RAKSASA DUNIA

Ican yang mendengar Anton berbicara seperti itu seketika menarik tangannya, dan membawanya pergi dari situ. Tak beberapa lama berjalan tiba-tiba mereka berhenti di sekumpulan orang orang yang menjadi pemberontak seperti mereka. "apa kau tau aku sendiri yang mengumpulkan orang-orang ini agar bisa melawan kekejaman dari raja yang meninas kami, kaum bawa jadi saya disini sebagai pemimpin dari mereka sekarang. namun untuk hari ini dan seterusnya kamu yang akan menggantikan saya untuk memimpin mereka. aku tau kau pasti bisa kau lebih cerdas di banding kan saya dan kau juga memiliki sifat kepemimpinan yang tinggi, jadi saya ingin kau memimpin mereka." sambil berbicara dia memperkenalkan Anton di kelompok pemberontak itu. Anton yang mendengar itu seketika tercengang dengan sosok pemuda yang berteriak di ribuan orang yang ada di bawanya itu "apa kau yakin aku bisa memimpin pasukan ini! yang dimana kamu suda membangun pasukan ini dengan jeri paya mu? aku takut aku malah mengecewakan mu." jawab Anton semberi menatap pemuda yang didepan nya itu.

Mendengar itu Ican seketika tertawa terbahak bahak "haha... hahaha... apa kau pikir aku hanya memili seseorang yang ane, tampa berpikir panjang aku memilih mu, karna aku mempercayai mu." ucap Ican semberi mengakat tangan kanan Anton dan mulai bersorak keras, diikuti dengan para pemberonk lainya.

melihat kegigihan dan semangat para pemberontak Anton yang awalnya tidak setuju akhirnya lulu dan menerima tawaran dari Ican, yaitu menjadi pemimpin dari pemberontakan yang awalnya di pimpin olehnya.

"baik la, aku, akan memimpin kalian. Aku, akan pastikan kita akan berhasil menjatuhkan raja yang semena mena itu." Ucap Anton Semberi mengakat tanganya dan melambaikan tangan kanan kepada para memberontak yang berada di bawah.

Anton yang menjadi pemimpin dari pemberontak itu akhirnya, memilih untuk memper banyak anggota mereka, dengan cara menyusup di desa-desa yang ada, dan mengajak mereka untuk bekerja sama. Melihat banyak nya pemberontak yang ada, Anton langsung membagi para pemberontak itu menjadi berbagai anggota dan di tugaskan untuk berkeliling desa-desa untuk menambah jumlah pasukan. para pemberontak yang mendengar itu segera bergegas membagi pasukan mereka menjadi berbagai kelompok dan mulai berjalan mencari desa desa yang tertindas. Anton yang melihat itu segera bergegas berjalan menuju tempat mereka. disusul dengan ican yang berada di belakang nya mereka, yang berjalan tiba-tiba berhenti di sebuah rumah tua yang menjadi markas mereka melihat rumah tua itu Anton sedikit mengejek "hahaha...apa ini tempat kalian untuk berlindung" ucap Anton yang mulai berjalan memutari rumah tua itu. setelah lama berjalan memutari rumah tua itu hingga membuat Ican heran kepada nya apa yang kau lakukan dengan berputar putar seperti itu!" ucap Ican yang penasaran dengan pemuda yang ada di depanya itu. aku hanya memastikan bangunan tua ini apakah layak untuk menampung ribuan pasukan kita. tapi setelah aku berputar aku melihat tidak ada nya tempat untuk beristirahat di sini jadi aku memutuskan kita akan pindah dari sini" mendengar itu Ican hanya tersenyum dan menyuruh Anton untuk menetukan kemana mereka akan pergi. "sebelum aku bertemu dengan mu aku perna tinggal di sebuah kastil tua, meski terlihat tua, namun kastil itu cukup kuat untuk menampung kita semua. Belum lagi aku pernah melihat banyaknya peninggalan dari pemilik kastil yang lama mungkin kita bisa menggunakan nya." ucap Anton yang mulai mengajak Ican ke kastil tua itu. baiklah mungkin aku akan memberitahu kan nya kepada para pasukan yang lainnya" ucap Ican yang mulai berjalan ke para pemberontak yang mulai bersiap untuk menjalankan tugas mereka.

***

Tidak beberapa lama kemudian Ican yang telah kembali dengan beberapa pasukan yang dia bawah melihat itu Anton langsung bertanya "apa yang kau lakukan dengan pasukan kecil ini" mendengar itu Ican hanya tersenyum semberi memberikan jawaban "mungkin mereka akan berguna untuk membersihkan kastil tua itu belum lagi kastil itu pasti sangat besar jadi membutuhkan beberapa orang untuk membereskan nya."

mendengar itu Anton hanya terdiam sambil berjalan menuju kastil itu berada disusul dengan Ican dan anggota lainya. tidak terlalu lama berjalan terlihat la sebuah bangunan tua yang besar dan mega. "itu dia kastil nya meski terlihat tua tapi itu lebih bagus dari bangunan yang tadi!" ucap Anton sambil berjalan kedepan pintu kastil. "bangunan ini memang jauh lebih baik dari yang tadi sebaiknya kita membersihkan nya hari ini juga, biar bisa kita tinggali secepatnya" ucap Ican yang mulai memasuki kastil tua itu.

Sleng... Sleng.. Gedebuk.... gedebuk.." suara besi bertabrakan ditambah dengan suara debu yang di berisikan saling bertabrakan. membuat suasana didalam kastil seolah sedang dalam perperangan, ayo lempar kesini airnya ucap Anton yang menyuru Ican menyemprotkan air ke aranya.

"berisikan disitu juga" ucap Ican semberi menyirami dinding- dinding kastil yang telah di berisikan. glesek... glesek... sapuan...sapuan.... suara kain pel yang terdengar keras yang menyatu dengan suara apu yang menyapu halaman luar membuat suasana menjadi serius. "ayo bereskan semua itu juga! itu juga! jan lupa yang di luar juga," Ucap Ican yang telah selesai dengan tugasnya disusul dengan Anton yang mulai turun dari atas tangga "apa kau suda selesai?" ucap Anton semberi bersandar di dinding, "tentu saja seperti nya ini jau lebih cepat dari perkiraan ku* ucap Ican yang ikut bersandar.

 raut wajahnya yang di penuhi keringat dengan nafas ternga- nga membuat kedua orang itu seketika terbaring, aku tak menyangka ini jau lebih melelahkan dari melawan musuh yang ada di garis depan ucap Ican sambil menole ke lorong-lorong kastil. Anton yang mendengar itu hanya tersenyum semberi menunjuk ke arah lampu yang bergantung. apa kau melihat benda yang dia atas itu dia benar benar inda namun aku penasaran bagai mana manusia bisa menciptakan benda itu. ucap Anton yang penasaran dengan balon yang ada di atas kepala nya. melihat itu Ican yang awalnya penasaran dengan lorong-lorong yang ada didepannya seketika menole ke arah balon yang ada di atas kepalanya. haha benar juga bagai mana orang-orang bisa kepikiran benda yang satu ini.