Alze adalah seorang seorang suami yang berprofesi sebagai pemanen sawit, ia bekerja demi kebutuhan sang istri, karena istrinya bergaya elit, karena istrinya adalah wanita sosialita, jadi uang yang ia cari habis untuk kebutuhan gaya elit sang istri.
Tapi balasan apa yang ia dapat? Istrinya malah selingkuh dan mendapatkan pria lain yang lebih kaya dengan terang-terangan meminta cerai di depan Alze yang baru saja pulang bekerja.
Alze frustasi, dan ia pun duduk termenung di depan rumahnya, siapa sangka tengah malam, ada cahaya menghampiri dan ia pun mendapatkan sistem.
Sistem itu menawarkan misi dan hadiahnya ada di pikiran Alze, apa yang di hayalkan Alze dan mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
...⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹...
...Happy Reading...
...☘️⛈️☘️⛈️☘️☘️☘️☘️☘️⛈️⛈️☘️⛈️⛈️...
Ibuk itu menghela nafas dan akhirnya ia pun memaafkan suaminya. "Baiklah, kali ini ku maafkan dan buat surat perjanjian di atas materai. Aku tidak mau rugi lagi, secinta apa pun aku pada mu, jika kau melakukan kesalahan lagi, maka aku bisa pergi kapan saja," kata ibuk itu dengan tegas.
"Iya," jawab suaminya itu dengan suara lemah, menunjukkan bahwa ia sangat menyesali kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
Alze tersenyum, meskipun ibuk itu belum sepenuhnya memaafkan suaminya, setidaknya mereka masih bisa tinggal bersama. "Saya rasa ini sudah cukup untuk hari ini. Saya akan membantu Anda berdua membuat surat perjanjian yang adil dan sesuai dengan kebutuhan Anda," kata Alze dengan senyum ramah.
Suaminya dan ibuk itu mengangguk setuju, dan Alze mulai membantu mereka membuat surat perjanjian yang akan menjadi acuan bagi mereka berdua dalam menjalani kehidupan rumah tangga mereka. Dengan demikian, diharapkan mereka bisa hidup lebih harmonis dan tidak lagi terjebak dalam masalah yang sama.
Setelah surat perjanjian selesai dibuat, Alze menyerahkan dokumen tersebut kepada pasangan itu. "Silakan baca dan tandatangani jika Anda setuju dengan isi perjanjian ini," kata Alze.
Pasangan itu membaca surat perjanjian dengan saksama, dan setelah yakin bahwa semuanya sudah sesuai dengan kesepakatan mereka, mereka menandatangani dokumen tersebut. Dengan demikian, diharapkan masalah mereka bisa teratasi dan mereka bisa hidup lebih bahagia bersama.
"Terima kasih banyak atas bantuannya, jika tidak ada kamu mungkin kami tidak tahu bagaimana rumah tangga kami berakhir, meskipun di sini saya yang di rugikan," kata bapak itu dengan nada yang penuh syukur.
"Yang lebih di rugikan itu adalah istri Anda Pak, Istri Anda selama ini bersusah payah meneruskan rumah tangga dan anak, mengurus Anda memasak dan lain-lain, bahkan rela hidup susah," kata Alze dengan nada yang lembut namun tegas. "Jika di pikir-pikir, ibuk masih bisa mencari pria kaya sekali pun dia sudah punya anak. Anda harus bersyukur memiliki istri seperti itu yang mau memaafkan kesalahan bapak dan menerima bapak kembali," tambah Alze panjang lebar agar suaminya itu sadar akan nilai istrinya.
Suaminya itu terdiam, merenungkan kata-kata Alze. Ia menyadari bahwa ia telah salah memperlakukan istrinya dan tidak menghargai pengorbanannya. "Aku... aku tidak tahu bagaimana aku bisa membalas kebaikanmu, istriku," kata suaminya itu dengan nada yang penuh penyesalan.
Ibuk itu melihat suaminya dengan mata yang sedikit lebih lembut, namun masih dengan hati-hati. "Aku hanya ingin kita bisa hidup bahagia bersama, tanpa ada lagi kesalahpahaman dan pengorbanan yang tidak dihargai," kata ibuk itu dengan nada yang lembut.
Alze tersenyum, merasa lega bahwa pasangan itu sudah mulai memahami nilai-nilai yang penting dalam rumah tangga. "Saya rasa ini sudah cukup untuk hari ini. Saya harap Anda berdua bisa menjaga rumah tangga Anda dengan baik dan bahagia," kata Alze dengan senyum ramah. Dengan demikian, diharapkan pasangan itu bisa memulai lembaran baru dalam kehidupan rumah tangga mereka...
"Aku harap kalian pulang dan saling memaafkan, ini sudah malam, kasihan anak kalian masuk angin," ingat Alze, memperhatikan waktu yang sudah larut malam.
Akhirnya, mereka pun pulang naik motor, dengan suasana yang lebih tenang dan damai setelah perundingan dengan Alze. Alze berharap jika tidak ada pertengkaran lagi di antara mereka, dan mereka bisa hidup bahagia bersama.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...