Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.
Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.
Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.
Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?
Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Di saat Richard sedang melamun,tiba-tiba asisten datang dengan membawa data-data tentang Stella.
Tok..tok..
"Masuk.."
"Ini pak info tentang nona Stella."
Anton meletakkan map coklat di meja Richard.
Ternyata nona Stella sudah menikah dan mempunyai satu anak. Tetapi saat ini pernikahannya di ambang kehancuran karena ulah sang mertua Nona Stella. Mertua Nona Stella mengira Nona Stella anak orang miskin dan mertuanya tidak suka sama Nona Stella. Sampai akhirnya Nona Stella menceraikan suaminya. Dan info dari sumber terpercaya bahwa tiga hari lagi nona Stella akan berangkat ke Palembang karena akan mengikuti sidang perceraian",Anton memberi penjelasan.
"Kok di Palembang",tanya Richard.
"Karena Mereka menikah di Palembang dan nona Stella sebelum pulang ke Jakarta sudah mengajukan gugatan perceraian di Palembang."
"Suaminya orang Palembang kah,terus suaminya kerja di mana",cecar Richard.
"Iya,suami Nona Stella orang Palembang. Suaminya bekerja di Bank Asia cabang Palembang milik Tuan Leo. Dan dia sekarang diangkat sama Tuan Rico menjadi kepala cabang di Jakarta Barat."
"Baiklah,saya mengerti. Kamu boleh kembali kerja."
"Baik Tuan."
Anton keluar dari ruangan Richard. Sedangkan Richard memikirkan informasi dari Anton yang didapat dari anak buahnya.
"Ternyata calon janda",gumamnya.
"Akan ku kejar sampai kamu menjadi milikku",Richard tersenyum menyeringai.
Di tempat lain di Bank Asia,Soni memulai pekerjaan yang baru yang diangkat menjadi kepala cabang.
Barang-barang dan berkas-berkas penting yang dikirim Dika sudah sampai. Tetapi dengan memulai pekerjaan yang baru,Soni memakai pakaian yang baru dan rapi. Dia tidak mau imagenya terlihat jelek di depan karyawan lainnya.
Keluar dari apartemen lalu menuju ke basement dan menghidupkan dan menjalankan motornya menuju ke Bank Asia.
Soni sudah berjanji akan bekerja dengan baik dan jujur. Dia tidak mau mempermalukan nama baik mantan mertuanya. Apalagi Bank Asia ini milik mantan mertuanya.
Sesampainya di lobi kantor,Soni disambut oleh asisten Rico. Asisten Rico mengantar Soni ke ruangannya.
"Pak Soni,ini ruangan anda. Di depan ruangan anda ada bilik kecil itu untuk sekretaris. Bapak nanti dibantu sekretaris. Jadi lebih mudah untuk membantu bapak dalam bekerja",Andi memberi penjelasan kepada Soni.
Soni hanya mengangguk.
"Rere"..panggil Andi.
"Ya pak",sapa Rere.
"Kenalkan Re,ini bos anda yang baru",Andi memperkenalkan Rere ke Soni.
"Wuih,bos Rere masih muda kah pak",tanya nya sambil melirik Soni.
"Ya,begitu lah. Kamu senang kan. Tidak ketemu sama bos genit kamu itu",goda Andi.
"Ya syukurlah pak. Pusing saya menghadapi bos lama itu. Udah tua Genit lagi."
"Kenalkan pak,saya Rere. Saya sekretaris bapak",Rere memperkenalkan diri ke Soni.
Soni hanya mengangguk kecil ke Rere.
"Ayo kita ke aula. Saya memperkenalkan kepada tim lain ke Soni."
"Ayo mari pak",sahut Rere dengan senang.
Akhirnya Andi,Rere dan Soni pergi ke ruang aula. Di sana ada beberapa tim lain yang sudah menunggu.
"Baik semua,kenalkan ini kepala cabang kalian yang baru. Namanya Pak Soni. Dia yang akan menjadi pimpinan atau atasan kalian",Andi menjelaskan kepada tim yang akan di pimpin Soni.
Para tim bertepuk tangan menyambut pimpinan yang baru.
"Pak Soni,kenalkan para tim yang akan di pimpin bapak."
Andi menunjuk satu persatu yang akan di kenalkan kepada Soni.
Ada tim operasional,tim administrasi,tim pemasaran dan tim perkreditan.
"Saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik. Mohon bantuannya",Soni membungkukkan badannya pertanda memberi hormat kepada timnya.
"Baiklah semua. Kalian boleh kembali bekerja",Andi menginstruksi kepada mereka.
Para tim keluar dari ruangan aula dan kembali ke bilik kecil masing-masing.
"Kalau begitu saya permisi dulu Pak Soni. Saya harus kembali ke kantor pusat",Andi berpamitan kepada Soni.
"Baik Pak Andi. Terima kasih atas kehadirannya."
Lalu Andi dan Soni bersalaman. Dan Andi pergi dari kantor cabang dan menuju ke kantor pusat.
Soni dan Rere berjalan menuju ke ruangannya.
"Re,saya mau kamu cari dokumen tahun kemarin ya. Saya akan melihat dan membandingkan dokumen tahun kemarin dan tahun ini."
"Baik pak. Akan saya carikan."
Lalu Rere ikut ke ruangan Soni dan mencari dokumen yang tersimpan di lemari ruangan Soni.
Andi yang pulang ke kantor pusat langsung masuk ke ruangan Rico.
tok..tok..
"Masuk",sahut Rico dari dalam.
Andi masuk dan langsung menghadap Rico.
"Gimana Soni di sana apakah dia di terima dengan baik di sana",tanya Rico tanpa basa basi.
"Dia sudah berkenalan dengan timnya di sana dan semua antusias mau menerima Soni dengan baik",jawab Andi.
"Baguslah. Kita terus pantau keadaan di sana. Takutnya ada yang iri sama Soni."
Andi sudah tahu Rico akan cemas dengan hal ini.
"Tenang,serahkan sama gue. Gue akan terus pantau di sana. Di sana juga ada Rere. Dia yang paling antusias menyambut kedatangan Soni. Kalau terjadi apa-apa dengan Soni sudah pasti Rere menjadi garda terdepan buat Soni",Andi memastikan agar Rico tidak cemas.
"Baguslah. Gue nggak mau jika gue disalahkan sama keponakan gue. Biar bagaimana pun Soni papanya keponakan gue."
Ya,kalau hanya berdua saja Rico dan Andi hanya berbicara dengan santai. Karena Andi dan Rico waktu di SMA satu sekolah dan satu kelas.
Rico waktu sekolah maupun kuliah susah berteman dengan orang. Rico melihat Andi tidak mempunyai banyak teman ini mencoba berteman dengan Andi. Semakin lama berteman ternyata Andi orang yang asyik dan tulus. Dia tidak memanfaatkan Rico yang notabene nya anak orang kaya. Tidak seperti kebanyakan yang lainnya berteman hanya memandang status.
Andi bukan anak orang kaya. Ayah Andi mantan karyawan Leo yang bekerja di hotel Asia sebagai kepala office boy. Dengan gaji dan bonus yang lumayan akhirnya ayahnya Andi bisa menyekolahkan Andi dan adiknya di sekolah swasta.
Rico dan Andi berteman Dari SMA sampai kuliah. Dengan kepintaran Andi pada saat Rico diangkat menjadi CEO,Rico langsung menghubungi Andi untuk menjadi asistennya.
Sedangkan di perusahaan PT Lucky Properties Tbk (ya dari awal perusahaan tersebut Richard namai The Lucky yang artinya keberuntungan),Richard sedang menandatangani dokumen yang sudah menumpuk. Apalagi sekarang ini perusahaannya merupakan nomor satu di Indonesia dan ada beberapa perusahaan yang sedang bekerja sama dengannya. Maka dari itu pekerjaannya menjadi semakin sibuk. Semakin banyak juga karyawan yang bekerja di perusahaannya. Belum lagi ada beberapa perusahaan cabang yang berada di luar kota.
Setelah selesai menandatangani dokumen,Richard memanggil Anton sang asisten untuk menyimpan dokumen tersebut.
Setelah itu Richard akan pergi untuk makan siang. Dia ada janji bersama teman-temannya. richard sudah memesan ruangan VIP agar tidak ada yang mengganggunya bersama teman-temannya.
