Alana, Rekha, Chyntia, Aurora, Tiara, Salsa, Shea, 7 orang gadis cantik yang harus berhadapan dengan 7 orang kating mereka yang sangat terkenal di kampus.
Jay, Jake, Owen, Gerry, Niko, Satria, Dewa, kating yang paling terkenal di semua kalangan mahasiswa, hingga membuat mereka menjadi wajah kampus untuk mewakili kampus dalam beberapa kegiatan terpaksa berhadapan dengan 7 orang mahasiswi baru yang ternyata cukup membuat mereka kewalahan dengan segala jawabannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 15
Jake merasa tidak nyaman karena sejak tadi ada seorang laki-laki yang terus saja menatap ke arahnya. Entah siapa laki-laki ini, dan itu membuat Jake mulai berspekulasi buruk di kepalanya.
"Kak, udah lama?" tanya Alana yang baru saja turun dari lantai dua untuk menghampirinya.
"Eh, Al?" jantungnya berdebar kencang melihat Alana yang baru saja datang.
"Mau kemana dek? Udah izin mami?"
"Udah kak. Aku mau ke toko buku buat cari buku baru. Udah izin mami kok."
"Papi, gimana?" tanya Panji kakak sepupunya Alana.
"Hem, kan udah izin mami berarti boleh dong. Udah deh kak, aku mau pergi dulu. Nanti kemaleman malah di marah papi." ujar Alana.
"Izin bawa Alana ya, bro." pamit Jake.
"Lecet dikit dikit Ade gue, gue baret Ferrari Lo!" ancam Panji yang membuat Alana kesal.
"Kak, plis."
"Oke, fine!" jawab Panji mengalah dengan Alana.
Akhirnya mereka berdua pergi. Date malam ini membuat Jake deg-degan. Karena untuk pertama kalinya dia merasakan hal seperti ini dengan seorang gadis dan itu hanya Alana.
"Kok bawa mobil begini sih kak?" tanya Alana.
"Emangnya kenapa, Al? Kamu gak suka ya?"
"Gak. Mending naik motor aja yuk?" ajak Alana yang membuat Jake kaget.
"Motor siapa Al? Gini aja deh, kita tukar mobil dulu ke rumah aku, ambil motor baru ke toko buku mau?" tawar Jake.
"Naik motor aku aja yuk."
"Hah? Motor mana?" tanya Jake yang membuat Alana langsung mengajak laki-laki itu untuk melihat motornya.
"Nah, itu motor aku kak. Aku gak boleh naik motor sama papi. Jadi kalau ada yang boncengin boleh. Yuk." ajak Alana yang membuat Jake terkejut.
Sepeda motor matic yang limited edition. Bukan sembarangan orang yang bisa memiliki barang tersebut.
"Oke!" jawab Jake.
Dia memakaikan helm untuk Alana yang di balas senyuman oleh gadis itu.
"Ma, boleh cubit anak orang gak sih? gemesin banget ya tuhan..." gumam Jake dalam hati melihat Alana yang tersenyum untuknya.
"Ready, Al?"
"Ready..." jawab Alana.
Keduanya pergi dengan sepeda motor milik Alana dan Ferarri milik Jake di tinggalkan di sana.
Apa yang terjadi pada keduanya menjadi bahan tontonan banyak orang saat ini. Terutama teman-temannya Alana.
"Gemes banget gak sih mereka?" gumam Rora melihat aksi keduanya yang menggemaskan.
"Pengen kan Lo?" tuding Chyntia.
"Elah, yakin Lo gak pengen? menurut gue mereka cocok aja tuh. Liat, baju aja bisa matching gitu. Janjian gak sih mereka?" timpal Tiara yang turut memperhatikan keduanya sejak tadi.
"Aura orkaynya terasa banget anjir. Ferrari 458 gak tuh?" gumam Shea yang tau tipe mobil milik Jake karena kakaknya juga memiliki yang sama dengan milik Jake.
Hanya berbeda warna saja. "Kalian ngapain di sini? Ngintip ya?" tebak Panji pada gadis-gadis perempuan ini.
"Jomblo ya?" goda Panji lagi.
"Heleh, kayak yang ngomong gak aja." balas Salsa yang membuat Panji langsung terdiam.
"Udah ayo cepetan. Itu udah di siapin bibi tuh!" ucap Panji lagi dan mereka pun kembali melanjutkan kegiatan mereka.
Sementara di tempat lain, Jake dan Alana sedang menikmati malam mereka.
"Makan dulu apa gimana Al?" tanya Jake pada Alana.
"Boleh yuk, mumpung gak ada papi di rumah. Kita makan Lamongan yuk?"
"What? Lamongan?" pekik Jake yang terkejut ketika Alana mengajaknya makan Lamongan.
"Heem, kakak gak suka ya?" tanya Alana.
"Lamongan, Padang, angkringan, gas!" jawab Jake.
Dia tidak menyangka jika Alana bisa makan makanan di pinggir jalan begitu. Sungguh, gadis ini benar-benar gadis idaman banget menurut Jake dan dia menyukainya.
"Kakak bayarin ya!"
"Jangankan bayarin lamongan doang, bayaran mahar kamu juga oke." jawab Jake menggoda Alana.
"Apaan sih kak?" ucap Alana malu.
"Hahaha, Lamongan nih kan?" tanya Jake sekali lagi untuk memastikan apa yang akan mereka makan malam ini.
Alana menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan dari Jake yang membuat laki-laki itu langsung menancapkan gasnya mereka menuju tempat makan Lamongan sesuai dengan keinginan Alana.
"Oke gas!" jawab Jake yang membuat Alana tersenyum untuk itu.
Mereka benar-benar menikmati malam ini hingga mereka berhenti di sebuah persimpangan jalan karena lampu merah.
Tanpa mereka sadari jika saat ini, ada yang melihat keduanya yang sedang berada di atas sepeda motor.
****
np ft gk bs di bk
next my