Alreni Kirana adalah seorang yatim piatu yang tinggal di sebuah apartemen bersama sahabat nya, kedua orang tuanya telah meninggal dalam kecelakaan pesawat saat akan pulang untuk menemui Reni yang habis memenangkan pertandingan taekwondo. paman dan bibi nya ingin Reni tinggal bersama mereka, karna mereka ingin merasakan mempunyai anak perempuan karna anak mereka dua dua nya laki laki, tapi Reni menolak karna alasan ingin hidup mandiri.
"Sial kenapa harus masuk ke novel yang itu sih"
......
"aduh gue harus kabur kemana ini" gumam nya berkata
"ketemu lo gak bisa kabur lagi" ucap seseorang dari belakang memegang pundakku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ati Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membalas
"lihat lah, dia kok tega meninggalkan sahabat nya demi geng cat's girl" ucap seorang siswa
"mau gimana lagi, dia sudah cocok begitu, bukan kah dia juga seorang pembully"
"kalau gue jadi Clarissa sih gue bakal tinggal kan si Reni itu"
"ya, dia nggak bersyukur apa kalau punya sahabat seperti Clarissa"
"Clarissa jangan bersahabat dengan dia lagi, mending sama kami"
"ya udah cocok dia di sana, hati mu baik mending gabung sama kami aja"
sedangkan Clarissa yang mendengar banyak mendukung nya pun langsung tersenyum dalam hati nya.
"Reni, lo nggak akan menang melawan gue" ucap Clarissa dalam hati nya dan merasa diri nya menang, dan itu hanya mampu dia ucap kan dalam hati nya.
"apa urusan nya sama lo" ucap Reni yang sudah malas melihat drama dari Clarissa yang playing victim
"ta tapi kamu pergi bersama mereka Reni " ucap Clarissa yang masih menampakkan wajah yang menyedihkan itu.
"kenapa jika gue pergi bersama mereka" ucap Reni yang sungguh ingin pergi dari sana.
"hiks Reni aku tau pasti kamu marah karna aku tidak menjenguk mu di rumah sakit, tapi saat itu aku ada urusan bersama keluarga dan jika aku hiks tidak datang hiks maka aku akan di hukum Reni" ucap Clarissa yang menangis terseduh seduh.
"Ck, gue juga nggak berharap lo datang" ucap Reni yang makin kesal dengan Clarissa
"Reni kamu kan sahabat aku, tapi kenapa kamu harus menjauh dari aku, apakah aku ada salah jika ada salah kamu bisa kok menjauh dari aku" ucap Clarissa
"Heh? sahabat, kau bilang sahabat. sahabat apa yang memanfaatkan sahabat nya untuk membayar belanjaan nya, sahabat apa yang menjadikan sahabat nya kambing hitam, sahabat apa hah!!! " ucap Reni yang langsung berdiri dan membentak Clarissa
Clarissa yang mendengar ucapan Reni, langsung panik, Clarissa sungguh takut jika perkataan Reni langsung di percaya oleh semua siswa yang ada di kantin.
"ini tidak boleh di biarkan, gue harus pikir kan cara agar semua siswa tetap memihak kepada gue dan tidak mempercayai Reni " ucap Clarissa yang hanya berani mengucapkan dalam hati nya.
"Reni, kenapa kamu menfitnah ku, bukan kah kamu yang selalu memakai uang ku" ucap Clarissa yang berbohong tentang uang nya yang selalu di pakai.
Reni yang mendengar itu pun sudah menduga jika Clarissa akan mengatakan itu, Reni tau jika Clarissa ingin banyak yang membenci nya sedangkan Clarissa yang ingin dipuji dan di kasihani.
"oh, lo nggak mau mengaku" ucap Reni seperti dengan nada mengancam.
"me mengaku apa Reni, bukankah aku sudah jujur" ucap Clarissa yang masih mengelak
"harus nya lo jujur aja" ucap Reni
"aku sudah jujur Reni " ucap Clarissa yang masih tidak ingin mengaku.
"jangan salahin gue jika sesuatu terjadi pada lo" ucap Reni
"Clarissa merasa perasaan nya tidak enak, tapi Clarissa tidak menghiraukan nya
Reni tersenyum mendengar itu, Reni pun mengambil HP nya dan mengetik sesuatu di dalam HP nya.
"see sudah selesai, gue pengen ke kelas" ucap Reni yang seperti sudah mengirim sesuatu di HP nya, setelah itu Reni bangkit dari tempat duduk nya dan pergi ke kelas nya.
sesaat Reni pergi, tiba tiba banyak bisikan dari orang orang yang mendukung nya yang menatap Clarissa dengan sinis.
"kukira Reni yang menjijikan, ternyata dia lebih menjijikkan"
"gue heran kenapa bisa Reni mau aja sama Clarissa yang playing victim"
"pakai pelet kali"
"malah dia yang mengatakan Reni yang menghabiskan uang nya"
"ternyata malah dia"
Clarissa yang mendengar bisikan dari murid murid di kantin, Clarissa langsung membuka HP nya dan melihat kiriman dari grup sekolah.
di dalam nya terdapat foto yang menampakkan pengeluaran yang Reni keluarkan, di situ nama nya banyak tertulis dan juga terdapat bukti transferan yang Reni kirim kan ke nomor Clarissa.
Clarissa yang melihat itu pun kaget, kenapa bisa bukti itu masih ada.
"ketahuan tuh bohong nya" ucap Viola yang pergi dan diikuti Mina dan Dela
"playing victim" ucap Mina sambil mengacungkan jari tengah nya kepada Clarissa.
"Ck, sahabat munafik" ucap Kevin yang berdiri dan pergi disusul dengan sahabat nya, Kevin sungguh kesal berani nya ada yang mengganggu adik nya
Kevan juga sebenar nya kesal juga tapi Kevan malas memperpanjang masalah.
setelah Kevin dan Kevan berdiri dan pergi disusul Deon, Gilang, Galang, dan Varo, Clarissa yang melihat ada Varo disitu, Clarissa langsung meraih lengan Varo.
"kak Varo, kakak percaya kan sama aku" ucap Clarissa dengan penuh percaya diri saat memegang lengan Varo
"lepas" ucap Varo dengan nada yang dingin dan tajam
"nggak mau, kak Varo percaya kan" ucap Clarissa yang masih memegang lengan Varo.
Varo yang sudah kehabisan kesabaran, langsung menyentak tangan Clarissa dengan keras yang sudah berani menyentuh nya sembarangan, setelah terlepas dari Clarissa Varo langsung pergi dari sana.
Clarissa yang melihat Varo pergi pun langsung kesal setengah mati, siswa yang di kantin juga bukan nya berkurang yang mencibir nya malah bertambah banyak.
Clarissa yang sudah malu pun menghentakkan kaki nya dan langsung berlari pergi dari kantin.
"Huuuu" teriak para siswa yang ada di kantin
Sedangkan di kelas Reni
Reni sedang duduk melamun di kelas nya, Reni seperti banyak pikiran.
"kok Kira dan sahabat nya tidak ada ya di kantin tadi" monolog Reni
"seperti nya cerita nya banyak yang berubah, hal ini pasti berkaitan dengan kedatangan gue di dunia ini, mungkin ini efek kupu kupu nya" ucap Reni dalam hati dan sambil menghayal hingga tidak sadar jika guru telah datang dari tadi
Brak
terdengar seperti seseorang memukul meja saat, saat Reni melihat siapa yang menepuk meja nya pun langsung kaget.
"eh ibu sudah datang ya, kapan ibu datang " ucap Reni sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal saat sudah melihat guru yang datang.
"kamu harus memperhatikan pelajaran saya, bukan memperhatikan ke arah lain, ngerti!! " ucap guru tersebut
"baik bu" ucap Reni yang hanya bisa pasrah
"kali ini saya kasih kamu keringanan karna tidak menghukum kamu, tapi tidak lain kali" ucap guru tersebut dan langsung pergi lagi ke depan untuk menjelaskan.
Kring
Kring
Kring
Akhir nya jam pulang yang Reni tunggu tunggu dari tadi.
"Reni kita pergi bersama ke parkiran" ucap Dela yang menarik tangan Reni, sedangkan Reni hanya pasrah saja.
sesampai nya di parkiran
"Reni lo mau kita antar nggak ke rumah" ucap Mina yang mengajak Reni
"nggak usah, gue di jemput" ucap Reni yang tidak ingin merepotkan
"baiklah, kami pergi duluan ya bye" ucap Viola yang melambaikan tangan nya
Reni hanya membalasnya dengan melambaikan tangan nya juga.
Reni pergi ke tempat halte untuk menunggu abang nya Kevan
beberapa saat kemudian
"naik" datang lah Kevan yang menyodorkan sebuah helm di depan Reni, Reni langsung memakai nya dan naik ke atas motor yang tinggi itu, walau awal nya kesulitan naik seperti di motor Kevin, tapi akhir nya Reni bisa naik juga.
Kevan langsung melepas jaket nya dan menaruh jaket itu di paha Reni sama seperti apa yang dilakukan Kevin tadi pagi.
tiba di rumah Reni langsung memberikan helm yang habis di pakai nya kepada Kevan, dan Reni pergi ke kamar nya.