Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Informasi bocor
"Jadi danau itu memang ada hantu nya, berarti benar dong kalau Paijo mati di bunuh hantu di sana!" kaget Kopsah setelah menguping pembicaraan suami dan juga Hasan.
"Mas Tamrin kok tidak mau cerita, awas saja nanti. akan ku cerita pada grup ku itu, mereka pasti sangat syok ini mendengar nya." Kopsah langsung mengambil ponsel.
Tamrin dan Hasan sama sekali tidak tau bahwa pembicaraan mereka ini sedang di dengarkan oleh Kopsah, mereka dengan santai nya bicara di dapur dan padahal Kopsah menguping karena sangking kepo nya akan masalah orang sehingga dia juga ikut mendengarkan walau susah payah karena bercampur dengan suara hujan.
Untung dia dapat info penting dan sekarang mau di bicarakan dalam grup yang berisi Ibu Ibu kampung sini, dulu Kopsah punya grup sendiri yang cuma berisi tiga orang saja yaitu Hasnah dan Warti serta diri nya. itu grup sesat karena isi nya cuma mengatai orang saja, kalau yang ini memang masih ada kepentingan lain yang mereka bahas.
Tapi kalau ada Kopsah pun masih bisa berubah menjadi grup julid, dasar lidah dia yang tidak bisa insaf sama sekali. nanti kalau sudah kena amuk Purnama maka akan menangis tiada henti, sudah berapa kali kena nasehat dan juga amukan Purnama karena dia tidak menjaga mulut nya itu.
Susah sekali Kopsah mau tobat nya saat mengatai orang, Hasnah yang mulai tua itu saja bisa insaf dan sekarang jauh lebih kalem lah. Warti tidak sempat tobat karena sudah mati, ini tinggal satu yang masih belum punya keputusan apa untuk hidup nya di kampung ini.
Entah mau tobat atau mau mati saja seperti besty nya itu, padahal pernah juga di sikat kuntilanak karena congor nya suka membuat fitnah. namun yang nama nya Kopsah sangat sulit mau tobat, selalu gatal apa bila melihat hal hal yang di lakukan atau pun di alami oleh tetangga nya di sini.
"Aku ada kabar hot ni, Besty! kalian tau tidak kalau danau yang itu memang ada hantu nya." Kopsah menulis cepat.
.....
"Hantu apa yang sampean bicarakan ini, Mbak?" Nanda yang membalas.
"Kemarin malam kan suami ku jaga dengan Hasan dan Joko, itu mereka melihat hantu nya." balas Kopsah lagi.
.....
"Bagai mana wujud hantu nya? apa memang Paijo di bunuh hantu ya!" Hasnah ikut membalas.
.......
"Kematian Paijo memang bisa di bilang aneh kan, soal nya dia pintar berenang sehingga mustahil tenggelam." Kinan juga ikut serta.
"Barusan aku mendengar Mas Tamrin ngomong, ini saja Hasan ada di rumah ku karena dia ketakutan." ujar Kopsah bersemangat.
.....
"Kenapa Pak RT masih diam saja kalau memang ada hantu nya, apa Purnama sudah turun tangan ya?" tanya Bu Ita.
"Bisa saja Purnama sedang sibuk, nah ini bahaya kalau Purnama tidak turun tangan!" seru Kinan dengan emot ketakutan.
"Lah gimana dong jadi nya, masa kita tidak bisa lagi menikmati danau yang indah itu?" protes Hasnah.
Seketika grup menjadi sangat ramai karena jumlah peserta nya pun sangat banyak, Bu RT yang terbangun lalu melihat ponsel menjadi kaget. pesan nya sudah menjadi lima puluhan lebih, mereka semua membahas soal hantu yang ada di danau dan dia sendiri juga tidak tau akan masalah itu karena suami nya tidak lah bercerita.
"Kenapa Mas Bambang enggak ngomong sama aku? ini dia memang sudah tau atau gimana ya!" Bu RT bingung juga.
"Kenapa, Bu?" Pak RT masuk kedalam kamar karena dia habis pipis.
"Grup Ibu Ibu sudah ramai membahas soal hantu, ini benar ada hantu nya apa cuma gosip saja?" tanya Bu RT.
"Hantu? hantu apa yang sedang di bicarakan!" kaget Pak RT.
"Yang di danau tempat Paijo tenggelam, ini semua sudah yakin kalau ada hantu nya! sebab Tamrin dan yang lain melihat sendiri hantu itu." tegas Bu RT yang merasa ketinggalan info.
Pak RT sendiri langsung lemas karena dia sudah sepakat mau menyembunyikan dulu soal Tamrin dan lain nya hang melihat hantu, Purnama yang meminta begitu agar semua warga tidak heboh, sehingga nanti Purnama bisa dengan tenang memikirkan solusi nya. kalau mereka semua sudah tau, maka Purnama akan terus di buru tanpa tau apa yang dia alami.
Para warga ini kadang kan tidak ada otak nya, tidak berpikir kalau Ratu ular ini juga butuh waktu untuk menyelesaikan masalah demi masalah. bukan nya langsung lihat lalu selesai di urus, yang ada malah nyawa Purnama sendiri yang melayang, jadi memang harus di usut dulu sejak awal.
...****************...
"Pokok nya kau ingat itu, jangan sampai di bahas lagi karena aku tidak mau ya kalau Kopsah sampai dengar!" peringat Tamrin pada Hasan.
"Ini dia tidak mendengarkan kita to?" Hasan menoleh kebelakang.
"Tidak lah, kan hari hujan juga sehingga dia kurang dengar." yakin Tamrin.
"Habis kita di bantai Purnama kalau sampai tersebar masalah ini, dia pasti nya langsung menuduh kita." cemas Hasan.
Tamrin menelan ludah membayangkan bagai mana ganas nya wanita itu, apa lagi dia memang sudah memberikan peringatan agar jangan sampai ada yang tau. jadi mereka memang betul betul harus menjaga rahasia, kalau tidak maka urusan akan panjang dengan yang nama nya Ratu ular bengis satu itu.
Sama sekali mereka tidak tau bahwa rahasia sudah bocor dan tersebar dari grup yang isi nya puluhan orang, sudah pasti besok pagi akan jadi kabar yang tidak tentu arah. mereka akan bergunjing begitu tukang sayur lewat, bahaya nya ketika telinga Purnama dengar, maka mereka bertiga akan di datangi untuk di mintai tanggung jawab.
"Aku nginap di rumah mu ya, Mas." pinta Hasan.
"Tidur di ruang tamu tapi, aku akan menemani juga." Tamrin tidak menolak.
"Mbak Kopsah boleh kan ya?" Hasan takut pula bila tidak boleh nanti.
"Boleh lah kalau dia, biar pun ember tapi ada baik nya juga dia! tidak apa apa kalau kau memang mau menginap di sini, kita akan menunggu kabar dari Purnama bersama sama." Tamrin mengajak keruang tamu agar bisa menatap tempat tidur.
"Berhenti lah hujan, aku takut sekali mendengar suara air." harap Hasan yang jadi punya phobia.
"Jadi sama gitu kita ya, kurang ajar iblis itu membuat kita takut akan suara air." rutuk Tamrin.
Hasan tertawa karena memang benar bahwa mereka memang sekarang takut akan air, tidak berani lagi mau mandi lama lama. mendengar suara jebur air yang menimpa lantai itu membuat tubuh mereka merinding, jadi jelas tidak berani mau mandi lama lama
Selamat sore, haus banget besty karena panas nya bukan main.
perlihatkan saja dukun nya di bantai sama hantu penunggu danau.biar tau tuh Bustamin dan harahap