Trio M.A.E

Satu semester sudah dilewati oleh Vivienne dengan hasil memuaskan dan selama itu pula Jammie harus bertabah-tabah ria menghadapi nonanya. Entah sudah berapa jotosan dan Omelan yang diterima Jammie selama enam bulan ini namun dia tetap mengawal nonanya.

Hari ini semua keluarga terbang ke Dubai karena Shanum akan menikah dengan Hiroshi dan tentu saja Vivienne harus pergi kesana bersama Alex, Alexa dan Jeffry, duo K, Vivienne dan Jammie.

Keluarga Pratomo menyambut baik bergabungnya kedua keluarga dalam pernikahan dengan keluarga Al Jordan. Akira Al Jordan, ayah Hiroshi sangat menyetujui ketika mengetahui Shanum adalah putri Adrian Pratomo.

Jammie sendiri sudah menghilang rambut birunya dan kembali ke hitam yang membuat Vivienne kehilangan semangat menggoda rambut biru pengawalnya.

"Kok balik ke hitam lagi sih Jambret? Mbok diganti lagi warna rambutnya!" protes Vivienne.

"Kira-kira nona mau saya ganti warna apa?" tanya Jammie.

"Blonde kayaknya lucu!"

"Nanti sepulang dari Dubai saya gantinya," jawab Jammie enteng.

Keduanya pun naik pesawat keluarga Reeves dan terbang menuju Dubai.

***

Vivienne, Nabila, Alexa dan Yuna tampak berada di ruang rias Shanum yang sekarang tampak cantik dengan gaun pengantin yang bernuansa putih. Wajah Shanum tampak berseri setelah berpacaran dengan Hiro, akhirnya pria tampan itu melamar nya di Dubai.

"Waaahhh, mbakku cantiknya!" puji Vivienne melihat kakak sepupunya mengenakan Tiara kecil yang bertahtakan berlian. Gaun pengantinnya brokat yang dari bahan berkualitas tinggi rancangan mama Raina, mama Hiroshi.

"Tinggal kamu lho yang belum mentas," goda Alexa.

"Lha aku masih 17 tahun mbak! Ngapain mikir nikah?" cebik Vivienne.

"Iya deh, lagian yang mau sama kamu juga siapa? Wong cowok yang dekat sama kamu cuma Sean, Brandon sama Jammie," kekeh Nabila.

"Mana Jammie dijadikan samsak terus sama dia," tunjuk Alexa sambil tertawa.

"Ya ampun Vivet, kamu tuh! Anak orang jangan dinistain dong!" omel Yuna.

"Emang Jammie anak orang?" tanya Vivienne polos.

"Lu kira dia anak apa Vivet?" tanya Nabila.

"Anak yang lahir dari batu?" cengir Vivienne.

Keempat kakak perempuannya hanya menghela nafas panjang.

Kenapa juga anak ini jadi adik kita ya?

***

Hiroshi bersama dengan Mike Cahill, Alex Reeves, Reza Pratomo, Edward Blair, Jeffry Lee, Akira Pratomo, trio Brett, Darren dan Chris Neville sedang menunggu acara ijab kabul di kamar milik Hiro.

"Apa kamu yakin mau sama adikku?" tanya Reza Pratomo.

"Yakin lah! Yang benar saja aku nggak yakin!" ucap Hiro.

"Pesanku, jangan sampai kamu melukai hatinya karena kalau sampai kamu berbuat itu, kamu akan kehilangannya." Reza menatap tajam ke Hiro.

"Insyaallah nggak akan terjadi bro."

"Bang, acara sudah akan dimulai," suara Keiji Al Jordan membuat sekelompok pria tampan itu pun menoleh.

"Oke Kei."

***

Vivienne berjalan sendiri menuju ke tempat duduk keluarga. Dia satu-satunya yang tidak memiliki pasangan sedangkan ketiga kakak perempuannya sudah menikah semua.

Mengenakan outfit warna hitam dan sepatu sandal bertali, Vivienne tampil pede tersenyum ke semua anggota keluarganya.

"Butuh pasangan, nona?"

Vivienne menoleh dan mata birunya terbelalak melihat bagaimana Jammie tampak tampan dengan dandanan rapih.

"Jammie?" Kenapa dia bisa tampan sekali?

"Mari nona," Jammie mengulurkan siku tangannya dan Vivienne pun melingkarkan tangannya ke pengawal usilnya.

Melihat interaksi keduanya, papa Alex Neville dan mama Adinda hanya tersenyum. Ketiga kakak lelaki Vivienne bersyukur ada pria yang bisa membuat adik bar-barnya agak anteng.

Brandon dan Sean yang datang pun hanya bisa melongo melihat adik perempuan mereka tampak anteng tanpa ada insiden gegeran.

Acara ijab kabul pun berjalan lancar dan pada saat acara makan, Jammie mendapat tatapan dari Sean dan Brandon.

"Bagaimana bisa kamu membuat si Vivet anteng?" tanya Brandon.

"Sebenarnya sih nggak anteng banget cuma mengikuti alurnya dia saja, Tuan Brandon," ucap Jammie tenang.

"Semoga Vivet mendapatkan jodoh yang bisa membuatnya anteng seperti dirimu, Jam," kekeh Sean.

Jammie hanya mengangguk karena dia tahu posisinya hanyalah seorang pengawal yang tidak termasuk kategori calon menantu keluarga Neville-Pratomo. Siapa sih dirinya? Hanya seorang anak yatim piatu yang diangkat derajatnya oleh Adriana Reeeves dan kedua anak kembarnya.

Semoga nona Vivienne mendapatkan jodoh yang lebih baik dan bisa membuatnya anteng.

***

"Whoah! Aku tidak menyangka Jammie bisa tampan seperti itu!" puji Alexa.

"Ternyata kalau niat dandan, damagenya parah ya dek" sahut Nabila.

"Vi, yakin nggak tertarik sama Jammie?" goda Yuna.

Vivienne hanya melihat Jammie tanpa menjawab komentar ketiga kakaknya.

"Vi? Vivet?" panggil Nabila sambil menepuk bahu adiknya.

"Hah? Apa?" tanya Vivienne tergagap.

Ketiga kakaknya langsung tertawa melihat adik mereka tergagap.

"Ya ampun! Kamu naksir Jammie yaaaa?" goda Alexa.

Vivienne melongo. "Siapa yang naksir Jammie?"

"Halah! Wong mata birumu seperti mau copot dari soketnya gara-gara lihatin Jammie," kekeh Nabila.

"Iisshhhh! Mbak Nabila ngaco deh!" cebik Vivienne yang dalam hatinya semakin terpesona melihat Jammie sekarang.

"Tapi aku nggak yakin Oom Alex dan Tante Adinda akan setuju kalau Vivienne sama Jammie. Secara kan Jammie anak nggak jelas, lahir dari batu kalau mengutip dari kata Vivet!" kekeh Alexa.

"Malin Kundang dong dari batu?" gumam Nabila.

"Benernya Malin Kundang itu jadi batu mbaaakk!" protes Yuna.

"Oh salah ya?" cengir Nabila sambil melihat adiknya yang masih menatap Jammie sampai-sampai cake di tangannya tidak dimakan-makan dari tadi.

Wajah Vivienne mengeras ketika ada beberapa perempuan mendekati Jammie dan berbicara dengan pria itu. Jammie sendiri tampak meladeni para perempuan itu dengan ramah.

"Brengseeeekkkk!" umpatnya.

"Kamu kenapa?" tanya Alexa yang kemudian melihat adiknya sudah cemberut karena adegan di area meja tempat makanan lezat disajikan.

"Kamu cemburu?" goda Alexa di sisi telinga Vivienne yang duduk di sebelahnya.

Vivienne tidak menjawab namun tatapan matanya tajam seperti ingin menghajar.

"Vi, ingat kamu berada dimana. Jangan membuat kacau pestanya Shanum." Nabila memberi peringatan kepada adiknya.

"Kalau kamu tidak rela Jammie berinteraksi dengan perempuan-perempuan itu, lakukan dengan cara elegan," nasehat Yuna.

Vivienne pun berdiri dengan langkah anggun setelah meletakkan cake nya. Ketiga kakak perempuannya hanya bisa melihat aksi sang adik dengan deg-degan.

Mendekati Jammie, Vivienne segara melingkarkan tangannya ke lengan Jammie yang membuat pria itu terkejut.

"Maaf semuanya, saya hendak berbicara dengan kekasih saya dulu," ucap Vivienne dengan tenang namun nadanya dingin.

Jammie melongo. Kekasih?

"Heh! Memang kamu siapa yang ngaku-ngaku sebagai kekasih Jammie?" tanya salah seorang perempuan itu.

"Tanyakan padanya! Sayang, anakmu ini ingin nasi kambing, kasihan lho kalau tidak dituruti." Vivienne mengusap perutnya yang rata.

Anak?

***

Yuhuuu Up Siang Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️