NovelToon NovelToon
Pelacur Cantik Di Tubuh Istri Sampah

Pelacur Cantik Di Tubuh Istri Sampah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam / CEO / One Night Stand / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:46.9k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Clara Alverina seorang perempuan cantik, rambut coklat bergelombang, berhidung mancung, bermata seperti kacang almond dan mempunyai body seindah gitar spanyol. Bekerja sebagai wanita malam akibat dijual oleh ayah tirinya sendiri. Harus mati mengenaskan di tangan kekasihnya yang berselingkuh dengan sahabatnya.

Bukannya ke alam baka, justru Clara terbangun di tubuh lain.

Clara Evania yang mati karena dikurung oleh ibu mertuanya di dalam sebuah gudang kotor tanpa makanan selama 1 minggu lamanya. Clara adalah seorang istri yang penurut, pendiam dan terkesan bodoh yang selalu ditindas oleh mertuanya karena berasal dari keluarga miskin. Sedangkan suaminya tidak peduli. Selama pernikahan Clara belum pernah disentuh.

Suaminya sibuk memelihara gundik dan berniat untuk menjadikan istri kedua tanpa mau menceraikan Clara dahulu.

Bagaimana kelanjutan cerita Clara sang pelacur yang terbiasa hidup hedon harus menjadi seorang istri miskin yang selalu hidup dalam kesengsaraan.

Update setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Clara

Karakter manusia itu susah untuk diubah jika bukan kemauan individu itu sendiri. Sama seperti kepribadian Nyonya Rossa yang selalu angkuh meskipun berada dalam keadaan susah.

Sepulang dari rumah putranya dengan membawa perasaan kesal karena telah dibodohi oleh menantu kesayangannya, Nyonya Rossa langsung menemui Clara untuk melancarkan rencana barunya yang memalukan.

Bagaimana tidak disebut malu, jika orang normal memungut sampah yang sudah dibuang itu sangat menjijikkan. Tapi tidak berlaku bagi Nyonya Rossa, apa pun akan dilakukan asal tujuannya tercapai. Dia ingin memiliki kembali harta kekayaan peninggalan suaminya. Tidak rela jika Clara menikmati seorang diri. Dia akan memaksa Clara rujuk dengan putranya.

Tok tok tok

Kamar Clara diketuk dengan kencang oleh Nyonya Rossa, padahal Bik Tutik sudah bilang jika Clara baru saja pulang. Tapi perempuan tua itu mana mau mendengarkan omongan orang.

"Clara... Buka pintunya." Teriaknya lantang.

"Ada apa sih tante kenapa teriak begitu. Aku baru saja ingin pergi mandi." Ucap Clara.

"Aku ingin bicara penting, tidak bisa ditunda." Ucap Nyonya Rossa.

"Tunggu di bawah di ruang keluarga. Aku ingin mandi dulu biar segar. Kalau tidak bersedia menunggu, tidak usah bicara sekalian."

"Baiklah, aku tunggu. Tapi jangan lama-lama mandinya." Ucapnya lagi.

"Hmm... Terserah aku mau lama kek mau singkat apa urusanmu."

Benar saja, Nyonya Rossa hampir 1 jam menunggu Clara selesai mandi. Begitu melihat orang yang ditunggu tiba, dia ingin sekali meluapkan amarahnya. Tapi mengingat tujuannya, semua itu dia urungkan seketika.

"Alvin sudah menceraikan Alice, ternyata bayi itu bukan benih putraku. Alice telah membohonginya selama ini. Sekarang Alvin berstatus duda." Ucapnya.

"Lalu, kenapa tante mengatakan semua itu padaku. Aku rasa aku tidak perlu mendengarkan berita tidak penting itu. Karena memang sudah bukan urusanku lagi." Ucap Clara.

"Aku tahu, kamu masih sangat mencintai Alvin. Kembali rujuk apa salahnya, toh kamu tidak rugi memiliki suami seperti putraku itu. Alvin itu tampan Clara, kamu..."

"Aku tidak mencintai putra tante lagi, dan jika alasannya hanya ketampanan wajah. Banyak sekali pria tampan di dunia ini, tapi itu bukan poin pentingnya. Aku tidak suka lelaki yang plin plan, tidak setia, dan mudah dibodohi orang lain." Jawaban telak Clara memotong pembicaraan Nyonya Rossa yang tidak ada habis-habisnya.

"Jangan sombong Clara, tanpa harta suamiku kamu hanya perempuan miskin rendahan yang tidak mungkin dapat suami kaya dan mapan seperti Alvin. Seharusnya kamu bersyukur, Alvin sudah sadar dan menceraikan Alice. Dengan begitu kalian bisa kembali bersatu membina mahligai rumah tangga."

"Tidak, sekali tidak tetap tidak. Aku tidak akan memungut sampah."

"Tapi aku punya penawaran bagus untuk Alvin jika mau. Aku juga tidak akan memaksakan pendapat tante setuju atau tidak. Besok pagi, Alvin suruh datang ke kantor. Aku akan berikan dia pekerjaan, datanglah sebagai pelamar kerja yang baik. Jangan berlagak seolah pemilik, meskipun perusahaan itu awalnya memang milik Tuan Bagas." Lanjutnya.

"Baiklah, kalau begitu nanti aku sampaikan pada Alvin. Oh ya, apa Alvin boleh kembali tinggal di sini? Setidaknya tinggal bersamaku di paviliun." Tanya Nyonya Rossa.

Clara terdiam sebentar, memikirkan jawaban apa yang akan diberikan. Semua harus penuh pertimbangan, karena ada banyak konsekuensi yang harus dihadapi jika membiarkan mantan suaminya tinggal.

"Baiklah, suruh dia pindah ke sini kapan pun dia ingin. Tapi ingat, tidak membawa wanita atau orang lain." Jawab Clara.

"Baik, terima kasih." Ucap Nyonya Rossa yang berfikir jika Clara masih mempunyai rasa cemburu makanya melarang Alvin datang dengan wanita lain. Nyonya Rossa merasa sedang di atas awan. Dia bahagia.

Setelah Nyonya Rossa pergi, Clara yang termenung sendirian dihampiri Bik Tutik yang tidak sengaja mendengar pembicaraan Clara dengan mantan mertuanya.

"Kenapa Non Clara mengijinkan Alvin kembali tinggal di sini." Tanyanya.

"Tidak di rumah ini, tapi di paviliun belakang. Dengan begitu aku bisa lebih leluasa membalas dendam rasa sakit hatiku." Jawabnya.

"Apa Non Clara punya rencana?"

"Tentu saja ada, Bik Tutik lihat saja nanti." Ucap Clara.

Ya, Clara sudah berfikir matang meskipun hanya sesaat. Dia akan menjadikan Alvin asistennya di kantor. Clara akan memanfaatkan Alvin untuk membalas dendam pada Abian. Istilahnya, Clara menggunakan tangan orang lain untuk memukul lawan. Cerdik bukan?

Sedangkan membawa kembali Alvin ke rumah ini, akan membuat pria itu terus meratapi kebodohannya karena telah menelantarkan Clara asli. Sehingga membuat jiwa Clara memilih menyerah untuk hidup. Membuat Clara baru terjebak di tubuh istri sampah yang penuh dengan masalah pelik. Sungguh, Clara masih belum bisa berdamai dengan keadaan yang ada.

"Semoga saja aku tidak salah mengambil keputusan. Maafkan aku Clara jika keputusanku ini akan membuatmu kecewa, tapi jujur aku sudah lelah menjalani hidup dengan lingkungan toxic seperti ini. Setelah dendamku pada Abian dan Alicia terbalas, aku ijin meninggalkan semua yang saat ini aku miliki. Karena pada dasarnya semua bukan milikku."

"Alvin sudah bercerai dengan Alice dan mengetahui perbuatan wanita jalang itu. Sekarang mungkin pria itu sedang meratapi penyesalannya. Apa itu sudah cukup Clara? Nyonya Rossa juga sudah hidup serba kekurangan dengan menjalani pekerjaan layaknya pembantu. Apa masih kurang Clara? Katakanlah, sekali lagi datanglah dalam mimpiku." Gumam Clara pada dirinya sendiri.

Malam itu, Clara tidur dengan gelisah. Ada bayangan tidak jelas yang sering memasuki alam bawah sadarnya. Seperti ingatan masa lalu yang menghilang. Gambaran seorang pria yang menggendong bayi di tangannya.

Pagi hari, Clara terbangun dengan wajah lelah. Hari-hari yang dijalani saat ini semakin berat dan menguras tenaga serta emosinya.

Kehidupan yang tidak sesuai dengan kemauannya membuat Clara merasa tertekan. Dia memang cerdas, tapi tidak menyukai dunia bisnis. Clara lebih suka hidup bebas tanpa ikatan yang menjeratnya. Clara lebih suka traveling, photography dan dunia seni. Setelah semua masalah selesai, Clara berjanji pada dirinya sendiri akan mencari jati diri yang sebenarnya.

Berbeda dengan Clara, Alvin pagi ini kembali berseri karena kabar bahagia yang dia dapatkan dari mamanya tadi malam. Dengan semangat, Alvin telah bersiap mengenakan setelah kerja rapi beserta sepatu mengkilat. Langkah tegapnya membawa Alvin kembali ke perusahaan yang pernah dia pimpin hampir satu tahun lamanya. Alvin berjalan dengan bibir tersenyum.

"Permisi, saya ingin bertemu dengan Ibu Clara." Ucap Alvin pada resepsionis. Alvin menuruti permintaan Clara yang harus menempatkan diri sebagai orang yang sedang melamar kerja.

"Loh, pak Alvin bapak datang ke sini ada keperluan apa?" Tanya resepsionis sambil tersenyum canggung.

"Saya ingin melamar kerja, sesuai permintaan Ibu Clara." Jawab Alvin.

"Kalau begitu, silahkan langsung naik pak Alvin. Mungkin kedatangan Anda sudah ditunggu oleh Ibu Clara."

"Baiklah, terima kasih." Ucap Alvin.

Tentu saja kedatangan Alvin yang melamar kerja menjadi gosip panas di pagi hari yang cukup dingin karena sedang diguyur hujan.

Tok tok tok

"Masuk Alvin, aku sudah menunggumu." Ucap Clara.

"Bagaimana kabarmu Clara?" Tanya Alvin.

"Seperti yang kamu lihat Alvin, aku baik bahkan semakin baik setelah bercerai darimu." Jawab Clara.

"Aku minta maaf soal kita dulu. Dan aku ingin memperbaiki semuanya. Mama juga sudah memberitahukan jika kamu akan berikanku pekerjaan."

"Benar, mulai sekarang kamu bekerja sebagai asisten pribadiku." Jawab Clara.

1
Erchapram
Terima kasih saya ucapkan kepada para pembaca yang sudah mendukung novel receh dari Author amatiran ini, sehingga untuk pertama kalinya novel Author mendapatkan 40 bab terbaik. Sesuai janji, Author akan bagikan sedikit rejeki untuk yang namanya ada di foto. Tolong chat grup untuk membicarakan lebih lanjut. Salam hangat untuk kalian.
Erchapram
Karena mereka pernah hampir begituan... maklum profesi Clara sebelumnya apa.
partini
jadi penasaran ko bisa tau ada tanda di bawah si Otong 😂😂
pertanyaan clara ko aneh thor
partini
Weh queen mafia toh ,, pasti sadis ,bengis dan ga punya hati buat musuh nya so lovely to family
Jagan kan kecoa meurai isi perut jg bisa ya kan Thor
partini
kelamaan nunggu takut ubanan 😂😂
wih sremm pesikopetttt ternyata
mau lihat sesadis apa si Clara
apa seperti Vale di tunggu thor 👍👍👍👍
hasatsk
Nathan udah lupa pada janjinya pada Clara....🤣🤣🤣
Erchapram: Nathan si pengobral janji, baiknya kita apa kak?"
total 1 replies
partini
ealah ko Yo lali Clara kan pemain 🤦🤦
satu kali Ding
Erchapram: Satu sama kak, si Clara pemain dapat perjakanya Nathan. Trus sekarang giliran Nathan dapat perawannya raga Clara yang lain.
total 1 replies
partini
ko malah nangis toh nat nat piye toh
ga kebalik
eluh ulur yg baru belah duren itu duren Montong,musangking apa duri hitam 😂😂😂😂
benar benar you are so lucky NATH dua kali jebol gawang sremmpettttt
Diyah Pamungkas Sari
lama2 jd gk respek sm clara. mf tor. karakternya jd lembek gk kyk d awal yg sekuat baja. 🙏
Erchapram: Ini belum di puncak konflik kak, tunggu bab selanjutnya. Ketangguhan Clara pasti muncul kembali.
Erchapram: Karena setiap manusia sekuat apapun pasti ada sisi lemahnya. Aku membuat karakter wajar seorang manusia. Tapi gak akan berlanjut kok, Clara akan tetap kuat seperti sedia kala. Terima kasih atas komentarnya.
total 2 replies
Erchapram
Jangan emosi kak, masih pagi. Si Nathan itu udah notic Kak Partini lho /Shy/
partini
uluh uluh lugunya Nathan,, maklum kan tinggal di Amazon 😂😂😂
bagus geplak aja
partini
baru di bilang NATH
Sholikhah Sholikhah
tutup pintu dulu dong....,😄. entar ada yg ngintip 😄😄😄
MPit Mpit MPit
cocok....
partini
sel sel lu bego yg ngambil perjaka nya pak nat aja si Clara
hasatsk
stop...ada apa Clara....pada saat hasrat Nathan sudah melambung tinggi...Clara bilang stop....🤣🤣🤣
SJR
mampir thor 🙏
Erchapram: Terima kasih kakak
total 1 replies
Erchapram
Yang sudah baca dari bab 35 sampai 40 tapi belum like, yuk dibantu segera like. Karena retensi juga dipengaruhi oleh tombol like. Terima kasih.
Erchapram
Benar kan? wanita itu memiliki ingatan kuat tentang semua detail luka yang pernah tertoreh. Makasih sudah baca lagi.
Diyah Pamungkas Sari
ahli sejarah gk tuh 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!