Menceritakan kisah seorang pemuda yang mempunyai rasa trauma di masa kecilnya. Dan rasa trauma itu disebabkan oleh keluarganya sendiri yang sangat membenci kehadiran dirinya. Saga, di usir dari rumah karena telah dituduh menyakiti adik lain ibu dari ayahnya, Saga juga sering di hina dan di caci maki oleh ayah serta kakak kandungnya sendiri. Sampai akhirnya Saga keluar dari rumah yang seperti neraka dan hidup di dunia luar. Banyak kejadian menyakitkan yang Saga alami, tapi semua itu telah menjadi pecut untuk dirinya agar bisa menjadi lebih kuat dan juga tahan banting. Sampai akhirnya Saga bergabung dengan kelompok Gengster, dan bertarung melawan banyak Gengster yang menjadi musuhnya? Dan beberapa tahun kemudian, Saga bertemu dengan adik tirinya itu, yang ternyata merupakan musuh bebuyutan dari kelompok mafia miliknya. Di saat itulah pembalasan dendam akan dia mulai. Sagara berjanji akan menghabisi seluruh orang yang telah membuat hidup nya menjadi menderita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saga dan Arimbi
Mobil yang dikendarai oleh Marko membelah jalan raya yang terlihat sudah sepi. Iya kebetulan saat ini waktu telah menunjukkan pukul 1 malam, jadi banyak pengendara yang mulai pulang dan beristirahat di rumah masing masing.
Begitu pula dengan Saga dan Marko. Setelah melakukan kerjasama bersama klan mafia milik Jack Lemos, Saga menyuruh Marko untuk menuju pulang ke markas milik mereka. Tapi kali ini ada yang berbeda di dalam mobil, yaitu seorang wanita cantik yang bernama Arimbi tampak duduk di kursi belakang tepat di belakang Saga dan juga Marko.
Sedangkan para anak buah Saga sudah pergi dahulu mengendarai mobil yang lainnya, Saga sengaja tidak ingin memberikan rasa tak nyaman kepada Arimbi, karena Saga bisa melihat kalau Arimbi merupakan wanita yang tidak suka bersentuhan dengan pria asing yang tidak dia kenali.
Dan di saat mobil masih berkendara, tiba-tiba saja tatapan mata Saga menuju ke arah kaca kecil yang ada di depannya. di dalam kaca tersebut terlihat jelas pantulan wajah dari Arimbi yang begitu cantik mempesona.
"Sial! Kenapa paras dari wanita ini malah membuatku terpesona." rutuk Saga di dalam hatinya.
Marko yang melihat ekspresi kesal di wajah Saga hanya menatap dengan tatapan dingin. Sedangkan Arimbi mulai menyadari kalau pria yang ada di depannya terus menatap dirinya melalui pantulan cermin kaca.
"Ya Tuhan. Kenapa dia malah menatapku seperti itu? Jangan bilang kalau dia mulai mencurigai ku." gumam Arimbi di dalam hati sambil menundukkan pandangannya dan meremas kedua tangannya yang ada di atas pangkuannya.
Hingga tepat pukul setengah dua malam, akhirnya mobil yang dikendarai Marko sudah tiba di depan gerbang markas milik Saga. lalu salah satu penjaga langsung membuka pintu gerbang untuk mempersilahkan mobil bos mereka masuk ke dalam perkarangan.
Arimbi yang melihat kediaman dari pemuda yang ada di hadapannya menjadi penasaran. Lalu dia pun melirik ke arah jendela kaca mobil sambil bergumam di dalam hatinya.
"Ternyata dia bukan preman biasa, bahkan para anak buahnya terlihat banyak berdiri menjaga gerbang. Sekarang aku benar benar takut. Apa aku akan selamat dari pria ini?" tanya Arimbi di dalam hatinya.
Sedangkan Saga yang melihat ekspresi wajah Arimbi langsung tersenyum menyeringai. Lalu dia mengajak Arimbi untuk turun dari dalam mobil.
"Hei Arimbi. Ayo turunlah. Jangan memasang wajah takut seperti itu." ucap Saga mengejutkan Arimbi.
"Eh, iya. Terimakasih tuan karena sudah bersikap baik padaku."
"Apa..! Bersikap baik katamu? Hah. Sepertinya kamu belum mengenalku Arimbi. Tapi untuk saat ini mungkin aku akan bersikap baik, tapi kalau aku sampai melihat sikapmu yang mencurigakan, maka aku tidak segan segan untuk menghabisi mu." ancam Saga sambil mendekatkan wajahnya di wajah Arimbi.
Sedangkan Arimbi yang mendengar ancaman tersebut hanya bisa terdiam membisu sambil menelan ludahnya susah payah. Lalu dengan langkah perlahan Arimbi berjalan mendekati teras rumah yang terlihat besar dan lumayan mewah.
Kedua mata Arimbi menelisik ke gedung rumah tersebut. Jika dilihat dari jarak jauh rumah itu memang terlihat menyeramkan, tapi setelah dilihat dari jarak dekat, rumah bercat hitam abu abu itu malah terlihat keren dan juga maskulin.
Di dalam hatinya Arimbi merasa terpesona dengan selera yang dimiliki oleh pemuda ini. Jujur saja, sejak dulu baru kali ini dia melihat pria tampan dan keren seperti Saga yang tidak genit dan juga mesum.
"Sepertinya aku mulai tertarik dengan pria ini. Semoga saja aku bisa mendekatinya." gumam Arimbi di dalam hati.
Saga yang menyadari tatapan Arimbi langsung melambaikan tangannya di hadapan wanita itu, bahkan Saga juga sampai memainkan jemarinya hingga membuyarkan lamunan Arimbi.
Tek ..Tek...
"Hei! Apa yang kamu pikirkan? Apa kamu kira aku tertarik padamu hah!" ucap Saga membuat Arimbi menatap lekat wajah dari pria tampan tersebut.
"Hah, tidak. Siapa juga yang berpikiran seperti itu."jawab Arimbi dengan gelapan.
Lalu Arimbi menundukkan pandangannya, membuat Saga kembali tersenyum.
"Baiklah. Sekarang ayo masuklah ke dalam. Ini adalah markas milikku. Dan di setiap sudutnya terdapat kamera CCTV yang akan melihat apa yang kau lakukan di sini. Jadi saranku, jangan coba macam macam. Karena CCTV ku tidak akan membiarkan kau berbuat sesuka hatimu." ancam Saga membuat Arimbi meneguk salivanya.
Lalu Arimbi mengikuti langkah kaki Saga yang masuk ke dalam Markas. Para anak buah Saga yang melihat kedatangan bos mereka bersama dengan seorang wanita cantik langsung tersenyum tipis. Jarang jarang bos mereka mau membawa wanita asing masuk ke dalam markas.
"Selamat malam bos." sapa salah satu anak buah Saga yang bernama Lucas.
"Hemmm...! Kenapa kalian tersenyum senyum? Apa kalian sedang menggosipiku?" tanya Saga menatap tajam sambil berkacak pinggang di hadapan mereka.
"Tidak bos. Kami hanya merasa senang karena bos mau membawa wanita ke markas kita."
"Apa..! Ck. Maksud kalian wanita ini?" tanya Saga sambil menunjuk ke arah Arimbi.
"Iya benar bos. Apakah wanita cantik ini merupakan nona kita yang tak lain adalah kekasih baru bos.?"
"Suttt...! Tutup mulut kalian. Apa maksud dari perkataan kalian? Sudah, sekarang juga kalian semuamasuk ke kamar masing-masing. Kenapa juga kalian belum tidur." omel Saga sambil memasang wajah memerah.
Arimbi yang melihat ekspresi wajah Saga langsung tersenyum lucu. Tapi dia berusaha menyembunyikannya sambil membalikkan wajahnya ke arah belakang.
Hingga tak lama kemudian, Arimbi merasakan sebelah tangannya di tarik oleh Saga. Lalu Saga membawa Arimbi ke lantai atas dan membuka pintu ruangan yang ada di sana.
Cklekkk....
Brakkkk..
"Masuklah. Dan jangan berkeliaran disekitar rumah ini. Awas saja kalau kau berani melakukannya. Aku tidak akan segan untuk menghukummu!" ancam Saga sambil mengukung tubuh Arimbi hingga menabrak dinding kamar.
Dan tanpa sengaja, kedua mata mereka malah saling bertemu, membuat mereka berdua merasa terkejut antara satu sama lain.
"Ehmm...! Aku keluar dulu, kau bisa beristirahat di dalam kamar ini." ucap Saga yang langsung berlari keluar dari dalam kamar tersebut.
Arimbi yang melihat kepergian Saga langsung tersenyum lucu. Lalu dia pun memegang jantungnya yang terasa berdebar kencang.
"Ya Tuhan jantungku." gumam Arimbi sambil bersandar di depan pintu kamar.
______
Sedangkan di tempat yang lain, ada seorang pemuda yang baru saja tiba di Bar miliknya Jack Lemos bersama para anak buah yang berada di belakangnya. Dia yang melihat keadaan sepi di dalam Bar pun langsung mengerutkan keningnya.
"Ada apa ini? Kenapa Bar ini sangat sepi? Bukankah biasanya selalu ramai?" tanya pria itu penasaran sambil mengedarkan pandangannya ke arah Bar tersebut.
Hingga tak lama kemudian, terdengar suara teriakan Jack Lemos saat melihat kehadiran dari pria tersebut.
"Hei Vero! Akhirnya kau datang juga." sapa Jack sambil membawa sesuatu di tangannya.
Pemuda yang dipanggil dengan sebutan Vero langsung tersenyum menyeringai. Dan inilah sekutunya yang selama ini selalu bekerjasama dengan kelompok gengster milik bosnya.