NovelToon NovelToon
Gairah Tabu Tuan Sergio

Gairah Tabu Tuan Sergio

Status: sedang berlangsung
Genre:Patahhati / Cinta Terlarang / Obsesi / CEO / Dark Romance / Mantan / Selingkuh
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: RYN♉

KONTEN INI AREA DEWASA‼️

Lima tahun cinta Shannara dan Sergio hancur karena penolakan lamaran dan kesalah pahaman fatal. Bertahun-tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali di atas kapal pesiar. Sebuah insiden tak terduga memaksa mereka berhubungan kembali. Masalahnya, Sergio kini sudah beristri, namun hatinya masih mencintai Shannara. Pertemuan di tengah laut lepas ini menguji batas janji pernikahan, cinta lama, dan dilema antara masa lalu dan kenyataan pahit.
Kisah tentang kesempatan kedua, cinta terlarang, dan perjuangan melawan takdir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RYN♉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GTTS chapter 15

Kamar itu masih berantakan. Shannara menyingkirkan tumpukan kardus di lantai, mengelap debu di meja kecil, dan mencoba menata ulang tempat tidur yang sudah nyaris roboh. Sesekali ia terbatuk karena debu yang menyesakkan dada. Tapi ia terus bekerja, karena hanya itu caranya bertahan: dengan bergerak, bukan berpikir.

Saat ia sedang mengangkat tumpukan kain usang, pintu kamar tiba-tiba terbuka tanpa ketukan. Aldi berdiri di ambang pintu dengan kaus oblong kusam dan celana pendek, rambut acak-acakan, tatapan malas tapi penuh kesombongan.

​"Ribet amat sih, Kak. Kayak mau pindahan aja," cibir Aldi, pandangannya tertuju pada tas Shannara di lantai.

Shannara mengabaikannya, terus melipat kain yang ia temukan.

​Aldi bersandar di kusen pintu, menyilangkan tangan. "Ada yang mau aku tanya. Kamu kan baru pulang dari kapal tuh ... pasti bawa duit banyak, kan?"

Karena Shannara hanya diam Aldi melangkah masuk "​Oi, Kakak dengar nggak? Aku butuh duit."

​"Minta ke ibumu." jawab singkat Nara

"Dih. Mana mau Ibu ngasih. Kan baru aja Ibu marahin Kakak karena berhenti kerja. Ayo lah, Kak, kasih dikit. Aku mau beli motor bekas."

Shannara menatap adiknya lama, menahan diri agar suaranya tetap tenang. "Aku udah bilang, minta ke Ibu. Semua uangku sudah diambil Ibu, aku nggak ada uang lagi."

Aldi memutar bola mata, lalu Ia duduk di pinggir ranjang Shannara, mengamati kakaknya dari kepala sampai kaki dengan senyum yang membuat Shannara merasa jijik.

"Ngapain juga kamu susah-susah kerja di kapal, Kak?" katanya seenaknya. "Cantik kayak kamu tuh gampang banget nyari duit. Tinggal cari cowok kaya, numpang hidup, selesai deh. Nggak usah kerja capek-capek. Sekalian aja bantu keluarga kita naik derajat."

Shannara berhenti seketika. Matanya menajam, wajahnya berubah dingin seperti batu.

"Apa yang kamu bilang barusan?" suaranya pelan, tapi tegas.

Aldi tertawa ringan. "Kamu tuh cantik banget, kak. Kalau mau dikit aja usaha, banyak cowok tajir yang rela—"

"Cukup!" bentak Shannara. Nada suaranya membuat udara di kamar itu membeku.

Aldi terdiam sepersekian detik, lalu malah tersenyum miring.

"Kenapa? Tersinggung? Bukannya itu juga dulu cita-citanya Ibu, kan?" katanya enteng sambil terkekeh. "Katanya, kalau punya wajah cantik, jangan disia-siain ... tinggal cari suami tajir, hidup aman. Tapi sayang, dia malah dapet cowok brengsek, bapak kamu itu!"

Tawa Aldi pecah, keras, kasar, menyakitkan.

​"Tutup mulutmu, Aldi!" desis Shannara, matanya menyala. "Kamu pikir semua gampang? Kamu pikir hidup ini sinetron?"

​"Loh, kenapa marah? Kan fakta!" Aldi mengangkat bahu. "Lagipula, Kakak ini terlalu jujur jadi orang. Harusnya kayak cewek-cewek di luar sana, manfaatin wajah dan tubuhmu itu."

"Jaga mulutmu, Aldi!" katanya rendah tapi menusuk. "Jangan kurang ajar. Hidup keluarga ini hancur bukan karena siapa-siapa, tapi karena kamu."

Aldi langsung mendengus. "Apa maksudmu?"

​"Dari dulu kamu cuma bikin masalah!" Shannara membalas, suaranya mulai meninggi, tidak lagi menahan diri. "Waktu sekolah kamu ngebully anak orang sampai dipanggil kepala sekolah, waktu SMA kamu nabrak orang waktu nyetir motor tanpa SIM, dan terakhir kamu masuk penjara karena mabuk dan mukulin orang! Kamu pikir semua itu nggak ada akibatnya?!"

Aldi membalas dengan tatapan dingin, tapi bibirnya menegang, tanda kata-kata itu menembus egonya.

Shannara melanjutkan, suaranya bergetar karena emosi.

​"Kamu udah 22 tahun, Di! Nggak sekolah, nggak kerja, nggak punya arah! Cuma duduk di rumah, minta uang dari Ibu yang udah tua, dan ngerokok seharian kayak orang nggak punya malu! Aku yang kerja mati-matian di kapal, ngirim uang tiap bulan, tapi tetap aja yang kamu pikirin cuma gimana caranya minta lebih dan nyindir aku?!"

Aldi melangkah mendekat, wajahnya mulai memerah karena marah yang tersinggung. "Kamu pikir kamu paling suci, ya?! Paling menderita?!"

"Aku gak suci," Shannara menatap balik, matanya berair. "Tapi setidaknya aku gak ngerusak hidup orang lain dan jadi beban doang."

Mereka saling menatap dalam hening.

Ketegangan di udara begitu tebal sampai terasa sulit bernapas.

​Aldi akhirnya mengalihkan tatapan, meludah ke lantai, lalu mendengus kasar. "Dasar perempuan nggak tahu diri, sok pahlawan kesiangan."

​Ia berbalik hendak keluar, tapi sebelum menutup pintu, ia menoleh lagi dengan nada menyakitkan yang terakhir, "Kalau kamu udah miskin, nanti aku bantu cari cowok kaya buat kamu. Kan itu bakat alami kamu. Kayak Ibu dulu."

Pintu dibanting keras.

Getarannya membuat debu dari jendela jatuh berhamburan.

Shannara menutup wajah dengan kedua tangan. Tangannya gemetar. Ia ingin menjerit, tapi tak ada suara yang keluar. Hanya napas berat, cepat, dan sesak.

Beberapa menit kemudian, ponselnya bergetar di meja.

Ia menatap layar, dan jantungnya langsung mencelos.

Nomor itu.

Nomor yang tidak pernah ia simpan, tapi terlalu ia hafal bahkan meski bertahun-tahun berlalu.

Sergio.

Nama itu seperti badai yang datang tanpa diundang. Ia menatap layar ponsel itu lama, deringnya berulang-ulang, menusuk kepalanya seperti gema masa lalu yang enggan padam.

Aldi, yang belum jauh dari kamar, berteriak dari luar, "Siapa yang nelpon, Kak?! Kenapa nggak diangkat?! BERISIK, tahu nggak!"

Shannara buru-buru meraih ponsel itu, dan menekan tombol Silent

"Bukan siapa-siapa," jawabnya cepat. "Mungkin seller pinjol atau apa."

"Pinjol?" Aldi mengerutkan dahi. "Kakak gak ngutang, kan?"

"Enggaklah. Udah sana keluar, Di. Aku mau lanjut beresin kamar."

"Yakin bukan cowok?" Aldi menatap curiga dari ambang pintu.

"Keluar, Aldi!" suara Shannara dingin.

Aldi mendengus, lalu melangkah pergi sambil menutup pintu dengan keras.

Begitu suara langkahnya hilang, Shannara menatap ponsel di tangannya lagi. Layar sudah mati. Tapi getaran yang ditinggalkannya masih terasa di dada.

Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam ponsel itu kuat-kuat. Dalam hening kamar yang remang, pikirannya berkecamuk.

"Sergio… kenapa kamu masih belum menyerah?

Ia menatap bayangannya di cermin kecil di meja, wajah lelah, mata bengkak, tapi di balik itu ada sesuatu yang mulai tumbuh: rasa takut dan rahasia besar yang belum ia siap hadapi.

Dan dari luar, terdengar suara ibunya memanggil Aldi suara yang keras, penuh perintah. Rumah itu kembali hidup dalam kebisingan. Tapi di kamar itu, Shannara hanya duduk diam, menatap ponsel di tangannya.

1
Moyu
kasian nara masalah dia bertubi tubi
Moyu
stress semua STRESS
Anna Rakhmawaty
emaknya nara ganti nama ya thor,, dr hilda jd amira
Anna Rakhmawaty: oohh okee ga masalah,, semangaatt terus🤗
total 2 replies
Anna Rakhmawaty
menarik penuh intrik
Anna Rakhmawaty
obsesi tanpa ujung
Ali
sergio betulan kecintaan bngett sm shannara🤣 thor pls tetep semangat aku pembaca setiamu 🫰
Moyu
author tersayang jgn patah semangat km bisa liat dari komen komen aq kan aku pembaca setiamu and aku suka bgt kisah sergio dan shannara ini tolong jgn smpe gak up lagi aku nugguin km update tiap hari 😍❤️‍🔥
Moyu
modus anyiing 🤣🤣🤣 anakmu aja belum tentu udah bernyawa banggg
ada aja kelakuan bapak ini gmesss🤭
Ali
cara nulisnya agak berbeda lebih seru begini 😍 semangattt mariee saya mulai jatuh cinta kenovelmu
Ali
chapter ini gila beneran hobby maen diaer 🫠 digempur ampe 3 hari njirrr apa gak sakit 😵‍💫🤔
Ali
kata gua mah tunggu dirumah dah
Ali
harusnya gausah dihalangi biarin baku hantam
Ali
visual cakep TAPI ngeselin
Ali
elu kesel krn adek tirilu capek? jangan jangan lu punya nafsu hem ke adek lu sendiri tp sesuai judul sih gairah TABU 🤣
Moyu
fix hamidun emberannn topcer udh digempur 3hr 😆 dikamar mandi, dikamar, disofa, dikolam renang 🤣 paling sering dikamar mandi kyknya fet!sh si bapak emng ngew dikamar mandi 😌🤭
Ali: hamil sih pasti
total 1 replies
Moyu
udah nyiapin nama anak aja 😆🤏🏼
Moyu
merindinggg
Moyu
bjirr pagi pagi udah ngew d kolam renang 😆
Moyu
bapak ini hobby bgt ngew dikamar mandi ya 😌🤭
Moyu
bisa ngerti sih perasaan andrew siapa coba yg gak marah klo tau ibu kita udh diselingkuhin smpe punya anak pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!