zaenab merasa ada yang salah ketika suaminya mengenal sosok pria tua misterius itu. namun zaenab tidak mau berburuk sangka dan menyangka hanya mungkin perasaannya saja. hari hari ia lewati dengan kecurigaan yang semakin ia yakini bahwa ini ada yang salah dan memperhitungkan bagian bagian yang janggal terhadap sikap suaminya termasuk ia melihat bahwa suaminya pulang membawa benda benda aneh.
mau tahu kelanjutanya? buka bab selanjutnya karena ini berdasarkan kisah nyata. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uzae Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15 mata mata kasat mata
siang itu ibu dari arif datang ke rumah arif. beliau rindu kepada cucu cucunya yang menggemaskan itu. meski beliau banyak cucu namun rasa kasih sayangnya beliau selalu sama dengan cucu cucu yang lain.
beliau sangat senang bisa bermain dengan baby vino yang mulai aktif belajar berjalan
"riif... ibu minta tolong itu mangga di kebun kamu liat. sepertinya banyak yang sudah ranum. eman eman nanti banyak yang berjatuhan karena matang" bu mut mengadu karena memang arif anak laki laki satu-satunya.
"di jual kemana ya bu? biar nanti gak murah murah banget" atif mencoba berpikir
"ya kan kamu bisa cari info di hape rif. ibu mana ngerti hape."
"eeh bener juga ya bu hhehe" kata arif cengengesan
arif mulai membuka aplikasi F dan mencari info pemasaran huah mangga.
ternyata banyak juga pengepul dan toko toko buah yang siap menampung buah dari kampung kampung
arif mencoba menghubungi nomor wa yang tercetak di akun akun tersebut. ada beberapa nomor yang ternyata dari luar kota, luar provinsi bahkan luar pulau.
arif mencoba menghubungi yang di luar kota saja. karena dapat dikirim sendiri dengan mobilnya.
ada beberapa syarat yang harus arif lakukan sebelum pengiriman buah ke kota itu.
buah yang di kirim harus fresh, tidak busuk, sudah di cuci bersih dan di pisah antara kecil dan besar. karena buah tersebut akan lansung di beri label dan di pack untuk penjualan ke konsumen.
arif mengerti yang di mau juragan buah itu. dan arif pun sudah sepakat dengan harganya. arif pun bicara ke bu mut bahwa besok pagi akan memanen sebagian mangga yang ada di kebunnya.
"kenapa sebagian rif? kan nanti malah berkali kali manjat." tutur bu mut
"masalahnya bu, pak lutfi hanya meminta mangga empat kwintal saja. tak apalah biar nanti aku panen yang sudah cukup matang. karena yang matang pohon harganya lebih mahal." jelas arif
"oohh gitu... ya baguslah jadi kamu untungnya lumayan" ucap bu mut
"bu... nanti kan hasil penjualan jadi hak ibu."
bu mut tak tega melihat arif yang satu bulan terakhir ini tidak bisa bekerja. ingin membatu semampunya.
bu mut hanya tersenyum dan berniat akan menjadikan ini penghasilan arif agar cucu cucunya juga bisa bahagia.
***
di kebun itu arif telah memanen mangga sesuai kriteria yang di mau juragan lutfi. arif tidak memanen semuanya dan langsung di bersihkan di sungai yang terletak di depan kebun bu mut. sungai yang masih bersih, jernih airnya dan dangkal hanya selutut orang dewasa.
arif dan zaenab saling bahu membahu membersihkan mangga mangga itu dan di bantu beberapa kerabat arif yang memang di bayar untuk memanggul ke mobil bak terbuka arif yang jaraknya serayus meter dari kebun bu mut.
karena memang kawasan kebun akses untuk mobil tidak memungkinkan. tidak ada rumah rumah, hanya ada kebun kebun warga seperti kebun pisang. mangga, nangka, semangka dan banyak lagi jenis buah dan sayuran yang di tanam. maka dari itu sungai yang mengalir masihlah bersih jauh sampah dan kotoran lainnya. karena sumber air itu dari danau yang mengalir terus tanpa henti.
setelah membersihkan dan memisahkan besar kecilnya mangga tersebut siap di angkut dan langsung di bawa ke kota M.
disana pun masih dalam tahap menimbang buah mangga yang akan di jual. pak lutfi sepertinya puas dengan mangga yang di bawa arif.
"wwaahh mas... ini mangganya masih baru banget ya. keliatan dari tangkainya" ujar pak lutfi
"iya pak... dari panen langsung saya bersihkan dan di bawa kesini. saya gak mau jauh jauh dari kampung samapai disini di tolak" jelas arif
"benar mas arif.. nanti kalau saya butuh buah lagi saya hubungi mas arif saja." ucap pak lutfi
"iya pak... monggo " arif tersenyum senang. sekarang mendapat jalan rezeki
***
sepulang dari kota, arif duduk bersantai ria di ruang keluarga bersama zaenab dan kedua anaknya.
"dik... alhamdulillah kita dapat jalan rejeki. pak lutfi itu ternyata punya toko buah yang besar di kalangan perumahan dan cabangnya di dekat pasar besar kota M itu. banyak ragam buah dan sayuran yang di jualnya. mas bisa membawa sayuran dari sini dan di kirim ke pak lutfi." jelas arif
"oohh begitu ya mas.... terus ibu gimana?
"tadi mas sudah mampir ke ibu dik... sudah di ganti bensinya. sama ngasi ke vina katanya."
memang bu mut sudah berencana mengambil hasil penjualan setengahnya saja. setengahnya biar jadi milik arif toh biasanya juga di ambil para tengkulak dengan harga yang sangat murah.
"waahh itu semacam toko swalayan tapi khusus untuk jual buah dan sayur ya mas."
"nah iya... jadi manga kita tuh di sana di pack juga di kasih mereknya pak lutfi dik. jadi kelihatan keren gitu tampilannya"
"bbeehh... napa gak dulu dulu aja mas ya.."
"rejekinya datang sekarang dik... gak apa apalah, ini katanya pak ilut mau di kirim lagi buah semangka katanya. mas coba main ke kebunya agus besok siapa tahu rejeki"
"iya mas" zaenab merasa lega karena suaminya memulai usaha baru. tidak murung seperti kemarin karena kesulitan mendapat stok minyak goreng curah
arif teringat dengan ucapan asmat. yang katanya karena tidak menemuinya rejekinya terasa sulit
"ya Allah.... ampunilah hamba Mu ini. segala sesuatu tidak akan terjadi jika tidak seizin Mu" ucap arif membatin.
nyatanya Allah menyayanginya dan menegurnya dengan kesulitan yang mampu dia lewati bersama orang orang yang telah menyayanginya dan ustadz abdullah faqih yang denan perlahan membuka pintu hatinya agar tersadar dari kemusyrikan.
hari hari arif mencari nafkah dengan menjadi tengkulak buah dan sayur. setiap hari memanen dan mengirim buah dan sayur yang pak lutfi inginkan. zaenab sebagai seorang istri yang selalu mendukung pekerjaan halal suaminya tak luput membantu membersihkan dan menyortir buah dan sayur yang kualitasnya bagus dan jelek ia pisah. yang jelek biasanya ia berikan ke kambing tetangga.
asmat pun diam diam menyelidiki aktifitas yang arif lakukan. dan geram karena arif sudah hampir satu bulan tidak mengunjunginya sementara usaha baru yang arif rintis sudah mulai bangkit kembali
ia harus bermain halus agar terkesan meyakinkan dan mendapatkan arif kembali.