"aku mohon..! jangan tinggalka aku sheila..!" pria itu menggenggam erat tangan wanita yg ada di hadapan nya,menatap penuh iba dan deraian air mata tampa suara.
"maaf mas... kita hanyalah mantan suami istri..!" wanita itu melepaskan tangan mantan suaminya dengan pelan melangkah pergi dari tempat itu dengan menggandeng tangan putri semata wayang nya dan dirangkul oleh seorang pria.
sheila..wanita yg menderita kelumpuhan akibat kecelakaan lima tahun lalu harus mengalami penghianatan oleh sang suami dan berujung sang suami berada dalam jeruji besi.
apa yg sebenarnya terjadi..? bagaimana suami nya bisa berada dalam jeruji besi..?
yuuuk...! ikuti kisah sheila yg menguras air mata dan penuh lika liku misteri di karya ketiga ku berjudul "BATAS RASA" ya..
selamat membaca dan semoga berkesan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
"hiks hiks hiks...!" sheila tengah menangis pilu di sebuah bangku taman pinggir jalan yg cukup sepi.
Ardi tengah memeluk nya iba,wanita itu menghubungi mantan suami nya karena tidak punya pilihan lain.
satu bulan lalu....
"mbak..aku mau brownis sama salad buah nya masing2 lima ya.." seorang wanita tengah membeli dagangan sheila,benar saja kue nya lebih laris daripada kerajinan nya.
Tapi sheila masih tetap menjajakan hasil kreasinya tersebut,kebetulan karena sheila suka dengan meronce juga masih ada beberapa permintaan pesanan dari sosial media nya.
Jadi hobi meronce manik manik nya tersebut masih sesekali sheila jalani di tengah kesibukan nya membuat brownies dan salad buah nya.
Sheila sekarang sudah membuat kue nya setiap hari karena selain jualan tiap minggu di taman kota,sheila juga kebanjiran pesanan brownies dan salad buah nya beberapa bulan ini.
"mbak..aku suka sama brownies mbak,kalau aku pesen partai besar apa bisa..?" itu adalah wanita langganan brownies nya di taman kota dua minggu terahir.
Dia ingin memesan untuk acara syukuran nya .
Sheila langsung kegirangan dan menyanggupi nya,wanita itu akan memesan brownies dan salad nya dalam ratusan picis.
Untuk tenaga sheila akan memikirkan nya belakangan,dia akan meminta bantuan bi asmi untuk mencari tenaga bantuan dari kampung wanita paruh baya itu untuk membantu nya.
"untuk kapan kah itu mbak..?" sheila bertanya kembali pada wanita tersebut.
Mereka bersepakat dan sang calon pemesan di harapkan memberikan uang muka nya terlebih dahulu.
Kesepakatan pun berhasil dan wanita itu membayar separuh uang muka tersebut sebagai tanda jadi.
Hari yg di janji kan pun tiba,bi asmi dan dua orang lain nya membatu sheila dalam mengerjakan pesanan nya.
Sheila sangat senang,walaupun tenaga nya hampir terkuras.
Betapa tidak ,empat hari lalu pun ada yg menghubungi nya lewat sosial media nya,dan meminta pesanan kerajinan nya untuk souvenir pernikahan.
Seperti sedang dilingkupi dewi fortuna,pesanan minggu ini berlipat lipat sheila sangat bahagia dan bersukur.**
"udah dong jangan nangis terus..." ardi menghapus air mata sheila yg terus meleleh wanita itu sesenggukan dan terisak isak.
"taa..taa...tapi..seminggu lagi aku ada pesenan partai besar buat kerajinan ku,taa tapi moo modalku habis ga ga...hiks hiks hiks...!" wanita itu tidak bisa menyelesaikan perkataan nya dengan baik karena terus sesenggukan di tengah bicara nya.
"kalau aku gagalin pesenan souvenir,aku bakalan di cap nggak kompeten dan ngecewain pelanggan dong mas...hiks hiks hiks..!" wanita itu melerai pelukan ardi.
Ardi tengah merapikan anakan rambut sheila yg menjuntai dan menempel di pipi yg sudah mengering karena menangis .
"mas ..akan bantu buat modal souvenir kamu..ok.." sheila diam menatap ardi air mata nya masih meleleh.
"tapi..tapi..aku..." sheila merasa kurang pantas saja .
"sssttt....! Udah jangan dipikirin,kalau kamu nggak mau ini cuma2 anggap ini hutang. Nanti kita bikin perjanjian hutang ok..?" sheila mengangguk dan menoleh pada onggokan kardus di samping nya .
Itu adalah brownies dan salad buah lima ratus picis pesanan sang pelanggan.
Semula semuanya berjalan mulus,orang itu pun memberika uang muka sesuai perjanjian.
Tapi ketika pesanan di antarkan ternyata alamat itu palsu dan nomer sang pemesan pun ternyata sudah tidak bisa di hubungi sheila malah terdampar di tempat sepi bangunan tak berpenghuni.
Dia awalnya menghubungi pras,tapi pria tersebut sedang berada di luar kota jadi mau tidak mau sheila meminta bantuan ardi.
ternyata sang driver yg tadi membawa nya pun tiba2 mobil nya bermasalah di tengah jalan,sungguh kesialan yg bertubi tubi.
"lalu..akan kita apakan brownies2 ini mas...?" sheila menatap iba pada brownies dan salad buah nya.
"hem....?" ardi bergumam dan terlihat berpikir.
"gimana kalau barang kamu ini aku yg beli saja,trus kita bagi2 kan pada orang2 di pinggir jalan kita katakan saja brownies ini sedang promo.." sheila terkejut.
"apa boleh..? Bukan kah ini sangat banyak dan pasti kamu akan merugi..." mata sheila berkaca2.
"gimana kalau harga barang kamu mas bayar dari pembayaran yg kurang saja dari si pemesan,apa kamu setuju..?" sheila mengangguk dan tersenyum.
Sheila awalnya menolak dengan ide ardi,tapi pria itu terus membujuk nya dan juga mengatakan bahwa nanti dia tidak perlu menghutang pada nya karena modal untuk souvenir sudah pasti ia dapatkan dari uang pembayaran ardi.
"makasih ya mas.. Hiks..!" wanita itu masih tersedu2.
"udah dong nangis nya.." mereka ahirnya membagi2 kan brownies shelia di beberapa masjid yg mereka lewati, orang yg lewat di jalan dan ardi juga meminta beberapa picis untuk dia bagikan pada bawahan nya.
"huff...!" sheila bernafas lega ketika menyerah kan beberapa brownies dan salad buah nya yg terahir pada ardi.
Pria itu mengantarkan sheila pulang kerumah ,dia juga sebelum nya ijin pada SDM di kantor bahwa dirinya memiliki keperluan mendesak.
"aku balik ke kantor dulu ya..." ardi pamit pada sheila mereka masih di teras rumah.
Tiba2 pria itu berbalik meletakan jinjingan yg ia tenteng menunduk dan menangkup wajah sheila kemudian mencium kening wanita itu.
Sheila sedikit terkejut dan segera memundurkan badan nya.
"mas balik ya.." pria itu benar benar pergi dengan tersenyum dan sheila hanya menatap mobil ardi sampai hilang dari pandangan nya.
Keesokan hari nya sheila akan berbelanja kebutuhan manik manik nya karena tiga hari an lagi pesanan nya sudah harus di paket kan agar tepat waktu pada sang pemesan.
Tok tok tok...
"permisi...!" seseorang mengetuk pintu rumah sheila,bi asmi segera berlari menuju ruang tamu dan meninggalkan baju yg tengah di setrika oleh nya tidak lupa bi asmi mengecilkan terlebih dahulu mesin setrikaan takut kepanasan kan.
"siapa bi...?" sheila berseru dari ruang tengah ketika bi asmi kembali kedalam.
"non reyya bu.." sheila mengerutkan kening nya.
"halo mbak.." wanita itu langsung memeluk sheila dan bercipika cipiki ria.
"aku tadi ke taman buat mampir ,tapi mbak nggak ada.." sheila tersenyum dan meletakkan manik manik yg tengah di rangkai nya.
"aah..aku ada pesanan online dan dua hari lagi sudah harus di kemas,jadi aku libur jualan di taman kota dulu." sheila kembali mengambil manik2 yg tengah di pegang nya.
Dia akan membuat tasbih gelang dan gantungan kunci.
"aku dengar mbak habis kena tipu ya...?" sheila menghentikan kegiatan nya,dari mana reyya mengetahui hal tersebut.
Sheila tak lekas menjawab dan memasang wajah keheranan.
"kemarin aku ketemu sama mas ardi dan dia cerita hal tersebut."
"mas ardi..?,kapan mereka begitu akrab..?" sheila berbicara sendiri dalam hati nya.
"hem..untunglah ada mas ardi rey.." sheila tak mau ambil pusing tentang reyya yg tahu kabar tersebut,mungkin saja memang benar ardi cerita pada wanita ini kan mereka teman satu kampus dulu.
"hem..! Aneh ya mbak,berselingkuh sampai cerai tapi masih perhatian...dasar labil...!" intonasi reyya terdengar sarkas dan di sertai dengusan kurang suka.
Sheila menoleh dan menatap dengan tatapan dingin pada reyya.
"mak..maksudku...em.." reyya jadi tidak enak hati dengan tatapan dingin sheila entah kenapa dirinya tiba2 gugup dengan perubahan ekspresi wajah sheila.
"tapi.. pada kenyataan nya,dia lebih memperhatikan ku melebihi siapa pun..!" whuuuus....tiba tiba udara dalam ruangan terasa begitu dingin seperti meng intimidasi.
Glek...reyya menelan saliva nya karena diri nya merasakan ketakutan disana ,tapi entah takut akan apa...
Mereka masih saling bertatapan dalam diam dan suasana yg tiba2 berubah horor.
\=\= cobalah untuk bersabar dan bertahan jangan kecewa pada tuhan, sesuatu yg tidak kita dapatkan barangkali itu lebih baik untuk mu \=\=
\=\=\= sheila \=\=\=