NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:865
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berdebat

Pagi itu Arya tak lagi berdebat dengan Sari, dia pergi kekantor tanpa mengatakan setuju dengan permintaan Sari.

"Kiara, kamu siap-siap lah!" pinta Sari.

" Kita mau kemana Mbak?" Tanya Kiara bingung.

" Sudah, bersiap lah, Mbak tunggu disini. "

" Ya sudah. " Kiara pergi ke kamar tanpa berdebat.

Berganti pakaian mengunakan jeans dan kaos lengan panjang berwarna hitam. Yang terlihat begitu serasi dengan kulit putihnya.

Kiara meraih tas miliknya yang diletakkan diatas meja rias. Kemudian langsung turun kembali menemui Sari.

"Mbak, Kiara sudah siap." ucap Kiara begitu sudah berada disamping Sari.

"Ya sudah, kita berangkat sekarang." jawab Sari.

Memangnya kita mau kemana Mbak, masih sepagi ini?" tanya Kiara lagi yang begitu penasaran.

"Sudah, kamu ikut aja."

Kiara pun mengikuti langkah kaki Sari menuju ke mobil berwarna merah yang terparkir dihalaman.

Setelah keduanya berada didalam mobil, Sari melajukan mobilnya menembus jalan raya. Namun dia tetap tak menceritakan kemana mereka akan pergi.

Kiara pun hanya diam saja, tak lagi mempertanyakan, apa yang akan mereka lakukan.

Sampai Akhirnya mobil mewah itu, memasuki sebuah pekarangan. Kiara bisa melihat jelas tulisan di pintu selamat datang gedung bertingkat itu.

Dia seakan begitu bahagia, seperti tak terjadi apapun dengan hidupnya. Menatap Sari dengan mata berbinar saat itu.

"Kamu bahagia kan?" tanya Sari sambil menatap kearah Kiara.

Gadis cantik dihadapannya itu hanya tersenyum, mengangguk pelan. Tanpa dia berkata apapun, Sari bisa melihat rona bahagia dimatanya saat itu.

"Ayo kita turun!" ajak Sari.

"Apa Kiara akan kuliah disini Mbak?" tanya Kiara saat itu.

" Tentu saja." jawab Sari.

"Tapi Mbak, Kiara tidak harus kuliah di fakultas terkenal begini. Kiara bisa kuliah ditempat lain.

"Sudah, masa istri seorang CEO kuliah ditempat biasa-biasa saja." jawab Sari sambil tertawa pelan.

"Sudah, Kita masuk sekarang ya." ucap Sari yang melanjutkan langkahnya.

Mereka langsung keruangan rektor ternyata Sari sudah saling kenal. Mereka pun dipersilahkan masuk.

Kiara hanya menjadi pendengar saat itu, Sari lah yang bicara sebagai wali dari Kiara.

"Besok berkasnya sudah bisa dikirim secara online." ucap lelaki tersebut.

Dan setelah itu Sari dan Kiara pun pamit untuk pulang. Sari bisa melihat kalau Kiara begitu bahagia.

Mungkin ini hadiah untuk Kiara karena telah menyelamatkan keluarga Sari. Dan Sari memberikan pendidikan sesuai harapan kedua orang tua Kiara. Yang tak sempat mereka wujudkan.

"Terimakasih banyak ya Mbak, telah mengabulkan keinginan Kiara." ucap Kiara.

Matanya terlihat berkaca-kaca, dia begitu bahagia saat itu. Didalam hatinya dia terus mengucap syukur.

"Kiara janji akan belajar dengan baik." ucap Kiara yang tiba-tiba memeluk Sari yang sedang menyetir dari samping.

"Sudah, sekarang kamu adalah keluarga Mbak. Jangan merasa jadi orang Asing. Apapun yang membuat kamu bahagia. Mbak juga ikut bahagia."Ucap Sari dengan senyuman.

" Terimakasih Mbak." jawab Kiara.

Kiara pun tersenyum, memang pernikahan nya dengan Arya bukan keinginan nya. Namun dia harus ambil sisi baik dari apa yang terjadi.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, dan kemudian berhenti lagi disebuah pusat perkantoran. Bangunan menjulang tinggi itu begitu indah terlihat.

"Ini tempat apa lagi Mbak? Kenapa kita bukan pulang kerumah?" tanya Kiara bingung.

Sari kembali hanya tersenyum, dan menggandeng lengan Kiara masuk kedalam gedung tinggi itu.

Kiara hanya diam, kemana pun dibawa oleh kakak iparnya itu. Mereka pun berhenti dimeja resepsionis.

"Arya ada?" tanya Sari santai.

Dan mungkin resepsionis Itu sudah tau kalau Sari adalah kakak Arya jadi mereka tidak terkejut mendengar pertanyaan Sari.

"Ada Mbak di ruangannya." jawab salah satu resepsionis yang bertugas hari itu.

Sari melanjutkan langkahnya menuju lift yang langsung mengantar mereka ke ruangan Arya yang ada dilantai tiga.

"Mbak, Kita ngapain sih ke kantornya Mas Arya?" tanya nya berbisik.

" Memangnya kenapa? " tanya Sari balik.

" Mbak kan tau, kalau dia tidak ingin Kiara kesini. "

" Kenapa kamu bisa berpikir begitu? " tanya Sari.

" Mbak tidak dengar tadi pagi dia bilang apa? " Jawab Kiara.

" Biarkan saja, tidak mungkin dia mengusir kita kan?"

" Kita belum tau Mbak." jawab Kiara lagi.

"Sari langsung memutar gagang pintu ruangan Arya dan disana benar saja ada raya yang sedang duduk dimeja kerjanya.

"Mbak Sari!" ucap nya begitu melihat dua orang yang sedang berdiri didepan pintu ruangannya.

"Kenapa Mbak kesini?" tanya Arya dengan mengernyit kan dahi nya.

"lalu , kamu akan mengusir Mbak?" tanya Sari.

" Ada hal apa Mbak?" tanya Arya lagi.

"Tidak ada, hanya ingin mengajak Kiara kekantor kamu."

" Kan aku sudah bilang, kalau banyak pekerjaan." jawab Arya.

"Kami bukan ingin mengganggu pekerjaan kamu." Jawab Sari ketus.

" Kami kesini cuma mau jalan-jalan saja, karena kebetulan tadi sedang berada diluar."

" Memangnya Mbak dari mana?" tanya Arya lagi.

" Mbak baru saja mendaftarkan Kiara untuk kuliah."

" Kuliah?"

" Iya, kenapa kamu kaget begitu? Kan Mbak pernah cerita kalau akan membantu Kiara melanjutkan kuliahnya "

" Tapi Mbak!" Arya menggantung perkataan nya.

" Kamu keberatan?" tanya Sari.

"Bukan begitu." jawab Arya.

"Arya, kamu saja sibuk dengan pekerjaan. Kan bagus kalau Kiara kuliah."

" Dia tidak sendirian dirumah."

Arya terdiam, tak lagi membantah. Dia juga menyadari, kalau apa yang dia lakukan salah. Tidak seharusnya dia melakukan hal itu.

Bahkan sehari pernikahan nya dia pergi kekantor dengan alasan ada hal penting. Padahal dia hanya ingin menghindari Kiara saat itu.

Sejujurnya Arya belum siap menerima semua nya. Dia takut sikapnya akan melukai hati Kiara.

Namun ternyata apa yang dia lakukan malah membuat Sari terburu-buru mendaftarkan Kiara kuliah.

"Mbak Sari dan Mas Arya jangan berdebat. Kiara juga tidak Masalah kalau tidak diizinkan kuliah." ucap Kiara yang melihat raut wajah Arya berubah.

"Dirumah juga ada Bibi ."

Kiara menatap Arya dan tersenyum. Tatapan itulah yang dihindari oleh Arya. Dia seakan luluh oleh cara bicara Kiara dan tatapan nya.

Arya takut kalau nanti akan membuat Kiara tersakiti. Padahal dalam hal ini Kiara tidak bersalah.

"Kalau begitu kita pulang saja ya Mbak. Kalau tidak kita kerumah sakit aja." ajak Kiara.

" Kamu akan kerumah sakit bersama Arya. " jawab Sari.

" Ya sudah, kalau begitu Kiara tunggu dirumah aja. "jawab Kiara lagi.

" Sudah kamu pergi dari kantor Arya aja." jawab Sari lagi.

Kiara merasa kalau tatapan Sari sedang menekan Arya. Dan bukan itu Yang Kiara harapkan.

Dipertahankan karena memang penuh keterpaksaan. Namun dia juga tidak ingin menyakiti hati Sari.

Melihat kedua kakak adik tersebut, Kiara merasa tidak enak hati. Karena keduanya jadi salah paham.

"Mbak pulang dulu." ucap Sari yang beranjak dari duduknya.

Kiara tak lagi berkata apapun, dia malah jadi takut. Namun posisinya serba salah saat ini.

Dan setelah Sari pergi, sesaat mereka berdua terdiam, sampai akhirnya seseorang masuk keruangan itu.

"Rupanya sedang ada tamu!" ucap lelaki tersebut.

" Saya Aris! " mengulurkan tangan ke arah Kiara yang masih duduk di sofa ruang kerja Arya.

Namun Kiara hanya tersenyum, tak menyambut uluran tangan itu. menatap ke arah Arya sejenak.

"Ada hal penting apa?" tanya Arya tiba-tiba yang mengalihkan tatapan lelaki bernama Aris itu dari Kiara.

Apakah itu pertanda Arya cemburu, atau dia hanya tak ingin Kiara merasa tidak nyaman?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!