NovelToon NovelToon
Pengantin Brutal

Pengantin Brutal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

Kayla terkenal sebagai ratu gelud di sekolah-cewek tempramen, berani, dan udah langganan ruang BK. Axel? Ketua geng motor paling tengil sejagat raya, sok cool, tapi bolak-balik bikin ortunya dipanggil guru.
Masalahnya, Kayla dan Axel nggak pernah akur. Tiap ketemu, selalu ribut.
Sampai suatu hari... orang tua mereka-yang ternyata sahabatan-bikin keputusan gila: mereka harus menikah.
Kayla: "APA??! Gue mending tawuran sama satu sekolahan daripada nikah sama dia!!"
Axel: "Sama. Gue lebih milih mogok motor di tengah jalan daripada hidup seatap sama lo."
Tapi, pernikahan tetap berjalan.
Dan dari situlah, dimulainya perang baru-perang rumah tangga antara pengantin paling brutal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 4

Pagi itu kayla masuk sekolah lebih pagi karna jadwal piket ia berjalan malas melewati lorong kelas yang masih sepi.

Saat Kayla mendorong pintu kelas, seember air comberan yang dipasang di atas pintu roboh — jeda sesaat, lalu byuur! Air kotor menguyur tubuhnya.

Bau busuk menyengat, basahan pekat merayap ke baju dan rambutnya.

“Brengsek!” teriak Kayla seketika, suaranya meledak karena jijik dan marah.

Keriuhan langsung pecah. Murid berdatangan, mulut-mulut terbuka, ponsel-ponsel sudah diangkat untuk merekam. Seno melotot di pojok, lalu tertawa sinis. “Lo kenapa, Kay?” ejeknya sambil ngakak.

Kayla menatap tajam, matanya berapi. “Diem lo, bangsat,” balasnya, suaranya penuh ledakan.

Papan tulis di depan dipenuhi coretan: besar-besar, kasar—“Ganggu gue, lo akan gue ganggu lebih parah lagi — XL.” Tulisan itu menempel seperti ancaman yang melekat di udara.

Seno menunjuk sambil geleng-geleng. “Lo bikin masalah mulu sama si Axel. Kay, udah tahu dia paling ditakuti di sekolah ini.” Nada ejekan di suaranya seperti garam di luka.

Kayla berdiri, air menetes dari ujung rambutnya. “Siapa yang bikin ulah, anjing? Gue cuma kasiin surat dari guru,” jawabnya sambil menepuk badan untuk menyingkirkan bau busuk.

Seno mendongak. “Kemarin-kemarin lo tendang motornya sampe jatuh.” Ucapnya seperti mengulang berita yang bikin mulut murid lain berbisik.

Kayla menutup mulutnya rapat, napasnya berat. “Berisik, akh. Kesal gue,” gumamnya lalu mulai sibuk menyeka lantai dengan kain yang dia dapat dari pojok kelas.

Geng-nya datang dan suasana makin heboh. Anya membuka matanya lebar. “Ya ampun, apa ini?” Ia menatap Kayla prihatin.

“Kay, lo bau banget,” ujar Laras, setengah geli, setengah jijik.

“Ganti baju yuk,” tawar Salsa, praktis seperti selalu siap sedia.

Kayla mengangkat bahu. “Gue harus beresin ini dulu, Sa.” Malas tapi tegas, dia tak mau meninggalkan jejak kotor di kelas.

Seno yang masih kesal sambil pergi menimpali, “Beresin lah, dasar cewek bikin masalah mulu.”

Seketika Kayla balik dan menampar Seno. “Anjing lo ya jadi cowok!”

pukulannya membuat Seno terkejut, tangannya memegang pipi yang sakit.

“Lo yang bikin ulah, lo yang mukul, brengsek!” Seno ingin membalas nya.

Anya cepat meraih tangan Kayla. “Kay, udah! Nanti lo dipanggil BK lagi, kita bantuin lo kok.” Suaranya menenangkan, tapi Kayla hanya mengumpat kecil sambil melanjutkan bersih-bersih.

Murid-murid bekerja cepat: meja disusun, lantai disapu, papan tulis dihapus hingga bersih. Bau kotor mulai memudar, tapi sisa malu dan panik masih menempel.

Setelah urusan beres, Kayla sempat mengganti baju—beruntung hari itu ada olahraga. Ia melangkah ke lapangan basket dengan langkah yang masih dingin, tubuhnya lelah tapi matanya nyala.

                      ~~°°°°°°~~

Axel sudah ada di sana, berdiri seperti kobra yang siap menyerang, senyum sinisnya melayang di udara.

Tanpa basa-basi, Kayla melangkah, meraih bola dari tangan David, dan melemparnya — keras — tepat ke dada Axel.

“Lo kenapa, kerasukan?” ejek Axel, suaranya bercampur tawa.

“Ulah lo tadi nggak lucu!” jawab Kayla, suaranya pecah.

Axel dan dua temannya, David dan Niko, cuma nyengir. “Lo mandi nggak sih? Masih bau, anjir,” cemooh Axel sambil cengengesan.

Kayla nggak tahan. Ia maju, meninju Axel sampai dia jatuh terpental.

Dengan amarah yang meledak, Kayla menindih tubuh Axel, menumbuknya berulang-ulang.

Suasana seketika berubah jadi tontonan—siswa berkumpul, sorak-sorai berbaur dengan teriakan.

Axel meraih tangan Kayla, memelintirnya, lalu membalas pukulan. “Lo pikir gue nggak bisa pukul lo?” ia meneriakkan, napasnya panas, marahnya membara.

“Lo keterlaluan! Anjing, gue salah apa?” teriak Kayla sambil berusaha lepas.

Axel mendekat sampai hampir berbisik, nada suaranya licik. “Salah lo, terlalu berani sama gue.” Senyum nakal itu seperti cambuk.

Kayla menginjak kaki Axel dengan tenang. “Lo makan nasi, bukan batu. Ngapain gue takut?” jawabnya, suaranya dingin, keras.

Axel meringis. “Aww sakit, brengsek lo!” suaranya penuh rasa sakit dan malu.

Keributan tak bisa diabaikan. Keduanya dipanggil menuju ruang BK. Di sana, suasana tenang sekolah kontras dengan napas yang masih tersengal.

Pak Asep, guru BK, membuka pembicaraan dengan suara tegas. “Siapa yang mulai duluan?”

Kayla menjelaskan: “Pa, dia tadi naro air comberan di kelas. Baju saya basah dan bau.” Wajahnya masih menegang, suara sedikit bergetar tapi penuh bukti.

Pa asep menatap defensif. “Benar itu,axel?,"

“Dia yang mulai, Pa — tendang motor saya.”

Suara Kayla naik lagi. “Lah, lo yang nyenggol motor gue.”

Ketegangan berubah jadi pertukaran tuduhan. Axel menambahkan dengan panik kecil, “Dia juga ancam mau bakar rumah saya, Pa.” Kata-kata itu membuat Axel sendiri tercengang saat menyadari betapa serius klaimnya.

Pak Asep menatap Axel. “Benar, Axel?” tanyanya.

Axel mengeluarkan senyum kaku. “Saya cuma bercanda, Pa,” katanya, nada memohon.

Pak Asep menimbang semuanya. Hasilnya adalah hukuman: menulis. “Kalian dihukum: Kayla 10 lembar, Axel 100 lembar.”

Axel langsung memohon, napasnya tercekat. “Pak, ini banyak. Jangan gini, Pak.” Suaranya bergetar, badan sedikit gemetar.

Pak Asep menegaskan jam pelayanannya. “Kamu mukul cewek, Axel. Seharusnya kamu lebih dewasa.

Tapi lihat kondisi, Kayla juga kena. Jadi penyelesaian ini adil.”

Kayla menekan rahangnya, matanya masih berkilat. “Tapi dia yang mulai, Pa. Lihat pipi saya yang sakit!” bantah Axel lagi.

Akhirnya keputusan ditengahi: “Ya sudah, 50 lembar masing-masing. Pergi ke perpustakaan dan kerjakan. Jangan ulangi keributan seperti ini.”

Keduanya menunduk, napas masih berat.

Di luar ruang BK, bisik-bisik siswa kembali berputar—ada yang bersimpati, ada yang mengutuk, banyak yang hanya ingin melihat drama berikutnya.

1
Wida_Ast Jcy
Hahahha... pandai bangeet bersandiwara ya🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
hahhaha... nantangi ya kay🤣🤣🤣
Shin Himawari
Asli seru! Cocok dibaca santai dan bikin nagih karena gaya bahasanya ringan tapi relate abis ama kisah anak SMA. semangat terus ya buat author 💪💪🤍
kim elly: makasih kakak 🥰
total 1 replies
mama Al
lah jadi salsa suka sama putra bukan Revan
kim elly: jadian dulu pas camping
total 3 replies
mama Al
putra ini kayak anak mami ya. merengek kalau kemauan gak sesuai ekspektasi. ga cocok gabung sama Axel keras dan kasar.
mama Al
Karena tidak terbiasa dengan putra.
Drezzlle
Ya udahlah cari cowok lain Sa
Drezzlle
mundur dari sekarang daripada sakit belakangan
sunflow
wah.. banyak yang melindungi nih.. 👍👍
Mutia Kim🍑
Makanya jgn asal nembak cewek😅
Mutia Kim🍑
Iya Kayla memang nggak suka, tpi nggak tahu isi hati Revan
sunflow
waduh... apa bakal perang dunia lagi ini? 😄😄
Shin Himawari
good sikaaaat Kayy 🤣🤣 dikira kita cewe jadi takut apaa
Shin Himawari
maksud mama baik Kay, eh tapi di usia Kayla juga aku pikirnya gini. Lu jual gue beli🤣 🤣
Shin Himawari: iyaa bener kak relate pasti di usia segitu🤣
total 2 replies
Rahma Rain
karya nya bagus.. gaya bahasa nya juga bagus. rekomendasi banget ini!!👍👍😲😲
kim elly: 😩😩bahasa anak-anak bandung parah kan ya
total 1 replies
Rahma Rain
kok jadi kompor nih??
Rahma Rain
untung aja kan Kayla nggak suka.
Rahma Rain
ini seriusan kelakuan anak SMA??
Rahma Rain
Kay.. lu mau jadi Mak comblang ini cerita nya 😂
rokhatii
aminnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!