NovelToon NovelToon
Cermin Yang Retak

Cermin Yang Retak

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Hamil di luar nikah / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Trauma masa lalu
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

Cinta adalah satu kata yang tidak pernah ada dalam hidup Ruby. Hati dan kehidupannya hanya ada rasa sakit, derita, amarah, kebencian dan dendam yang membara.
Sedangkan Kevin adalah satu nama yang tidak pernah masuk dalam daftar hidupnya.

Sayangnya kehadiran Kevin yang tanpa sengaja mampu menghidupkan rasa cinta dalam hati Ruby. Sekeras apapun Ruby menolak cinta itu, tapi hatinya berkata lain yang membuatnya semakin marah.
Cinta yang seharusnya indah namun membuat hidup Ruby semakin tersiksa. Ruby merasa telah mengkhianati Ibu dan prinsipnya untuk tidak akan jatuh cinta.

Akankah Ruby mengakui dan menerima cinta itu? Atau pergi dan menghilang membawa cinta yang semakin menyiksa hidupnnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Dino menghentikan mobilnya karena lampu berwarna merah, tak lama sebuah mobil juga berhenti disamping mobil Dino. Mobil itu tidak menggunakan kaca film, hingga terlihat jelas apa yang dilakukan oleh penumpangnya.

"Oh ya ampun, kenapa mereka tidak tahu malu." kata Alika menutup matanya. Gio dan Dino yang ada didepan menoleh kebelakang.

"Kenapa?" tanya Gio.

"Ada adegan dua puluh satu plus," sahut Alika, membuat Dino dan Gio melihat sekitar mobil.

"Ah lebay lo, Al. Mereka kan cuma ciuman, kayak gak pernah aja." kata Dino yang masih menyaksikan pertunjukan live itu.

"Bukan lebay, gue kaget aja. Lagian gue emang belum pernah ciuman tuh," sahut Alika kesal. Dino dan Gio langsung menoleh kebelakang.

Tin .... Tin .... Tin ...,

Dino kembali melakukan mobilnya karena sudah di klakson mobil belakangnya. Kedua pria itu terdiam memikirkan omongan Alika.

"Al, emang lo belum pernah ciuman sama Kevin?" Goa tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Nggak, Kevin itu sopan dan sangat menghargai gue." kata Alika mengingat perlakuannya Kevin saat mereka berkencan. "Gue jadi nyesel pernah berpikir yang nggak-nggak tentang Kevin, padahal semua hanya gosip murahan." Kevin memang terkesan menjaganya saat mereka bersama.

Penuturan Alika tak ayal membuat Gio dan Dino semakin terheran-heran. Mereka jelas lebih kenal siapa Kevin, rajanya buaya diantara buaya. Bagaimana bisa Kevin berubah seperti itu?.

Meskipun mereka sempat mengingatkan Kevin untuk tidak meracuni otak suci Alika, tapi mereka tidak sepenuhnya percaya jika Kevin seperti yang Alika katakan. Kevin adalah pemain, sudah pernah merasakan nikmatnya surga dunia.

"Masuk aja duluan, di dalam ada Steve." kata Dino, mereka sudah sampai disebuah rumah minimalis bercat putih. Bangunan itu masih berada disekitar kota, hanya saja halaman yang luas membuat Kevin dan teman-temannya merasa nyaman, menjadikan tempat itu sebagai basecamp.

"Lo percaya sama apa yang dibilang Alika?" Dino menarik Gio menuju sebuah ayunan yang ada di halaman.

"Gue sih percaya sama Alika, dia gak mungkin bohong. Tapi gue gak percaya sama Kevin," sahut Gio, Dino mengangguk setuju.

"Woy! Kalian ngapain disitu?" seru Steve dari ambang pintu. Pria itu menghampiri Dino dan Gio yang duduk di ayunan. "Kalian ngapain bawa Alika kesini?" tanya Steve duduk diantara Gio dan Dino.

"Ett... dah nih anak, kayak gak ada tempat duduk aja." kata Dino menggeser bokongnya.

"Lagian, ngapa kalian duduk deketan gini? Kayak orang pacaran aja," Steve melebarkan pahanya hingga membuat Dino dan Gio semakin kesempitan.

"Lo abis makan apa? Tumben banyak omong," heran Gio, biasanya Reno hanya mengeluarkan satu atau dua patah kata, paling mentok juga satu kalimat dan itu sangat jarang.

"Kanapa kalian bawa tuh cewek?" tanya Steve mengabaikan pertanyaan Gio.

"Ckk lo, ngeselin juga ya." decak Gio menepis tangan Steve yang ada di pundaknya.

Dino menggeleng melihat tingkah dua temannya. "Dia nyariin Kevin, tapi entah kemana tuh bocah." kata Dino mengambil ponselnya dan menghubungi Kevin.

"Lha, kenapa jadi di bawa kesini?"

"Iya juga ya," Dino meringis garing, karena dirinyalah yang mengajak Alika.

"Udahlah, gak apa-apa. Lagian si Alika ceweknya Kevin, kalian kalau udah punya cewek juga bisa ajak kesini." ujar Gio. "Gimana Kevin? Udah sampai mana?" Gio melirik Dino yang sedang menghubungi Kevin.

"Gak aktif HP nya," sahut Dino.

"Ya udah, kita masuk aja." Steve menarik kedua temannya masuk dalam rumah.

....

Di dalam mobil, Kevin masih setia menciumi tangan Ruby, padahal gadis itu sudah mau turun, tapi Kevin masih menahannya. "Padahal aku pingin banget ngerayain kelulusan kita," ucap Kevin manja, Ruby bergidik geli mendengarnya.

"Jangan berlebihan, hubungan kita tidak sedekat itu sehingga harus bersama merayakan sesuatu." mendengar itu Kevin malah mencebikkan bibirnya.

"Tapi kita berciuman,"

"Bukankah kita sudah melakukan itu sejak awal perjanjian." Ruby menarik tangannya. "Sudah pergilah, teman dan pacarmu pasti menunggu." kata Ruby, Kevin menarik napas panjang lalu menatap wajah Ruby.

"Berikan aku satu ciuman lagi," pinta Kevin, namun belum sempat Ruby menjawab, pria itu langsung menarik tengkuk Ruby dan melumat bibir indah yang sudah membuatnya candu.

Tidak ada penolakan dari Ruby, gadis itu membalas setiap cecapan dan sapuan lidah Kevin. Membuat pria itu semakin menggila lebih dari biasanya.

"Enghh ... Vin," desah Ruby pelan, saat bibir basah Kevin menyapu tulang selangkanya. Bahkan Kevin memberikan gigitan kecil hingga meninggalkan bekas merah di leher jenjang Ruby.

"Stop it aghhh," Ruby melihat keluar mobil, untung saja basement sedang dalam kondisi sepi.

"Vin!" Ruby mendorong kuat kepala Kevin yang sudah berada di dadanya, nafas keduanya memburu, dan wajah Kevin terlihat sangat merah.

"Sorry," ucap Kevin mengusap kasar wajahnya.

"It's okay, aku turun dulu." ucap Ruby, Kevin tidak menahan lagi, pria itu hanya bisa menatap kepergian Ruby.

"Sial!" umpat Kevin segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Kepalanya kini terasa berdenyut karena sesuatu dibawah sana ingin dituntaskan.

Begitu sampai di basecamp, Kevin langsung keluar dari mobil lalu masuk dengan sedikit berlari. Kamar mandi adalah tujuan Kevin untuk melakukan pertunjukan solo karir, sesuatu yang sangat memalukan.

"Kevin, udah datang?" tanya Alika tersenyum lebar melihat Kevin sudah datang. Sedangkan Kevin malah bingung kenapa Alika bisa berada di basecamp.

"Woi, kemana aja lho?" seru Gio sambil memetik senar gitar.

Kevin yang memang sedang tinggi, tidak menggubris mereka, malah nyelonong begitu saja ke kamar mandi. Pertanyaan teman-temannya bukanlah hal penting yang harus segera di jawab.

"Kenapa tuh bocah." kata Dino, Gio mengangkat bahunya. Sedangkan Alika sedikit kecewa karena Kevin terkesan mengabaikan nya.

Setelah hampir setengah jam berlalu, Kevin baru keluar dari kamar mandi. Membuat semuanya melihat kearah pria tampan itu.

"Ngapain kalian liatin gue kayak gitu?" Kevin terlihat lebih santai karena sudah merasa lega.

"Lo ngapain aja di kamar mandi lama? Lo ...," Gio menyipitkan matanya.

"Gak usah sembarang! Gue mules." bohong Kevin. Matanya tertuju pada Alika, gadis itu tersenyum padanya.

"Kok kamu ada di sini?" tanya Kevin duduk disebelah Alika.

"Lo gimana sih, punya pacar bukannya diurusin, malah ditinggal entah kemana. Untung kita yang nemuin," cerocos Gio. Langsung mendapat lemparan bantal dari Alika.

"Lo pikir gue barang di temuin," protes Alika, lalu tersenyum pada Kevin. "Aku tadi nyariin kamu di sekolah, tapi kata Dino kamu lagi pergi. Makanya aku ikut kesini," jelas Alika, Kevin hanya manggut-manggut.

"Btw, selamat ya. Lo peringkat pertama, keren deh." puji Alika sambil tersenyum manis.

"Al,lo jangan puji-puji Kevin. Makin songong nanti tuh anak," celetuk Dino, membuat Kevin melotot kearah nya.

"Sialan lo!" Kevin melemparkan botol bekas air mineral pada Dino. "Jangan dengerin dia, setan emang gitu. Sirik!" kata Kevin penuh penekanan, Alika tertawa kecil melihat tingkah absurd mereka.

"Kamu tadi dari mana sih? Kok tiba-tiba ngilang," tanya Alika penasaran, bukan hanya Alika, karena Dino, Gio dan Steve langsung menatap Kevin dengan tatapan ingin tahu.

"Oh, itu. Em ... Tadi aku di panggil pak Hassan, ada tawaran beasiswa untuk peringkat pertama." bohong Kevin. Karena sebenarnya Kevin bertemu Ruby.

"Oh gitu." ucap Alika.

"Terus, lo terima beasiswa itu?" tanya Gio penasaran, Kevin menggeleng.

"Bukannya mau sombong, tapi bonyok masih sangat mampu biayain kuliah gue." Kevin mengingat menolak beasiswa itu, namun hal itu jauh dari sebelum pengumuman kelulusan. "Gue alihkan ke murid yang memang berprestasi, tapi kurang mampu." teman-taman Kevin yang tadinya curiga, kini percaya setelah mendengar cerita itu.

*

*

*

*

*

TBC

~Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ~

Kasih semangat dongggg

1
kalea rizuky
heran ruby ne di nikahin g mau jd kek lacur aja
kalea rizuky
berasa kurang Thor cpet kasih flashback ruby dendam ke siapa al atau kevin
Starry💫: Hallo Kk, terimakasii sudah mampir🤗
Alurnya memang sedikit lambat ya, tapi nanti ada part dimana semuanya akan terbuka. Terimakasih sudah bersedia meninggalkan kritik dan saran di kolong komentar☺️ Semoga KK dan keluarga sehat selalu 😇😇😇
total 1 replies
kalea rizuky
males deh klo. teka teki bengini Thor uda sejauh ini g ada flasback ruby jg kek murahan
kalea rizuky
aduhh by kok di kasih kevin sih virgin qm
kalea rizuky
lo akan kehilangan ruby klo lo serakah kevin
kalea rizuky
flasback nya mana Thor haduh
kalea rizuky
kevin playboy akut kasian ruby
kalea rizuky
lah kevin kok gt
kalea rizuky
np hidup nya ruby kayak rumit sih
kalea rizuky
klo bagus q kasih bunga/Tongue/
kalea rizuky
.masih jd teka teki
MommyRea
cuma berani mengira ngira aja Thor... nanti nya di Ruby juga cinta sama Kevin... hanya Ruby ada dendam apa ya Thor sama Kevin ?
Starry💫: Ikuti terus kisah merekaaa😆😆😆
total 1 replies
MommyRea
hadir Thor... permintaan othor di kabulkan.😊😊
Starry💫: Terimakasih 🤗🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!