NovelToon NovelToon
Rahasia Kuil Naga

Rahasia Kuil Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Epik Petualangan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Lien Machan

Di jantung hutan misterius, terdapat sebuah kuil kuno yang tersembunyi dan dirahasiakan dari dunia luar. Konon katanya, Kuil tersebut menyimpan sebuah kekuatan dahsyat yang bisa menggemparkan dunia.

Sampai saat ini banyak yang mencari keberadaan kuil kuno tersebut, namun sedikit orang yang bisa menemukannya.

Akan tetapi, tak ada satupun yang berhasil kembali hidup-hidup setelah memasuki kuil kuno itu.

Sebenarnya, kisah apa yang tersimpan di dalam kuil kuno tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lien Machan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Bab 13~Bertemu Shizen.

Xia Lien dan kedua pengawalnya bergegas pergi sebelum keberadaannya diketahui para Gui atau manusia siluman. Jika bau mereka tercium, bisa dipastikan ketiganya tak kan selamat dan berakhir tragis seperti nasib para kultivator sekte Kegelapan Abadi dan sekte Bayang Hitam.

"Tuan Putri, sepertinya para Gui itu juga mencari keberadaan Kuil Naga!" tebak Lee Wei. "Bagaimana kalau nanti kita berhadapan dengan mereka?!" sambungnya khawatir.

Wajah Xia Lien menoleh sekilas sebelum kembali menatap ke depan. "Kau benar, tujuan kita sama dan kemungkinan besar kita akan berhadapan dengan mereka. Namun, sebelum itu terjadi, kita harus menemukan Kuil Naga terlebih dahulu." pungkasnya.

"Sepertinya Zhang Yuze pun mencari Kuil Naga!" batin Xia Lien menggumam.

Walaupun ketiganya meningkatkan kewaspadaan, namun tetap saja pergerakan mereka diketahui sekelompok orang yang memiliki tujuan sama, yaitu mencari kuil naga.

Sekelompok murid sekte Banteng Api saat ini tengah menunggu Xia Lien dan kedua pengawalnya masuk ke perangkap yang mereka pasang di depan sana.

Ketika hampir dekat, insting Xia Lien menangkap adanya tanda bahaya yang menghadang. Gegas ia melempar beberapa senjatanya ke arah semak-semak.

Syuuutt

Jleb ... Jleb ... Jleb ...

"Aarrgghh!" Beberapa orang memekik sebelum akhirnya tewas.

Tak mau ketinggalan, Lee Wei dan Junjie pun langsung mendarat sambil mengayun pedangnya menebas musuh yang sudah keluar dari persembunyian.

Sring ...

Zraaaatt ... Zraaattt

"Argh!"

Melihat rekan-rekannya tewas, orang yang diyakini pemimpin kelompok tersebut tak tinggal diam. Dia mengayun senjata ke arah Xia Lien, berusaha melumpuhkannya.

Swuuuu

Slash ...

Trang ... Trang ...

Benturan keras terdengar nyaring ketika senjata keduanya saling beradu kuat. Bahkan tubuh mereka saling mendorong satu sama lain agar bis melumpuhkan lawannya.

Pria pemimpin kelompok tersebut mengeratkan gigi seiring pergerakkan mendorong senjata untuk menumbangkan Xia Lien, namun Xia Lien pun tentu tak mau mengalah hanya karena dia seorang wanita.

Tenaganya dikerahkan untuk melawan pria tersebut, sejurus kemudian kakinya melayang menendang perut pria itu dengan sangat keras.

Duakkk

"Aarrrgghhh!" Pria itu mengerang karena terkena tendangan Xia Lien. "Bedebah sialan," Ia pun balas menyerang dengan hal serupa namun Xia Lien mundur secepat kilat, menghindari serangan pria itu.

Tatapannya tajam seiring genggaman kuat senjata. Xia Lien memutar tubuh menghindari serangan lawannya lalu ia mengayun senjata kemudian ...

Crasssshhhh

"Argh!" Satu persatu musuhnya tumbang menyisakan beberapa saja.

Pemimpin kelompok tersebut mengayunkan tangan mengeluarkan kekuatan menyerang Xia Lien.

Wuuuuusssshhhh

"Awas!" Lee Wei melompat menghadang serangan yang mengarah pada tuannya.

Buaaakkk

Tubuh Lee Wei terpental lalu jatuh ke tanah cukup keras.

Baaaaaaaammmmmm

"WEI!" Xia Lien gegas menghampiri. "Kau tak apa-apa?!" Ia terlihat cemas.

"Kenapa Anda berbicara?!" Lee Wei justru panik karena Xia Lien membuka suaranya. Selama ini mereka menyembunyikan identitas karena tak ingin diketahui siapapun, bahkan Xia Lien menyamar menjadi seorang pria. Tapi karena mengkhawatirkannya, ...

"Oh, rupanya kau seorang wanita!" Pemimpin kelompok itu menyeringai. "Bagus. Jika kalian kalah, setidaknya aku bisa bersenang-senang menikmati kemolekan tubuhmu! Hahaha." ucapnya menjijikan.

Xia Lien menatap sengit pria yang berusaha mendekatinya sembari menggenggam pedangnya lebih erat.

Junjie gegas mundur, mendekati kedua temannya dan menghadang para pria itu untuk melindungi tuannya. "Yang Mulia, jangan lengah! Berdirilah dan lawan mereka agar kita segera pergi dari tempat ini sebelum para Gui datang." cicitnya berbisik.

"Benar yang dikatakan Junjie, Yang Mulia. Kita harus bergegas walau harus melarikan diri," timpal Lee Wei.

Benar yang dikatakan kedua pengawalnya. Para Gui di belakang sana pasti sudah bergerak, bahkan sudah mendekati posisi mereka. Jika tidak ingin mati konyol maka Xia Lien harus mengambil keputusan.

Memilih untuk melawan sampai akhir atau kabur seperti seorang pengecut asalkan nyawanya selamat.

"Baiklah, kita pergi saja. Pertarungan ini akan memakan waktu lama dan para Gui pasti sudah sangat dekat dengan kita." Tak ingin membahayakan nyawa, Xia Lien pun mengambil keputusan.

Setelah saling memberi isyarat, ketiganya mengangguk lalu melempar bola asap kemudian bergegas pergi meninggalkan tempat itu.

Wuuuussshhh

Tak ...

Pssssssshhhh

"Whoa, apa ini?" Mereka kelabakan karena penglihatannya terganggu.

Rasa perih dari bom asap itu melukai mata sampai membuatnya berair.

Tak menyia-nyiakan waktu, Xia Lien dan kedua pengawalnya bergegas pergi meninggalkan tempat itu.

"Aaaarrrggghh, bedebah. Kembali kalian. Jangan kabur seperti seorang pengecut!" teriak para kultivator itu.

Berkali-kali Zhang Yuze berusaha memukul lonceng raksasa dan hasilnya tetap sama, memantul kembali padanya bahkan berkali lipat.

Pemuda itu sempat kebingungan.

Namun, ia tak mau menyerah dan berusaha memikirkan cara yang efektif untuk bisa memukul lonceng raksasa.

Dengan duduk bersila sambil memusatkan pikiran, Zhang Yuze mencoba memahami situasinya saat ini. "Tak ada yang istimewa dari lonceng ini, tapi ia bisa menyerap lalu membalikan kekuatan bahkan berkali lipat."

'Ikuti secara alami, manfaatkan kekuatan. Semua benda memiliki kekuatan jika digerakkan oleh kekuatan itu sendiri, maka kekuatannya bisa bertambah.'

'Lonceng tidak bisa berpikir hanya bereaksi mengikuti suatu pergerakan, jadi serangan apapun tidak akan berpengaruh padanya'

"Kalau begitu, aku hanya bisa membalikan serangan agar dikembalikan berkali lipat. Dengan begitu, kekuatannya akan menjadi tanpa batas."

Zhang Yuze membuka mata sambil menyeringai setelah mengetahui cara untuk membunyikan lonceng raksasa tersebut.

"Berkat kau, aku bisa menyadari potensi kekuatan. Musuh bergerak, aku diam, musuh berpikir, aku tetap diam, jika bertemu musuh yang kuat, maka harus menggerakkan potensi kekuatan agar serangannya semakin kuat."

"Baiklah, aku harus membunyikan lonceng ini sebanyak dua kali, bukan. Ayo, kita lakukan sebanyak yang aku bisa. Hyaaaaaaa!"

Zhang Yuze menggerakkan tangannya mengeluarkan jurus-jurus yang ia miliki lalu membenturkan ke arah berlawanan.

Swoooooooooossssshhhh

Horng ... Horng ... Horng ... Horng ... Horng ...

Ternyata, jurus membalikan kekuatannya berhasil. Bukan hanya dua kali, bahkan Zhang Yuze bisa membunyikannya lima kali berturut-turut.

Zhang Yuze tersenyum senang. "Ternyata benar, seharusnya sedari awal aku membalikkan kekuatan. Terima kasih atas ajarannya, Ayah!" gumamnya dalam hati.

Wuuuuuuuuung

Suara lain terdengar nyaring setelah Zhang Yuze berhasil membunyikan lonceng raksasa disusul kemunculan seorang pendeta.

Wajahnya cukup tampan, usianya diperkirakan tiga puluh lima tahunan dan ia tersenyum ramah pada Zhang Yuze. "Waaah, rupanya kau bocah menakutkan, anak muda. Aku sampai bertanya-tanya, apa yang membuatmu nekad datang ke tempat berbahaya ini?!"

Zhang Yuze mengatupkan kedua tangan memberi salam. "Maaf, Tuan. Apakah suara tadi milik Anda?" Ia balik bertanya.

"Benar, itu suaraku. Dan aku sudah mengikutimu sejak dari Goa waktu itu karena aku penasaran padamu. Jadi, bisakah kau mengatakan alasan kedatanganmu ke tempat ini?"

"Aku ... " Zhang Yuze pun menjelaskan alasan kedatangannya ke kuil naga.

"Oh, jadi kau ingin menyembuhkan Ibumu? Baiklah, tapi ada satu syarat."

"Apa itu? Katakanlah!"

"Kau harus tinggal di tempat ini selama dua tahun ke depan,"

Zhang Yuze terkejut mendengar ucapan pendeta itu. "Tidak mungkin! Aku harus kembali untuk__"

"Ibumu akan baik-baik saja, aku jamin itu. Setelah dua tahun, kau bisa kembali ke Desa dan bertemu Ibumu. Bagaimana?"

Setelah berpikir, Zhang Yuze pun menyetujuinya. "Baiklah Tuan, aku akan menuruti perkataanmu."

Pendeta itu tersenyum. "Supaya lebih akrab, kau boleh memanggilku Shizen."

"Baik, Tuan Shizen."

"Cukup Shizen saja,"

"Baik, Paman Shizen."

"Ah, terserah kau!"

...Bersambung ......

1
Kaum rebahan
lanjut
y@y@
👍🏼🌟👍🏾🌟👍🏼
y@y@
💥👍🏾⭐👍🏾💥
Mamat Stone
/Gosh/
Mamat Stone
/Panic/
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop 👍
Elisabeth Ratna Susanti
paket komplit karya ini, visualnya keren, kisahnya keren, dan seru pollll. like plus subscribe 👍
MoonShape
secara logika Shizen termasuk org yg memiliki tekad kuat sampai bisa bertemu dengan kuil naga kuno... aku baca ulang klan Gui yg ngejar Shizen mati di tempat jdi itu mungkin keinginan hatinya(?)... berarti, shizen juga termasuk orang yg meminta sesuatu utk 'kejahatan' 🤔😵‍💫
MoonShape: jadi Shizen hidup!
Machan: Shizen cuma minta diselamatkan maka dia akan mengabdi pada dewa selamanya. untuk suku Gui memang gak bisa mendekati kuil naga sebab mereka manusia siluman yang bermusuhan dengan dewa hingga mereka dibasmi karena kejahatannya, bukan karena permintaan Shizen🤗
total 2 replies
MoonShape
wah, Shizen ini...
MoonShape
karena kehendak author
Machan: 😅😅othor berkuasa
total 1 replies
Mamat Stone
💪🔥💪
Mamat Stone
🔥💪🔥
Mamat Stone
sukses selalu Thor
Mamat Stone
sehat selalu Thor
Machan: makasih, kak. sehat selalu juga untukmu🤗
total 1 replies
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Mamat Stone
/Facepalm/
Mamat Stone
/Silent/
Mamat Stone
/Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!