Jessica Collins sangat bahagia ketika di nikahi oleh seorang duda tampan dan kaya raya, namun kebahagiaannya sirna saat mengetahui tujuan pria itu menikahinya hanya karena ia mirip dengan istri pertamanya dan rupanya pria itu tak benar-benar menyukainya.
"Apa di saat menyentuhku, kau sedang membayangkan istrimu yang lain ?"
Sungguh Jessica sangat sakit hati haruskah ia bertahan atau justru pergi menjauh di saat mengetahui dirinya sedang mengandung janin pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~15. Apa kau ingin bercinta denganku ?
"Aku sangat merindukanmu dan ingin menghabiskan waktu bersamamu." ucap Mr Jason lagi.
Jessica yang juga sangat merindukan pria itu nampak bimbang, menginap dengannya pasti akan ada konsekuensi yang harus ia terima. Namun ia juga ingin tahu semua tentang pria itu hingga membuatnya bisa meyakinkan hati untuk menerima ajakannya menikah.
"Hanya menginap dan tidak melakukan hal lainkan ?" ucapnya ingin memastikan dan sontak membuat Mr Jason terkekeh menanggapinya.
"Memang mau melakukannya apa, hm ?" tanyanya bernada godaan seraya menatap gadis yang masih sangat polos itu.
Mendengar itu Jessica langsung menelan ludahnya, ia merasa pipinya sangat panas saat ini dan pasti sudah kemerahan seperti kepiting rebus karena telah mikir yang tidak-tidak.
"Tidak apa-apa, baiklah hanya menginap saja." Akhirnya gadis itu setuju dan Mr Jason nampak tersenyum puas, kemudian menyuruhnya untuk segera masuk ke dalam mobilnya.
"Tunggu aku akan berpamitan dengan Elle dulu, aku juga ingin mengambil tasku." timpal Jessica yang menolak untuk masuk.
"Kamu membawa ponselkan? hubungi saja dia melalui ponselmu dan segera naiklah sebentar lagi hari mulai petang." ucap Mr Jason seraya menatap ponsel di tangan gadis itu.
"Hm, baiklah." Jessica mengangguk setuju lalu segera masuk ke dalam mobil pria itu.
Beberapa saat kemudian mobil yang membawa mereka berhenti di sebuah mansion mewah nan luas yang di kelilingi pepohonan di sekitarnya.
Jessica yang tiba-tiba mengingat keberadaan hewan buas peliharaan pria itu nampak enggan untuk turun, ia langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh halaman di mana hewan tersebut biasa berkeliaran.
"Leon sedang sakit, saat ini dia berada di kandangnya." ucap Mr Jason seakan mengerti kecemasan di wajah kekasihnya tersebut.
"Sakit ?" Jessica langsung lega, semoga saja binatang itu terus sakit dan tak berkeliaran menakutinya.
Kemudian gadis itu segera turun dari mobilnya dan berlalu mengikuti pris itu masuk ke dalam mansion, ini kali kedua ia datang ke mansion tersebut.
"Selamat sore tuan." sapa kepala pelayan menyambut kedatangan sang Tuan.
"Siapkan makan malam Bi, malam ini kekasihku akan menginap di sini !!" perintah Mr Jason seraya melewati pelayannya tersebut.
Jessica nampak tak sengaja melihat keterkejutan di wajah pelayan itu saat mendengar ucapan tuannya, namun sesaat kemudian wanita paruh baya tersebut langsung mengangguk. "Baik tuan." ucapnya lantas segera berlalu pergi dari sana.
"Aku belum lapar." ucap Jessica yang akhir-akhir ini memang tak selera makan karena terus memikirkan pria itu.
"Nanti kamu pasti akan lapar." sahut Jason, lalu menggandeng gadis itu.
"Kita mau kemana ?" Jessica nampak enggan melangkah, ia takut pria itu membawanya ke suatu tempat lalu meninggalkannya seorang diri hingga membuatnya hampir tersesat seperti waktu itu.
"Bukankah kamu ingin aku menjawab pertanyaanmu tadi ?" timpal Mr Jason menatap gadis itu.
"Hm, tentu saja." seketika Jessica langsung bersemangat.
Kemudian pria itu membawanya menyusuri lorong dan berhenti di sebuah pintu. "Masuklah !!" perintahnya setelah membuka lebar pintu tersebut.
"Ini bukan ruang baca." ucap Jessica setelah mengintip dalam ruangan tersebut yang rupanya sebuah kamar tidur.
"Tentu saja bukan, ini kamar tidurku." sahut pria itu seraya membawa gadis tersebut melangkah masuk.
Kamar luas yang di dominasi dengan warna abu-abu itu terlihat sangat mewah dengan barang-barang antik di dalamnya.
"Tunggulah di sini aku mau mandi dulu, kebetulan kerjaan lumayan banyak hari ini hingga membuat badanku terasa lengket." ucap Mr Jason kemudian.
"Hm." sahut Jessica.
Setelah pria itu menghilang di balik pintu kamar mandi, Jessica nampak mengedarkan pandangannya lalu menghempaskan bobot tubuhnya di atas di sofa.
Sebenarnya ia lebih nyaman menunggu di ruang tamu saja namun ia takut tersesat saat keluar mengingat mansion tersebut di penuhi lorong-lorong yang saling terhubung.
Belum lagi ada hewan peliharaan pria itu yang selalu muncul tiba-tiba dan juga para pelayan di sana yang sepertinya tak menyukai kehadirannya.
Akhirnya Jessica menunggu di sofa sembari berkirim pesan dengan Elle jika ia malam ini ia tak pulang, mungkin sahabatnya itu akan marah tapi ia bukan anak kecil lagi. Apalagi hubungan mereka hanya sebatas sahabat yang semestinya tak saling ikut campur lebih jauh.
Beberapa saat kemudian pintu kamar mandi terbuka dan Jessica segera berpaling, karena ia tak ingin melihat tubuh polos pria itu yang pastinya sangat atletis hingga membuatnya takkan berhenti mengaguminya.
"Sudah memberitahu Elle, apa katanya ?" tanya Mr Jason seraya melangkah mendekat.
"Sudah tapi dia belum membalasnya dan tolong jangan mendekat !!" sahut Jessica dengan posisi duduk membelakangi pria itu, tercium aroma sabun yang menguar menusuk hidungnya dan itu membuat Jessica semakin menyembunyikan wajahnya.
"Ada apa ?" Mr Jason langsung mengernyit tak mengerti dengan tingkah gadis itu.
"Aku bilang jangan mendekat !!" keukeh Jessica dan itu membuat Mr Jason langsung mengangkat sudut bibirnya.
"Memang apa yang kamu pikirkan, hm ?" ucapnya seraya melangkah menghadap gadis itu dan Jessica langsung menelan ludahnya ketika melihat pria di hadapannya tersebut yang rupanya telah mengenakan kaos rumahan serta celana training panjang.
"Tidak, bukan apa-apa." Jessica langsung tersenyum nyengir, entah kenapa akhir-akhir ini pikirannya selalu kotor.
Ia pikir pria itu mendatanginya hanya dengan mengenakan handuk dan membiarkan perutnya yang kotak-kotak seperti roti sobek itu terpampang di hadapannya dan rupanya itu hanya hayalannya semata seperti di film-film romantis yang ia tonton sebelumnya.
Mr Jason nampak duduk di sisi gadis itu kemudian meraih punggung tangannya lantas mengecupnya berkali-kali hingga membuat Jessica merasa sangat di puja oleh pria itu.
"Katakan apa yang ingin kamu ketahui ?" ucap Mr Jason dengan lembut menatap gadis di hadapannya tersebut.
"Aku ingin tahu tentang wanita itu." sahut Jessica to the point.
"Carol ?" Mr Jason nampak menaikkan sebelah alisnya.
"Hm." Jessica mengangguk kecil.
Mr Jason nampak menghela napas panjangnya sebelum membuka suaranya. "Dia wanita penghibur yang selama ini memuaskan hasratku." ucapnya dengan jujur dan sontak membuat Jessica langsung melepaskan genggaman tangan pria itu.
"Jadi sampai sekarang kalian masih berhubungan ?" tanya Jessica dengan perasaan kecewa.
"Tidak, lebih tepatnya sejak kita menjalin hubungan." tegas Mr Jason.
"Tapi kenapa? bukankah aku tidak bisa memberikan apa yang wanita itu berikan padamu." tukas Jessica kemudian, karena ia sangat memahami kebutuhan pria dewasa itu.
"Aku bisa melakukannya sendiri, karena bagiku hubungan kita lebih penting." sahut Mr Jason kemudian.
"Aku tidak mengerti maksudmu." Jessica nampak menatap lekat pria itu.
"Kami tidak pernah bercinta secara langsung, aku membayarnya untuk memuaskanku tanpa memberikannya kenikmatan." terang Mr Jason dan Jessica nampak mengerti apa yang di maksud oleh pria itu.
Bagaimana pun juga ia bukan gadis yang polos-polos amat, bahkan ia tahu jika teman-teman sebayanya sudah melakukan percintaan dengan berbagai macam cara sejak usia mereka belasan tahun dan ia benar-benar menghormati pria itu karena telah berkata jujur.
"Lalu apa kau ingin bercinta denganku ?" pancing Jessica kemudian, ia masih mengingat nasihat ibunya jika seorang pria menidurinya sebelum menikahinya maka pria itu tak benar-benar menyukainya dan setelah bosan ia akan di tinggal begitu saja.
Semoga saja pria dewasa yang telah mencuri seluruh hatinya itu bukan termasuk pria-pria brengsek seperti mereka, karena bagaimanapun juga ia akan tetap menjaga kehormatannya dari segala rayuannya yang terkadang membuatnya tak berdaya.
keren karya tulis mu k🤗🤗🤗