"uuhhh... Ini... Ini, dimana? Bukankah aku telah meninggal karna gugur dalam medan perang, lalu dimana ini? " Ujar seorang wanita bergumam sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
KRING...
KRIING...
KRIIING...
Bel sekolah berbunyi sebagai tanda waktu sekolah telah usai, semua murid berhamburan menuju ke luar kelas.. Mereka seakan berlomba-lomba untuk keluar paling pertama.
"Sis sekarang lo mau kemana, ?" ujar Risky bertanya.
"Gue balik mansion dulu soalnya kasian mbok Jum.. Takut nya dia khawatir sama gue, " ujar Siska menjawab pertanyaan Risky.
"Oke.. Tapi nanti lo bakal ke markas kan, ?" ujar Mentari bertanya.
"Iya nanti gue datang, " ujar Siska.
Saat tiba di parkiran motor terlihat sudah ada Nadia dan teman-temannya yang menantikan kedatangan Siska, terlihat juga oleh Siska dan teman nya, Nadia beserta geng nya sedang mengagumi motor Siska.
"Siska.. Kamu akhirnya datang juga aku nungguin kamu udah lama, " ujar Nadia dengan nada lembut yang di buat-buat.
Siska tak menjawab kata-kata Nadia, Siska ingin tau kata apalagi yang akan di sampaikan Nadia.
"Sis kok kamu diem aja, ? apa kamu masih marah karna di usir dari mansion sama ibu, ?" ujar Nadia memainkan peran nya. Mungkin Nadia berpikir geng egg dragon akan percaya kata-kata nya, tapi sayang itu tak akan terjadi karna geng egg drama telah lebih dulu tau hal yang sebenarnya pada Siska.
"Kenapa juga dia harus marah Nad, ? itu kan hak ibu nya lo buat ngusir dia, " ujar Olivia dengan nada sinis nya.
Siska maju mendekat ke arah Nadia, kemudian Siska berbisik pada Nadia.
"Lo jangan terus berpura-pura baik di depan gue dan teman-teman gue.. Asal lo tau semua temen gue gak bakal percaya apa yang lo katakan, temen-temen gue gak kaya temen lo yang mudah di bodohi. " ujar Siska berbisik kepada Nadia.
Nadia syok mendengar bisikan Siska, bukan itu yang Nadia harapkan.. Nadia berharap Siska panik dan akan memohon-mohon padanya seperti yang sudah sering terjadi.
Setelah membisikan kata-kata itu Siska berlalu dari hadapan Nadia beserta geng egg dragon, kini hanya menyisakan Nadia yang sudah mulai terguncang dengan perubahan sikap Siska terhadap nya.
……………………………………………………………………………
"Mbok... Mbok Jum, " ujar Siska berteriak-teriak memanggil mbok Jumanah, kini Siska sudah sampai di mansion nya.
"Apa Non, !?? kebiasaan banget kalo pulang sekolah tuh suka teriak-teriak kaya gitu, " ujar mbok Jumanah yang keheranan atas kelakuan nona nya itu.
"Hehehe.. Enggak mbok aku cuma suka aja manggil mbok dengan berteriak, " ujar Siska.
Mbok Jumanah hanya terkekeh mendengar ucapan sang nona, karna dia memang sudah terbiasa dengan kelakuan nona nya itu.
"Ya udah sekarang Non mandi sana.. Abis itu kita makan bareng, " ujar mbok Jumanah.
"Siap bos, " ujar Siska sambil memberikan gerakan hormat pada mbok Jumanah.
Sementara di tempat lain, terlihat pria paru baya yang sedang melihat hasil kerja bawahan nya dia terus membalik balik laporan itu.
"Ben apa benar hasil penyelidikan mu ini, ?" ujar Aditama yang bertanya pada bawahannya, Ben orang kepercayaan nya.
"Semuanya benar Tuan, " ujar Ben.
"Jadi putri ku pemimpin mafia itu, " ujar Aditama kembali bertanya.
"Benar Tuan.. Seperti yang Tuan lihat di laporan itu.. Nona benar-benar hebat sama seperti Tuan, " ujar Ben yang memuji Siska.
"Kau benar Ben.. meski putri ku perempuan dia tak boleh lemah dia harus kuat kalau bisa dia harus menjadi yang berkuasa, " ujar Aditama.
"Itu pasti Tuan.. Karna hasil penyelidikan yang saya dapatkan Nona muda sangat hebat dan kuat dia juga sangat berkuasa.. Karna Nona juga selain menjadi pemimpin mafia dia pun mempunyai beberapa perusahaan yang sangat besar salah satu nya SED grup, " ujar Ben menjelaskan tentang hasil penyelidikan nya .
"Bagus.. Dia benar-benar putri ku, kekuatan nya menurun dariku dan kehebatan nya dari mendiang istri ku, " ujar Aditama meski dia belum bertemu dengan Siska, tapi tuan Aditama sudah merasa bangga terhadap Siska.
"Lalu apa yang akan kita lakukan terhadap keluarga Wicaksana, ?" ujar Ben bertanya.
"Kita jangan melakukan apapun.. Biarkan saja putri ku bermain-main dengan mereka, " ujar Aditama.
"Baik bos, " ujar Ben.
Kita kembali pada Siska yang saat ini telah makan malam bersama mbok Jumanah.
"Mbok.. Abis makan aku pamit kerja ya, ?" ujar Siska meminta ijin pada mbok Jumanah.
"Baik Non.. Tapi hati-hati ya dan jangan lupa kabarin mbok kalo ada apa-apa, " ujar mbok Jumanah dia tak akan bertanya nona nya kerja apa, karna bagi mbok Jumanah yang penting nona nya itu baik-baik saja dan selalu bahagia.
Siska pun tersenyum dia tau mbok Jumanah tak akan banyak bertanya, karna memang mbok Jumanah orang nya seperti itu dia tak pernah memaksa Siska dalam hal apapun.
Setelah selesai makan Siska pun berpamitan kepada mbok Jumanah, kembali dia pergi dengan mengendarai motor kesayangan nya.
"BREEEMMM... BREEMMM.. BREEEEMMM.. " suara motor Siska menggema si jalanan yang sepi, karna Siska memang suka melalui jalanan yang sepi dengan alasan agar terhindar dari kemacetan.
Saat Siska melaju dengan kencang dia terpaksa harus berhenti, karna kini tepat di hadapan nya sedang terjadi perkelahian antara satu pria yang melawan lima belas pria.
Siska menepikan motor nya, dia ingin melihat siapa yang akan kalah di perkelahian itu.
"Cek.. Gak ngimbang banget.. Masa mereka berani nya keroyokan gitu, " ujar Siska bergumam sendiri.
"Tapi tuh cowok hebat banget ya.. Dia kuat dan keren, " ujar Siska kembali sambil terus mengamati perkelahian itu.
Di saat Siska asyik memperhatikan perkelahian itu, tiba-tiba saja matanya tertuju pada seseorang yang akan menembaki pria itu.
Dengan gerakan cepat Siska mengambil pistol yang selalu dia bawa, yang di sembunyikan di saku jaket nya.
"DORR.. DOOORRR.. "
BERSAMBUNG.