NovelToon NovelToon
Cinta Yang Kau Sakiti

Cinta Yang Kau Sakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Terlarang / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:315
Nilai: 5
Nama Author:

Satu hubungan rumah tangga yang di harapkan oleh istri, menjadi tempat nyaman dan tentran tapi ternyata yang dia rasakan sebaliknya. Akan kah sang istri mendapatkan kebagian dalam rumah tangganya, dari suaminya, atau bahkan di dapatkan dari orang lain.

Bab 14

Pagi ini Briel terbangun agak pagi sekali meski dia baru tidur jam tiga dini hari tadi.

Ia membiarkan Kayla tidur berselimut, sekimut tebalnya. Briel berjalan ke arah kamar Liora, membuka kamar itu. Tapi masih kosong tidak ada sama sekali tanda - tanda Liora bahkan dia memeriksa sampai ke kamar mandi.

Tetap tidak ada

Briel berjalan keluar, masih dengan pakaian

biasa nya.

Saat sudah sampai di titik GPS yang dia pasang di mobil Liora, dia turun dari mobilnya memperhatikan sekitar. Melongok kearah dalam mobil Liora.

Kunci mobil itu bahkan masih ada di sana,

begitupun dengan ponsel Liora.

“ Ańjíńg Lo udah berani main - main dari gue ya, Ra “ umpatnya kasar membanting pintu mobil itu dengan kuat.

Briel meninggalkan mobil itu di sana, tapi membawa serta kunci mobil dan juga ponsel Liora pulang.

Sebelum pulang ke apartemnnya, Briel berhenti ke tukang bubur ayam. Membelinya dan membawa kembali ke apartemen.

Sesampai di apartemennya.

“ Mas, dari mana? “ tanya Kayla yang sekaeang sudah duduk di sofa ruangan itu.

Apartemn Briel bukan lah apartemen yang

besar, tapi cukup untuk tinggal dua makhluk hidup di sana.

Briel mengangkat tentengan nya agak tinggi

“ Mas beli ini “ ucap Briel dengan senyum nya dan mengoyang goyangkan kantung yang berisi streofome itu

Senyum Kayla merekah

“ Apa itu mas? “

“ Bubur ayam, hayuk kita sarapan “ ajak Briel

Di angguki oleh Kayla

———

Di sisi sebelah sini

Hari sudah menunjukan jam sebelas siang, tapi belum ada tanda - tanda pergerakan dari mereka berdua.

Tidak berselang lama, Liora menggeliat

bangun. Ia mendongak keatas karna posisinya sekarang dalam dekapan Bhim, Liora tersenyum manis mengamati Bhima tidur.

Lalu dengan gerakan pelan dia bergerak turun, meninggalkan Bhima yang masih terlelap.

Hanya menggunakan kaos oversize tanpa dalaman Liora berjalan ke arah dapur.

Saat keluar dari kame hingga ke arah dapur Lipra tidak berhenti kagum dengan penthouse mikik Bhima ini, sungguh - sungguh besar. Bisa di bilang tiga kali lebih besar dari

apartemen milik Briel.

Sesampainya di dapur, Liora membuka kulkas.

Tidak ada bahan masakan yang bisa di masak, karna memang Bhima tidak pernah masak di sini. Bahkan dia sangat jarang ke

penthousenya ini.

Hanya botol - botol minuman Bhima, dari yang rendah Àlkhôhöł hingga yang kadar nya lumayan tïńggi. Dan minum - minuman kaleng lainnya.Tapi masih ada telor di sana. Liora, mencoba mencari - cari lagi mana tau di sana ada beras. Namun hasilnya juga nihil.

“ sayang banget, kulkas sebesar ini isinya cuman telor doang “ kekeh Liora

Alhasil Liora hanya membuat omlet saja.

———

Bhima menggeliat bangun, saat di sadari

tangannya terasa ringan di gerakan.

Bhima mengercap pelan menajamkan

penghlihatannya, menoleh ke kiri dan kanan mencari sosok Liora.

Namun tidak ada, Bhima meloncat turun buru- buru bangun. Ia berjalan cepat ke kamar mandi, namun tidak juga iya temukan.

Pikirannya sudah mulai kalut, bagaimana jika Liora pergi meninggalkannya.

Bhima turun ke bawah menuruni tangga dengan sedikit berlari, namun ketika langkahnya menuruni undakan terakhir tangga. Aroma wangi masakan tercium, Bhima mendekat ke dapur dengan langkah pelan.

Liora yang masih santai membuat omlet tidak sadar kedatangan Bhima, tiba - tiba tangan kekar sudah melingkar di perutnya. Liora terlonjak kaget namun dia sudah tau siapa

pemilik lengan itu.

Liora menoleh kan muka tanpa membalik badannya.

“ jangan ngagetin gitu dong, kak “ ucapnya lembut

Bhima mencium pucuk hidung nya

“ aku kira kamu kemana, Ra. Aku udah was - was “

Liora tersenyum hangat, perlakuan yang dia ingin kan sejak dulu asalah seperti ini.

“ Minggir dulu ah, gosong ni nantik “ ucap Liora menggeser badan dari Bhima namun tidak bisa

“ Kak…. “ rengek Liora

Bhima tersenyum dan mengecup sebelah pipi Liora, membebaskan nya dari rengkuhannya, Bhima berbalik menunggu di meja makan.

Dua buah omlet tersaji di piring yang di sodorkan oleh Liora

“ Gak ada apa- apa kak, jadi aku cuman buat ini “ ucap Liora

“ Makasih, sayang “ Ucap Bhima menarik piring yang di sodorkan Liora tadi

Liora tersenyum memgangguk

“ Nanti, kita belanja ya. Biar kamu bisa bebas mau masak apa “ ucap Bhima sebelum dia memasukan suapan pertama ke mulutnya.

Liora terdiam mendengar ucapan Bhima.

Bhima yang menyadari tidak ada pergerakan, di depannya pun menoleh ke arah Liora.

Liora masih terdiam menatap kedua manik mata Bhima, begitu pun Bhima.

“ Kenapa…? “ tanya nya lembut

Liora malah mencebikam bibirnya ke bawah membentuk lengkungan.

“ Hei… kenapa sayang. Hm? “ Bhima

mengambil satu tangan Liora menggenggam nya dan mengusap lembut dengan ibu jarinya.

“ Kak, apa aku pantes dapetin ini, kakak gak mau usir aku aja? “ tanya Liora

“ Hei, gak ada yang pantes usir kamu, kamu layak dapetin ini semua “ Ucap Bhima yang menenangkan isak tangis Liora yang mulai keluar

“ Tapi, kak “

“ Sttt, udah makan dulu yuk. Gak baik nanggis di depan makanan, nanti kita ngobrol lagi ya. “ bujuk Bhima yang terus di angguki oleh Liora

Saat makan Liora selalu melirik ke arah Bhima, Bhima yang menyadari itu di suapan terakhir Bhima berucap.

“ Aku tau, aku ganteng. Tapi gak gitu juga kali sayang “ ucapnya meletakan sendoknya lalu mengepalkan kedua tangan nya untuk menopang dagunya, sedangkan sikunya di untuk menahan di ujung mejanya.

Liora tersedak

Uhuhkkk

Uhuhkkk

Uhuhkkk

“ ekhrem, Minum dulu sayang “ ucap Bhima berdehem sambil menyodorkan minum ke arah Liora dengan senyum jailnya.

Liora buru - buru mengambil air minum itu, untuk menyiram tenggorokannya yang panas.

Glekkk

Setelah meminum air itu, Liora meletakan agak keras ke meja dengan muka cembetun Liora menatap Bhima.

“ Dasar ge’er “ ketusnya, langsung menyuapkan suapan terakhirnya dengan kencang dan berdiri mengambil piring nya dan piring Bhima cepat cepat ke arah washtafel untuk mencucinya. Untuk menghindari tatapan dari

Bhima.

Saat sedang mencuci piring mereka, Bhima merengkuhnya dari belakang kedua tangannya di sisi kiri kanan badan Liora.

Liora spontan diam membeku.

“ Gak usah di cuci sayang, kamu disini bukan mau jadi pembantu. Kamu disini karna aku mau kamu disini, karna aku pingin jadiin kamu ratu. “ ucap Bhima menggoda

“ Apaan sih kak, nyebeli. Jangan godain aku terus, aku malu. “ rengek Liora

Bhima terkekeh

“ Aku serius sayang….”

Liora tidak mendengarkan dia tetap

melanjutkan menyelesaikan cucian piring itu dengan Bhima yang masih mengurungnya.

Setelah selesai, Liora mengelap meja bekas dia makan tadi dan juga mengelap kompor serta meja- meja di sebelah kompor yang tadi di

gunakan nya.

Bhima memperhatikan Liora menyilangkan

kedua tangannya di dada, setiap gerakan Lioea tidak lepas dari pengamatan nya.

Setelah selesai Liora mencuci kedua tangan nya, menghadap lagi ke Bhima.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!