Apa yang kamu rasakan ketika lingkupan kehidupan sehari - hari dalam dunia kecilmu yang selalu menonton dan hanya selalu menuggu setiap hari demi hari berganti secara alami , tiba - tiba berubah menjadi hal yang paling menakjubkan dalam hidupmu..?
Itulah yang terjadi pada saya .
Saya Shen Yuemi seorang karyawanti biasa 32 tahun yang bekerja selama 8 jam dengan gaji yang cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.
Yang selalu menjadi waktu ternyaman sambil menikmati membaca karya cerita tentang fantasy terutama dominasi wanita. Selalu berkhayal hidup di dunia itu dan hidup nyaman dan damai menjadi kenyataan....
Itulah yang saya alami.....
Heheheheeeeeheeeheee......
Banzai ..... Banzai......
Aku datang kehidupan baru.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Ki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Perubahan Ketiga Saudara Hida
Setelah malam berlalu sedikit demi sedikit, pagi datang untuk menyambut setiap kehidupan baru di dunia.
Ketiga bersaudara telah bangun terlebih dahulu dan mempersiapkan segala keperluan pergi ke kota dan telah membersihkan diri masing - masing.
Melihat bahwa Shen Yuemi belum bangun, Meraka dengan tega membangunkan tukang tidur tersebut dan menyuruh Hida Renzhi untuk segera membangunkan Shen Yuemi.
"A-mi... A-mi cepat bangun... A-mi.... Bangun.."
Hida Renzhi mengetuk pintu Shen Yuemi yang terkunci dari dalam.
Karena setelah berjanji kepada Hida Arong semalam untuk tidak memanggil Shen Yuemi dengan "wanita". Hida Renzhi memutuskan untuk memanggil Shen Yuemi dengan A-mi , yang sama dengan Shen Yuemi memanggilnya dengan A- Zhi.
Meskipun memanggil dengan A-mi pertama kali Hida Renzhi tidak merasa canggung.
"A-mi bangun...." Hida Renzhi masih berusaha membangunkan Shen Yuemi.
"......." Shen Yuemi terbangun dengan panggilan Hida Renzhi. Masih memakai baju tidur berwarna putih berlengan panjang
membuka pintu yang di kunci dari dalam.
" ..... A-Zhi..??!" .Shen Yuemi menatap Hida Renzhi setengah mengantuk dan menggosok mata sebelah kanan dan menguap karena masih mengantuk dan belum menyadari panggilan dari Hida Renzhi.
Melihat pintu kamar Shen Yuemi terbuka dan melihat Shen Yuemi berdiri bertelanjang kaki, memakai baju tidur yang tipis putih berlengan panjang, rambut hitam pekat panjang yang sedikit kusut serta perilaku Shen Yuemi menggosok sebelah mata sambil menguap. Membuat Hida Renzhi diam membeku beberapa detik dan kembali sadar dengan warna merah yang mencurigakan di kedua ujung telinga.
"A-mi , mulai sekarang pintu kamar tidak perlu kamu kunci dari dalam, hanya perlu di tutup saja, Dan cepat bersihkan diri, kita akan segera pergi ke kota". Hida Renzhi memegang tangan Shen Yuemi yang menggosokkan mata dan menarik Shen Yuemi masuk ke dalam kamar dengan pelan dan lembut . membiarkan Shen Yuemi duduk didepan cermin untuk menyisir rambut Shen Yuemi dengan pelan dan lembut .
Menata gaya rambut Shen Yuemi dengan kepang sederhana, dengan membagi rambut menjadi tiga bagian dan menyilangkan secara bergantian dari atas ke bawah hingga ke ujung. Merapikan selimut dan tempat tidur serta Memakaikan baju luar tebal yang diletakkan di ujung tempat tidur lalu berjongkok untuk memakaikan kaos kaki dan sandal untuk Shen Yuemi. Semua dilakukan secara alami, seperti telah dilakukan setiap hari.
"... Hmm". Shen Yuemi menjawab dengan tidak fokus karena masih mengantuk dan setengah sadar menyetujui Hida Renzhi untuk tidak mengunci pintu kamar tidur hanya perlu menutup pintu kamar dan membiarkan Hida Renzhi melakukan apa saja padanya.
Mendengar jawaban Shen Yuemi dan selesai merapikan penampilan Shen Yuemi. Hida Renzhi menggandeng tangan Shen Yuemi untuk menemui ke dua saudaranya.
Ketika Hida Arong dan Hida Yuzi melihat Hida Renzhi menggandeng tangan Shen Yuemi mereka berdua terdiam di tempat dan mengalami perasaan bergelombang kembali.
Setelah mereka berhasil menekan dan menata perasaan bergelombang untuk tenang kembali.
"Zhi'er, kamu bawakan tempat makanan dan minuman untuk perjalanan nanti yang sudah di siapkan di atas meja dan mari kita segera berangkat agar tidak ketinggalan gerobak sapi". Hida Arong berjalan menuju Shen Yuemi dan memegang satu tangan Shen Yuemi yang kosong.
"baik kakak" Hida Renzhi mengambil tas kain yang membungkus makanan dan minuman di atas meja seperti yang dikatakan Hida Arong dan melepaskan genggaman tangannya dari Shen Yuemi.
"kakak mari kita berangkat segera". Hida Ziyu menghampiri Shen Yuemi dan memegang kembali tangan Shen Yuemi yang dilepaskan Hida Renzhi.
mereka berempat berjalan keluar rumah dan mengunci pintu rumah dan menutup pagar dan berjalan ke pintu desa untuk menunggu gerobak sapi.
Hida Arong dan Hida Ziyu berada di depan sambil menggenggam tangan Shen Yuemi yang masih mengantuk. Sepanjang jalan menuju pintu desa kurang lebih lima belas menit, Shen Yuemi belum sadar kedua tangannya digenggam oleh Hida Arong dan Hida Ziyu.
Hida Renzhi yang berjalan di belakang mereka bertiga dengan membawa kain kecil jinjing dan tas punggung rotan besar di punggung, hanya bisa melihat ketiganya bergandengan tangan dengan mata yang dalam.
Dalam sepanjang jalan menuju pintu desa kurang lebih lima belas menit mereka berempat diam .
Di depan pintu desa sudah ada beberapa penduduk desa menunggu gerobak sapi untuk pergi ke kota untuk membawa barang dagangannya yang di jual di kota atau membeli kebutuhan di kota.
Ketika Hida Arong dan Hida Ziyu melihat penduduk desa, mereka akhirnya melepaskan genggaman tangan mereka dari tangan kecil Shen Yuemi.
Setelah menunggu lima menit kemudian, tiga gerobak sapi datang dengan dua ekor yang besar dan kokoh dan memiliki punuk untuk menarik gerobak.
Setelah mengantri dan duduk di atas gerobak sapi yang keras Shen Yuemi sadar kembali tetapi hanya sesaat dan masih merasa mengantuk berat sehingga begitu berat untuk membuka kedua kelopak matanya.
Ketika ketiga Saudara Hida melihat Shen Yuemi masih mengantuk dan melihat kepalanya goyang ke depan dan ke belakang. Mereka takut Shen Yuemi akan terjatuh.
"Tuan istri , bisa tidur sebentar di pundak Rong'er. Ketika sampai di pintu gerbang kota Rong'er akan membangunkan Tuan istri". sambil berbisik pelan di samping Shen Yuemi , Hida Arong membantu memiringkan kepala Shen Yuemi dengan pelan untuk bersandar di bahunya dan memegang pinggang Shen Yuemi.
"Hmm.." Shen Yuemi membiarkan Hida Arong memegang pinggangnya dan bersandar di pundak Hida Arong.
Di depan Shen Yuemi dan Hida Arong , Hida Renzhi dan Hida Ziyu, ketika melihat keduanya begitu dekat , bahkan kakak pertama mereka memeluk pinggang kecil dan ramping Shen Yuemi, mereka hanya bisa diam dan menundukkan kepala meraka Dengan semua pikiran rumit mereka.
Melihat Hida Renzhi dan Hida Ziyu diam dan menundukkan kepala mereka, Hida Arong hanya diam melihat mereka berdua dengan mata yang dalam.
Hida Arong mengerti bahwa meskipun mereka bertiga adalah saudara kandung, harus bisa melepaskan sikap egois mereka sebagai seorang laki - laki yang ingin membiarkan wanita yang dicintai hanya menjadi miliknya seorang.
Tapi Hida Arong tahu itu tidak mungkin , karena di dunia ini memiliki sistem poliandri.
Tetapi dia hanya ingin memiliki ruang untuk Shen Yuemi dan dirinya sendiri. Biarkan dirinya bersikap egois untuk waktu ini. Karena kesempatan seperti ini tidak sering terjadi.
Meskipun Hida Arong memeluk pinggang Shen Yuemi untuk membantu Shen Yuemi duduk agar tidak bergoyang dalam perjalanan naik kereta. tetapi Shen Yuemi masih merasa tidak merasa nyaman di perutnya karena mabuk perjalanan seperti organ dalam tubuhnya bergerak naik turun.
" A-mi, bangun sebentar minum air hangat mengurangi kurang nyaman di perut". Hida Renzhi melihat Shen Yuemi terlihat pucat , dia menjadi khawatir dan menawarkan air yang dia bawa , bergeser duduk di samping Shen Yuemi dan meletakkan kepala Shen Yuemi untuk bersandar di bahu agar mudah membantunya memberikan air yang hangat.
"Yuemi kecil bangun " Hida Ziyu datang dan duduk dekat depan Shen Yuemi untuk memijat perut Shen Yuemi. Beruntungnya di dalam gerobak sapi hanya mereka berempat sehingga leluasa untuk bergerak.
"......" Shen Yuemi merasa bingung dengan yang sedang dia alami, Hida Arong yang memeluk pinggangnya, Hida Renzhi meletakkan kepalanya di bahunya dan Hida Ziyu yang memijat perutnya.
Apa yang terjadi ???
Kenapa situasi menjadi seperti ini???
Apakah ini yang dinamakan reverse harem....??
Ternyata begitu enak dan nyaman....
hehehehe....
meskipun enak dan nyaman, hati kecilnya belum siap menerimanya...
Karena merasa bingung dan malu menghadapi peristiwa yang tiba - tiba begitu ambigu, yang bisa Shen Yuemi lakukan hanya menutup rapat-rapat matanya dan pura -pura tidur
Cepatlah sampai ke kota....!!! jeritan Shen Yuemi dalam hati.
Kasihan sekali jantung kecil tokoh wanita kita, karena perubahan sikap ketiga saudara Hida yang begitu drastis, hati kecil tokoh utama kita menderita karena debaran jantung yang begitu cepat dan kuat.