samudra mengejek tiga laki-laki yang sudah terkapar di aspal.

Ketiganya yang mendengar itu menggeram marah.

“Jangan ikut campur!”

Samudra menangkap tangan gadis yang hendak memukulnya.

Samudra menatap ke arah kedua mata gadis itu dengan begitu intens.

“What's your name?” Tanya Samudra dengan tatapan penuh ketertarikan.

“Gabby” Jawab gadis itu dengan mata yang penuh dengan kemarahan.

“I'm Sam”

Gabby yang tadinya menatap marah pada Samudra pun terbelalak saat melihat kedua mata samudra yang berubah. Kedua mata itu berubah warna dari coklat menjadi hitam legam. Bahkan Samudra menyeringai dan seringaian itu persis seperti seringaian miliknya.

“We're the same, right?”

“Tidur lah, kau pasti lelah menghadapi mereka. Biarkan Gabriella terbangun”

“Buat apa? Gadis itu payah! Dia tidak bisa berbuat apa-apa! Yang dia lakukan hanyalah berkubang di dalam kesedihan!”

“Perasaan itu, sebagian juga milikmu. Jadi jangan egois, bantu dia keluar dari kubangan duka itu. Karena sejatinya, kau dan dia adalah satu”

Mendengar itu Gabby pun terdiam.

“Tapi dia begitu keras kepala!”

“Begitu pun denganmu. Berhenti mengulur waktu, dan beristirahat lah”

Gabby meremas kedua tangannya dengan kesal.

“Fine!”

Gabby memejamkan matanya dan kembali membukanya.

Mata merah menyala itu pun tergantikan oleh mata coklat kekuningan yang kini menatap mata coklat di depannya yang sedang menatap lembut ke arahnya.

“Who are you?”

.....

“Lo serius?” Tanya Aries dengan tidak percaya.

Samudra mengendikan bahunya membalas nya.

“Itu yang terjadi, lo tau sendiri, gue ga suka ngarang cerita” Ujar Samudra.

“Anjir, padahal tampilan dia kek cewek-cewek yang hidup nya berantakan anjir! Mata nya sayu, ga banyak ngomong, ga berekspresi. Kek anak-anak broken home tau ga lo?”

“Cih! Kebanyakan nonton film lo!”

“Eh, bener sam. Dia aja kesekolah pake sepeda”

“Lo tau, anak-anak kembar yang berkeliaran di sekolah kita?”

Aries menganggukkan kepalanya.

“Lo juga udah pasti denger mereka adik-adik nya Gabby. Dan lo juga pasti liat mereka yang datang ke sekolah pake mobil kan?”

“Oh! Atau Gabby di anak tirikan di rumah nya? Lo harus periksa juga tuh, mungkin aja dia dapet penyiksaan dari ortu nya di rumah. Dia juga suka pake jaket kan? Mungkin aja buat nutupin luka-luka lebam nya”

Samudra ternganga mendengar perkiraan temannya itu. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran temannya itu.

“Lo bener-bener harus kurang-kurangin nonton film” Ujar Samudra dengan jengah.

“Lah? Tebakan gue bener kan?”

Samudra menggelengkan kepalanya lalu mengedarkan pandangannya. Mata nya pun tak sengaja menangkap seseorang yang melintas di hadapannya.

“Gabby?” Beo Samudra.

“Gabby? Mana?” Sahut Aries seraya celingukan mencari gadis yang di sebut Samudra tadi.

Tanpa menjawab pertanyaan Aries, Samudra bangkit dari duduknya dan melenggang pergi begitu saja.

“SAM! LO MAU KEMANA WOI!”

“Si bos mau kemana tuh?” Tanya salah satu teman Aries.

“Kalo lo aja nanya sama gue, gue nanya sama siapa?” Aries menatap temannya itu dengan jengah.

.

.

.

Gabby berhenti tepat di sebuah jembatan yang kemarin ia kunjungi.

Gabby membuka tudung jaketnya. Ia menghembuskan nafasnya panjang. Matanya mendongak menatap langit malam.

“Setidaknya, gue bisa ngendaliin diri gue sebentar disini...” Batin Gabby seraya mengulas senyum tipisnya.

Tiba-tiba saja Gabby di kejutkan oleh sebuah jaket yang menyampir di tubuh nya. Gabby menoleh kanan dan tidak mendapati siapapun, lalu ia pun menoleh ke kiri dan baru bisa melihat pelakunya.

“Lo? Ngapain lo disini?” Tanya Gabby dengan kening yang mengkerut dalam.

Samudra memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Laki-laki itu menghembuskan nafasnya panjang seraya menatap pemandangan di depannya dengan senyuman tipisnya.

“Disini dingin, lo ngapain berdiri disini? Mana pake jaket tipis lagi” Tanya Samudra.

Gabby mengernyit tak suka. Karena ia rasa laki-laki di depan nya, tadi sedang melontarkan ejekan.

“Bukan urusan lo” Jawab Gabby dengan ketus.

“So, Gabriella. Gimana perasaan lo sekarang?” Tanya Samudra.

“Nama gue Gabby! Bukan Gabriella!” Desis Gabby.

“Ya, gue tau. Tapi itu nama lo. Apa salahnya gue manggil nama lo?”

Gabby meremas tangannya tanpa sepengetahuan Samudra.

Gabby pun mendengus kasar seraya mengalihkan pandangannya ke arah pemandangan di depannya.

Keheningan pun terjadi di antara keduanya. Di temani oleh angin malam yang menerpa wajah mulus keduanya. Meskipun terasa menyengat di kulit, tapi keduanya sangat menikmati setiap hembusan angin yang menerpa.

“Sejak kapan itu terjadi?” Tanya Samudra memecah keheningan.

Gabby menoleh ke arah Samudra dengan lesu.

“Sejak gue pindah ke Jerman...” Jawab Gabby dengan lirih.

“Kenapa bisa lo ngalamin itu?” Tanya Samudra lagi.

“Karena gue merasa bersalah... Orang tua gue hilang... Paman dan bibi juga...”

Gabby menunduk saat mengatakan nya.

“Dan lo nyalahin diri lo sendiri?” Tanya Samudra yang sialnya tepat sasaran.

Gabby mengganggukan kepala nya perlahan.

“Gue juga. Karena kematian nyokap gue, gue jadi ngalamin hal kayak gini. Nyokap m*ti karena harus nyelamatin gue yang tiba-tiba lari ke tengah jalan, cuma buat ngambil bola. Kejadian itu bikin gue jatuh ke dalam kubangan duka yang gue bikin sendiri. Tanpa sadar, hal itu malah menciptakan Sam di diri gue. Jujur, gue sebenernya orang yang ga enakan. Gue juga orang yang ga tegaan. Tapi gue bersyukur atas kehadiran Sam di dalam diri gue. Dia bikin gue jadi keliatan kuat. Dan sekarang, dia bikin gue terkenal”

Samudra terkekeh geli setelah mengatakan hal konyol.

Gabby terdiam tidak membalas. Ia asik menunduk dengan sendu.

“Kalo orang tua lo hilang, ada kemungkinan mereka masih hidup. Apa lo pernah liat jasad mereka?” Tanya Samudra.

“Engga. Mereka emang hilang. Entah kemana. Tapi gue ga yakin kalo mereka masih hidup”

“Kenapa lo bisa berpikir kayak gitu? Emang lo udah sempet cari mereka?”

Gabby menggeleng perlahan.

“Kakek gue udah berusaha cari mereka selama 2 tahun. Dan gaada satu pun titik terang tentang keberadaan mereka. Menurut lo, kalo gue yang cari mereka sendiri, apa gue akan bisa nemu secercah harapan untuk mereka?”

Gabby menatap Samudra dengan sendu.

“Ya mungkin aja. Mungkin aja lo bisa. Mungkin aja lo sendiri juga ga sadar kalo lo berada dekat dengan mereka. Gimana lo bisa tau hasilnya kalo belum lo coba?”

“Gimana caranya?” Tanya Gabby dengan suara yang bergetar.

“Banyak caranya. Lo cuma perlu merangkainya dengan perlahan. Pertama, lo harus mulai ubah diri lo. Lalu lo ubah kembali hidup lo yang sekarang, menjadi seperti dulu”

“Kenapa begitu?” Sanggah Gabby dengan cepat.

“Karena lo harus bisa ngendaliin Gabby. Gabby di dalam sana merasa kesal karena lo yang lemah. Lo harus tunjukin sama dia, kalo lo itu kuat. Dan coba tarik diri lo sendiri keluar dari kubangan duka itu. Kalo lo butuh bantuan, gue siap ulurin tangan gue buat lo”

Gabby menatap mata coklat Samudra yang kini menatapnya dengan lembut.

“Kenapa lo mau repot-repot lakuin itu?” Tanya Gabby dengan suara yang pelan.

“Because, i'm interested in you”

.

.

.

.

TBC.

1
nonoyy
apa gabby punya alter ego 🤔
Ayudya
lanjut kak
Ayudya
mampir kak.kak maaf ya ceritanya seru dan enak tuk di baca.tapi tolong dong bahasa luarnya di ganti aja ma bahasa indonesia jujur aku ga ngerti.maaf ya kak thor/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Matchalatte: Baik, terimakasih sudah membaca😍 Author terima untuk saran nya😍
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
aku mulai tertarik kekanjutanya
Zhunia Angel
Ngangenin ceritanya!
Matchalatte: Terimakasih 🤗
Dan selamat datang💕
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
Matchalatte: Baik🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!