NovelToon NovelToon
Istri Kontrak CEO Duda

Istri Kontrak CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: sweetmatcha

menceritakan gadis cantik yang berwajah baby face dengan jilbab yang selalu warna pastel dan nude yang menjadi sekretaris untuk melanjutkan hidup dan membantu perekonomian panti tempat dia tinggal dulu. yang terpaksa menikah dengan CEO duda tempat dia berkerja untuk menutupi kelakuan sang ceo yang selalu bergonta ganti pasangan dan yang paling penting untuk menjadi mami dari anaknya CEO yang berusia 3 tahun yang selalu ingin punya mami
dan menurut yang CEO cuman sang seketerasi yang cocok menjadi ibu sambung untuk putri dan pasang yang bisa menutupi kelakuannya
dan bagaimana pernikahan Kontrak ini apakah akan berakhir bahagia atau berakhir sampai kontrak di tentukan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetmatcha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Nayla yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh ke belakang. Pandangannya seketika melembut saat melihat seorang gadis kecil berlari-lari dengan lucunya menuju arahnya.

Nabila—gadis kecil dengan dua kepang rambut rapi, pipi bulat chubby, dan tas ransel mungil bergambar Barbie di punggungnya—tampak begitu menggemaskan. Sepatunya berbunyi tok-tok setiap kali menapak lantai marmer lobi kantor. Senyum polosnya merekah, seakan seluruh dunia hanya dipenuhi kebahagiaan.

Mega dan Doni yang sedari tadi asyik bercanda spontan terdiam. Keduanya seakan tersihir dengan penampilan gadis kecil itu.

“Gila, Meg…” Doni berbisik, matanya tak lepas dari Nabila. “Itu beneran anaknya Pak Arga, kan? Sumpah, cantik banget! Duplikatnya bos, tapi versi cewek. Gemes banget sumpah…”

Mega menoleh sekilas dan ikut mengangguk, bibirnya terbuka tanpa sadar. “Iya, Don. Baru kali ini gue lihat anak kecil bisa secantik itu. Aura anak orang kaya juga keluar banget. Liat tuh cara jalannya, meski ngos-ngosan tetap anggun.”

Doni menghela napas panjang, lalu bersandar dengan gaya sok serius.

“Gue rela, Meg. Serius. Rela nikah telat, asal bisa nikah sama anaknya Pak Arga. Gila, hidup gue langsung aman tujuh turunan. Harta nggak habis-habis, anaknya cantik, apalagi kalau besok gede pasti jadi rebutan satu negara!”

Sementara Mega langsung menatap Doni dengan tatapan sinis penuh cemoohan.

“Don, sadar diri dong! Lu pikir Pak Arga mau punya menantu model kayak lu? Udah tua, kere, penuh hutang pula. Bukannya bawa berkah, malah bikin repot perusahaan kali!” Mega tertawa geli dengan mulut pedasnya.

“Eh, lu jangan begitu, Meg!” Doni langsung protes sambil manyun. “Orang kan boleh punya mimpi. Ngimpi aja kok dilarang.”

Mega tertawa makin keras, “Ngimpi boleh, Don. Tapi kalau mimpi lu ketinggian gitu, nanti jatuh sakit gue males nolongin. Udah, lu tuh udah ketuaan buat mikirin anak orang kaya!”

“Dasar lu ya, Meg! Emang hobinya ngerendahin gue aja!” Doni merengut, tapi wajahnya jelas-jelas menahan malu.

Nayla buru-buru menyela sebelum debat mereka makin heboh, “Udah, jangan ribut. Orangnya udah deket.”

Begitu Nabila sampai di meja Nayla, gadis kecil itu terengah-engah. Nafasnya tersengal, dan butiran keringat kecil mulai bermunculan di dahinya.

“uuuu” napas Nabila tersengal. Dengan suara cadelnya ia berkata, “Bila tapek tanget ini…”

Nayla tersenyum hangat. Tangannya segera meraih tubuh mungil itu, mendudukkannya di kursi samping, lalu dengan lembut mengelap keringat di wajahnya. wajahnya masih memerah karena berlari.

Tak lama, Arga dan Dion juga ikut duduk di kursi mereka. Mega, Doni, dan Dion duduk sebaris di sisi kanan meja, sedangkan di depan mereka duduk Nayla, Nabila, dan Arga.

Nayla lalu memperkenalkan sahabat-sahabatnya.

“Bila, kenalin. Ini sahabat Tante. Namanya Tante Mega sama Om Doni.”

Mega langsung memajukan badan dengan mata berbinar. “Hai Nabila aku Tante mega, aduh cantik banget sih kamu! Pipi chubbynya bikin Tante gemes banget!”

Doni ikut-ikutan, suaranya dibuat lembut. “Halo Nabil, aku Om Doni. Ya ampun, cantiknya kebangetan. Kayak boneka hidup.”

Nabila mengedipkan mata mungilnya lalu menjawab dengan cadel khasnya, “Halo Tante, Om. Atu… Bila anaknya Papi Agra.”

Oh jadi cuman anak papi Arga aja, gak anak papa Dion juga ucap Dion pura pura sedih

Eh papa yon tugas ila lupa iya tertawa sambil menutup mulutnya.

Arga hanya mengusap kepala anaknya dengan senyum bangga.

Tak lama, Arga membuka percakapan, “Ayo kita makan. Maaf membuat kalian menunggu.”

Mega buru-buru menggeleng, “Tidak apa-apa, Pak. Santai saja.” Senyumnya manis, penuh hormat.

Namun Doni yang duduk di sebelahnya tak tahan untuk nyeletuk, “Meg, suara lo lembut banget gitu bikin gue pengen muntah.”

Mega langsung menoleh tajam. “Is, diam lu, Don! Jangan bikin image gue jelek di depan Pak Arga!”

Nayla terkekeh kecil, lalu perhatian mereka kembali teralih pada suara mungil Nabila.

“Tante Nay… awa apa… ? tanya Nabila

“ Tante bawa bimbab dan cheesecake. Nggak ” jawab Nayla lembut.

“Au mau cheesecake… ila tuka cheesecake,” ucap Nabila polos.

“Oke. Tapi kita makan nasi dulu, baru cheesecake ya.”

“Ote, Tante…” balas Nabila sambil terkekeh.

Kemudian ia teringat sesuatu. “Tante Nay, ila ada awa bekal uga. Tadi dimasak Mbak. Ila bilang au ikut ke kantor Papi, jadi au bawa makan ama Papi.”

Nabila lalu membuka tas mungilnya dan mengeluarkan sebuah kotak bekal cantik. Kotak itu berwarna pastel pink, dengan motif bunga elegan.

Mega langsung menjerit kecil melihatnya.

“Ya ampun, Don! Kotak bekalnya aja lebih mahal dari pajak motor lo!”

“Eh, kenapa lo hina gue, sih Meg?!” Doni membelalakkan mata. “Mulai sekarang gue ogah jemput lo. Naik MRT aja sono!”

Mega cepat-cepat mengusap lengan Doni. “Eh, Doni ganteng, jangan merajuk dong. Gue Cuma becanda kok. Masa lo baperan sih?”

“Ah, nggak ikhlas lu  tuh minta maaf sama gue. Gue tau pasti lo takut kalo gue beneran nggak jemput. Makanya buru-buru minta maaf.” Doni manyun tapi jelas tersenyum geli.

Arga dan Dion hanya bisa saling tatap lalu menggelengkan kepala. Tingkah dua sahabat Nayla ini benar-benar menghibur.

Arga lalu membuka obrolan serius, “Kalian dari divisi mana, ya?”

Mega buru-buru menegakkan badan, suaranya sopan. “Saya dari divisi pemasaran, Pak.”

“Saya dari divisi keuangan, Pak,” tambah Doni sambil tersenyum lebar.

“Oh iya, saya baru ingat. Kalian yang ikut rapat kemarin, kan?” tanya Arga.

Keduanya mengangguk serempak.

Maaf saya sering lupa sama karyawan saya sendiri ucap Agra

Dalam hati mega gimana lu mau ingat sama karyawan lu kalau pikiran lu cuman perempuan seksi dan selangkangan ucap mega dalam hati

Dion juga dalam hati mana ingat lu sama karyawan lu apa lagi macam gue laki laki tapi cewek seksi pemasaran yang tobrut lu pasti ingat rasanya pengen gue tanya dah ucap Dion cuman takut karna maaihmau kerja dan dia tidak sedekat itu sama sang bos agra

Sementara itu, Nabila mulai membuka bekalnya. Di dalam kotak makan estetik itu tertata rapi menu sehat: potongan buah segar, nasi kepal mini dengan hiasan nori, sayur rebus, dan sedikit ayam panggang.

Mega sampai menutup mulutnya sendiri saking terpesona.

“Masya Allah, estetik banget bekalnya! Sumpah, kayak bekal yang suka viral di TikTok.”

Doni mendengus, “Halah, makanya belajar lu masak ga biar anak lu bisa dibuatkan bekal kayka gitu . Biar galk malu dia kalau Nayla pasti gue yakin dia bisa buat kayak gitu.”

Mega langsung menoleh dengan wajah kesal. “Don, diam deh! Jangan bikin emosi gue naik.”

Nayla ikut tersenyum, tangannya mengusap kepala Nabila. “Cantiknya bekal Nabil. Pasti enak banget ya, sayang.”

Ini tuster yang masak Tante ucap Nabila hanya tersenyum malu,

Nabila bisa makan sendiri nak tanya Nayla

Bisa Tante tata glani Alus bisa mamam indiri biar isa punya mami ucap Nabila tanpa beban

Mega dan doni langsung menunduk sedih melihat Nabila karena di hidup mewahnya dia tidak mendapatkan perhatian dari pelukan sang ibu

Nayla langsung mengelus-elus kepala bila sambil bilang Tante doakan supaya bila cepat punya mami ya ucap Nayla tulus

Bila langsung menjawab ila au unya mami tanyak Tante nay ucap polos dan harap

Mendengar itu Agra bertambah yakin untuk menjalankan aksinya untuk menjerat Nayla menjadi mami untuk Nabila dan istri pajangan untuk dirinya.

Nayla langsung mengalihkan pembicara eh ayok kita makan dulu dalam makan gak boleh bicara ya sayangku ucap Nabil lembut

Nabila langsung mengangguk dan melanjutkan makannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1
Herliyanti Kilik
bagus
Merda
Agra...Arga..perhatikan dong thor...kesalahan menulis nama Arga, sampai berbab2..
Merda
Hahhhh baru umur 23 thn, dah jd Sekre CEO, buat kek umur 25 thn, lbh masuk akal...
Miu Miu 🍄🐰
bagus ceritanya seru ...semoga bisa sampai and KK Thor nulisnya 😍
Miu Miu 🍄🐰
lanjut Thor bagus ceritanya 😍
Shishio Makoto
Ceritanya sangat menyentuh hati, jangan berhenti menulis thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!